# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
301 | Komposit Polimer Dari Sampah Styrofoam Dengan Cocodust (Lanjutan) | 2010 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng Ihda Novia Indrajati, MT Sismaryanto, B.Sc Christiana Maria, ST | Penelitian pembuatan komposit polimer dari sampah Styrofoam dengan cocodust yang merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian pada tahun 2009 mempunyai tujuan mempelajari pengaruh DOP dan compatibilizer terhadap sifat fisis komposit serta melihat perubahan sifat fisis setelah diuji diodegradasi dengan dipendam di dalam tanah. Komposisi komposit yang dibuat pada penelitian adalah styrofoam/ cocodust 50/50 bagian (cocodust lolos 50 mesh), sebagai pemlastis digunakan dioctyl phthalate (DOP) sebanyak 10% berat bahan baku, antioksidan 1% berat bahan baku, asam stearat sebagai pelumas 0,4% berat bahan baku, inisiator dicumyl peroxide (DCP) sebanyak 0,1% berat bahan baku dan heat stabilizer 1% berat bahan baku dan compatibilizer 5% berat bahan baku. Pada kegiatan ini dibuat komposit dengan variasi jenis compatibilizer, yaitu maleat anhidrid dan asam stearat. Komposit yang dihasilkan dilakukan pengujian terhadap sifat fisis, kondisi morfologi komposit, karakterisasi gugus fungsi dan biodegradasibilitasnya. Pengujian sifat fisis komposit terdiri dari kuat tarik dan kemuluran, kekerasan, dan kestabilan ukuran. Hasil pengujian sifat fisis dan biodegradasibilitas ini dibandingkan dengan komposit yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya (tahun 2009) dan komposit sejenis yang ada di pasaran. Pengujian kondisi morfologis komposit dengan scanning electron microscopy (SEM) menunjukkan telah terbentuk campuran yang lebih homogeny antara styrofoam dan cocodust dan hasil yang lebih baik ditunjukkan oleh komposit dengan compatibilizer MA. Karakterisasi gugus fungsi melalui FTIR menunjukkan hasil munculnya puncak baru pada transmitansi 1728 cm^(-1) yang dibentuk dari reaksi esterifikasi dari gugus OH dalam cocodust. Sifat fisis komposit menunjukkan hasil yang lebih baik dan adanya penambahan DOP membuat komposit yang dihasilkan tidak rapuh, sehingga dapat dicetak menjadi barang teknis. Uji biodegradasi berdasar ASTM D 2017 menunjukkan hasil bahwa komposit hasil penelitian tahun ini lebih mudah degradasi oleh mikrobia dibandingkan dengan komposit pasaran. | Limbah | |
302 | Pembuatan kulit jok ( upholstery ) ramah lingkungan untuk otomotif | 2011 | Ir. Suliestiyah Wrd, MM., M. Nurhafiq, ST. | Penelitian pembuatan kulit jok ramah lingkungan untuk otomotif, dilaksanakan dengan tujuan untuk pembuatan kulit jok yang mempunyai sifat ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk otomotif yaitu jok mobil ( car seat ). Sampai saat ini jok mobil dari kulit dan ramah lingkungan belum dibuat oleh industry penyamakan kulit di Indonesia. Ada beberapa industri penyamakan kulit yang memproduksi kulit jok, tapi untuk kebutuhan jok mebel. Dengan semakin banyaknya impor mobil mewah di Indonesia, maka sudah saatnya industri penyamakan kulit, mengembangkan usahanya untuk memenuhi kebutuhan kulit jok mobil. Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang salah satu tugasnya mengembangkan industri kulit, mempunyai kewajiban untuk melakukan kegiatan penelitian, yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh industry. Penelitian dilakukan dengan variasi proses menggunakan bahan penyamak krom kombinasi dengan bahan penyamak syntan dan bahan penyamak nabati kombinasi dengan bahan penyamak syntan. Hasil penelitian terbaik menunjukan bahwa kulit jok yang dibuat dengan menggunakan bahan penyamak krom 4% kombinasi bahan penyamak syntan 165, menghasilkan kulit jok ramah lingkungan untuk otomotif yang memenuhi syarat SNI Kulit Jok ( SNI. 06-0776-1989 ) dan Acceptable Quality levels in Leather ( 1976 ) | Kulit | |
