Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian | Deskripsi Lain |
---|---|---|---|
Formaldehid Bebas | ISO 17226-2:2018 (Leather - Chemical determination of formaldehyde content - Part 2: Method using colorimetric analysis) | Sampel kulit diekstrak menggunakan larutan deterjen pada suhu 40 °C. Analit hasil ekstraksi direaksikan dengan Asetilaseton, dimana dalam reaksi ini menghasilkan senyawa berwarna kuning (3,5-diacetyl-1,4-dihydrolutidine). Absorbansi senyawa ini diukur pada panjang gelombang 412 nm. Kandungan formaldehida yang diuji dianggap sebagai jumlah formaldehida bebas dan formaldehida yang diekstrak melalui hidrolisis yang terkandung dalam ekstrak air dari kulit dalam kondisi standar. | - |
Krom (VI) | ISO 17075-1:2017 (Leather — Chemical determination of chromium(VI) content in leather — Part 1: Colorimetric method) | Sampel kulit diekstrak pada buffer fosfat dengan pH antara 7 - 8 untuk melepaskan Krom (VI) yang terkandung di dalamnya. Krom (VI) dalam larutan mengoksidasi 1,5-diphenylcarbazide menjadi 1,5-diphenylcarbazone yang selanjutnya membentuk senyawa kompleks krom yang berwarna merah/ ungu, yang dapat diukur secara fotometrik pada panjang gelombang 540 nm. | - |
pH | SNI ISO 4045:2018 (Kulit – Pengujian kimiawi – Penentuan pH dan perbedaan nilai) | Kulit yang akan diuji diekstrak menggunakan air suling, untuk selanjutnya pH dari ekstrak diukur menggunakan pH meter. Nilai pH dari ekstrak yang diencerkan 10x juga harus ditentukan apabila hasil pH ekstrak yang terukur di bawah 4 atau di atas 10. | - |
Kadar Abu |
ISO 4047:1977 (Leather - Determination of sulphated total ash and sulphated water-insoluble ash)
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu produk dan merupakan residu organik dari proses pembakaran atau oksidasi komponen organiknya. Kadar abu dari suatu produk menunjukkan kandungan mineral yang terdapat dalam bahan tersebut. |
Bagian contoh uji yang telah ditimbang dipanaskan di dalam cawan di atas pembakar. Setelah semua produk dekomposisi zat-zat yang dapat menguap hilang, cawan dipindahkan ke tanur api dan pemanasan dilanjutkan sampai semua senyawa zat arang terbakar dan diperoleh massa yang konstan. | - |
Minyak/ Lemak | SNI 06-0564-1989 (Cara Uji Kadar Minyak atau Lemak dalam Kulit Tersamak) | Sejumlah tertentu contoh uji kulit dimasukkan ke dalam soklet untuk dilakukan ekstraksi berulang dengan menggunakan pelarut yang sama, sehingga komponen minyak/ lemak dalam contoh uji dapat terisolasi dengan sempurna. Hasil minyak/ lemak yang mengendap pada labu destilasi dikeringkan pada suhu 100 °C ± 2 °C sampai berat tetap. Kadar minyak/lemak dihitung dan dinyatakan dalam persen berat contoh uji. | - |
Bahan Mudah Menguap | SNI ISO 4684:2013 (Kulit - Uji kimiawi - Penentuan bahan mudah menguap) | Contoh kulit digiling halus dan dikeringkan dalam oven pada 102 °C ± 2 °C hingga massa konstan. Bahan mudah menguap dinyatakan sebagai perbandingan dari perubahan massa contoh terhadap massa awal sebelum pengeringan. | - |
Krom Oksida | SNI ISO 5398-1 :2018 (Leather - Chemical determination of chromic oxide content - Part 1: Quantification by titration) | Kandungan krom di dalam kulit yang ditentukan dalam metode ini dilaporkan sebagai krom oksida. Kandungan krom dalam kulit yang terlarut sebagai krom heksavalen dianalisis menggunakan metode titrasi iodometri. | - |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian | Deskripsi Lain |
---|---|---|---|
Kadar Kotoran | SNI 8383-2017 Karet alam, mentah – Penentuan kadar kotoran | Menentukan jumlah kadar kotoran dalam ret alam mentah. Pengujian dilakukan dengan melarutkan karet ke dalam larutan pelunak karet hingga karet larut seutuhnya, lalu saring dan timbang hasil saringan. | - |
Kadar Abu | SNI ISO 247-2012 Karet-Penentun Kadar Abu | Bagian contoh uji yang telah ditimbang dipanaskan di dalam cawan di atas pembakar gas. Setelah semua produk dekomposisi zat-zat yang dapat menguap hilang, cawan dipindahkan ke tanur api dan pemanasan dilanjutkan sampai semua senyawa zat arang terbakar dandiperoleh massa yang konstan. | - |
Kadar Nitrogen | SNI ISO 1656-2016 Karet alam, mentah dan lateks - Penentuan kadar nitrogen | Sampel yang telah ditentukan massanya dilarutkan menggunakan larutan asam sulfat degan bantuan katalis selenium yang akan merubah komponen nitrogen menjadi amonium hidrogren sulfat, lalu di destilasi dan dititrasi dengan larutan asam sulfat yang telah distandarisasi. | - |
Plastisitas SIR | SNI 8425:2017 Karet alam, mentah – Penentuan plastisitas – Metode Rapid-plastimeter | Potongan uji berbentuk cakram dikompres secara cepat antara piringan kecil pararel sampai ketebalan tetp 1 mm. Kompresi terhadap potongan uji dipertahankan selama 15 detik untuk memungkinkan mencapai suhu keseimbangan dengan piringan. Setelah periode ini, potongan uji dikenai gaya konstan (100 ± 1) N selama 15 detik. Ketebalan pada akhir periode ini merupakan ukuran plastisitas. | - |
Kadar Zat Menguap | SNI 8356-2017 Penentuan Kadar zat Menguap | Bagian contoh uji digiling menjadi lembaran dengan alat gilingan yang dipanaskan sampai semua zat menguap hilang. Massa yang hilang selama proses penggilingan dihitung dan dinyatakan sebagai kadar zat menguap. Apabila bagian contoh uji dihomogenkan sesuai dengan lampiran B sebelum pengeringan, massa yang hilang selama proses homogenisasi diikutsertakan dalam perhitungan | - |
