# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
261 | Pengembangan Layanan Informasi Melalui Jaringan Komputer (Lan) Dan Implementasi Data Base Litbang | 2004 | Ir. Syakir Hasyimi Budiwiyono Sunarso Zaenal Dewi Rustiningsih | Tujuan dari pengembangan layanan informasi ini adalah membangun sistem informasi litbang Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik dengan sasaran terwujudnya tatanan informasi litbang Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang terpadu, mudah diakses, efisien, terbaharui dan informatif. Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pelayanan Informasi melalui jaringan Kompurer (LAN) dan Implementasi Database Litbang sampai dengan semester kedua telah dilakukan kegiatan yang melipuri : studi pustaka, studi lapangan, perancangan konfigurasi LAN, instalasi jaringan LAN yang mencakup 14 titik. Uji coba dan Implementasi Database Litbang dan Pelatihan Jaringan LAN di BBKKP. Belum adanya dukungan komputer pada ruang Ka. BBKKP, Peneliti dan Seksi Kerjasama serta relokasi Sub. Bagian Program, menyebabkan baru 10 titik yang beroperasi. | Kulit | |
262 | Pembuatan Desain Instalasi Unit Pengolah Limbah Cair Industri Daur Ulang Sampah Plastik Fleksibel | 2002 | Ir. Any Setyaningsih Dra. Sri Brotoningsih Puji Lestari Irene Sri Sukaeni, B.Sc | Desain instalasi unit pengolahan limbah industri daur ulang sampah plastik fleksibel merupakan satu rangkuman instalasi pengolahan air limbah pada industri, yang terdiri dari : bak equalisasi, bak flokulasi, bak sedimentasi dan bak saringan. Penentuan instalasi tersebut diatas berdasarkan debit air limbah dari hasil studi lapangan yaitu sebesar 1,04 lt/dt bekas cucian sampah plastik fleksibel bahan pembuat pellet. Disamping itu juga berdasarkan karakteristik air limbah yang berada diatas ambang batas Baku Mutu Limbah Cair Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.660 1/02/1997. Setelah dilakukan pengolahan dengan penambahan koagulan FeCl3 6H2O 0,1% sebanyak 20 ml dan flokulan polyelektrolit 0,1% sebanyak 20 ml diperoleh hasil pengujian sebagai berikut : pH 7; COD 36 mg/lt; BOD 18 mg/lt; TSS 116 mg/lt yang sudah memenuhi Baku Mutu, sehingga air limbah tersebut sudah aman untuk dibuang di perairan umum. | Standar | |
263 | Penelitian Pemanfaatan Lemak Fleshing Untuk Sabun | 2002 | Sri Sutyasmi, B.Sc, S.T Drs. Ign, Sunaryo Ir. Widari | Penelitian pembuatan sabun dengan menggunakan lemak dari limbah fleshing dari industri penyamakan kulit ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah fleshing : membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan serta mencari alternatif lain sebagai bahan dasar sabun. Adapun sasaran yang ingin dicapai ialah teratasinya masalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah fleshing. Limbah fleshing yang diambil dari salah satu industri penyamakan kulit di Yogyakarta, diambil lemaknya dengan tiga cara yakni dengan cara steam, rebus, dan kukus. Ternyata dengan cara steam dapat diperoleh lemak yang terbanyak dibanding cara rebus maupun kukus. Lemak yang diperoleh tersebut mempunyai angka penyabunan cukup tinggi yakni rata-rata 200,95%, angka asam kecil rata-rata 1,72, angka asam lemak bebas kecil 0,86, dan lemak tak tersabunkan juga kecil 1,44. Penelitian pembuatan sabun dilakukan dengan menggunakan lemak untuk pembuatan sabun mandi dan sabun cuci. Variasi yang dibuat untuk setiap jenis sabun ialah variasi penggunaan lemak dan NaOH. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa lemak dari limbah fleshing dapat digunakan untuk pembuatan sabun. Dengan demikian dapat mengatasi masalah pencemaran lingkungan seperti timbulnya bau busuk, pemandangan tak sedap, dll. Baik sabun mandi maupun sabun cuci hasil penelitian, hampir semuanya dapat memenuhi SNI, kecuali alkali bebas (untuk sabun mandi) dan lemak tak tersabunkan (untuk sabun cuci). Kwalitas sabun hasil penelitian tidak jauh berbeda dengan kwalitas sabun yang dibeli di pasar. Berdasarkan atas hasil penelitian tersebut kiranya bisa disarankan agar limbah fleshing dimanfaatkan seoptimal mungkin, sehingga penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan produk-produk lain. | Standar | |