303 | LAPORAN PEMBUATAN KULIT MOTIF REPTIL DARI KULIT SAPI KUALITAS RENDAH UNTUK ATASAN SEPATU | 2007 | Ir. Widari, Muhammad Nurhafiq, ST., Thomas Tukirin, Sofia Budiati Cahyani | Penelitian pembuatan kulit motif dari kulit sapi kualitas rendah untuk atasan sepatu bertujuan meningkatkan nilai tambah kulit mentah menjadi kulit jadi untuk atasan sepatu yang berkualitas dan dapat mendukung klaster industri persepatuan. Sebagai bahan baku adalah kulit kras sapi tanpa cat dasar kualitas rendah sebanyak 60 side. Variasi perlakuan pada cara pemberian motif yaitu menggunakan plate; plate dan brushing serta variasi penggunaan liquid dyes (LD) pada larutan finishing, sebanyak 50 bagian; 75 bagian dan 100 bagian. Jadi ada 9 variasi perlakuan dan kontrol, masing-masing menggunakan 6 side kulit kras sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian fisis, kulit jadi dari semua variasi perlakuan dan kontrol , memenuhi persyaratan untuk kulit atasan sepatu. Biaya produksi untuk pembuatan sepatu wanita adalah Rp. 97.500,-/pasang dan sepatu pria Rp. 135.000,-/pasang. | Kulit | |
304 | LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN KULIT TAHAN AIR ( WATER PROOF ) | 2006 | Penelitian Pembuatan Kulit Tahan Air ( waterproof ) dilakukan untuk mencari formula terbaik guna menghasilkan kulit waterproof dari kulit sapi sebagai bahan atasan sepatu. Saat ini para pengusaha penyamakan kulit berusaha memenuhi kebutuhan kulit waterproof yang sangat diperlukan oleh para pengusaha sepatu khususnya sepatu olah raga. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu tahap pra penelitian dengan melakukan percobaan proses penyamakan kulit menggunakan formula fatliquoring sebanyak 10%, kombinasi dengan silikon 3 variasi yaitu 5%,7,5% dan 10% pada proses dyeing serta 50 bagian, 75 bagian dan 100 bagian pada proses finishing. Dari hasil pra penelitian didapatkan formula terbaik yaitu kombinasi antara fatliquoring 10% dengan silikon 7,5% pada proses dyeing. Dari formulas! tersebut dilakukan penelitian yaitu menggunakan variasi fatliquoring 12%, 10% dan 8% kombinasi dengan silikon dengan variasi10%, 7,5% dan 5% pada proses dyeing, Kualitas kulit diuji secara fisis sesuai uji ISO.8782-1: 1998 E dan DIN Standard. Formula terbaik dihasilkan oleh formula Kode IX yaitu formula dengan variasi penggunaan fatliquoring sebanyak 12% dan silikon sebanyak 5%. | Kulit | ||
305 | PEMBUATAN KULIT TAHAN PANAS UNTUK SARUNG TANGAN KERJA | 2012 | Wahyu Bintoro, S.Sn Thomas Tukirin, S.TP Iwan Fajar Pahlawan, S.Pt | Penelitian Pembuatan Kulit Tahan Panas untuk Sarung Tangan Kerja, merupakan kegiatan Kelompok Kerja 1866.007.073, bertujuan memperoleh formulasi proses penyamakan dan pembuatan kulit tahan panas untuk sarung tangan kerja, dengan sasaran untuk mendapatkan kulit tahan panas untuk sarung tangan kerja yang memenuhi persyaratan teknis. Proses penyamakan menggunakan bahan penyamak krom. Variasi perlakuan adalah penggunaan bahan tahan panas pada proses peminyakan sebesar 2%, 4% dan 6% serta pada proses finishing sebesar 100 bagian, 200 bagian dan 300 bagian. Sebagai kontrol kulit disamak menjadi kulit sarung tangan tanpa menggunakan bahan tahan panas. Ditinjau dari hasil uji fisis dengan tolok ukur SNI. 06-0464-1989; SNI. 06-0652-2005 dan BSEN ISO 6942 : 2002. Hasil yang terbaik adalah M4 F300 yaitu penggunaan bahan tahan panas 4% dan 300 bagian mempunyai kekuatan tarik 520kg/cm2, kemuluran 40% dan penyusutan 7,6%. Hal ini menunjukkan bahwa bahan tahan panas dapat digunakan pada proses perminyakan dan proses finishing (pengecatan tutup) dan kulit yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sarung tangan kerja tahan panas. | Kulit | |
