# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
201 | LAPORAN PENGOLAHAN LUMPUR DENGAN SANITARY LANDFILL (TAHAP II) | 2007 | Sri Sutyasmi | Kegiatan penelitian ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari penelitian tahun 2006. Tujuan kegiatan penelitian ini ialah untuk mewujudkan prototipe Sanitary Landfill hasil penelitian tahun 2006 dan mengaplikasikannya untuk pengeloaan lumpur industri penyamakan kulit, sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah pengeloaan lumpur industri penyamakan kulit. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di unit proses penyamakan dan pengolahan limbah kulit, di dususn Nganyang, Siti Mulyo, Piyungan Bantul, Yogyakarta. Lumpur yang diolah/dikelola adalah lumpur dari IPAL unit proses penyamakandan pengolahan limbah kulit , tersebut. Lumpur dianalisa terlebih dahulu untuk mengetahui karakterisasinya, TCLP,LD 50, logam berat. Lumpur yang akan ditimbun dalam landfill ini mengandung logam berat seperti Cd - 2,80mg/kg; Pb - 13,10 mg/kg; Cr - 1160 mg/kg. apabila kandungan Cd dan Pb tersebut dibandingkan dengan data dalam Ketentuan Teknis ( tabel 6), maka ini berarti bahwa lumpur tersebut sebenarnya bisa dibuang kedalam landfill kategori III. Namun berhubung kandungan krom dalam lumpur tersebut adalah 1.160 mg/kg, yang berarti kurang dari 2500 mg/kg dan lebih besar dari 250 mg/kg, maka demi keamanan lumpur tersebut ditimbun dilandfill kategori II. Dari hasil pengjian LC50 96 lam sebesar 0,4% dengan sifat toksisitas yang akut. Efek perlakuan awal terhadap limbah diduga mengakibatkan reaksi yang akut jika bersinggungan dengan perairan. Hasil penelitian LD 50 untuk limbah lumpur, menunjukan tidak terjadi kematian yang mencapao 50%, hanya ada kecenderungan menurunkan berat cacing sebagai hewan uji. Dengan demikian limbah lumpur dapat dinyatakan cukup aman dan tidak toksik untuk dipapar dilingkungan padat. Produksi lumpur kering setelah diolah disaringan pasir ialah sebesar + 20 karung = 300 kg per minggu = 14.400 kg dalam satu tahun. Landfill didesain untuk dioperasikan selama 5 - 6 tahun tahun yang dapat menampung lumpur sebanyak 84.000 kg. Sehingga volume landfill yang dibuat minimal 56 m3 dengan ukuran 4,832 x 6,5 x 3,5 m3 . Dari kegiatan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah diperoleh suatu prototipe Sanitary landfill yang sesuai dengan persyaratan dan dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri atau diaplikasikan ke IPK yang lain. Denagan terwujudnya prototipe landfill ini, diharapkan unit proses penyamakan dan pengolahan limbah kulit, di Sitimulyo, piyungan, Bantul Yogyakarta dapat mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan oleh lumpur. | Kulit | |
202 | LAPORAN PENINGKATAN MUTU PRODUK INDUSTRI MENUJU PENERAPAN SNI SEPATU PENGAMAN | 2007 | Ir. Emiliana Kasmudjiastuti, Rusman Saroso, Rutini, Poniman | Kegiatan peningkatan mutu produk industri menuju penerapan SNI sepatu pengaman bertujuan untuk peningkatan mutu produk sepatu pengaman menuju penerapan SNI dan mensosialisasikan mutu produk sepatu pengaman dan tata cara penerapan SNI ke industri persepatuan. Kegiatan yang dilakukan meliputi studi pustaka, pengambilan sampel, sosialisasi tentang mutu produk sepatu pengaman dan tata cara penerapan SNI, pengujian produk dan evaluasi hasil uji. Kegiatan sampling, pengujian dan evaluasi hasil uji dilakukan 2 (dua) kali dengan maksud agar industri sepatu pengaman dapat