264 | Penerapan Kondisi Proses Bahan HDPE terhadap Mutu Barang Plastik pacta Mesin Injection Moulding. | 1999 | Penerapan Kondisi Proses Bahan HDPE terhadap Mutu Barang Plastik pacta Mesin Injection Moulding. Kegiatan penerapan kondisi proses bahan high density polyethylene (HDPE) terhadap mutu barang plastik pada mesin injection moulding bertujuan untuk mendapatkan mutu barang plastik yang baik dengan kondisi proses yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan waktu injeksi, kecepatan injeksi dan tekanan injeksi mempengaruhi sifat kuat tarik dan sifat kemuluran bahan plastik high density polyethylene, tetapi tidak mempengaruhi sifat kekerasan bahan plastik high density polyethylene. Makin singkat waktu injeksi, kecepatan injeksi dan tekanan injeksi sitar kuat tarik makin kecil dan sifat kemuluran makin besar. Sifat kuat tarik dan sitar kemuluran yang baik dicapai pada kondisi proses sebagai berikut : waktu injeksi 10 detik, tekanan injeksi 90 kg/cm2, kecepatan injeksi 90% dari kapasitas putaran injeksi mesin dan subu injeksi 200 ? C. | Barang Kulit & Garmen | ||
265 | Pembentukan Inkubator Bisnis Penyamak Kulit | 2004 | Ir. Titik Purwati Widowati, MP Drs. Suprapto, MM Sukaryono Thomas Tukirin | Program ini baru merupakan tahap embrio terhadap program inkubator yang digariskan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dengan tujuan terciptanya satu embrio pengusaha baru di bidang usaha pembuatan kulit pikel dari peserta inkubator. Sasaran program ini adalah menciptakan lapangan kerja bidang pengolahan kulit dan sebagai usaha optimalisasi pengembangan potensi usaha perkulitan di daerah. Pembentukan inkubator bisnis ini didahului dengan pra=inkubasi berupa penelitian pembuatan kulit pikel. Penelitian tersebut dilakukan atas dasar kondisi industri penyamakan kulit umumnya lebih suka membeli kulit pikel. Kulit pikel yang dikehendaki mempunyai warna putih terang dan berkualitas. Jenis agensia penghilang kapur (deliming agent) yang digunakan masing-masing ZA 2% (I). NH4Cl 2% (II) NaHSO 2% (III). ZA 1% dan NH4Cl 0,5% (IV) serta ZA 1% dan NH4Cl 1% (V). Setelah dievaluasi berdasar kualitas, warna dan tingkat penerimaan panelis, serta beban cemaran limbahnya, kulit pikel dengan perlakuan II (penggunaan NH4Cl 2%) paling dapat diterima konsumen. Formula pembuatan kulit pikel ini digunakan sebagai formula dasar dalam pelatihan pembentukan inkubator. Penyelenggaraan pelatihan inkubasi dilaksanakan 7 Juli sampai dengan 3 Oktober 2003, diikuti oleh lima peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah pelatihan selesai , peserta telah dapat mensortasi kulit mentah, mengawetkan kulit mentah, memproses kulit pikel dalam berbagai skala produksi dan mensortasi kulit pikel dengan baik. Pemasaran kulit pikel langsung ke industri penyamakan kulit mengalami kesulitan karena jumlah pikel yang dapat dipasok hanya sedikit. Industri penyamakan kulit menghendaki jumlah pasokan minimal untuk satu partai produksi mereka (minimal 1000 lembar). Selain umumnya industri-industri ini juga telah mempunyai pemasok yang tetap. Pengusaha kulit pikel pemula diharapkan berhubungan lebih dulu dengan pemasok lama, atau pemasok pikel lama yang tadinya tidak melakukan proses pembuatan kulit pikel sendiri itu yang ditingkatkan kemampuannya agar dapat melakukan proses pembuatan kulit pikel sendiri. Penjualan kulit pikel tidak dilakukan secara tunai, tetapi dengan cek mundur minimal 2 bulan. Hasil monitoring telah ada dua embrio dari hasil pelatihan. | Kulit | |
266 | Rekayasa Alat Pengasar Mekanik Ban Roda Dua Untuk Proses Vulkanisir | 2002 | Pramono, B.Sc Asmongin Supriyadi | Rekayasa pembuatan alat pengasar mekanik ban sepeda motor roda dua untuk proses vulkanisir ban ini dimaksudkan unutk penyempurnaan alat bantu/pendukung dalam proses pembuatan ban vulkanisir. Alat pengasar mekanik ini mempunyai fungsi ganda yaitu disamping untuk mengasarkan juga sebagai penyesetan. Hasil dari uji coba, ternyata tingkat kerataannya sudah cukup baik begitu juga dengan hasil pengasarannya. Adapun alat ini mempunyai spesifikasi teknis : Type : R 17-225/250, motor penggerak pisau : motor indusksi 2HP, 220/280 V, 50Hz, 2850 rpm, 3 phase, motor penggerak ban : motor induksi ? HP, 110/220V, 50 Hz, 1400 rpm, 1 phase, Ratio gear box 1 : 50, Rtio putaran ban dan pisau 1 : 30, Pisau : pincott ex Australia 4 buah. Kapasitas : 5 buah/jam. Berat alat 200 kg dan Dimensi alat : ( 80X60X105)cm. | Sistem Mutu | |