PRI | SNI ISO 2930-2013 Karet ala mentah- Penentuan Plasticity retention index (PRI) | Nilai plastisitas cepat dari potongan contoh uji yang tidak mengalami pengusangan dan potongan contoh uji yang mengalami pengusangan karena panas di dalam oven pada suhu 140 °C ditentukan dengan menggunakan plastimeter piringan paralel dengan diameter silinder 10 mm dan sesuai dengan prosedur yang diterangkan dalam ISO 2007. PRI adalah rasio dari nilai plastisitas cepat setelah dan sebelum pemanasan dikalikan 100. | - |
Viskositas Mooney | SNI 8384-2017 Karet, yang tidak divulkanisasi – Penentuan menggunakan viskometer shearing-disc - Bagian 1: Penentuan viskositas Mooney | Torsi yang digunakan pada kondisi khusus untuk memutar piringan logam dalam bejana silinder dibentuk dari pasangan cetakan (dies) yang berisi karet diukur. Ketahanan karet terhadap putaran ini dinyatakan dalam satuan arbitrasi sebagai viskositas Mooney dari potongan contoh uji. | - |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian | Deskripsi Lain |
---|---|---|---|
Kadar Amonia | SNI 06-6989.30-2005 Air dan air limbah - Bagian 30: Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat. | Menguji kadar amoniak dalam air limbah secara fenat pada kisaran kadar 0,1 mg/L sampai dengan 0,6 mg/L menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm. Amonia bereksi dengan fenol dan hipoklorit membentuk senyawa biru indofenol. Katalis yang dieprgunakan adalah natrium nitroprusida. |
Jaminan mutu:
|
Kebutuhan Oksigen Biokimia | SNI 6989.72:2009 Air dan air limbah - Bagian 72: Cara uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/BOD). | Menentukan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba aerobik untuk mengoksidasi bahan organik karbon dalam contoh uji air limbah, efluen atau air yang tercemar yang tidak mengandung atau yang telah dihilangkan zat-zat toksik dan zat-zat pengganggu lainnya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan kadar oksigen terlarut pada hari ke-0 dengan hari ke-5 setelah diinkubasi pada suhu 20°C. |
Pengendalian mutu:
|
Kadar Minyak/ Lemak | Metode uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri : SNI 6989.10:2011 dengan judul Air dan air limbah: bagian 10. | Cara uji ini digunakan untuk menentukan kandungan minyak dan lemak, minyak nabati, minyak mineral dalam air dan air limbah secara gravimetri. Cara uji ini dapat digunakan untuk contoh uji yang mengandung minyak nabati dan minyak mineral lebih dari 5 mg/L. Minyak nabati dan minyak mineral dalam contoh uji air diasamkan kemudian diekstrak dengan menggunakan n-heksana dalam corong pisah. Ekstrak minyak nabati dan minyak mineral dipisahkan dari pelarut organik secara destilasi. Residu yang tertinggal pada labu destilasi ditimbang sebagai minyak dan lemak atau jumlah minyak nabati dan mineral. | - |
Nitrogen Organik | Metode uji kadar nitrogen organik secara makro kjeldahl dan titrasi : SNI 06-6989.52-2005. | Cara uji ini digunakan untuk menentukan kadar nitrogen organik dalam air dan air limbah sampai kadar 100 mg/L secara makro Kjeldahl. Senyawa nitrogen organik dengan asam sulfat dan katalis, diubah menjadi garam amonium dengan penambahan basa kuat diubah menjadi amonia yang dibebaskan dan bereaksi dengan asam borat atau asam sulfat membentuk senyawaan amonium. Selanjutnya ammonia yang terbentuk dapat ditetapkan secara titrimetri. |
Jaminan Mutu:
|
Sulfida Iodometri | Metode uji sulfida secara iodometri: SNI 6989.75:2009. |
Metode ini digunakan untuk penentuan total sulfida dalam air dan air limbah secara iodometri untuk kadar sulfida di atas 1,0 mg/L.
Iodine secara berlebih ditambahkan ke dalam contoh uji yang mengandung sulfida, kelebihan iodin dititrasi dengan natrium tiosulfat. |
Pengendalian Mutu:
|
Sulfida Spektrofotometri | Metode pengujian sulfida dengan metilen biru secara spektrofotometri (SNI 6989.70: 2009). |
Metode ini digunakan untuk pennetuan total sulfida dalam air dan air limbah dengan metilen biru secara spektrofotometri pada kisaran kadar 0,02 mg/L sampai 1,0 mg/L.
Pada pengujian ini sulfida bereaksi dengan ferri klorida dan dimetil-p-fenilendiamina membentuk senyawa berwarna biru metilen, kemudian diukur pada panjang gelombang 664 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. |
Pengendalian mutu:
|
TDS | Cara uji padatan terlarut total (total dissolved solids, TDS) secara gravimetri (SNI 6989.27:2019 Air dan air limbah – Bagian 27). | Metode ini digunakan untuk menentukan padatan terlarut total dalam air dan air limbah secara gravimetri. Contoh uji yang telah homogen disaring dengan media penyaring. Filtrat yang lolos melalui media penyaring diuapkan sampai kisat lalu dikeringkan pada suhu 180 °C sampai mencapai berat tetap. |
Pengendalian Mutu:
|
TSS | Cara uji padatan tersuspensi total (total suspended solids/TSS) secara gravimetri (SNI 6989.3:2019 Air dan air limbah – Bagian 3). |
Metode ini digunakan untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat dalam contoh uji air dan air limbah secara gravimetri. Metode ini tidak termasuk penentuan bahan yang mengapung, padatan yang mudah menguap, dan dekomposisi garam mineral.