mengetahui dan atau meningkatkan mutu produknya serta diberi kesempatan untuk dapat memperbaiki mutu produknya berdasarkan evaluasi hasil uji yang dillakukan oleh laboratorium uji. Sampel sepatu berupa sepatu pengaman dengan sol PU sistem cetak injeksi dan sepatu pengaman dengan sol karet sistem cetak vulkanisasi serta sepatu pengaman sistem lem kombinasi jahit yang diambil dari 7 (tujuh) perusahaan yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Masing-masing perusahaan diambil 3 (tiga) pasang sepatu untuk diuji berdasarkan SNI 12-7079-2005, sepatu pengaman dari kulit dengan sol poliurethane dan atau termoplastik poliurethane sistem cetak injeksi, SNI 12-0111-1987, mutu sepatu pengaman dari kulit dengan sol karet sistem cetak vulkanisasi dan SNI 12-7037-2004, mutu dan cara uji sepatu pengaman dari kulit dengan sistem good year welt. Evaluasi hasil uji pada tahap pertama masih ditemukan beberapa parameter uji seperti penyerapan air pada sol dalam, kekuatan sobek pada sol luar, ketahanan terhadap minyak pelumas (terhadap sepatu pengaman sistem cetak injeksi) dan ketebalan kulit untuk bagian vamp, tegangan putus sol luar dan tegangan tarik 200 % (terhadap sepatu pengaman sistem cetak vulkanisasi). Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap mutu sepatu oleh industri yang bersangkutan berdasarkan evaluasi hasil uji tahap kedua telah memenuhi persyaratan. Dengan demikian ketiga industri tersebut telah dapat mempersiapkan diri untuk menerapkan SNI wajib. | Standar | |
203 | LAPORAN TEMU USAHA DALAM RANGKA PROMOSI KEMAMPUAN BBKKP | 2007 | Murjilah, SE, Indiyatsih | Kegiatan persiapan pendirian Lembaga Sertifikasi Ekolabel (LSE) bertujuan untuk menyipkan lembaga sertifikasi ekolabel dengan sasarn tersusunnya dokumen lembaga yang terdiri dari dokumen level I (panduan Mutu), dokumen level II (Prosedur kerja), dokumen level III (Instruksi Kerja) dan dokumen level IV (Format). Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah studi pustaka, mencari informasi tentang turan dan persyaratan pendirian lembaga sertifikasi ekolabel, persiapan infrastruktur, penyususnan dokumen lembaga, evaluasi dan penyusunan laporan. Hasil kegiatan persiapan pendirian lembaga sertifikasi ekolabel 9LSE) adalah Panduan Mutu yang berisi persyaratan yang harus dipenuhi dari pedoman KAN 801-2004, persyaratan umum Lembaga sertifikasi Ekolabel; Prosedur Kerja (Prosedur Kerja Pengendalian Dokumen, Pengendalian Rekaman, Evaluasi Sertifikasi, Evaluasi Ulang, Pengaturan Ulang, Pengaturan Penanganan Perubahan Persyaratan Sertifikasi, penanganan Permohonan sertifikasi, surveilen, penanganan Pertanggung gugatan); Instruksi Kerja dan Format serta dokumen Eksternal. | Kulit | |
204 | LAPORAN SISTEM INFORMASI PENINGKATAN LAYANAN IPTEK BBKKP | 2007 | Ir. Syakir Hasyimi, M.Si, Budiwiyono, S.Kom, Sunarso Zaenal, Sita Azizah Wahyuni, ST | Pengembangan sistem informasi layanan iptek merupakan sistem informasi yang dibangun dengan berbasis web dan merupakan peran BBKKP dalam mendukung dunia pendidikan khususnya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. Penyajian informasi berupa fasilitas yang dapat digunakan sebagai sumber layanan iptek di BBKKP, sedangkan input data meliputi : input surat masuk, input surat balasan, input pengunjung, input pembayaran, input data penelitian, input data kerja praktek. Untuk dapat masuk ke input data pengguna harus menginputkan data nama user dan password melalui jendela admin. Mode pemasukan data kunjungan, kerja praktek dan penelitian atau magang melalui halaman index. | Kulit | |