267 | Pembuatan Protease Rhizopus Sp.Amobil | 2003 | Ir. Titik Purwati Widowati Ir. Drs. Prayitno, Apt, Msc Dra Murwati Sri Sutyasmi, Bsc, ST | Penelitian ini bertujuan utama untuk membuat sediaan enzimatis Rhizopus sp dalam karier. Rhizopus sp ditumbuhkan dalam media sekam gandum kemudian diekstrak, difraksionasi menggunakan garam amonium sulfat serta diikat dalam karier. Ekstrak kasar enzim mempunyai aktifitas specifik 1,95 U/mg protein. Pemurnian parsial menggunakan amonium sulfat 20 % menunjukkan peningkatan aktifitas spesifik enzim 1,63 kali menjadi 3,18 U/mg protein. Pengikatan karier berupa serbuk kayu sonokeling pada fraksi amonium sulfat 20 % meningkatkan aktifitas enzim menjadi 100,53 U dari aktifitas crude enzyme 95,88 U. Sediaan enzimatis ini digunakan sebagai agensia bating. Proses bating dilakukan pada 12 tengahan lembar kulit kambing awet garam-basah. Hasil pembuatan preparat mikroskopis menunjukkan bahwa proses bating menyebabkan terjadinya serabut-serabut kolagen kulit, juga mengakibatkan terjadinya pengurangan kadar protein kulit. Proses bating menggunakan sediaan enzimatis Rhizopus sp amobil menghasilkan sifat fisis kulit kras yang tidak berbeda nyata dengan kulit yang diproses bating menggunakan agensia komersial dan memenuhi SII 0038-73 : Mutu dan cara uji kulit kras kecuali kemulurannya. Hasil uji kualitas limbah cair setelah proses bating menuunjukkan bahwa limbah hasil bating yang menggunakan sediaan rhizopus sp mempunyai nilai BOD, COD dan N-NH3 yang lebih kecil dibanding limbah hasil proses bating menggunakan agensia komersial, sedang nilai TSS-nya relatif sama. | Kulit | |
268 | Rekayasa Alat Thermoforming Untuk Pengemas Makanan | 2003 | Pramono. Bsc. Asmongin Supriyadi Supriyanto B | Dalam perekayasaan alat thermoforming untuk pengemas makanan telah dibuat 1 unit alat thermoforming dengan dimensi ukuran masing-masing komponen yang dibuat antara lain : (1) Kerangka/body alat, bahan yang digunakan besi siku ukuran (30x30x3)mm; P= 41 cm , L = 31 cm, T = 61 cm ; sistem penyambungan dengan memakai sistem las. (2) Box bagian atas, dibuat dari bahan plat besi dengan ketebalan 2 mm. P = 40 cm dan L = 30 cm, untuk penyambungan dengan sistem las; berfungsi sebagai tempat elemen pemanas bentuk spiral, dilengkapi plat screen sekaligus sebagai pengaman elemen. (3) Klem penjepit lembaran plastik, terbuat dari bahan aluminium dibuat sebanyak dua buah dengan sistem engsel, masing-masing ukuran : T = 1 cm, P = 40 cm, L = 31 cm ; setiap permukaan plat (frame) diberi lapisan penyekat permanen dari bahan silicon, dengan maksud sebagai penjepit bahan lembaran plastik, agar tidak terjadi kebocoran sewaktu proses pemanasan diatas elemen pemanas berlangsung. (4). Box bagian bawah, bahan yang dipakai plat besi ukuran tebal + 2 cm, P = 40 cm, L = 30 cm. Box ini berfungsi sebagai dudukan cetakan yang langsung dihubungkan dengan pompa vakum (pompa penghisap). (5). Penutup body berfungsi sebagai pengaman dan penampilan alat, bahan yang digunakan plat besi ukuran tebal = 2 mm, dipotong sesuai bidang ukuran, untuk sisi muka dan belakang : (53 x 41) cm dan sisi penutup samping kanan dan kiri : (60 x 30) cm.. (6). Alat pemanas menggunakan elemen pemanas listrik : 220 volt, 1 phase, 2000 watt. Diameter elemen 3/8 inchi bentuk spiral, panjang 140 cm. (7). Cetakan/Mould dibuat dari bahan gibs, berfungsi sebagai pembentuk hasil produk dan dibuat empat model cetakan yang berbeda. (8). Kelengkapan alat yang ada pada alat thermoforming yaitu : (a) boks panel listrik, (b) engsel pembuka/penutup penjepit (klem) plastik bagian atas/bawah,(c)dudukan boks bagian atas pada posisi terbuka, (d) pegangan /handle penjepit dan boks bagian atas, (e) klem penguat/kancing penjepit. | Barang Kulit & Garmen | |