Contoh uji yang telah homogen disaring dengan media penyaring yang telah ditimbang. Residu yang tertahan pada media penyaring dikeringkan pada kisaran suhu 103 °C sampai dengan 105 °C hingga mencapai berat tetap. Kenaikan berat saringan mewakili Padatan Tersuspensi Total (TSS). |
Pengendalian Mutu:
|
Suhu | Cara uji suhu dengan menggunakan termometer (SNI 06-6989.23-2005). | Cara uji ini digunakan untuk menetapkan suhu air dan air limbah dengan termometer air raksa. Air raksa dalam termometer akan memuai atau menyusut sesuai dengan panas air yang diperiksa, sehingga suhu air dapat dibaca pada skala termometer (C) |
Jaminan Mutu:
Dilakukan kalibrasi termometer dengan termometer standar |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian |
---|---|---|
Kuat tarik dan perpanjangan putus | ISO 37:2017 | Uji standar berbentuk dumb-bell atau cincin diregangkan dengan menggunakan alat uji tegangan dengan kecepatan tertentu. |
Kuat sobek | ISO 34-1:2015 | Contoh uji standar diregangkan secara terus menerus dari potongan contoh uji hingga sampel mengalami sobek. |
ISO 34-2:2015 | Contoh uji standar diregangkan secara terus menerus dari potongan contoh uji hingga sampel mengalami sobek. | |
Kekerasan (Shore A) | ISO 48-4:2018 | Indentor dengan dimensi tertentu ditekan dengan gaya yang ditentukan kedalam benda uji. |
Kekerasan (IRHD) | ISO 48-2:2018 | Indentor dengan dimensi tertentu ditekan dengan gaya yang ditentukan kedalam benda uji. |
Ketahanan kikis | ISO 4649:2017 | Benda uji bergerak pada lintasan kertas amplas dan menggunakan karet standard sebagai verifikasi kertas amplas. |
Kuat rekat antar layer (kontruksi tekstil) | ISO 252:2007 | Dengan metode mengukur gaya rata-rata yang dibutuhkan untuk melepas penutup dari belt, dan juga setiap lapis dari yang berikutnya, ditentukan menggunakan laju mesin traverse yang konstan. |
Tebal belt conveyor (konstruksi tekstil) | ISO 583:2007 | Dengan mengukur ketebalan total benda uji pada setiap titik pengukuran. Melepas penutup atas sepenuhnya, lalu mengukur ketebalan benda uji sekali lagi pada waktu yang sama titik-titik pengukuran. |
Pull out cord | ISO 7623:2022 | Pengukuran gaya untuk merobek salah satu kabel warp stell dari belt dengan menerapkan tegangan tarik sepanjang sumbu kabel. |
Tebal belt conveyor (konstruksi baja) | ISO 7590:2009 | Ketebalan total diukur menggunakan mikrometer pada sejumlah titik tertentu tergantung pada lebar sabuk.
Ketebalan penutup juga diukur:
|
Pengusangan | ISO 188:2012 | Benda uji mengalami kerusakan yang terkendali melalui udara pada suhu tinggi dan tekanan atmosfer, setelah itu sifat-sifat tertentu diukur dan dibandingkan dengan benda uji yang tidak diusangkan. Sifat fisik yang bersangkutan harus digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan tetapi, jika tidak ada indikasi dari sifat ini, direkomendasikan bahwa kekuatan tarik, tegangan pada perpanjangan menengah, perpanjangan putus (sesuai dengan ISO 37 ) dan kekerasan (sesuai dengan ISO 48) diukur. |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian |
---|---|---|
Diameter luar | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | karet rol dibubut menggukan mesin, dibagi menjadi 2, diambil bagian karetnya dan dipreparasi sesuai uji kuat tarik dan kekerasan beserta kikis, sample dipreparasi sesuai bentuk dumble, dan diuji menggunakan jangka sorong untuk mengukur dimensi. |
Diameter luar | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Diameter dalam | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Diameter flensa | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Lingkaran dasar lubang baut | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Diameter lubang baut | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Lebar rol | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Lebar dalam | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Tebal flensa | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Tebal velg | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | |
Visual | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | Dicek retak, gores, lubang, gelembung, bentuk alur permukaan tidak rata, dan adanya benda asing yang menempel. |
Kekuatan tarik dan perpanjangan putus | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | Pengujian dilakukan menggunakan mesin uji tarik (tensile strength machine) dengan mengukur lebar dan tebal cuplikan, lalu dilakukan test sampai benda uji putus. |
ISO 37:2017 | ||
Kekerasan (sebelum pemanasan) | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | Indentor dengan dimensi tertentu ditekan dengan gaya yang ditentukan ke dalam benda uji. |
Kekerasan (setelah pemanasan) | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | Memasukan sampel dalam oven pada suhu dan waktu yang telah ditentukan. |