205 | LAPORAN PERSIAPAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BBKKP | 2007 | Dra. Supraptiningsih, M.Si., Sunarso, SE., Drs. Sugeng, R. Jaka Susila, B.Sc, ST | Tujuan dari kegiatan team kelompok kerja 149E adalah mempersiapkan BBKKP untuk menuju akreditasi pranata penelitian dan pengembangan, sedangkan sasaran kegiatan adalah membuat dokumen yang mendukung penerapan sistem pranata penelitian dan pengembangan. Pada kegiatan tahun pertama (2007) dokumen yang dibuat adalah dokumen level I (manual Mutu). Kegiatan yang telah dilakukan untuk persiapan tersebut antara lain pelatihan tentang audit internal dan pranata penelitian dan pengembangan bagi para pejabat struktural dan peneliti. Hasil pelatihan digunakan untuk penyusunan dokumen level I oleh team, sehingga telah tersusun dokumen manual Mutu Pranata Penelitian dan Pengembangan BBKKP. Manual mutu berisi tentang kebijakan-kebijakan untuk penerapan sistem pranata penelitian dan pengembangan yang ditetapkan oleh pihak manajemen BBKKP Yogyakarta. Telah dilakukan juga audit internal terhadap bidang yang terkait dengan penerapan sistem pranata penelitian dan pengembangan. Hasil audit internal dijadikan bahan untuk kaji ulang manajemen. | Standar | |
206 | LAPORAN PENGOLAHAN KEMBALI LIMBAH SOL ETHYLENEN VINYL ACETATE (EVA) UNTUK SOL SEPATU | 2007 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng., Sri Budiasih, B.Sc., Sismaryanto, B.Sc, L. Triyono, S.E. | Telah dilakukan penelitian untuk mengolah kembali limbah sol EVA yang berbentuk serbuk untuk dijadikan sol sepatu dengan dicampur bahan karet. Pada kegiatan penelitian ini serbuk limbah sol EVA dicampur dengan karet RSS ataupun karet krep dengan perbandingan tertentu. Pada penelitian ini jumlah serbuk limbah sol EVA yang ditambahkan divariasi 20, 40, 60, 80 dan phr, sedangkan bahan kimia karet yang ditambahkan dibuat tetap. Kompon sol dibuat menggunakan mesin two-roll mills. Kompon yang diperoleh dibuat bentuk lembaran (slab) untuk pengujian dan divulkanisasi pada suhu 150 C selama waktu 7 menit untuk slab setebal 2 mm. Slab diuji dengan parameter uji mengacu SNI.12-0778-1989 : sol karet cetak. hasil uji menunjukkan sifat fisis kompon sol berbahan baku karet RSS yang berisi serbuk limbah sol EVA sampai dengan phr masuk klasifikasi klas A, kecuali sifat tegangan putus, ketahanan sobek untuk kandungan serbuk EVA>60 phr, dan ketahanan kikis yang masuk klas B. Sedangkan sifat fisis kompon sol berbahan baku karet crepe yang berisi serbuk limbah sol EVA sampai dengan 100 phr masuk klasifikasi klas A, kecuali tegangan putus untuk kompon dengan kandungan serbuk EVA>40 phr, danketahanan kikis untuk kompon dengankandungan serbuk EVA>20 phr yang masuk klas B, sedang sifat ketahanan sobek untuk kandungan serbuk EVA>80 phr masuk klas C. | Plastik | |