269 | Penerapan Teknologi Bersih Di Industri Penyamakan Kulit Di Daerah Istimewa Yogyakarta. | 2003 | Drs. Ign. Sunaryo Ir. Hadi Musthofa Heryanto, Bsc. R. Jaka Susila, ST | Salah satu langkah untuk menekan timbulnya limbah dari industri ialah dengan malaksanakan system teknologi bersih. Hal ini dikarenakan system teknologi bersih berorientasi kepada kegiatan yang bersifat housekeeping, penghematan sumber daya alam dan bahan baku penggantian dan atau mengolah bahan berbahaya menjadi tidak bahaya, proses daur ulang serta pemakaian kembali bahan-bahan sisa/limbah yang terambil kembali. Kegiatan penerapan teknologi bersih ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi bersih yang tepat guna serta memasyarakatkannya ke industri penyamakan kulit di DIY. Di samping itu juga untuk memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis tentang teknologi bersih yang dipilihnya. Adapun sasaran yang ingin dicapai antara lain berupa peningkatan pelaksanaan proses produksi yang ramah lingkungan serta meningkatnya usaha pelestarian lingkungan di kalangan industri penyamakan kulit. Kegiatan penerapan teknologi bersih yang bisa dilaksanakan meliputi pengembangan teknologi proses buang bulu ramah lingkungan, chrome recovery, proses penyamakan, pengujian air limbah serta kulit jadi dan kandungan krom dalam tanaman. Kegiatan tersebut dilaksanakan di BBKKP dan di industri. Dari kegiatan tersebut telah diperoleh metode proses buang bulu ramah lingkungan yakni gabungan antara metode ensimatis dengan metode sirolime (untuk kulit sapi sama sekali tidak digunakan Na2S). Lumpur dari UPAL PT. Fajar makmur dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos, namun karena di dalam tanaman yang dipupuk dengan kompos tersebut mengandung krom, maka disarankan agar kompos digunakan untuk pemupukan tanaman hias saja atau tanaman tahunan. Komitmen manajemen sangat diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan penerapan teknologi bersih di industri penyamakan kulit. | Standar | |
270 | Pengembangan Formulasi Kompon Pada Pembuatan Karet Ebonit | 2003 | Ir. Penny Setyowati,M.T. Ir. Kusumo Retno Winahyu Sunarti Rahayu, B.Sc. Subardi | Pengembangan formulasi kompon pada pembuatan karet ebonit merupakan kegiatan pembuatan kompon karet ebonit dengan variasi penggunaan sulfur 30 ? 50 phr dan optimasi penggunaan karet reklaim yang dinyatakan sebagai perbandingan RSS/reklaim pada 80/20, 70/30 dan 60/40 Phr/Phr. Karet ebonit yang dihasilkan diaplikasikan untuk lempeng PCB atau isolator listrik dan tutup hak sepatu wanita. Penggunaan sulfur 30 phr dan perbandingan RSS/reklaim 20/80 menghasilkan vulkanisat dengan hasil uji memenuhi klasifikasi kelompok 2 versi ASTM D2135 yaitu tegangan putus = 32,341 Mpa, perpanjangan putus = 40 %, kekerasan shore A = 87,8 dan pukul takik = 10,7 Nm/m. | Alas Kaki | |
271 | Pendirian Pusat Pelatihan Persepatuan | 2004 | Saryoto, B.Sc Adi Slamet Supriyadi Bambang Tunasmoyo, BA Sriyono | 1.Pusat Pelatihan Persepatuan merupakan unit pelayanan teknologi dibidang pelatihan SDM yang menjadi misi dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang dikelola secara profesional. 2.Pusat Pelatihan Persepatuan mempunyai 4 tingkat pelatihan dengan kurikulum dan silabus untuk memenuhi kebutuhan SDM yang memadai pada industri skala besar, sedang dan kecil/rumah tangga. 3.Tersusunnya kurikulum dan silabus pelatihan beserta 25 judul buku IPTEK dan Petunjuk Teknis, tersedianya 9 jenis peralatan praktek serta telah tercetaknya 1000 lb brosur dan terlaksananya sosialisasi melalui media cetak / koran. 4.Keperluan sarana pra sarana telah dipersiapkan sebagian khususnya buku pegangan, peralatan peserta perorangan, sedangkan sarana yang lain menggunakan fasilitas yang telah ada. 5.Pusat Pelatihan persepatuan akan dimulai bulan Maret 2004, mempunyai cukup waktu untuk persiapan lebih lanjut apabila terus tergarap secara intensif. 6.Perusahaan sepatu pada umumnya berharap adanya Pusat Pelatihan Persepatuan untuk dapat menjadi tempat melatih ditingkat kepala group sampai kepala produksi. | Desain | |
