# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
21 | REKAYASA ALAT SISTEM PERINGATAN DINI KADAR GAS HIDROGEN SULFIDA (H2S) UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT MELALUI MEDIA SMS (TAHAP I) | 2012 | Drs. Ir. Prayitno, Apt., M.Sc. Sri Sutyasmi, B.Sc., S.T. Wahyu Pradana Arsitika, S.T. | Diantara limbah penyamakan kulit yang mengganggu adalah limbah dalam bentuk gas. Gas tersebut diantaranya yaitu hidrogen sulfida. Pada kadar tertentu, gas-gas tersebut dapat membahayakan manusia. Untuk itu, diperlukan adanya pemantauan gas hidrogen sulfida pada industri penyamakan kulit dengan alat yang memadai. Saat ini sudah terdapat sensor gas hidrogen sulfida dari bahan semikonduktor tin dioxide (SnO2) yang dapat mendeteksi kadar gas hidrogen sulfida dan mengimplementasikannya dalam bentuk tegangan listrik. Tujuan kegiatan perekayasaan ini adalah untuk membuat alat sistem peringatan dini kadar gas hidrogen sulfida untuk industri penyamakan kulit melalui media SMS. Sistem dari alat ini adalah mengolah pembacaan dari sensor gas hidrogen sulfida, kemudian akan ditampilkan melalui LCD dan dikirimkan melalui media SMS kepada pihak terkait. Komponen utama dalam perancangan detektor gas ini antara lain: sensor gas, mikrokontroller, LCD, dan modul GSM. Sensor gas hidrogen sulfida akan mendeteksi kadar gas hidrogen sulfida dan diwujudkan dengan tegangan listrik yang berbeda-beda sesuai dengan kadar gas yang terdeteksi. Mikrokontroller juga akan menampilkan nilai-nilai tersebut pada LCD. Dan mikrokontroller pula yang akan mengatur pengiriman SMS kepada pihak terkait apabila kadar gas hidrogen sulfida yang terdeteksi melewati ambang tertentu. LCD berfungsi untuk menerima instruksi dari mikrokontroller dengan jaringan GSM, sehingga SMS dapat dikirimkan. Kegiatan perekayasaan ini dimulai dengan melakukan studi pustaka, perancangan sistem pendeteksian, pengujian masing-masing komponen, integrasi sistem dan selanjutnya dilakukan pengujian awal sistem yang telah dibuat. Hasil kegiatan yang telah dicapai adalah rancangan awal prototype detektor gas hidrogen sulfida pada industri penyamakan kulit, telah diperoleh komposisi yang tepat antara Arduino Uno dan GPRS Stehield dan telah diperoleh prototype alat deteksi gas hidrogen sulfida (H2S). | Rekayasa | |
22 | REKAYASA MESIN BLOW FILM TAHAP I | 2012 | Sri Waskito, B.Sc, SE Supriyadi, SE Jaka Susila, B.Sc, ST | Sampai saat ini permesinan yang dimiliki BBKKP untuk menunjang pelaksanaan tupoksinya masih dirasakan sangat kurang dan perkembangan teknologinya sudah ketinggalan, khususnya mesin-mesin plastik. Ssalah satu program yang ditempuh BBKKP dalam rangka meningkatkan teknologi peralatan dan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki yaitu dengan melakukan perekayasaan mesin. Perekayasaan mesin yang dilakukan adalah membuat mesin blow film untuk kantong plastik dari bahan polipropilen. Kegiatan perekayasaan mesin blow film tahap I bertujuan membuat mesin blow film untuk kantong plastik dari bahan polipropilen. Kegiatan perekayasaan ini dimulai dengan melakukan studi pustaka mengenai mesin blow film, studi banding mesin blow film yang digunakan di industri plastik. Selanjutnya dilakukan pembuatan desain mesin dan pembuatan komponen mesin dari mesin blow film. Hasil pembuatan untuk tahap I berupa pembuatan 2 (dua) komponen utama mesin blow film yaitu pembuatan Die Head Assembly dan pembuatan rangka/ dudukan alat/ mesin. Perancangan komponen-komponen utama pembuatan mesin blow film yang meliputi perancangan Barrel dan Acrew, perancangan Die Head Assembly, perencanaan Sistem Penggerak Screw dan Gear Box, perancangan Guide Plate, perancangan Nip Roll Assembly, perancangan Winder Assembly, pemilihan motor penggerak, perancangan panel box mesin, perencanaan spesifikasi mesin dan cara kerja mesin blow film untuk kantong plastik dari bahan polipropilen. | Rekayasa | |