207 | LAPORAN PERSIAPAN PENDIRIAN LEMBAGA SERTIFIKASI EKOLABEL (LSE) | 2007 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, M.P., Ir. Meiyanti., Sutarti Rahayu, B.Sc., Subandrio, S.E. | Kegiatan persiapan pendirian Lembaga Sertifikasi Ekolabel (LSE) bertujuan untuk menyipkan lembaga sertifikasi ekolabel dengan sasarn tersusunnya dokumen lembaga yang terdiri dari dokumen level I (panduan Mutu), dokumen level II (Prosedur kerja), dokumen level III (Instruksi Kerja) dan dokumen level IV (Format). Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah studi pustaka, mencari informasi tentang turan dan persyaratan pendirian lembaga sertifikasi ekolabel, persiapan infrastruktur, penyususnan dokumen lembaga, evaluasi dan penyusunan laporan. Hasil kegiatan persiapan pendirian lembaga sertifikasi ekolabel 9LSE) adalah Panduan Mutu yang berisi persyaratan yang harus dipenuhi dari pedoman KAN 801-2004, persyaratan umum Lembaga sertifikasi Ekolabel; Prosedur Kerja (Prosedur Kerja Pengendalian Dokumen, Pengendalian Rekaman, Evaluasi Sertifikasi, Evaluasi Ulang, Pengaturan Ulang, Pengaturan Penanganan Perubahan Persyaratan Sertifikasi, penanganan Permohonan sertifikasi, surveilen, penanganan Pertanggung gugatan); Instruksi Kerja dan Format serta dokumen Eksternal. | Standar | |
208 | LAPORAN PERSIAPAN SERTIFIKASI ISO 9001 : 2000 UNIT FINISHING | 2007 | Ir. Suramto, Ir. Any Setyaningsih, Bambang Wirodono, B.Sc., Indriyana Prastiwi Hariyani, S.E. | Persiapan sertifikasi ISO 9001 : 2000 Unit Finishing merupakan kegiatan dari kelompok Kerja 0149 G Proyek Pengembangan dan Pelayanan teknologi Industri, BBKKP tahun 2007,melipti : persiapan, penelususran pustaka/studi pustaka dan pengadaan buku pustaka, pertemuan/implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan revisi dokumen, Evaluasi yang berupa pelaksanaan audit mutu internal dan tinjauan manajemen serta pelaporan. Unit proses finishing dipilih sebagai penerap sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000, mengingat kegiatan unit ini lokasi dekat dan merupakan salah satu unit pelayanan jasa teknis yang ada di BBKKP, yang diharapkan dengan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 akan dapat lebih meningkatkan kepercayaan dari pemakai jasa di unit proses finishing. Dokumentasi sistem mutu sudah disusun dan dilakukan penerapan serta sudah dilakukan perbaikan/revisi dokumen, tinggal implementasi secara berlanjut dan perbaikan berkelanjutannya. | Sistem Mutu | |
209 | LAPORAN TEKNOLOGI PENGELEMAN DAN APLIKASI LEM UNTUK ALAS KAKI (II) | 2007 | Ir. Arum Yuniari, Ir. Herminiwati M.P., Dra. Murwati., Suko Praptono B.Sc.. | Sepatu dan alas kaki merupakan salah satu komoditi andalan ekspor Indonesia. Kualitas sepatu sangat ditentukan oleh kekuatan rekat antara bagian atas sepatu dan sol yang dipengaruhi oleh lem. Penelitian teknologi pengeleman dan aplikasi lem dari hasil penelitian tahap I (tahun 2006) pembuatan lem untuk sepatu dan alas kaki. Lem yang diaplikasikan adalah lem sintetik berbahan baku chloroprene rubber dan lem berbahan baku karet alam. Lem bahan baku karet sintetik menggunakan tackifier phenolic resin sebanyak 45 bagian dengan formula sebagai berikut : chloroprene rubber 100 bagian, BHT 2 bagian, MgO 4 bagian, ZnO 5 bagian sedangkan lem berbahan baku karet alam tackifier yang digunakan coumaron resin 5 bagian dengan formula sebagai berikut : karet alam 100 bagian, calcium silikat 5 bagian, coumaron resin 5 bagian, Zinc Oxide 10 bagian, asam stearat 2 bagian, AOSP 2 bagian, MBTS 0,8 bagian, TMTD 0,2 bagian dan belerang 2 bagian. Dalam penelitian ini sol yang divariasi adalah sol karet dan sol plastik. bahan atasan yang divariasi adalah kulit, kulit imitasi dan kain (webbing), sedangkan suhu pengeleman untuk lem sintetik 55 C-60 C dan suhu pengeleman lem berbahan baku karet alam 165 C-175 C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lem sintetik sesuai diaplikasikan untuk