ISO 188:2012 | Benda uji mengalami kerusakan pada pada suhu tinggi dan pada waktu tertentu, setelah itu sifat tertentu diukur dan dibandingkan dengan potongan uji tanpa pengusangan. | |
Ketahanan kikis | SNI 1843:2008 / Amd.2:2017 | Membentuk sampel dengan bentuk silinder, dengan ketebalan dan diameter sesuai standar, menimbang berat awal dan akhir setelah itu menentukan densitas benda uji. |
ISO 4649:2017 | Potongan uji karet silinder dibuat untuk meluncur di atas lembaran abrasif dengan tingkat abrasif yang ditentukan di bawah tekanan tertentu pada jarak tertentu. Potongan uji mungkin berputar atau tidak berputar selama tes. Lembaran abrasif dilekatkan pada drum berputar silinder yang berputar di mana benda uji dipegang dan melintasinya. Hilangnya massa benda uji ditentukan dan digunakan bersama dengan densitas benda uji bahan untuk menghitung kehilangan volume. Kehilangan volume benda uji dibandingkan dengan referensi senyawa diuji dalam kondisi yang sama. |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian |
---|---|---|
Keadaan dan kenampakan sol | SNI 778:2017 | Memastikan sol utuh, memastikan kode-kode terkait sol. |
Nomor sol kanan dan kiri | SNI 778:2017 | Memastikan sol utuh, memastikan kode-kode terkait sol. |
Kekuatan tarik | SNI 778:2017 | Diuji dengan mesin uji tarik |
Perpanjangan putus | SNI 778:2017 | Diuji dengan mesin uji tarik |
Kekerasan (Shore A) | ISO 48-4:2018 | Indentor dengan dimensi tertentu ditekan dengan gaya yang ditentukan ke dalam benda uji. |
Kekuatan sobek | SNI 778:2017 | Diuji dengan mesin uji tarik sampai sobek |
Perpanjangan tetap 100% | SNI 778:2017 | Diuji dengan alat uji perpanjangan tetap |
Berat jenis | ISO 2781:2018 | Diuji dengan alat uji berat jenis |
Ketahanan kikis | SNI 778:2017 | Diuji dengan alat uji abrasi |
Ketahanan bengkung | SNI 778:2017 | Dibengkung sampai jumlah tertentu |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian |
---|---|---|
Kekuatan tarik badan | SNI 6700:2012 | Prinsip uji ini menggunakan alat testing tensile dan dial thickness untuk mengukur sampel dengan ketebalan dan kekuatan tarik. |
Kekuatan tarik sambungan | SNI 6700:2012 | Prinsip uji ini menggunakan alat testing tensile dan dial thickness untuk mengukur sampel dengan ketebalan dan kekuatan tarik. |
Perpanjangan putus | SNI 6700:2012 | Prinsip uji ini menggunakan alat testing tensile dan dial thickness untuk mengukur sampel dengan ketebalan dan kekuatan tarik. |
Perpanjangan tetap | SNI 6700:2012 | Perpanjangan tetap diuji dengan alat permanen set. |
Pengusangan | SNI 6700:2012 | Memasukan sampel dalam oven pada suhu dan waktu yang telah ditentukan. |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian |
---|---|---|
Tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek | SNI 06-3568-2006 | Prinsip uji ini menggunakan alat testing tensile dan dial thickness untuk mengukur sampel dengan ketebalan dan kekuatan tarik. |
Kekerasan | SNI 06-3568-2006 | Indentor dengan dimensi tertentu ditekan dengan gaya yang ditentukan ke dalam benda uji. |
Pengusangan | SNI 06-3568-2006 | Memasukan sampel dalam oven pada suhu dan waktu yang telah ditentukan. |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian | Prinsip Pengujian |
---|---|---|
Kekuatan sobek | ISO 34-1:2015 | Contoh uji standar diregangkan secara terus menerus dari potongan contoh uji hingga sobek. |
ISO 34-2:2015 | ||
Kekuatan rekat dengan bahan tekstil | ISO 36:2020 | Gaya pengupasan yang diperlukan untuk memisahkan dua lapis kain yang diikat dengan karet, atau lapisan karet dan lapisan kain yang diikat menjadi satu, diukur dalam kondisi tertentu menggunakan pengujian potongan dimensi standar dalam bentuk strip datar. |
Kekuatan rekat dengan logam | ISO 814:2011 | kekuatan rekat antara karet dengan logam diuji dengan mesin uji tarik |
Compression set | ISO 815-1:2019 ; ASTM 395-16 | Sepotong uji dengan ketebalan yang diketahui dikompresi pada suhu laboratorium standar menjadi regangan yang ditentukan, yang kemudian dipertahankan konstan untuk waktu tertentu pada suhu laboratorium standar atau tetap suhu tinggi. Kompresi dilepaskan dan, setelah benda uji dibiarkan pulih pada suhu laboratorium standar atau suhu tinggi untuk waktu tertentu, ketebalan benda uji diukur kembali. |
Swelling (Pengujian pengaruh cairan) | ISO 1817:2022 | Cuplikan direndam dalam cairan tertentu dan selama waktu tertentu. Dibandingkan antara sebelum dan sesudah perendaman. |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Kenampakan desain , Organoleptis | SNI 8877:2023 butir 7.1.1 |
Kenampakan bentuk sepatu dengan sol luar bagian kanan dan kiri, | SNI 8877:2023 butir 7.1.2 |
Keadaan bagian atas dan bawah sepatu, Organoleptis | SNI 8877:2023 butir 7.1.3 |
