Telah dilakukan penelitian pemanfaatan sampah kemasan dari styrofoam untuk pembuatan sheet. Penggunaan styrofoam di Indonesia akhir-akhir ini meningkat dan menurut data dari Badan Pusat Statistik , import styrofoam untuk berbagai keperluan pada tahun 1998 sekitar 543,2 ton dengan nilai 31,3 miliar rupiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan sampah kemasan dari styrofoam untuk sheet, mencari formula kompon yang cocok digunakan untuk cup atau alas gelas dan mempelajari pengaruh kondisi proses terhadap sifat fisis sheet dari sampah styrofoam. Mengingat sampah styrofoam merupakan plastik yang getas maka untuk mengurangi kerapuhan sampah tersebut pada penelitian ini diamati pengaruh bahan pemlastis dioctyl phthalate (DOP) yang jumlahnya bervariasi yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 bagian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa styrofoam dapat didaur ulang menjadi sheet. Hasil uji memperlihatkan bahwa penambahan DOP sampai 50 bagian menaikkan sifat kuat tarik, kemuluran, dan kelenturan, dibandingkan kompon tanpa DOP. Semakin banyak DOP yang ditambahkan akan menurunkan kekuatan tarik, kekerasan, pengkerutan karena panas, suhu transisi gelas (Tg) dan berat jenis. Sheet yang dibuat dengan kondisi suhu 175 oC dan waktu 10 menit memberi sifat fisis terbaik. Kompon dengan kandungan DOP 20 bagian cocok untuk dibuat alas gelas.