pembuatan sandal dengan sol EVA dan atasan kulit imitasi memberikan nilai peel test tertinggi yaitu 2600 gr/cm, juga sesuai bila lem sintetik diaplikasikan pada sepatu dengan sol karet dan atasan kulit adapun nilai peel test 1000 gr/cm dan nilai sole adhesion bagian ujung 8 kg, bagian samping dalam 6 kg, bagian luar 6 kg, bagian belakang 30 kg. Nilai ini memenuhi persyaratan SNI 12-2942-1992 sepatu wanita dari kulit model pantopel sistem lem. Viskositas lem sintetik yang dihasilkan 6500 centipoise dengan teknologi pengeleman sistem lem press dingin menggunakan suhu 55 C dengan waktu 10-15 menit. Lem berbahan baku karet alam sesuai diaplikasikan untuk pembuatan sepatu ABRI dinas lapangan memberikan nilai peel test 1553,54 gr/cm, nilai sole adhesion adalah bagian ujung 58 kg, bagian samping 57 kg, samping luar 57 kg dan bagian belakang 89 kg dan memenuhi pesyaratan | Alas Kaki | |
210 | PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM DI BBKKP TAHAP II | 2007 | Sri Waskito, B.Sc, SE, Prayitno, SE, Christiana Maria Herry Purwanti, Junjung Ponco Purwandono, SE | Sri Waskito, B.Sc, SE, Prayitno, SE, Christiana Maria Herry Purwanti, Junjung Ponco Purwandono, SE | Kulit | |
211 | ALIH TEKNOLOGI PENYAMAKAN DAN PEMBUATAN BARANG KULIT DARI KULIT CAKAR AYAM DI ACEH | 2007 | Drs. Suradal | Drs. Suradal | Kulit | |
212 | LAPORAN ALIH TEKNOLOGI PENYAMAKAN KULIT IKAN DI MALUKU UTARA | 2007 | Drs. Suradal | Alih teknologi penyamakan kulit ikan di Maluku dilaksanakan selama 6 (enam) hari tanggal 26 sampai dengan tanggal 31 Maret 2007, pelaksanaan alih teknologi ini dilaksanakan kerjasama antara BBKKP dengan Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Ambon, Maluku. Pelatihan diikuti oleh 15 (lima belas) orang peserta, terdiri dari pengumpul kulit, keluarga nelayan, pedagang dan pembina industri yang berada di Wilayah Maluku. Metode alih teknologi yang dilaksanakan adalah teori/diskusi dan praktek yang meliputi 20% teori/diskusi dan 80% praktek. Fasilitas yang disediakan untuk alih teknologi ini dibebankan kepada BBKKP melalui panitia dengan anggaran DIPA tahun 2007 antara lain, maklaah/hand out, perlengkapan/ATK peserta, bahan baku, bahan pembantu, peralatan praktek, konsumsi selama pelaksanaan diseminasi/pelatihan, uang saku selama pelaksanaan alih teknologi dan sertifikasi peserta. Hasil dari alih teknologi diharapkan mampu meningkatkan ketrampilan, pendapatan dari masyarakat di wilayah Maluku pada umumnya. | Kulit | |
213 | APLIKASI LEMBARAN KULIT SINTETIK DARI PVC UNTUK ATASAN SEPATU | 2007 | Ir. Siti Rochani, Dra. Sri Nadilah, Apt., Mohammed Sholeh ST., Ir. Hadi Mustofa | Ir. Siti Rochani, Dra. Sri Nadilah, Apt., Mohammed Sholeh ST., Ir. Hadi Mustofa | Kulit | |
214 | KAJIAN SNI PRODUK KULIT DAN PENDUKUNGNYA | 2007 | Niken Karsiati, Emi Sulistyo Astuti, Marsudi Wiyono, Marjito | Niken Karsiati, Emi Sulistyo Astuti, Marsudi Wiyono, Marjito | Standar | |
215 | LAPORAN PEMBUATAN KULIT JADI DENGAN BERBAGAI TYPE FINISH UNTUK ATASAN SEPATU (UPPER LEATHER) | 2007 | Ir. Puji Ediari Suryaningsih, Heryanto, B.Sc., Mursulasno, Kasmin Nainggolan, B.Sc | Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh aneka type finish kulit jadi dari kulit ikan kakap, kerapu, dan pari untuk atasan sepatu. Kulit-kulit ikan tersebut diatas dan juga kulit ikan nila (gift) merupakan limbah (hasil samping) dari industri fillet ikan yang umumnya diekspor. Kulit jadi hasil kegiatan diuji