Kenampakan pencantuman tanda dan / atau kode, Organoleptis | SNI 8877:2023 butir 7.1.4 |
Kenampakan nomor ukuran sepatu bagian kanan dan kiri, Organoleptis | SNI 8877:2023 butir 7.1.5 |
Tinggi bagian atas sepatu, Desain | SNI 8877:2023 butir 7.2.1 |
Area tumit (untuk Desain B, C, D, dan E), Desain | SNI 8877:2023 butir 7.2.2 |
Konstruksi, Performa sol (Sepatu secara keseluruhan) | SNI 8877:2023 butir 7.3.1.1 |
Kekuatan rekat bagian atas sepatu dengan sol luar, Performa sol | SNI 8877:2023 butir 7.3.1.2; 20344:2021/Amd 1:2024 |
Umum, Pelindung jari kaki (Sepatu secara keseluruhan) | SNI 8877:2023 butir 7.3.2.1 |
Panjang sisi dalam , Pelindung jari kaki (Sepatu secara keseluruhan) | SNI 8877:2023 butir 7.3.2.2; ISO 20344:2021 sub pasal 5.3.2.2; ISO 22568-1:2019 sub pasal 5.2.1 |
Ketahanan terhadap impak, Pelindung jari kaki (Sepatu secara keseluruhan) | SNI 8877:2023 butir 7.3.2.3; ISO 20344:2021 sub pasal 5.4.3; ISO 22568-1:2019 sub pasal 5.3.1.1 |
Ketahanan terhadap kompresi, Pelindung jari kaki (Sepatu secara keseluruhan) | SNI 8877:2023 butir 7.3.2.4; ISO 20344:2016 sub pasal 5.5; ISO 22568-1:2019 sub pasal 5.4.1 |
Ketahanan terhadap korosi, Pelindung jari kaki (Sepatu secara keseluruhan) | SNI 8877:2023 butir 7.3.2.5; ISO 20344:2021 sub pasal 5.6.2.1; ISO 22568-1:2019 sub pasal 5.5 |
Ketinggian area tumit dan bagian atas, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.1; ISO 20344:2021 sub pasal 6.2 |
Ketebalan, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.2; ISO 20344:2021 sub pasal 6.1; ISO 23529:2016 sub pasal 7.1 |
Kekuatan tarik, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.4.1 ISO 20344:2021 sub pasal 6.4; ISO 3376:2020 |
Kekuatan Putus, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.4.2 ISO 20344:2021 sub pasal 6.4; ISO 4643:1992 |
Perpanjangan putus, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.4.1 ISO 20344:2021 sub pasal 6.4; ISO 3376:2020 |
Modulus pada perpanjangan 100 % | SNI 8877:2023 butir 7.4.4.2 ISO 20344:2021 sub pasal 6.4; ISO 4643:1992 |
Nilai pH, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.8 ISO 20344:2021/Amd 1:2024 ISO 4045:2018 |
Kadar kromium (VI), Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.9 ISO 20344:2021 |
Hidrolisis, Bagian atas | SNI 8877:2023 butir 7.4.10 ISO 20344:2021 sub pasal 6.10; ISO 5423:1992 |
Kekuatan sobek, Lapis bagian depan | SNI 8877:2023 butir 7.5.1 ISO 20344:2021 sub pasal 6.3; ISO 3377-2:2016 ISO 4674-1:2016 |
Nilai pH, Lapis bagian depan | SNI 8877:2023 butir 7.5.5 ISO 20344:2021 sub pasal 6.9; ISO 4045:2018 |
Kadar kromium (VI), Lapis bagian depan | SNI 8877:2023 butir 7.5.6 ISO 20344:2021 sub pasal 6.11; ISO 17075-1:2017 |
Kekuatan sobek, Lapis bagian samping | SNI 8877:2023 butir 7.6.1 ISO 20344:2021 sub pasal 6.3 ISO 3377-2:2016 ISO 4674-1:2016 |
Nilai pH, Lapis bagian samping | SNI 8877:2023 butir 7.6.5 ISO 20344:2021 sub pasal 6.9; ISO 4045:2018 |
Kadar kromium (VI), Lapis bagian samping | SNI 8877:2023 butir 7.6.6 ISO 20344:2021 sub pasal 6.11; ISO 17075-1:2017 |
Kekuatan sobek, Lidah | SNI 8877:2023 butir 7.7.1 ISO 20344:2021 sub pasal 6.3; ISO 3377-2:2016 ISO 4674-1:2016 |
Nilai pH, Lidah | SNI 8877:2023 butir 7.7.2 ISO 20344:2021 sub pasal 6.9; ISO 4045:2018 |
Kadar kromium (VI), Lidah | SNI 8877:2023 butir 7.7.3 ISO 20344:2021 sub pasal 6.11; ISO 17075-1:2017 |
Desain, Sol luar | SNI 8877:2023 butir 7.8.1 |
Ketebalan motif, Desain (Sol luar) | SNI 8877:2023 butir 7.8.1.1 ISO 20344:2021 sub pasal 8.2.3; ISO 34-1:2002 |
Area motif, Desain (Sol luar) | SNI 8877:2023 butir 7.8.1.2 ISO 20344:2021 sub pasal 8.2.2; ISO 34-1:2002 |
Ketinggian motif, Desain (Sol luar) | SNI 8877:2023 butir 7.8.1.3 ISO 20344:2021 sub pasal 8.2.3; ISO 34-1:2002 |
Kekuatan sobek, Sol luar | SNI 8877:2023 butir 7.8.2 ISO 20344:2021 sub pasal 8.3; ISO 34-1:2002 |
Ketahanan abrasi, Sol luar | SNI 8877:2023 butir 7.8.3 ISO 20344:2021 sub pasal 8.4; ISO 4649:2017 |
Kekuatan rekat antar lapis, Sol luar | SNI 8877:2023 butir 7.8.5 ISO 20344:2021 sub pasal 5.2; ISO 4649:2017 |
Ketahanan slip sepatu pengaman | SNI 8877:2023 butir 7.3.4 ISO 20344:2021 sub pasal 5.14; ISO 13287:2019 sub pasal 7.1.4.2 |
Ketahanan terhadap bahan bakar minyak, Sol luar | SNI 8877:2023 butir 7.8.6 ISO 20344:2021 sub pasal 8.8; ISO 5423:1992 |
Hidrolisis, Sol luar | SNI 8877:2023 butir 7.8.7 ISO 20344:2021 sub pasal 8.7; ISO 5423:1992 |
Ketebalan, Tatakan | SNI 8877:2023 butir 7.9.1 ISO 20344:2021 sub pasal 7.1; ISO 22649:2019 |
Nilai pH, Tatakan | SNI 8877:2023 butir 7.9.2 ISO 20344:2021 sub pasal 6.9; ISO 4045:2018 |
Absorpsi air, Tatakan | SNI 8877:2023 butir 7.9.3 ISO 20344:2021 sub pasal 7.2; ISO 22649:2019 |
Desorpsi air, Tatakan | SNI 8877:2023 butir 7.9.4 ISO 20344:2021 sub pasal 7.2; ISO 22649:2019 |
Kadar kromium (VI), Tatakan | SNI 8877:2023 butir 7.9.5 ISO 20344:2021 sub pasal 6.11; ISO 17075-1:2017 |