272 | Promosi, Temu Usaha Dan Konsultasi Hasil Litbang Dan Kemampuan BBKKP Di Mataram Dan Samarinda | 2004 | PROMOSI, TEMU USAHA DAN KONSULTASI HASIL LITBANG DAN KEMAMPUAN BBKKP DI MATARAM DAN SAMARINDA BBKKP merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan kompetensi industri Kulit, Karet dan Plastik, dilengkapi dengan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Teknologi mesin dan peralatan, diharapkan dapat mendukung sepenuhnya para pengusaha dan industriawan daya saing. Dalam kaitannya dengan tugas Promosi Dagang, BBKKP telah menugaskan Pokja 7120 A, untuk melakukan kegiatan Promosi, Temu Usaha dan Konsultasi Hasil Litbang dan Kemampuan BBKKP di Prop. Nusa Tenggara Barat dan Prop. Kaltim. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 20 September 2003 di Hotel Lombok Raya, ruang Pejanggik, Jln. Panca Usaha no. 11 Mataram, dan Hotel MJ Samarinda diikuti sebanyak 50 (limapuluh) peserta, terdiri dari aparat pembina, unsur pejabat Fungsional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten / Kota serta pengrajin Industri kecil sepropinsi Nusa tenggara Barat dan propinsi Kaltim. Nara Sumber berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan propinsi NTB, dan Propinsi Kaltim Ditjen IDKM Depperindag, exportir Produk Kerajinan Gianyar Bali serta dari BBKKP Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya kegiatan Promosi, Temu Usaha tersebut, Visi dan Misi BBKKP dapat lebih dikenal oleh masyarakat propinsi NTB dan Kaltim secara makro baik kalangan swasta, BUMN, Lembaga Litbang, Pemerintah maupun Perguruan Tinggi. Akhirnya peranan BBKKP menjadi semakin besar, serta dapat memberi peluang kerja sama yang lebih besar pula. | Kulit | ||
273 | Penyusunan Rencana Teknis | 2004 | Ir. Susilawati, M.Si Ir. Hasanul Arifin Lubis, MS Widodo , B.Sc. S.Sos Sri Hastuti Nawaningsih, S | Perencanaan teknis kegiatan di Balai Besar Kulit,Karet dan Plastik (BBKKP) disusun melalui langkah tahapan yang cukup panjang, mulai dari pembicaraan tingkat kelompok /seksi /fungsional , tingkat unit, rapat kerja di lingkup Perindustrian dan Perdagangan, rapat kerja di lingkup Badan Litbang Industri dan Perdagangan, rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Seluruh aktivitas perencanaan dan penyusunan program ini harus dikerjakan untuk tercapainya program yang terencana dengan baik, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan program tersebut dapat terhindar dari kendala-kendala yang tidak diinginkan. Tujuan mempersiapkan data dan masukan untuk penyusunan rencana program kerja BBKKP sehingga berhasil guna dan berdaya guna. Sasaran kegiatan ini tersusunnya masukan untuk program kerja BBKKP tahun 2004 dari anggaran rutin, pembangunan dan pelayanan jasa teknis. Dari hasil kajian dalam upaya memecahkan permasalahan yang dihadapi dan pengembangan yang diharapkan dalam industri kulit, karet dan plastik dapat disimpulkan adalah : Kegiatan unggulan BBKKP 3 (tiga) tahun terakhir yang sangat mungkin untuk dikembangkan antara lain Pemanfaatan limbah industri penyamakan kulit; Pengembangan teknologi akrab lingkungan; Teknologi pembuatan kompon karet; Bahan-bahan alternatif untuk kompon karet dan Rekayasa alat untuk pemanfaatan limbah kulit, karet dan plastik. Hasil kajian industri kulit, karet dan plastik, ada beberapa indikator permasalahan yang harus segera ditindak lanjuti, yaitu Bahan baku dan bahan pembantu untuk industri kulit, karet dan plastik masih perlu penelitian, terutama untuk inovasi bahan baku non konvensional; Teknologi proses belum seluruhnya mengarah pada teknologi ramah lingkungan, Kompetensi SDM masih lemah, perlu peningkatan melalui pelatihan teknis, Industri belum seluruhnya menerapkan manajemen mutu untuk menghadapi tantangan global; Standar Nasional Indonesia bidang kulit, karet dan plastik masih terbatas terutama bagi SNI wajib. Sumber Daya Manusia (SDM) untuk desain sepatu masih terbatas. Masukan dari hasil temu usaha di daerah dan stakeholder yang akan menjadi program kerjasama adalah Pelatihan penyamakan dan pembuatan barang dari kulit kelinci berbulu, kulit ikan pari, kulit ikan kakap, kulit reptil, kulit ular; Pelatihan dan pengadaan mesin pengolah limbah plastik, chrome recovery dan thermoforming; Magang di BBKKP bagi pengrajin/masyarakat; Pelatihan persepatuan (desain dan teknologi proses). Secara intern BBKKP masih perlu peningkatan dalam hal kinerja personil; koordinasi antar bidang; peralatan laboratorium; jejaring usaha. Guna memperoleh masukan terbaru dari seluruh stakeholder BBKKP, maka Program Rencana Teknis perlu diadakan setiap tahunnya. Evaluasi keberhasilan program ini perlu disusun sistem monitoring yang terpadu. Program RAPBN (Rutin,Pembangunan dan Pelayanan Jasa Teknis) agar selalu berpedoman pada RENSTRA dan masukan dari Rencana Teknis. | Kulit | |