306 | Pembuatan Oil Seal untuk Power Steering | 2011 | Ihda Novia Indrajati, MT Dra. Supraptiningsih, M.Si | Penelitian pembuatan oil seal untuk power steering bertujuan untuk memperoleh formulasi oil seal yang untuk power steering yang memenuhi standar beserta produk jadinya. Penelitian ini dilator belakangi umur pakai oil seal yang relative pendek sebagai akibat factor pemakaian. Pemakaian elastomer /karet yang banyak digunakan untuk pembuatan seal ini adalah NBR< HNBR dan VITON. Sebagai bahan pengisi digunakan berbagai jenis carbon black. Bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karet NBR Krynac 4975 F, HAF ( N-330 ), SRF ( N-774 ), asam strearat , Zinc oxide, sulfur, MBTS, TMTD, antioksidan TMQ, paraffin wax, coumarone - indine, resin dan dioctyl phthatalat (DOP). Tahapan penelitian terbagai menjadi sub tahan pra penelitian dn penelitian. Pra penelitian bertujuan menguji formulasi yang disusun dengan variable jumlah sulfur dan rasio HAF/SRF black. Pengujian dilakukan terhadap vulkanisat oil seal untuk power steering meliputi sifata morfologi campuran, sifat fisis yang terdiri dari kekerasan, berat jenis, kuat tarik, perpanjangan putus , compression set. Untuk sifat fisis ketahanan terhadap pengusangan udara diamati perubahan kekerassan, kuat tarik dan perpanjangan putus. Pengujian ketahanan terhadap fluida dilakukan menggunakan fluida power steering dan pengamatan dilakukan terhadap perubahan kekerasan, kuat tarik , perpanjangan putus dan perubahan volume. Data hasil pengujian dianalisa dan disajikan dalam bentuk table dan grafik, kemudian dibandingkan dengan ASTM D 2000 spesifikasi untuk seal power steering dan spesifikasi teknis produk komersial untuk menentukan formulasi terbaik.; Hasil penelitian menunjukan homogenitas kompon terbaik diperoleh pada kompon dengan rasio HAF/SRF 10/60 phr. Perubahan kuat tarik setelah pengusangan udara maupun perendaman dalam fluida power steering menunjukan kecenderungan yang sama untuk semua rasio HAF?SRF black. Tren yang sam juga diperoleh untuk perpanjangan putus dan kekerasan. Perendaman vulkanisat dalam fluida power steering menyebabkan terjadinya penurunan volume (shrinkage), dimana nilai penurunan terendah diperoleh pada rasio 50/20 phr. Compresion set vulakanisat terendah diperoleh pada rasio 50/20, yaitu sebesar 9,519%. Formulasi terbaik dipilih berdasarkan perbandingan sifat-sifat vulkanisat hasil penelitian dengan standar dan diperoleh kompon dengan rasio HAF/SRF 10/60 phr sebagai formulasi terbaik. | Karet | |
307 | PENELITIAN PENGEMBANGAN PLASTIK YANG DAPAT TERBIODEGRADASI | 2010 | Ir. Nursamsi Sarengat, Ir. Arum Yuniari, Ir. Siti Rochani, L. Triyono | Penelitian pembuatan plastik yang dapat terbiodegradasi bertujuan untuk melakukan pencampuran bahan plastik dengan polimer alam yang dapat terbiodegradasi di dalam tanah. Penelitian dilakukan dengan mencampur LDPE (Low Density Polyethylene) dengan pati dan maleat anhidrat. Variasi pati 20, 25, 30 dan 35 5 sedangkan variasi maleat anhidrat 2, 4, 6 phr. Pencampuran dilakukan di dalam banbury mixer secara pencampuran kering pada suhu 170 °C. Poliblend diuji secara biodegradasi dengan pemendaman dalam tanah selama 90 hari dan uji fotodegradasi dengan sinar ultra violet selama 30 hari. Sebelum dan sesudah perlakuan poliblend diuji sifat fisisnya, perubahan ikatannya dengan Fourier transform Infrared spectroscopy (FTIR) dan kondisi permukaannya, dengan Scanning Electrone Microscopy. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik untuk blend LDPE dan Pati yang terbiodegradasi adalah, LDPE/Pati 70/30 dengan, kadar maleat anhidrat 4 phr, asam stearat 5 phr, DCP 2 phr dan gliserol 5 phr mempunyai nilai kuat tarik sebelum perlakuan 136,01 kg/ perubahan sifat fisika sesudah biodegradasi selama 90 hari untuk kuat tarik 46,12%, kemuluran 14,50% dan berat sebesar 16,77%. Sedangkan perubahan sifat fisika sesudah photodegradasi selama 30 hari adalah : kuat tarik 20,45%, kemuluran 57,14% dan berat 0,33%. | Plastik | |
308 | Penerapan Pembuatan Karet Bantalan Mesin Kendaraan Bermotor Yang Memenuhi SNI | 1998 | Dra. Supraptiningsih A. Buchori Bsc H.J. Supardal | Penelitian penerapan ini bertujuan untuk mendapatkan karet bantalan mesin kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan SNI 06 ? 1540 ? 1989 karet bantalan mesin kendaraan bermotor ?Karet bantalan mesin kendaraan bermotor dibuat dari bahan karet alam (RSS) dan karet sintetis (SBR) dengan penambahan bahan-bahan pembantu (ingredient). Kompon karet bantalan mesin dibuat dengan formula tertentu dengan memveriasikan RSS/SBR : 50/50 : 60/40 : dan 70/30 bagian serta carbon black : 70; 80 dan 90 bagian, Kompon yang didapat sebanyak 9 kompon diuji sifat fisisnya meliputi: tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan, pampat tetap, aging tegangan putus dan perpanjangan putus serta pengembangan volume dan berat. Perhitungan Statistik menunjukkan bahwa variasi RSS/SBR dan carbon black sangat berpengaruh pada sifat fisis yang diuji. Kompon karet yang memenuhi persyaratan SNI 06-1540-1989 yaitu kompon dengan jumlah RSS/SBR 60/40 dengan carbon black 80 bagian dibuat/diterapkan menjadi barang jadi karet bantalan mesin di Industri karet Bandung. | Karet | |
309 | Penerapan Pembuatan Karet Bantalan Mesin Kendaraan Bermotor Yang Memenuhi SNI | 1998 | Dra. Supraptiningsih A. Buchori Bsc H.J. Supardal | Penelitian penerapan ini bertujuan untuk mendapatkan karet bantalan mesin kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan SNI 06 ? 1540 ? 1989 karet bantalan mesin kendaraan bermotor ?Karet bantalan mesin kendaraan bermotor dibuat dari bahan karet alam (RSS) dan karet sintetis (SBR) dengan penambahan bahan-bahan pembantu (ingredient). Kompon karet bantalan mesin dibuat dengan formula tertentu dengan memveriasikan RSS/SBR : 50/50 : 60/40 : dan 70/30 bagian serta carbon black : 70; 80 dan 90 bagian, Kompon yang didapat sebanyak 9 kompon diuji sifat fisisnya meliputi: tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan, pampat tetap, aging tegangan putus dan perpanjangan putus serta pengembangan volume dan berat. Perhitungan Statistik menunjukkan bahwa variasi RSS/SBR dan carbon black sangat berpengaruh pada sifat fisis yang diuji. Kompon karet yang memenuhi persyaratan SNI 06-1540-1989 yaitu kompon dengan jumlah RSS/SBR 60/40 dengan carbon black 80 bagian dibuat/diterapkan menjadi barang jadi karet bantalan mesin di Industri karet Bandung. | Karet | |