Ketebalan, Sol dalam | SNI 8877:2023 butir 7.10.1 ISO 20344:2021 sub pasal 7.1; ISO 22649:2019 |
Nilai pH, Sol dalam | SNI 8877:2023 butir 7.10.2 ISO 20344:2021 sub pasal 6.9; ISO 4045:2018 |
Absorpsi air, Sol dalam | SNI 8877:2023 butir 7.9.3 ISO 20344:2021 sub pasal 7.2; ISO 22649:2019 |
Desorpsi air, Sol dalam | SNI 8877:2023 butir 7.9.4 ISO 20344:2021 sub pasal 7.2; ISO 22649:2019 ISO 22649 : 2019 |
Kadar kromium (VI), Sol dalam | SNI 8877:2023 butir 7.10.5 ISO 20344:2021 sub pasal 6.11; ISO 20344:2021/Amd 1:2024 ISO 17075-1:2017 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Keadaan & kenampakan bentuk sepatu kiri & kanan | SNI 2942-1:2009 butir 7.2.1.a |
Keadaan & kenampakan bagian atas & bawah sepatu | SNI 2942-1:2009 butir 7.2.1.b |
Keadaan & kenampakan jahitan | SNI 2942-1:2009 butir 7.2.1.c |
Keadaan & kenampakan kedudukan sepatu pada bidang datar | SNI 2942-1:2009 butir 7.2.1.d |
Keadaan & kenampakan pencantuman tanda & kode pada bagian dalam | SNI 2942-1:2009 butir 7.2.1.e |
Tinggi sepatu & sol untuk sepatu kanan dan kiri dengan ukuran yang sama | SNI 2942-1:2009 Tabel 1 butir 1.2 |
Nomor sepatu kanan dan kiri | SNI 0666:2009 butir 7.2 |
Kekuatan rekat antara bagian atas dan bawah sepatu | SNI 2942-1:2009 butir 7.3.1 |
Kekuatan rekat antara sol dalam & sol luar sepatu | SNI 2942-1:2009 butir 7.3.2 |
Kekuatan rekat | SNI 12-1259-1989 |
Ketebalan bagian depan, samping & bis belakang | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.1.1 |
Ketebalan lapis bagian depan & samping | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.1.2 |
Ketebalan pengeras bagian depan & samping | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.1.3 |
Jumlah helai benang jahit dalam lilitan bagian atas | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.1.4.b |
Kekuatan tarik per helai benang jahit bagian atas | SNI 12-0269-1989 |
Ketebalan sol dalam | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.1 |
Ketebalan penguat tengah | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.2 |
Kekuatan tarik sol luar | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.3.a SNI 778:2017 butir 6.2.4 |
Ketahanan kikis sol luar | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.3.a SNI 778:2017 butir 6.2.2 SNI ISO 20344:2021 butir 8.3 ISO 4649:2024 Metode A |
Ketahanan bengkung sol luar | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.3.a SNI 0778:2009 butir 6.2.7 |
Kekerasan sol luar | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.3.a ISO 48-4:2018 |
Ketebalan sol luar | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.3.b |
Kekerasan hak | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.4.a |
Ketebalan hak | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.4.b |
Ketebalan tutup hak | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.4.b |
Ketebalan pengisi telapak depan | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.5 |
Ketebalan tatakan | SNI 2942-1:2009 butir 7.4.2.6 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Keadaan & kenampakan bentuk sepatu kiri & kanan | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.1.a |
Keadaan & kenampakan bagian atas & bawah sepatu | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.1.b |
Keadaan & kenampakan jahitan | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.1.c |
Keadaan & kenampakan kedudukan sepatu pada bidang datar | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.1.d |
Keadaan & kenampakan pencantuman tanda & kode pada bagian dalam | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.1.e |
Tinggi sepatu & sol untuk sepatu kanan dan kiri | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.2 |
Nomor sepatu kanan dan kiri | SNI 2942-2:2009 butir 7.2.3 |
Kekuatan rekat antara bagian atas dan bawah sepatu | SNI 2942-2:2009 butir 7.3.1; SNI 0566:2009 butir 7.2 |
Kekuatan rekat antara sol dalam & sol luar sepatu | SNI 2942-2:2009 butir 7.3.2; SNI 12-1529-1989 |
Ketebalan bagian depan, samping & bis belakang | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.1 |
Ketebalan lapis bagian depan | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.2 |
Ketebalan lapis bagian samping | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.3 |
Ketebalan pengeras bagian depan & samping | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.4 |
Ketebalan dan lebar elastik | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.5 |
Jumlah helai benang jahit dalam lilitan bagian atas | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.6.b |
Kekuatan tarik per helai benang jahit bagian atas | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.6.c; SNI 12-0269-1989 |
Diameter dalam mata ayam | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.7 |