secara fisis untuk menentukan kelayakannya sebagai bahan sepatu. Type finish yang diterapkan pada kulit ikan dalam kegiatan ini adalah sentuhan (perlakuan) khusus untuk meningkatkan penampilannya. Type finish yang dapat diterapkan untuk meningkatkan penampilankulit jadinya adalah pada kulit ikan kakap dengan memangkas kantong-kantong bekas sisiknya pada kulit ikan pari dengan mengamplas bagian batu-batu mutiaranya. Hasil uji fisis kulit-kulit jadi yang dianggap memiliki type finish, perlakuan setrika, dan perlakuan penyamakan (variasi bahan penyamak) dari semua jenis ikan ternyata tidak ada yang memenuhi kualitasnya, sebagai bahan atasan jika dibandingkan dengan SNI Kulit Glace Kambing No. 06-0257-1989. Kulit ikan kakap cukup kuat tapi terlalu mulur sedangkan kulit ikan kerapu kurang kuat dan terlalu mulur; demikian juga kulit ikan pari meskipun cukup kuat tapi kaku atau kurang mulur. Adapun hasil uji kulit ikan nila gift ternyata justru paling baik yaitu cukup kuat dan kemulurannya memenuhi persyaratan. Oleh karena kulit yang akan dibuat sepatu adalah kulit ikan kakap, kerapu, dan pari, maka kulit jadi hasil kegiatan ini hanya dipakai sebagai aksen (ornamen) sepatu baik untuk sepatu pria (15 pasang) maupun sepatu wanita (15 pasang). Dengan demikian perlu tindak lanjut terhadap pemanfaatan kulit ikan nila gift yang ternyata dapat memenuhi syarat sebagai bahan atasan sepatu. | Kulit | |
216 | LAPORAN PEMBUATAN KULIT MOTIF REPTIL DARI KULIT SAPI KUALITAS RENDAH UNTUK ATASAN SEPATU | 2007 | Ir. Widari, Muhammad Nurhafiq, ST., Thomas Tukirin, Sofia Budiati Cahyani | Penelitian pembuatan kulit motif dari kulit sapi kualitas rendah untuk atasan sepatu bertujuan meningkatkan nilai tambah kulit mentah menjadi kulit jadi untuk atasan sepatu yang berkualitas dan dapat mendukung klaster industri persepatuan. Sebagai bahan baku adalah kulit kras sapi tanpa cat dasar kualitas rendah sebanyak 60 side. Variasi perlakuan pada cara pemberian motif yaitu menggunakan plate; plate dan brushing serta variasi penggunaan liquid dyes (LD) pada larutan finishing, sebanyak 50 bagian; 75 bagian dan 100 bagian. Jadi ada 9 variasi perlakuan dan kontrol, masing-masing menggunakan 6 side kulit kras sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian fisis, kulit jadi dari semua variasi perlakuan dan kontrol , memenuhi persyaratan untuk kulit atasan sepatu. Biaya produksi untuk pembuatan sepatu wanita adalah Rp. 97.500,-/pasang dan sepatu pria Rp. 135.000,-/pasang. | Kulit | |
217 | LAPORAN PERSIAPAN PENDIRIAN LEMBAGA SERTIFIKASI EKOLABEL (LANJUTAN) | 2008 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, M.P., Ir. Meiyanti, Ir. Susilowati, Subandrio, S.E. | Kegiatan Persiapan Pendirian Lembaga Sertifikasi Ekolabel (Lanjutan) bertujuan menetapkan dokumen lembaga yang mencakup dokumen level I (Panduan Mutu), dokumen level II (Prosedur Kerja), Dokumen level III (Instruksi Kerja) dan Dokumen level IV (Format) serta menyiapkan lembaga Sertifikasi Ekolabel yang siap untuk diakreditasi dengan sasaran terwujudnya dokumen lembaga yang terdiri dari PM; PK; IK dan format serta terbentuknya lembaga sertifikasi yang siap untuk diakeditasi. . Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah studi pustaka, persiapan infrastruktur sertifikasi LSE. Studi lapangan, penyusunan pengelola lembaga, penyempurnaan dokumen PM; PK; IK dan format, Pelaksanaaan audit internal dan tinjauan manajemen, evaluasi dan pelaporan. Hasil kegiatan Persiapan Pendirian Lembaga Sertifikasi Ekolabel (Lanjutan) adalah terwujudnya dokumen Panduan Mutu yang berisi persyaratan yang harus dipenuhi dari pedoman KAN 801-2004, persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel; Prosedur Kerja; Instruksi Kerja; Format. Prosedur Kerja meliputi : Pengendalian Sub Kontrak, Audit Internal, Kaji Ulang Manajemen, Pengendalian Dokumen, Pengendalian Rekaman, Permohonan Sertifikasi, Persiapan Evaluasi, Evaluasi, Keputusan Sertifikasi, Penggunaan Sertifikat dan Tanda Ekolabel, Surveillance,Evaluasi Ulang, Pengaturan Kerahasiaan, Penanganan Perubahan Persyaratan Sertifikasi,Penanganan Pertanggunggugatan, Penanganan Keluhan, Banding, Perselisihan, Penilaian Unjuk Kerja dan Pelatihan sedangkan Instruksi Kerja Meliputi Kategori Ketidaksesuaian, Rapat Pembuka, Rapat Penutup, Panduan Teknis bagi Evaluator LSE untuk evaluasi Pemenuhan Persyaratan Kriteria Ekolabel Kategori Produk Kulit-Seksi Kulit Jadi, Panduan Tenis bagi Evaluator LSE untuk ealuasi Pemenuhan Persyaratan Kriteria Ekolabel Katergori Produk Kulit-seksi Sepatu Kasual dan Format Penulisan Dokumen. | Kulit | |
218 | PENGEMBANGAN LSSML JECA | 2008 | Ir. Nursamsi Sarengat, Ir. Widari, Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari, Murjilah, S.E | Ir. Nursamsi Sarengat, Ir. Widari, Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari, Murjilah, S.E | Kulit | |
219 | LAPORAN SISTEM INFORMASI LAYANAN JASA TEKNIS DAN LAYANAN PROMOSI INDUSTRI | 2008 | Sita Azizah Wahyuni, S.T., Budi Wiyono, S.Kom., Bambang Tunasmoyo, S.Pd., YB. Agung Adhi Nugroho, | Pembuatan sistem informasi layanan jasa teknis dan layanan promosi industri BBKKP yang bertujuan untuk membuat sistem informasi layanan jasa teknis pada seksi pengujian dan kalibrasi yang terbaru, akurat dan up to date sehingga terwujud database yang tunggal untuk kepentingan bersama, dan pembuatan layanan promosi industri di website BBKKP. Dalam pembuatan sistem informasi layanan jasa teknis dan layanan promosi industri menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL, yang dilaksanakan oleh Pokja 0040. Materi sistem informasi layanan jasa teknis meliputi data pengujian di laboratorium lukkus, laboratorium lukkaps dan laboratorium lukkal. Sedangkan materi layanan promosi industri meliputi identifikasi untuk web antara lain pembuatan alur data, nama produk, rincian kategori, kategori, data perusahaan dan data profil industri kecil di DIY meliputi nama perusahaan, nama pemilik, alamat pabrik, alamat show room, nomor telepon, nomor fax, email, tahun berdiri, profil singkat perusahaan. Guna menjamin keakuratan data dan tanggung jawab personil yang dituang dalam prosedur kerja meliputi penerima contoh, manajer teknik kalibrasi, deputi manajer teknis kalibrasi, administrasi laboratorium kalibrasi, manajer teknik pengujian, deputi manajer teknik pengujian, administrasi laboratorium pengujian. Sedangkan isi layanan promosi industri dapat diakses berdasarkan pilihan yaitu nama produk, kategori, rincian kategori, nama perusahaan. | Kulit | |
220 | FASILITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) KULIT DAN PRODUK KULIT DAN VERIFIKASI TEMPAT UJI KOMPETEN (TUK) SEP | 2008 | Ir. Endang Retnowati, Drs. Dwi Asdono Basuki, B.Sc., M.M., Saryoto, B.Sc., Vita Kurniawati, A.Md. | Ir. Endang Retnowati, Drs. Dwi Asdono Basuki, B.Sc., M.M., Saryoto, B.Sc., Vita Kurniawati, A.Md. | Alas Kaki |