310 | Pemanfaatan Enzim Alkaline Protease untuk Proses Perendaman Penyamakan Kulit Garmen | 2011 | Jaka Susila, B.Sc, ST., Ir. Emiliana K. | Penelitian penggunaan enzim proteolitik dalam industry penyamakan kulit adalah sebagai bahan pembantu untu menghilangkan inter fibril sehingga kulit menjadi elastic dan lembek. Enzim proteolitik dapat menghilangkan protein globular sehingga serabut kolagen kulit menjadi lebih terbuka dan akan mempermudah berikatan dengan bahan penyamak. Dibandingkan dengan metode konvensional penggunaan enzim proteolitik dalam perendaman dapat menghemat waktu sampai 45%. Tahap pra penelitian dengan memp[erlakukan 3 jenis enzim yaitu enzim komersial ( Basozym S-20 dan Borron DL) dengan enzyme mikroorganisme dari BPPT ( Bacillus Megatorium DSM-319). Hasil foto Mikrograf dilihat pda depolimerisasi akibat serabur kolagen terhadap penggunaan berbagai jenis enzyme serta hasi uji sifat fisis kulit garmen dan control. Proses penelitian menggunakan enzyme yang lebih dri hasil pra adalah Bacillus Megatorium DSM-319 dan data hasil pengujian dilakukan analisa dengan menggunakan rancangan acak lengkap 3 x 3 pola factorial, dengan 3 perlakuan waktu perendaman dan 3 perlakuan konsentrasi enzym bila terjadi perbedaan dilakukan uji Duncan’s test. Penurunan kadar protein kulit kambing setelah perendaman yang terbaik adalah pada konsentrasi sebesar 1% dan waktu 60 menit yaitu 42,32%. Pengujian fisis kulit garmen kambing yang terbaik pada penelitian ini adalah pada kosentrasi sebesar 1% dan waktu 60 menit dan masuk persyaratan SNI 4593: 2011 Kulit Jakaet Domba/ Kambing yaitu kekuatan tarik 501,308 kg/cm2 , Kemuluran 45,66%, Kekuatan sobek 36,94 (kg/cm), Kelemasan 5,58 mm, Ketahanan gosokm cat basah 4 dan ketahanan gosok cat kering 4/5. | Kulit | |
311 | PENELITIAN KETAHANAN WADAH BIBIT PLASTIK UNTUK TANAMAN INDUSTRI JANGKA PANJANG | 1992 | Ir. Arum Yuniari, Ir. Niken Karsiati, Ir. Irsananto W. M. Eng | Penelitian tentang ketahanan wadah plastik untuk tananman industri jangka pendek, menengah dan panjang bertujuan untuk mengetahui mutu kantong plastik wadah bibit tanaman. Dalam penelitian ini digunakan 243 buah kantong plastik yang terdiri dari 27 buah kantong plastik sebagai blanko, 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industri jangka pendek dan menengah dalam hal ini diwakili oleh tanaman lada, vanili dan nilam, dan 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industri jangka panjang yang diwakili oleh tanaman kopi, coklat dan melinjo. Kantong plastik yang digunakan mempunyai ketebalan 0.03 mm, 0.05 mm, dan 0.10 mm. Variasi waktu tanam untuk tanaman industri jangka pendek dan menengah adalah 3, 4, 5 dan 6 bulan sedangkan untuk tanaman jangka panjang adalah 9, 12, 15, 18 bulan. Pengujian dilakukan sesuai JIS K 6781-1977 ' Polyethylene Films For Agriculture' terhadap kantong plastik yang sudah ditanami blanko, meliputi uji ketegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek dengan masing- masing tiga kali ulangan. | Plastik | |
312 | Penerapan ISO 9000 | 1999 | Sutarti rahayu, Bsc Rutini, Bsc Sugiyono | Penerapan ISO 9000 Kegiatan Desiminasi penerapan ISO 9000 dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 18 s/d 29 Nopember 1997 di Yogyakarta. Jumlah peserta pada penerapan ISO 9000 ini ada 30 orang dengan perincian : 5 orang dari instansi pemerintah (kantor Departemen), 25 orang dari perajin/pengusaha kulit dan plastik yang berorientasi ekspor. Materi pelatihan meliputi : kebijakan Deperindag 2 session, pemahaman ISO 9000 4 session, pendalaman ISO 9000 5 session, teori dokumentasi 4 session, whorkshop penyusunan dokumen PSM 9 session, workshop penyusunan dokumen IK. 7 session, workshop penyusunan dokumen PM 6. session, rumah tangga perusahaan 3 session, motivasi 9 session, audit internal 27 session, dan evaluasi 4 session. Selama pelatihan berlangsung ternyata partisipasi peserta sangat tinggi dan tekun dalam mengikuti pelajaran dan dari basil evaluasi terhadap peserta semua peserta masuk kategori cukup dan baik. | Kulit | |