Panjang tali sepatu | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.1.8 |
Ketebalan sol dalam | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.1 |
Ketebalan penguat tengah | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.2 |
Kekuatan tarik sol luar | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.3.d |
Ketahanan kikis sol luar | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.3.d; SNI 778:2017 butir 6.2.4; SNI ISO 20344:2021 butir 8.3; ISO 4649:2024 Metode A |
Ketahanan bengkung sol luar | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.3.d SNI 0778:2009 butir 6.2.7 |
Kekerasan sol luar | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.3.d; ISO 48-4:2018 |
Ketebalan sol luar | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.3.b |
Tinggi hak | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.3.c |
Ketebalan tatakan | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.4 |
Panjang paku hak | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.4 |
Ketebalan tutup hak | SNI 2942-2:2009 butir 7.4.2.6 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Sifat tampak | SNI 0098:2012 butir 4.1 SNI 98:2019 butir 4.1 |
Keadaan & kenampakan bentuk sepatu kiri & kanan | SNI 2942-1:2009 butir 7.2.1.a |
Dimensi (Lebar total) | SNI 0098:2012 butir 6.1 SNI 98:2019 butir 6.1 |
Dimensi (Diameter total) | SNI 0098:2012 butir 6.1; SNI 98:2019 butir 6.1 |
Penunjuk keausan telapak/TWI | SNI 0098:2012 butir 6.2; SNI 98:2019 butir 6.2 |
Ketidakdudukan bead untuk ban tanpa ban dalam | SNI 0098:2012 butir 6.3; SNI 98:2019 butir 6.3 |
Energi penembusan | SNI 0098:2012 butir 6.4; SNI 98:2019 butir 6.4 |
Ketahanan pada berbagai beban | SNI 0098:2012 butir 6.5; SNI 98:2019 butir 6.5 |
Ketahanan pada tekanan udara rendah | SNI 0098:2012 butir 6.6; SNI 98:2019 butir 6.6 |
Ketahanan pada berbagai kecepatan | SNI 0098:2012 butir 6.7; SNI 98:2019 butir 6.7 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Sifat tampak | SNI 0101:2012 butir 4.1; SNI 101:2019 butir 4.1 |
Dimensi (Lebar total) | SNI 0101:2012 butir 6.1; SNI 101:2019 butir 6.1 |
Dimensi (Diameter total) | SNI 0101:2012 butir 6.1; SNI 101:2019 butir 6.1 |
Penunjuk keausan telapak/TWI | SNI 0101:2012 butir 6.2; SNI 101:2019 butir 6.2 |
Energi penembusan | SNI 0101:2012 butir 6.3; SNI 101:2019 butir 6.3 |
Ketahanan pada berbagai beban | SNI 0101:2012 butir 6.4; SNI 101:2019 butir 6.4 |
Ketahanan pada berbagai kecepatan | SNI 0101:2012 butir 6.5; SNI 101:2019 butir 6.5 |
Kenampakan pencantuman tanda dan / atau kode, Organoleptis | SNI 8877:2023 butir 7.1.4 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Sifat tampak | SNI 0099:2012 butir 4.1 SNI 99:2019 butir 4.1 |
Dimensi (Lebar total) | SNI 0099:2012 butir 6.1 SNI 99:2019 butir 6.1 |
Dimensi (Diameter total) | SNI 0099:2012 butir 6.1 SNI 99:2019 butir 6.1 |
Penunjuk keausan telapak/TWI | SNI 0099:2012 butir 6.2 SNI 99:2019 butir 6.2 |
Energi penembusan | SNI 0099:2012 butir 6.3 SNI 99:2019 butir 6.3 |
Ketahanan pada berbagai beban | SNI 0099:2012 butir 6.4 SNI 99:2019 butir 6.4 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Sifat tampak | SNI 0100:2012 butir 4.1; SNI 100:2019 butir 4.1 |
Dimensi (Lebar total) | SNI 0100:2012 butir 6.1; SNI 100:2019 butir 6.1 |
Dimensi (Diameter total) | SNI 0100:2012 butir 6.1; SNI 100:2019 butir 6.1 |
Penunjuk keausan telapak/TWI | SNI 0100:2012 butir 6.2; SNI 100:2019 butir 6.2 |
Energi penembusan | SNI 0100:2012 butir 6.3; SNI 100:2019 butir 6.3 |
Ketahanan pada berbagai beban | SNI 0100:2012 butir 6.4; SNI 100:2019 butir 6.4 |
Ketahanan pada berbagai kecepatan | SNI 0100:2012 butir 6.5; SNI 100:2019 butir 6.5 |
Kenampakan pencantuman tanda dan / atau kode, Organoleptis | SNI 8877:2023 butir 7.1.4 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Lebar pita | ISO 23560:2015 butir 4.2 |
Dimensi panjang bagian dalam | ISO 23560:2015 ISO 6591-2:1985 |
Dimensi lebar bagian dalam | ISO 23560:2015 ISO 6591-2:1985 |
Massa karung | ISO 23560:2015 Annex A MU.III.a.1.LPK.107 butir 5.2.4.b |
Kekuatan tarik bahan tenun arah panjang | ISO 23560:2015 Annex B.1 ISO 13934-1:2013 |
Kekuatan tarik bahan tenun arah lebar | ISO 23560:2015 Annex B.1 ISO 13934-1:2013 |
Perpanjangan putus bahan tenun arah panjang | ISO 23560:2015 Annex B.1 ISO 13934-1:2013 |
Perpanjangan putus bahan tenun arah lebar | ISO 23560:2015 Annex B.1 ISO 13934-1:2013 |
Kekuatan tarik sambungan bawah | ISO 23560:2015 Annex B.2 ISO 13935-1:2014 |
Kadar abu | ISO 23560:2015 ISO 3451-1:2008 (2019) |
Jumlah baris jahitan | ISO 23560:2015 butir 5.2 |
Jarak antar jahitan | ISO 23560:2015 butir 5.2 |
Jarak jahitan terluar dari tepi karung | ISO 23560:2015 butir 5.2 |
Lebar lipatan | ISO 23560:2015 butir 5.2 |
Jumlah jahitan per satuan panjang | ISO 23560:2015 butir 5.2 |