23 | PEREKAYASAAN ALAT PEMANAS AIR DENGAN TENAGA SURYA UNTUK PENYAMAKAN KULIT | 1992 | Sukardjo, Asmongin, Sakun | <p align="justify" class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;"><span style="font-size:12pt;line-height:150%;font-family:'Times New Roman', serif;">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu rekayasa alat pemanas air dengan tenaga surya untuk keperluan proses penyamakan kulit. Hal ini dilakukan karena energy surya yang ada di Yogyakarta cukup besar dan sangat potensial untuk dikembangkan. Selain itu penelitian ini juga untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan energy listrik di industri.</span></p> <p align="justify" class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;"><span style="font-size:12pt;line-height:150%;font-family:'Times New Roman', serif;">Metode penelitian yang dipergunakan adalah kajian pustaka dan eksperimen. Kajian teoritik dilakukan untuk mendapatkan data-data teknik guna perencanaan alat. Sedangkan eksperimen dilakukan untuk melihat hasil kerja atau unjuk kerja rancangan yang telah dibuat.</span></p> <p align="justify" class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;"><span style="font-size:12pt;line-height:150%;font-family:'Times New Roman', serif;">Setelah melalui beberapa tahap kegiatan yang telah ditetapkan akhirnya alat yang direncanakan dapat terwujud. Kemampuan kerja alat pemanas air dengan energy surya yang dihasilkan adalah selama 2 jam dengan cuaca cerah mampu memanaskan air dari suhu 30<sup>0</sup> sampai ± 70<sup>0</sup>. Akan tetapi kelemahan dari alat ini adalah sangat bergantung pada cuaca atau musim. Oleh karena itu untuk menjaga kontinyuitas penyediaan air panas maka pemanas air dengan energhi lain seperti energy listrik, minyak bumi atau gas perlu disediakan.</span></p> | Rekayasa | |
24 | Rekayasa penyaring limbah padat sistem rotary pada industry penyamakan kulit | 2011 | Tri Rahayu Setyo Utami, Junjung Ponco P. | Kegiatan Rekayasa Penyaring Limbah Padat Sistem Rotary di Unit Pengolahan Air Limbah Industri Penyamakan Kulit bertujuan untuk membuat alat penyaring limbah system rotary.Penyaring limbah yang akan dibuat alat penyaring limbah model seperti screw conveyor hanya bagian bawah casing diganti dengan perforated stainless steel 304 dengan ukuran 42 mesh dan o lubang 2 mm. Hasil kegiatan berupa satu unit mesin penyaring limbah dengan spesifikasi diameter screw 300 mm, jarak pitch 171,4 mm, diameter poros 25,4 mm, panjang screw 1200 mm, kapasitas (theory) screw 20.648,27 kg/jam, kapasitas (octual) screw 10.324,13 kg/jam. Rangkaian penggeraknya berupa inverter, motor listrik ( 3 phase, 1 HP) dan gearbox. Kecepatan putaran mesin 0 – 29 RPM. | Rekayasa | |
25 | REKAYASA MESIN PENGASAR SEPATU BERPITA UNTUK INDUSTRI KECIL | 1996 | Mardi Raharjo Rosma Radja Guk Guk, B. Sc Saryoto, B. Sc | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Proses pengasahan pada pembuatan sepatu system lem merupakan tahapan penting untuk mendapatkan kualitas sepatu khususnya pada kuat rekat lem antara bagian atasan sepatu dengan bagian sol (bawahan). Pada industri sepatu skala besar, pengasaran ini dilakukan dengan berbagai mesin pengasar sesuai dengan bentuk dan jenis bahan komponen /bagian sepatu yang akan direkatkan. Keterbatasan kemampuan alat /mesin pada industri sepatu skala kecil menjadi kendala utama untuk kualitas dan kuantitas produk sepatu sistem lem khususnya model sepatu berpita. Berdasar observasi dari beberapa industri sepatu skala besar, maka dapat dibuat rekayasa mesin pengasar sepatu berpita yang dapat berfungsi untuk mengasarkan berbagai bentuk dan bahan komponen /sepatu berpita secara praktis sesuai kemampuan industri skala kecil. Uji coba hasil rekayasa mesin pengasar sol sepatu berpita disentra industri kecil sepatu kodya Magelang selama 45 hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) mesin pengasar sepatu berpita hasil rekayasa dapat digunakan oleh industri skala kecil (siap pakai). 