274 | Diseminasi Teknologi Pengulitan Dan Pengawetan Kulit Mentah Di Propinsi Nusa Tenggara Timur | 2004 | Siti Sumaryani, B.Sc Purwadi Achmad, B.Sc W i d o d o W a r d o Bw Budihardjo | Diseminasi Teknologi Pengulitan dan Pengawetan Kulit Mentah adalah merupakan kegiatan Proyek pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik tahun anggaran 2003. Pelaksanaan Diseminasi bertempat di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang berlangsung selama 5 (lima) hari dari tanggal 13 s/d 17 Oktober 2003, dengan materi pelajaran yang diberikan sebanyak 60 session yaitu 16 session teori, 42 session praktek dan 2 session evaluasi. Peserta diseminasi sebanyak 15 orang yang terdiri dari masyarakat industri, peternak dan para penyuluh perindustrian dengan minimal pendidikan lulus SMTA. Adapun pelajaran teori yang diberikan terdiri dari pengetahuan pengulitan kulit mentah, pengetahuan pengawetan kulit mentah baik secara pengeringan, penggaraman maupun pengasaman serta pengetahuan bahan pembantu pada proses pengawetan kulit mentah secara pengeringan, penggaraman. Sedangkan pelajaran praktek meliputi : praktek pengulitan, praktek pengawetan kulit mentah secara pengeringan, penggaraman maupun pengasaman. | Kulit | |
275 | Diseminasi Teknologi Pengulitan Dan Pengawetan Kulit Di Makasar Sulawesi Selatan | 2004 | Endang St, B BA Marsudi Wiyono S a g i m a n | Diseminasi Teknologi Pengulitan dan Pengawetan Kulit merupakan kegiatan Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik tahun anggaran 2003. Diseminasi berlangsung selama 5 (lima) hari dari tanggal 25 s/d 29 Agustus 2003 bertempat di Balai riset dan Standardisasi Industri dan Perdagangan Makasar Sulawesi Selatan. Pelajaran yang diberikan sebanyak 39 session yaitu 6 session teori, 32 session praktek dan 1 session untuk evaluasi. Peserta yang mengikuti diseminasi sebanyak 20 orang terdiri dari pengumpul kulit, penyuluh industri dan perdagangan Makasar yang berpendidikan minimal SLTA. Pelajaran teori yang diberikan terdiri dari Pengulitan Kulit, Pengawetan Kulit Mentah serta Pengetahuan Alat dan Bahan, sedang Praktek yang diberikan adalah Pengulitan, Pengawetan Garam Basah, Pengawetan Secara Pengeringan, Perendaman, Pengapuran, Buang Daging, Buang Kapur, Buang Lemak, Pengikisan Protein dan Pengemasan, sedangkan Evaluasi dilaksanakan peserta sangat bermanfaat. | Kulit | |
276 | Pelatihan Teknologi Pembuatan Garmen Kulit (Jaket) Di Daerah Istimewa Yogyakarta | 2004 | Suyono Wahyu Bintoro | Diseminasi Teknologi Pembuatan Garmen Kulit (Jaket) merupakan kegiatan Proyek Pengembangan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik tahun anggaran 2003. Diseminasi Teknologi Pembuatan Garmen Kulit (Jaket) berlangsung selama 10 (sepuluh) hari mulai dari tanggal 21 Juli 2003 sampai dengan tanggal 31 Juli 2003 yang bertempat di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, Jln. Sokonandi No. 9 Yogyakarta. Pelajaran yang diberikan sebanyak 40 session yaitu 3 session pelajaran teori, dan 37 session pelajaran praktek. Peserta yang mengikuti diseminasi ini sebanyak 10 orang yang berasal dari Kabupaten Gunung Kidul 1 orang, Kabupaten Bantul 6 orang, Kotamadya Yogyakarta 1 orang dan Kabupaten Sleman 1 orang, dengan variasi pendidikan dari tingkat SLTA sampai dengan Sarjana. Untuk pelajaran teori, meliputi pengetahuan Garmen Kulit, pengetahuan Desain dan Pola, serta pengetahuan Alat dan Mesin. Sedangkan pelajaran praktek meliputi pembuatan Desain Garmen Kulit, pembuatan Pola Garmen Kulit, Praktek pemotongan Bahan, serta praktek Preparasi dan Penjahitan. Praktek yang dibuat dalam pelatihan ini adalah jaket dari bahan kain drill sebagai prototype sebanyak 10 (sepuluh) jaket dan hasilnya dibawa pulang untuk peserta. Sedangkan pembuatan 5 (lima) buah jaket dari kulit untuk arsip Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik tahun anggaran 2003. | Kulit | |