313 | Penerapan Kondisi Proses Bahan HDPE terhadap Mutu Barang Plastik pacta Mesin Injection Moulding. | 1999 | Penerapan Kondisi Proses Bahan HDPE terhadap Mutu Barang Plastik pacta Mesin Injection Moulding. Kegiatan penerapan kondisi proses bahan high density polyethylene (HDPE) terhadap mutu barang plastik pada mesin injection moulding bertujuan untuk mendapatkan mutu barang plastik yang baik dengan kondisi proses yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan waktu injeksi, kecepatan injeksi dan tekanan injeksi mempengaruhi sifat kuat tarik dan sifat kemuluran bahan plastik high density polyethylene, tetapi tidak mempengaruhi sifat kekerasan bahan plastik high density polyethylene. Makin singkat waktu injeksi, kecepatan injeksi dan tekanan injeksi sitar kuat tarik makin kecil dan sifat kemuluran makin besar. Sifat kuat tarik dan sitar kemuluran yang baik dicapai pada kondisi proses sebagai berikut : waktu injeksi 10 detik, tekanan injeksi 90 kg/cm2, kecepatan injeksi 90% dari kapasitas putaran injeksi mesin dan subu injeksi 200 ? C. | Barang Kulit & Garmen | ||
314 | Penerapan Pembuatan Karet Peredam Kejut (Shock Absorber) pada Kendaraan Bermotor Roda Dua. | 1999 | Ir. Penny Setyowati Dra. Murwati Dra. Sri nadilah | Penerapan Pembuatan Karet Peredam Kejut (Shock Absorber) pada Kendaraan Bermotor Roda Dua. Penerapan pembuatan karet peredam kejut (shock absorber) pada kendaraan bermotor roda dua bertujuan untuk mendapatkan formulasi kompon karet untuk peredam kejut (shock absorber) dengan mutu sesuai syarat mutu SNI. 09-3767 1995, "Karet Peredam pada Rumah Kopling Kendaraan Bermotor Roda Dua". Pembuatan kompon karet peredam kejut dilakukan dengan memvariasikan jumlah perbandingan menggunakan RSS dan EPDM 100/0 phr (kode F I), 90/10 phr' (kode F II), 80/20 phr (kode F III), 70/30 phr (F IV), 60/40 pm (kode F V). Kompon karet yang dihasilkan diuji sifat fisikanya, kemudian dianalisa secara statistik untuk menentukan formulasi optimum. Dari analisa sifat fisika diperoleh hasil bahwa fonnulasi F IV merupakan formulasi optimum dalam arti F IV menghasilkan sifat fisika yang terbaik. Bila dibandingkan dengan peredam kejut dari pasaran, F IV hasil laboratorium maupun F IV hasil penerapan, secara garis besar sifat-sifat fisikanya lebih baik dan secara keseluruhan memenuhi syarat mutu SNI.09-3767-1995. | Alas Kaki | |
315 | Penerapan Pembuatan Oil Seal Pada Industri Barang Karet | 1998 | Ir. Hj. Siti Rochani Ir. Niken Karsiati Ir. Any Setyaningsih | Penerapan pembuatan Oil Seal ( HS.401693000) pada industri barang karet bertujuan untuk meningkatkan mutu oil seal. Sebelum dilakukan pembuatan oil seal pada industri karet, terlebih dulu dilakukan penelitian secara laboratories dengan dua tahap pra penerapan . Pra penerapan tahap I sebanyak 4 formulasi dengan memvariasikan bahan baku karet nitril , karet SBR dan karet alam. Berdasarkan hasil uji tahap I dilakukan pra penerapan tahap II dengan 9 formulasi. Bahan yang divariasikan adalah karet nitril 70, 75, 80 bagian; karet alam 10, 15, 20 bagian dan carbon black 45, 50, 55 bagian. Kemudian dari 9 formulasi tersebut ditentukan 3 formulasi terbaik untuk digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi oil seal. Berdasarkan hasil uji sifat fisis terhadap barang jadi oil seal diperoleh hasil bahwa kompon dengan formulasi bahan baku karet nitril 70 bagian, karet SBR 10 bagian, karet alam 20 bagian, dan carbon black 55 bagian memberikan sifat yang paling baik. Secara umum mutu oil seal hasil penerapan lebih baik dibandingkan dengan mutu oil seal yang beredar di pasaran. | Karet | |