2) dari perhitungan tekno ekonomi, untuk waktu penyusutan 10 tahun dengan penggunaan 72 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.10,00 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 62,00 . apabila digunakan untuk 48 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.14,50 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 104,00. Disarankan hasil rekayasa mesin pengasar sepatu berpita ini tepat untuk pelayanan teknis di sentra industry kecil sepatu.</span></p> | Rekayasa | |
26 | REKAYASA ALAT ROLL PRESS CETAK LABEL KULIT | 1996 | Sukardjo Ir. Penny Setyowati Asmongin | <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Rekayasa alat roll press cetak label kulit yang telah dihasilkan dengan spesifikasi sebagai berikut: diameter/panjang roll penggerak (mm) : 60/200; diameter/panjang roll penahan (mm): 30/200;diameter dalam/terbaring roll grafik (mm) : 30/30 putaran roll penggerak (rpn): 7,4; motor: 1/Hp, 1450 rpm. Kapasitas 1,272m/menit; dimensi (cm) :50x60x130. Kegunaan:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Untuk memberi motof timbul pada permukaan kulit khususnya kulit sama nabati dengan ukuran lebar maksimal 40 mm.Dari hasil uji coba dapat di simpulkan hasil alat roll press cetak label kulit secara keseluruhan sudah dapat dikatakan baik dan memadai terutama bila kulit dibasahai dulu permukaanya dengan cara dioles dengan kain basah.Kalkulasih biaya Febuary 1996 = Rp.1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah). Alat tersebut dapat dioperasikan cukup lancer dengan perkiraan umur teknis<span> </span>5 tahun dan dalam satu minggu digunakan untuk mengepress (mencetak) kulit sebanyak 1167 lembar (beban penyusutan 3%) atau 700 lembar<span> </span>(beban penyusutan 5%).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Rekayasa | |
27 | PENELITIAN PEMBUATAN DRUM OKSIDASI UNTUK KULIT CHAMOIS | 1991 | Kabul Soemarsono , B.Sc Soekaryono Mardirahardjo Margono | <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Penelitian ini mempunyai tujuan untuk membuat drum oksidasi dari kayu jati yang memiliki dimensi :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>`ø drum<span> </span>= 1500 mm</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Panjang drum <span> </span>= 1500 mm</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>R p m drum<span> </span><span> </span>= ± 12</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Motor listrik penggerak drum<span> </span>=<span> </span>5 HP</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Motor listri kompresor<span> </span>= 1,5 HP</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';">System pemanasan udara pengering memakai kompor minyak. juga Sistim pemanasan pembangkit uap, yang dipakai untuk oksidasi minyak ikan. Dan untuk perlengkapan-perlengkapan<span> </span>lainnya yang diperlukan sampai terbentuk suatu drum oksidasi untuk membuat kulit chamois (kulit sama minyak). Bahan mentah untuk membuat kulit chamois adalah kulit kualitas rendah yang sama seakli sudah tidak dapat diekspor. Dengan jalan disamak minyak (dibuat kulit chamois) maka kemudian hasilnya dapat laku diekspor, dengan demikain akan mempertinggi nilai tambah dari kulit tadi. Pembuatan kulit chamois dengan cara lama memakan waktu minimal 30 hari, sedangkan kalau menggunakan drum oksidasi memerlukan waktu kira-kira 15 hari saja. Dengan demikian menghemat waktu banyak.</span></p> | Rekayasa | |