277 | Diseminasi Pembuatan Barang Interior Dan Cinderamata Dari Plastik Thermoset Di Daerah Istimewa Yogyakarta | 2004 | Sutarti Rahayu, Bsc S u k i r n o S u r y o n o | Diseminasi Pembuatan Barang Interior dan Cinderamata dari Plastik Thermoset merupakan kegiatan Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik tahun anggaran 2003. Diseminasi berlangsung selama 6 (enam) hari dari tanggal 23 s/d 28 Juni 2003, bertempat di Kecamatan Patuk Kab. Gunung Kidul Yogyakarta . Pelajaran yang diberikan sebanyak 24 session yaitu 6 session teori dan 18 session praktek. Jumlah peserta 15 orang berasal dari tiga desa di Kecamatan Patuk dengan variasi pendidikan dari Sekolah Dasar s/d Sarjana. Pelajaran teori terdiri dari : Kewirausahaan, Perhitungan Ekonomi, Pengetahuan Bahan, Pengetahuan Desain dan Alat, Pengetahuan Proses, dan Pengetahuan Finishing. Praktek yang dilaksanakan berupa pembuatan barang interior dan cinderamata. Produk yang dibuat beraneka desain dan jenisnya, evaluasi yang dilaksanakan peserta sangat baik dan akan dilakukan monitoring untuk memantau perkembangan hasil pelatihan ini. | Kulit | |
278 | Gelar Teknologi Dalam Rangka Memasyarakatkan Hasil Litbang Kulit, Karet Dan PLastik Di Jakarta Dan Bali | 2004 | Kriswandi Mardi Rahardjo Ir. Meiyanti Suhardiyono | Kegiatan Gelar Teknologi Dalam Rangka Memasyarakatkan Hasil Litbang Kulit, Karet dan Plastik dilaksanakan dalam bentuk pameran, yaitu antara lain Pameran Produksi Indonesia 2003 (PPI 2003) di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran Jakarta yang diselenggarakan mulai tanggal 20 sampai dengan 29 Mei 2003 dan Pameran Pembangunan 2003 di Propinsi Bali pada tanggal 14 sampai dengan 24 Agustus 2003. Materi yang ditampilkan pada PPI 2003 ini berupa Mesin Pencacah Plastik Jenis Fleksibel (kantong plastik) kapasitas 40 kilogram/jam dan Alat Chrome Recovery dan Reuse Chromium dari air limbah Penyamakan kulit kapasitas 1000 liter. Disamping itu juga sebagai pelengkap ditampilkan berbagai macam produk kulit dan barang kulit dan sebagai pendukung disebarkan booklet Profil BBKKP dan 13 macam brosur hasil litbang BBKKP kepada pengunjung yang memerlukannya, sedangkan materi Pameran Pembangunan 2003 di Bali berupa contoh-contoh produk kulit eksotik, barang-barang kulit dari kulit ikan pari , cakar ayam dan sebagainya, penyebar luasan booklet dan brosur. Gelar Teknologi Dalam Rangka Memasyarakatkan Hasil Litbang Kulit, Karet dan Plastik yang dilaksanakan pada PPI 2003 dan Pameran Pembangunan 2003 di Bali telah berjalan dengan sukses. Hal ini dapat dilihat dari laporan petugas pemandu pameran mengenai respon pengunjung serta banyaknya pengunjung yang datang ke Stand BBKKP untuk melakukan konsultasi dengan petugas pemandu dan mencatatkan diri dalam buku tamu yang disediakan di Stand BBKKP sebanyak 555 orang, dan banyak yang berminat untuk mengadakan transaksi / konsultasi dengan BBKKP. | Kulit | |
279 | Pengembangan Taknologi Pembuatan Sepatu Dari Kulit Ikan Pari | 2004 | Ir. Suramto Rosma Radjagukguk, B Sc Suko Praptono, B Sc P o n i m a n | Judul kegiatan ini adalah Pengembangan Teknologi Pembuatan Sepatu Dari Kulit Ikan Pari bertujuan untuk diversifikasi bahan baku atasan sepatu, peningkatan nilai tambah ikan pari dan mendapatkan teknologi pembuatan sepatu dari kulit ikan pari. Sebagai langkah awal desain yang dibuat mulai dari faktor pengerjaan yang diperkirakan paling mudah / simpel sampai yang diperkirakan mempunyai kesulitan cukup dalam pengerjaan pembuatan sepatu, dari kulit ikan pari dengan posisi sebagai atasan sepatu yang tidak diopen sampai diopen pada bagian samping sepatu. Dipilih dua jenis sepatu yaitu untuk kelompok pria dan kelompok wanita masing-masing sejumlah 5 (lima) macam desain dan dibuat menjadi masing-masing 9 (sembilan) pasang sepatu. Bahan atasan yang digunakan dikombinasikan dengan bahan kulit boks dengan posisi kulit ikan pari yang ditumpangi. Kesulitan yang dihadapi dan perlu mendapat perhatian adalah pada penyesetan kulit ikan pari yang berbentuk melengkung kedalam (cekung), sehingga disarankan desain yang dibuat agar lebih landai, begitu pula pada bagian-bagian yang banyak kerutan perlu untuk dihindari pada penggunaan kulit ikan pari ini. | Desain | |