316 | Penerapan Teknologi pengemasan dengan bahan plastik untuk makanan. | 2000 | Penerapan Teknologi pengemasan dengan bahan plastik untuk makanan. Penerapan Teknologi pengemasan dengan bahan plastik untuk makanan bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengemasan yang tepat dengan bahan plastik untuk makanan, maka guna mendukung industri kecil makanan telah di]akukan penelitian pengemasan sambel peeel menggunakan plastik polietilena (PE) dengan ketebalan 0,09 mm. IPengemasan dilakukan dengan cara vakum dan non vakum. Dari penelitian diperoleh bahwa permeabilitas uap air, pada suhu kamar dan kelembaban relatif 90 %, dari film plastik PE dan bilayer ada!ah 1,10 dan 1,74 mgram uap air /m2 24 jam . Nilai aktivitas air mempunyai kisaran antara 0,43 sampai 0,51 dan masih tampak dalam kisaran yang aman dari pertumbuhan mikroba. Berdasar uji kesukaan, sam bel pecel yang paling disukai oleh konsumen adalah sambel pecel yang dikemas secara vakum dengan plastik bi layer. | Barang Kulit & Garmen | ||
317 | Pengelolaan Limbah Padat Kulit (Sludge) dengan Sanitary Landfill. | 1999 | Pengelolaan Limbah Padat Kulit (Sludge) dengan Sanitary Landfill. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sistim pengolah limbah padat kulit (lumpur) dari instalasi pengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan. Limbah lumpur dari IPAL industri penyamakan kulit perlu dipres untuk memudahkan pengelolaan selanjutnya. Kegiatan ini menerapkan pengelolaan limbah padat kulit (lumpur pres) dengan sanitary landfill. Sanitary landfill adalah cekungan lahan untuk diisi lapisan limbah padat secara berseling dengan lapisan tanah. Pengelolaan limbah padat ini dibuat variasi lapisan tipis dan lapisan tebal. Lapisan tipis berupa lapisan lumpur pres setebal 20 cm, ditutup lapisan tanah setebal 20 cm, ditimbun lumpur pres setebal 20 cm dan yang paling atas ditutup dengari lapisan tanah setebal 20 cm. Sedangkan lapisan tebal berupa lapisan lumpur pres setebal 60 cm lalu ditutup lapisan tanah setebal 20 em. Pemantauan yang dilakukan berupa pengamatan terhadap "leachate" yakni cairan rembesannya baik seeara visual maupun analisis laboratori. Dari basil pengamatan uji laboratori dapat disimpulkan bahwa : .:. Leachate dari variasi lapisan tebal lebih keruh dan berbau tidak sedap dari pada leachate dari variasi lapisan tipis. .:. Leachate dari variasi lapisan tebal mengandung parameter baku mutu limbah cair (BOD5, COD, Total krorn, Sulfida, TSS, Lemak pH) lebih tinggi dari pada variasi lapisan tipis. Kedua leachate jauh lebih tinggi kadarnya dari baku mutu yang ditetapkan, sehingga harus diolah kembali ke IPAL. .:. Untuk mengatasi terjadinya penyebaran leachate ke air tanah atau ke lingkungan sanitary landfill mutlak perlu diberi alas dari bahan yang kuat dan kedap air. I | Kulit | ||
318 | LAPORAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGUJIAN BBKKP | 2009 | Sita Azizah Wahyuni, ST, Budiwiyono, S.Kom, Bambang Tunasmoyo, S.Pd, YB. Agung Adhi Nugroho, S.Kom | Pengembangan dan penerapan sistem informasi pengujian BBKKP dilaksanakan oleh pokja 0040. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengembangkan dan menerapkan sistem informasi di BBKKP yang berbasis teknologi informasi. Pengembangan dan penerapan sistem informasi pengujian BBKKP merupakan layanan informasi berbasis web, mencakup berbagai informasi yang berkaitan dengan jasa pengujian dan kalibrasi. Kegiatan telah dilakukan di penerima contoh, manajer teknis pengujian, deputi manajer teknis lukkus, administrasi lukkus, deputi manajer teknis lukkaps, administrasi lukkaps, deputi manajer teknis lukkal, administrasi lukkal, manajer teknis kalibrasi, deputi manajer teknis kalibrasi, administrasi kalibrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan database laboratorium yang lebih akurat dan up to date sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan pengujian dan kalibrasi. | Kulit | |
319 | LAPORAN PENGEMBANGAN LEMBARAN COCODUST BERKARET | 2008 | Ir. Penny Setyowati, MT , Ir. Siti Rochani, Hernadi Surip, B.Sc, Ir. Arum Yuniari | Pengembangan lembaran cocodust berkaret untuk bahan peredam suara bertujuan untuk menyempurnakan teknik pencampuran antara cocodust dengan bahan perekat (kompon lateks) agar diperoleh metode pencampuran yang efektif serta melaksanakan alih teknologi (pelatihan) proses pembuatan peredam suara dari cocodust bagi masyarakat penghasil kelapa atau masyarakat di sentra-sentra penggilingan sabut kelapa yang ada di DIY dan sekitarnya. Teknik pencampuran yang dicobakan ada 2 metode yaitu metode A dan metode B dengan waktu pencampuran divariasi berturut-turut 2, 3 dan 4 menit untuk masing-masing metode. Metode A merupakan metode pencampuran yang dilakukan dengan cara cocodust (lolos saring 50 mesh dibasahi dengan air lebih dahulu, perbandingan cocodust : air = 1 : 3), setelah itu cocodust dicampur dengan kompon lateks. Metode B merupakan metode pencampuran yang dilakukan dengan cara kompon lateks diencerkan dahulu dengan air (3 kali berat cocodust) setelah itu dicampur dengan cocodust lolos saring 50 mesh. Berdasarkan pengamatan terhadap kemudahan proses pencampuran dan kenampakan visual produk yang dihasilkan serta sifat fisikanya, maka dapat disimpulkan bahwa teknik pencampuran dengan metode A, waktu pencampuran 2 atau 3 menit merupakan teknik pencampuran yang efektif, terbukti dapat dilakukan dengan mudah, menghasilkan campuran yang homogen tanpa ada penggumpalan, kenampakan visual produknya cukup bagus dengan sifat fisika kerapatan 0,40 g/cm3, kadar air 7,29 – 7,57%, kuat lentur 2,87 – 4,05 kg/cm2, kuat tarik tegak lurus permukaan 1,97 – 3,12 kg/cm2, kuat pegang sekrup 4,95 – 5,92 kg, pengembangan tebal 7,5 – 8,28% dan kemampuan menyerap suara maksimal pada frekuensi 125 Hz sebesar 51,0 – 57,4 dB(A) dan frekuensi 500 Hz sebesar 94,8 – 95,0 dB(A). Teknologi pembuatan peredam suara dari cocodust telah disosialisasikan ke kelompok masyarakat penghasil kelapa khususnya masyarakat yang ada di sentra penggilingan sabut kelapa yang ada di Kabupaten Kulon Progo dengan wakil sebanyak 15 orang. | Kulit | |
320 | LAPORAN SISTEM INFORMASI PENINGKATAN LAYANAN IPTEK BBKKP | 2007 | Ir. Syakir Hasyimi, M.Si, Budiwiyono, S.Kom, Sunarso Zaenal, Sita Azizah Wahyuni, ST | Pengembangan sistem informasi layanan iptek merupakan sistem informasi yang dibangun dengan berbasis web dan merupakan peran BBKKP dalam mendukung dunia pendidikan khususnya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. Penyajian informasi berupa fasilitas yang dapat digunakan sebagai sumber layanan iptek di BBKKP, sedangkan input data meliputi : input surat masuk, input surat balasan, input pengunjung, input pembayaran, input data penelitian, input data kerja praktek. Untuk dapat masuk ke input data pengguna harus menginputkan data nama user dan password melalui jendela admin. Mode pemasukan data kunjungan, kerja praktek dan penelitian atau magang melalui halaman index. | Kulit |