28 | REKAYASA MESIN PENGASAR SEPATU BERPITA UNTUK INDUSTRI KECIL | 1995 | Saryoto, B. Sc Rosma Radja Guk Guk, B. Sc Mardi Raharjo | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Proses pengasahan pada pembuatan sepatu system lem merupakan tahapan penting untuk mendapatkan kualitas sepatu khususnya pada kuat rekat lem antara bagian atasan sepatu dengan bagian sol (bawahan). Pada industri sepatu skala besar, pengasaran ini dilakukan dengan berbagai mesin pengasar sesuai dengan bentuk dan jenis bahan komponen /bagian sepatu yang akan direkatkan. Keterbatasan kemampuan alat /mesin pada industri sepatu skala kecil menjadi kendala utama untuk kualitas dan kuantitas produk sepatu sistem lem khususnya model sepatu berpita. Berdasar observasi dari beberapa industri sepatu skala besar, maka dapat dibuat rekayasa mesin pengasar sepatu berpita yang dapat berfungsi untuk mengasarkan berbagai bentuk dan bahan komponen /sepatu berpita secara praktis sesuai kemampuan industri skala kecil. Uji coba hasil rekayasa mesin pengasar sol sepatu berpita disentra industri kecil sepatu kodya Magelang selama 45 hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) mesin pengasar sepatu berpita hasil rekayasa dapat digunakan oleh industri skala kecil (siap pakai). 2) dari perhitungan tekno ekonomi, untuk waktu penyusutan 10 tahun dengan penggunaan 72 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.10,00 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 62,00 . apabila digunakan untuk 48 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.14,50 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 104,00. Disarankan hasil rekayasa mesin pengasar sepatu berpita ini tepat untuk pelayanan teknis di sentra industry kecil sepatu.</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Rekayasa | |
29 | LAPORAN PENGEMBANGAN CETAKAN SOL SEPATU MENGGUNAKAN MESIN CNC | 2009 | Ir. Isananto Winursito, Totok Marjiyanto, ST, Pramono Hadi, B.Sc | Sepatu merupakan salah satu komoditi andalan ekspor indonesia disamping produk kayu, tekstil dan elektronika, dan selama ini pasar elspor sepatu/alas kaki terus meningkat. Salah satu hal yang pentingdalam sepatu adalah bagian bawahnya atau biasa disebut dengan sol sepatu.Pada kegiatan ini telah dilakukan pembuatan cetakan sol sepatu yang diharapkan mempunyai kualitas dan presisi tinggi.Perancangan/disain cetakan solsepatu dibuat menggunakan programaplikasi mastercam, sedangkan pembuatan cetakan sol sepatu telah dilakukan menggunakan bahan MS Plate ST -37 .Dari uji penerapan, diperoleh sol sepatu dengan detail contour yang baik. | Rekayasa | |
30 | REKAYASA ALAT PEMBAKAR (INSINERATOR) LIMBAH PADAT INDUSTRI KULIT | 2009 | Sri Waskito, B.Sc, SE., Drs. Ign. Sunaryo, Prayitno, SE., Y. Edi Dahono, ST | Sri Waskito, B.Sc, SE., Drs. Ign. Sunaryo, Prayitno, SE., Y. Edi Dahono, ST | Rekayasa | |
31 | LAPORAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PROSES PEMBUATAN KULIT MOTIF BATIK UNTUK BARANG KULIT DAN SEPATU | 2006 | Susilawati, Sri Untari, Herryanto, Kasmin Nainggolan | Penelitian kulit batik telah beberapa kali dilakukan, namun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sudah ada, yaitu penyesuaian dengan barang kulit atau sepatu yang akan dibuat dan mencari pelorodan yang mudah serta pengaruhnya terhadap warna.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh teknologi pembuatan kulit motif batik untuk barang kulit dan sepatu. Materi untuk penelitian ini berupa, kulit kras sapi untuk kulit tegler, kulit kras sapi untuk kulit boks , kulit kras sapi untuk kulit glase, dan kulit kras sapi untuk kulit nubuk. Masing- masing 3 (tiga) lembar di uji kekuatan tarik, kemuluran, kuat jahit dan uji penyerapan air. Sedangkan untuk uji kemudahan pelorodan. ketahan bengkuk dan ketahan gosok cat ( kelunturan ) masing-masing kulit dibuat contoh uji dengan ukuran 3x8 cm dari bagian krupon, kemudian dibatik