Keseragaman dan kerapatan jahitan | ISO 23560:2015 butir 5.3 |
Lebar kantung dalam | ISO 23560:2015 butir 6 |
Jarak sambungan dari tepi bawah kantung dalam | ISO 23560:2015 butir 6 |
Uji jatuh | ISO 23560:2015 Annex C |
Tetal lusi x pakan | ISO 7211-2:2024 Method A |
Tebal pita | ISO 4593:1993 |
Tebal laminasi | ISO 4593:1993 |
Tebal BOPP | ISO 4593:1993 |
Tipe Konstruksi Karung | MU.III.a.1.LPK.107 butir 5.2.24 |
Warna dasar karung | MU.III.a.1.LPK.107 butir 5.2.25 |
Panjang ekor jahitan | MU.III.a.1.LPK.107 butir 5.2.26 |
Nomor pita, denier | MU.III.a.1.LPK.107 butir 5.2.27 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Jenis benang | MU III a 1 LPK 117 |
Kekuatan tarik | ISO 2062:2009 |
Perpanjangan putus | ISO 2062:2009 |
Warna | MU III a 1 LPK 116 butir 5.2.3 |
Massa benang tiap cone (termasuk cone) | MU III a 1 LPK 116 butir 5.2.4 |
Massa benang tiap cone (tanpa cone) | MU III a 1 LPK 116 butir 5.2.4 |
Panjang benang tiap cone | MU III a 1 LPK 116 butir 5.2.4 |
Massa benang per satuan panjang (Tex, Ne, Nm) | MU III a 1 LPK 116 butir 5.2.4 |
Dimensi (Lebar total) | SNI 0100:2012 butir 6.1; SNI 100:2019 butir 6.1 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Panjang | SNI 9243:2023 ISO 6591-2:1985 |
Lebar | SNI 9243:2023 ISO 6591-2:1985 |
Lebar bottom | SNI 9243:2023 ISO 6591-2:1985 |
Panjang katup | SNI 9243:2023 ISO 6591-2:1985 |
Jumlah pita pada badan arah lusi | SNI 9243:2023 ISO 7211-2:2024 |
Jumlah pita pada badan arah pakan | SNI 9243:2023 ISO 7211-2:2024 |
Gramasi | SNI 9243:2023 ISO 3801:1977 |
Permeabilitas udara | SNI 9243:2023 butir 7.3.2 |
Kekuatan putus badan arah lusi | SNI 9243:2023 ISO 13934-1:2013 |
Kekuatan putus badan arah pakan | SNI 9243:2023 ISO 13934-1:2013 |
Perpanjangan putus badan arah lusi | SNI 9243:2023 ISO 13934-1:2013 |
Perpanjangan putus badan arah pakan | SNI 9243:2023 ISO 13934-1:2013 |
Kekuatan putus bottom berperekat area segitiga | SNI 9243:2023 ISO 13934-1:2013 |
Kekuatan putus bottom berperekat area nonsegitiga | SNI 9243:2023 ISO 13934-1:2013 |
Uji jatuh ketinggian 1.800 mm | SNI 9243:2023 ISO 7965-2:1993 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Tinggi sepatu | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 4 |
Jari-jari sudut kembangan sol | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 4.1 |
Ketebalan bagian atas | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.1 |
Ketebalan keseluruhan bagian bawah dengan kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.5 |
Ketebalan keseluruhan bagian bawah tanpa kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.5 |
Ketebalan sol luar dengan kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.6 |
Ketebalan sol luar tanpa kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.6 |
Ketebalan keseluruhan hak dengan kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.7 |
Ketebalan keseluruhan hak tanpa kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.7 |
Jarak permukaan hak hingga blok pengisi dengan kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.7 |
Jarak permukaan hak hingga blok pengisi tanpa kembangan | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir A.3.7 |
Ketahanan bengkung bagian atas | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.2 |
Modulus 100% bagian atas | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.3 |
Modulus 100% bagian sol | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.3 |
Perpanjangan putus bagian atas | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.3 |
Perpanjangan putus bagian sol | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.3 |
Kekerasan bagian atas | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.4 |
Kekerasan bagian sol dan hak | SNI ISO 4643:2012 (IDT:1992) butir 5.4 |
Parameter Pengujian | Metode Pengujian |
---|---|
Bintik-bintik karena oksidasi (Oxidized spots or streak) | SNI 06-0001-1987 |
Jamur (Mold) | SNI 06-0001-1987 |
Karet lembek (Weak rubber) | SNI 06-0001-1987 |
Karet yang tinggi pemanasan (Heated rubber) | SNI 06-0001-1987 |
Kurang matang (Under cured) | SNI 06-0001-1987 |
Buram terlalu lama pengasapan (Opaque) | SNI 06-0001-1987 |
Warna (Colour) | SNI 06-0001-1987 |
Hangus (Burnt) | SNI 06-0001-1987 |
Karet kering (Dry rubber) | SNI 06-0001-1987 |
Bersih (Clean) | SNI 06-0001-1987 |
Karet kokoh (Strong rubber) | SNI 06-0001-1987 |
Cacat (Blemishes) | SNI 06-0001-1987 |
Karat (Rust) | SNI 06-0001-1987 |
Noda-noda (Speck) | SNI 06-0001-1987 |
Lepuh (Blisters) | SNI 06-0001-1987 |
Pasir (Sand) | SNI 06-0001-1987 |
Partikel kulit pohon (Barck particles) | SNI 06-0001-1987 |
Benda-benda asing (Other foreign matter) | SNI 06-0001-1987 |
Gelembung-gelembung (Small pinhead bubbles) | SNI 06-0001-1987 |
Sertifikat Akreditasi | Ruang Lingkup Pengujian |
---|---|