280 | Pemanfaatan Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) Sebagai Substitusi Bahan Baku Dan Bahan Pembantu Karet | 2004 | Ir. Herminiwati, M.P. Ir. Dwi Wahini Nurhayati, M.Eng Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari A s r i | Penelitian Pemanfaatan Cashew Nut Shell Liquid (CNSL )Sebagai Substitusi Bahan Baku dan Bahan Pembantu Karet bertujuan untuk memanfaatkan CNSL sebagai bahan substitusi karet dalam pembuatan kampas rem dan sebagai bahan bantu proses (plasticizer) dalam pembuatan sol sepatu. Formula untuk pembuatan kampas rem terdiri dari serta asbestos 44,0 ? 65,0 bagian, friction dust 10 bagian , barium sulfat 13,5 ? 15 bagian, heksamin 1,0 bagian dan binder 34,25 bagian. Formula binder terdiri dari CNSL masak 225,0 bagian, fenol 23,5 bagian, paraformaldehid 18,0 bagian, NaOH 2,5 bagian dan aquadest 12,0 bagian. Binder dibuat dengan cara memanaskan CNSL terlebih dulu pada suhu 120oC selama 1 jam kemudian didinginkan sampai suhu lebih kurang 50oC. Selanjutnya masukkan berturut-turut formaldehid, NaOH yang telah dilarutkan dengan aquadest, dan fenol. Pencampuran dilakukan sambil terus diaduk dan kemudian dipanaskan pada suhu 150oC selama 30 menit. Untuk pembuatan sepatu dengan plasticizer CNSL digunakan formula yang terdiri dari karet alam RSS 100 phr, karbon black 50 phr, minyak minarex B 0-10 phr, CNSL masak 0 ? 10 phr, asam stearat 0,5 phr, zink oksida 5 phr, parafin wax 0,5 phr, MBTS 1 phr, antioksidan 1 phr, dan belerang 2 phr. Proses komponding dilakukan dengan two roll mill, sedangkan vulkanisasi dilakukan pada suhu 150oC dan tekanan 150 kg/cm2. Kampas rem diuji berdasarkan SNI 09-2775-1992; cara Uji Massa Jenis Kampas Rem Cakram dan Kampas Rem Teromol untuk Kendaraan Bermotor, SNI 09-2663-1992 : Cara Uji Ketahanan terhadap Air, Larutan garam, Minyak pelumas, dan Cairan rem untuk Kendaraan Bermotor, dan SNI 09-2774 -1992 : Test Procedure of Porosity for Brake Linings and Pads of Automobiles. Sol sepatu diuji berdasarkan SNI 12 ? 0172 ? 1987 : Sepatu Kanvas untuk umum. CNSL dapat digunakan untuk substitusi bahan baku karet dalam pembuatan kampas rem kendaraan bermotor dan formulasi terbaik terdiri dari serat asbestos 58 bagian, friction dust 10 bagian, barium sulfat 13,5 bagian, heksamin 1 bagian, dan binder 34,25 bagian. Hasil uji formulasi kampas rem terbaik berturut -turut adalah massa jenis 1,50; porositas 12,99%; ketahanan terhadap air 2,50%; ketahanan terhadap larutan garam 2,20%; ketahanan terhadap oli 1,84%; ketahanan terhadap minyak rem 1,58%. Selain itu CNSL juga dapat digunakan untuk plasticizer dalam pembuatan sol sepatu dan formulasi terbaik terdiri dari karet alam RSS 100 phr, karbon black 50 phr, CNSL masak 5 phr, asam stearat 0,5 phr, zink oksida 5 phr, parafin wax 0,5 phr, MBTS 1 phr, antioksidan 1 phr, dan belerang 2 phr. Sifat fisis formulasi sol terbaik berturut-turut adalah kekerasan 62,33 Shore A, tegangan putus 136,4 kg/cm2, perpanjangan putus 198,29%, ketahanan sobek 63,56 kg/cm2, bobot jenis 1,136 g/cm3, perpanjangan tetap 6,40%, ketahanan kikis Grasselli 0,7111mm3/kgm dan tidak retak pada uji ketahanan retak lentur 150kcs. | Alas Kaki |
« | May 2025 | » | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
Mo | Tu | We | Th | Fr | Sa | Su |
28 | 29 | 30 | 1 | 2 | 3 | 4 |
5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 1 |
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
Today | ||||||
Clear |
« | 2025 | » | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
JanFebMarAprMayJunJulAugSepOctNovDec | ||||||
Today | ||||||
Clear |
« | 2020-2029 | » | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
201920202021202220232024202520262027202820292030 | ||||||
Today | ||||||
Clear |
« | 2000-2090 | » | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
199020002010202020302040205020602070208020902100 | ||||||
Today | ||||||
Clear |
« | 2000-2900 | » | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
190020002100220023002400250026002700280029003000 | ||||||
Today | ||||||
Clear |