tulis, cap dan remukan, masing- masing dengan 3( tiga) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Hasil penelitian ini adalah pembasahan mutlak harus dilakukan untuk kulit yang akan dibatik yaitu optimum pembasahan kulit tegler dan glase 5 (lima) detik, dan kulit boks dan nubuk 90 (sembilan puluh) detik. Proses batik tulis dapat dilakukan pada semua jenis kulit dan semua desain produk, serta semua motif batik, sedangkan batik cap dapat dilakukan pada kulit tegler dan glase. Desain yang melebar supaya dipilih motif cap yang kecil- kecil. Proses batik remukan dapat diterapkan pada semua jenis kulit, dan semua desain, Campuran lilin untuk pembatikan tulis dan cap terdiri dari 6 (enam) bagian gondorukem, 6 (enam)bagian lilin bekas, 6 (enam) bagian kote, 2 (dua) bagian kendal, 1(satu) bagian mikrowax. Campuran lilin untuk pembatikan remukan terdiri dari l(satu) bagian lilin klowong dan 9 (sembilan) bagian parafin. Proses pembatikan pada kulit tidak berpengaruh terhadap sifat ketahanan tarik, kemuluran dan kekuatan jahit kulit. Pada uji ketahanan bengkuk tidak retak dan ketahanan gosok cat (kelunturan) tidak luntur baik pada uji ketahan gosok basah maupun kering. Sedangkan prototip produk barang kulit dan sepatu dengan bahan kulit batik yang diwakili oleh panelis dapat diterima konsumen. | Rekayasa | |
32 | LAPORAN UJI COBA ALAT PRESS SOL SEPATU HASIL REKAYASA UNTUK INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) | 2006 | Supriyadi, SE., Bambang Wiradono, B.Sc., Poniman, Waskito Sidi | Alat press sol sepatu adalah alat yang digunakan sebagai alat bantu pada pembuatan sepatu alas kaki lainnya. Untuk mengetahui kualitas dari alat tersebut maka perlu dilakukan uji coba untuk membuat produk sepatu atau alas kaki lainnya di beberapa sentra pengrajin. Kemudian hasil produknya di uji berdasarkan di uji berdasarkan SNI 12-0566-1989 (uji sole adhesion test) dan SNI 12-1529-1989 (uji peel adhesion test). Dari hasil uji diketahui, untuk uji adhesion test sepatu buatan sentra Mojokerto, sentra Cibaduyut dan BBKKP ternyata dari jenis sol kulit, sol fiber dan sol TPR hasilnya baik/rata serta memenuhi standar SNI yang dipersyaratkan sebesar 137 N/cm dan untuk bagian belakang sebesar 350 N/cm. Sedang untuk uji peel test jenis sol kulit dan sol fiber hasil ujinya juga baik/rata juga memenuhi SNI yang dipersyaratkan sebesar 13 N/cm, namun untuk jenis sol TPR hasil ujinya belum memenuhi SNI yang dipersyaratkan sebesar 13 N/cm tetapi tingkat kerataannya sudah baik. Sehinga alat ini sudah layak digunakan oleh para pengrajin sepatu dan alas kaki yang lain. Adapun spesifikasi teknis alat ini adalah : nama alat : mesin/alat press sol sepatu, type alat : press sol sepatu mekanik, jenis : press sol untuk hak rendah (casual),kedalaman sol max : 50 mm, sistem press : kantong membran dilengkapi dengn kontol tekanan dan waktu, kapasitas : 100 s/d 120 pasang/hari dimensi ukuran; alat press : (60x35x65) cm, meja dudukan alat : (80x80x70) cm, berat total : 90 kg. | Rekayasa | |
33 | Pembuatan Desain Unit Pengolah Limbah Cair Industri Karet Alam | 1999 | Ir. Hj. Kusumo Retno Winahyu Ir. Arum yuniari M. Sri wahyuni, B.sc | Kegiatan Pembuatan Desain Unit Pengolah Limbah Cair Industri Karet Alam (RSS) bertujuan untuk membuat desain unit pengolah limbah cair industri karet alam agar air limbah industri yang dibuang ke perairan memenuhi kriteria baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan SK. MEN.KLH No. 03/11/1991 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan yang sudah beroperasi. Penelitian kadar pencemaran air limbah industri karet sebelum dilakukan perlakuan adalah sebagai berikut : BOD 480 mg/lt-720 mg/ly; COD 670,4 mg/lt922,7 mg/lt; TSS 350 mg/lt-746 mg/lt; Amonia 10,76 mg/lt-12,4 mg/lt ; serta pH 7-8. Desain yang dibuat terdiri atas saringan halus berupa anyaman kawat yang diameter 0,2 cm, lebar saringan 40 em, tinggi 60 cm, dipasang dengan kemiringan 60?, bak equalisasi ukuran 7 mx5 mx7 m, rubber trap ukuran 15,6 mx5,2 mx3 m, dengan kemiringan 2? clan 5 bak an aerob berukuran 7 mx5 mx7 m. Alat ini telah berhasil mengolah air limbah industri karet alam sehingga memenuhi baku mutu untuk kapasitas pengolahan air limbah dengan debit 80 m3 per hari. Adapun basil analisa air limbah setelah diolah melalui desain instalasi air limbah adalah sebagai berikut : BOD 3,75-10 mg/lt; COD 70,5-100,7 mg/lt; TSS 36-81 mg/lt; Amonia 2,70-4,38 mg/lt dan pH : 6-7. | Rekayasa | |
34 | Pembuatan Katalog Desain Sepatu Wanita Dan Pola Dengan Sistem Komputer (DNT SYSTEM) | 2003 | Bambang Suroto, BA Sofyan karani, B Sc, ST Adi Slamet Supriyadi Riris Simanungkalit, B Sc | Peralatan bantuan ADB berupa sarana komputer untuk Laboratorium Fashion & Desain BBKKP yang berbasis pada program/sistim khusus persepatuan dituntut untuk lebih optimal penggunaannya dengan berinovasi tinggi. Program pembuatan katalog desain sepatu wanita dan pola dengan komputer (DNT System) sebagai salah satu kegiatan mengoptimalkan peralatan tersebut. Sebab dalam katalog yang rancangan desainnya mengacu pada komponen sepatu yang ada dipasaran sebagai dasar pembuatan desain sepatu wanita. Berbeda dengan katalog sepatu yang terdahulu, katalog ini memuat gambar desain, pecah polanya skala 1 : 1, jenis dan bentuk komponen atau bagian-bagian sepatu berikut bentuk acuannya semua ada dalam satu katalog ini. Diharapkan kepada para perajin persepatuan dapat mencoba, mengembangkan dan memodifikasi desain yang ada dalam katalog ini. | Rekayasa | |
35 | Pengembangan Desain Acuan Sepatu Wanita | 2003 | Rosma Radjagukguk, B.Sc. Suko Praptomo, B.Sc. Poniman Sriyono | Pengembangan desain acuan sepatu wanita diawali dari pencarian data dari industri pembuatan acuan serta melihat perkembangan yang ada dipasaran saat ini. Hasil tersebut dikembangkan dengan dukungan yang didapat dari tinjauan Pustaka dengan membuat beberapa copy acuan sampai bentuk yang diinginkan. Adapun desain acuan tersebut dibuat 8 (delapan) macam yang semula direncanakan hanya 6 (enam) macam. Perubahan jumlah desain tersebut untuk mengikuti perkembangan desain acuan dipasaran. Jumlah acuan yang dibuat adalah 24 (dua puluh empat) pasang dengan perincian sebagai berikut : 1. Acuan bentuk lancip dengan tinggi hak 5 cm : 4 pasang 2. Acuan bentuk papak dengan tinggi hak 2 cm : 4 pasang 3. Acuan bentuk model buaya dengan tinggi hak 2 cm : 4 pasang 4. Acuan bentuk papak pipih dengan tinggi hak 5 cm : 4 pasang 5. Acuan bentuk papak miring dengan tinggi hak 2 cm: 2 pasang 6. Acuan bentuk lancip dengan tinggi hak 2 cm : 2 pasang 7. Acuan bentuk papak dengan tinggi hak 5 cm : 2 pasang 8. Acuan bentuk papak dengan tinggi hak 3 cm : 2 pasang Selanjutnya dari hasil pengembangan dibuat sepatu sebanyak 24 pasang yang terdiri dari bentuk vamp 6 (enam) model dan bentuk sandal 2 (dua) model. Diharapkan hasil pengembangan acuan sepatu wanita ini dapat dimasyarakatkan dan dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung industri persepatuan, khusunya sepatu wanita. | Rekayasa | |
36 | Pembuatan Desain Unit Pengolahan Limbah Cair Industri Kecil Barang Jadi Karet Di Bandung | 1998 | Ir. Arum Yuniari Ir. Kusumo Retno Sri Setyasmi Bsc | Desain unit pengolah limbah cair industri barang jadi karet merupakan suatu rangkaian instalasi pengolahan air limbah pada industri barang jadi karet yang terdiri dari bak equalisasi, bak flokulasi, tangki sedimentasi dan saringan pasir. Penentuan rangkaian instalasi pengolahan air limbah disini berdasarkan beberapa alternatif yaitu : karakteristik dari air limbah yang diatas ambang batas. Desain instalasi pengolahan air limbah berdasarkan kapasitas produksi barang jadi karet untuk keperluan teknik 800 ton per tahun dan debit air limbah 612 liter perjam. Pada industri barang jadi karet parameter-parameter yang melebihi ambang batas yaitu : BOD5, COD, TSS, amonia dan pH. Percobaan pengolahan air limbah untuk menurunkan parameter-parameter yang diambang batas dengan menambahkan bahan kimia yaitu alum sebagaikoagulan dengan kadar 500 mgr/lt, 400 mgr/lt, 300mgr/lt, 200mgr/lt, 100mgr/lt. Selain itu juga ditambahkan polielektrolit sebesar 1 %. Setelah dilakukan percobaan pengolahan ternyata untuk parameter-parameter yang diatas ambang batas telah bisa memenuhi baku mutu sehingga air dapat dibuang ke perairan. | Rekayasa | |
37 | PENELITIAN PENINGKATAN MUTU SEAL UNTUK PINTU AIR | 1991 | Drs.prayitno,M.sc Drs.Tjahja Wartono Ir.Hadi Musthofa Ir.Emiliana Kasmujiastuti | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi dalam dalam pembuatan soal pintu air yang memenuhi persyaratan teknis pabrik.Pembuatan kompon yang dilakukan dengan menggunakan campuran karet alam dan karet sententis dengan perbandingan 100:20 : 100:30 : 100:40 serta bahan pengisi carbon black yang divariasi 50 dan 60 bagian .Dari hasil analisa stastistik terhadap data-data pengujian fisika,maka diperoleh kompon yang terbaik adalah kompon dengan 30 bagian karet sentestis untuk 100 bagian karet alam dengan bahan pengisi carbon black sebanyak 50 bagian.Adapun sifat-sifat fisika dari komposisi adalah :tegangan putus 219kg/cm.Perpajangan putus 826%,kekerasan (shore A) 68,pampat tetap 19,04% ,penyerapan air 0,1017%,specific gravity 1,1438 gr/cm3.Kemudian setelah dilakukan againg pada 70c selama 48 jam tegangan putus dan perpanjangan putus terjadi perubahan sebesar berturut-turut -1,38% dan 5,98%</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Sistem Mutu | |
38 | PERSIAPAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU | 1996 | Drs. Ir. Prayitno, M. Sc. Drs. Tjahjo Wartono Ir. Suramto | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Persiapan Akreditasi Laboraturium Uji Komoditi Kulit, Karet dan Plastik dilakukan dengan kegiatan antara lain pembenahan personal Laboraturium dengan mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan ekreditasi, pembenahan peralatan Laboraturium yaitu dengan kalibrasi alat-alat dan mesin uji, dan pembenahan administrasi secara menyeluruh,yaitu dari penggunaan contoh<span> </span>uji masuk sampai dikeluarkannya Surat Tanda<span> </span>Uji (STU); termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan<span> </span>umu laboraturium penguji sesuai acuhan Dsn , antara lain: stuktur Manajer puncak adalah kepala BBKKP.Disusun buku paduan mutu yang merupakan buku pedoman yang berisi semua kegiatan yang dilakukan dalam laboraturium uji komonditi Kulit,Karet dan Plastik.Setelah semua dokumen dan persiapan selesai, kemudian mengisi blankon registrasi dan mengirim buku paduan mutu KAN untuk selanjutnya diadakan pre Asesmen dan Asesmen telah dilaksanakan pada tanggal 22 -23 November 1995 oleh Asesor dari KAIT atas nama KAN, sedangkan Asemen direncanakan pada tanggal 19-20 Maret 1996.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Sistem Mutu | |
39 | PENERAPAN SMM ISO 9001 : 2000 DI LINGKUNGAN BBKKP (LANJUTAN) | 2009 | Ir. Any Setyaningsih, Dra. Murwati, Hernadi Surip, B.Sc, Bambang Wiradono, B.Sc | Ir. Any Setyaningsih, Dra. Murwati, Hernadi Surip, B.Sc, Bambang Wiradono, B.Sc | Sistem Mutu | |
40 | PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI LABORATORIUM PENGUJIAN (LANJUTAN) | 2009 | Ir. E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Rambat, S.Si., Tri Rahayu Setyo Utami, ST., Rihastiwi Setiya Murt | Ir. E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Rambat, S.Si., Tri Rahayu Setyo Utami, ST., Rihastiwi Setiya Murt | Sistem Mutu |