# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
241 | LAPORAN PENELITIAN KOMPOSIT POLIMER DARI SAMPAH STYROFOAM DENGAN COCODUST | 2009 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng., Ir. Penny Setyowati, M.T., Sri Budiasih, B.Sc., Sismaryanto, B.Sc | Telah dilakukan penelitian ”komposit polimer dari sampah styrofoam dengan cocodust (tahun I)”. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh perbandingan styrofoam/cocodust terhadap sifat fisis komposit. Komposit dibuat dari campuran sampah 70/30, 60/40, dan 50/50 pada berbagai ukuran partikel cocodust (50 mesh, 100 mesh dan 200 mesh) didalam alat laboplastomil pada suhu 1700C. Lembaran komposit yang dihasilkandiuji morfologi permukaan melintang komposit styrofoam-cocodust dengan alat scaning, electro microscope (SEM), dilakukan karakterisasi gugus fungsional dilakukan dengan alat FTIR, serta dilakukan uji sifat fisisnya meliputi sifat kekerasan, kestabilan ukuran, berat jenis, dan ketahanan pampat terhadap beban 500 kg. Hasil karakterisasi morfologi komposit hasil penelitian dengan SEM menunjukkan distribusi cocodust dalam styrofoam yang relatif seragam. Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya puncak 1726 cm-1 yaitu bukti masuknya gugus karbonil (dari komponen cocodust) kedalam matrik styrofoam selama pencampuran. Ukuran partikel cocodust tidak mempengaruhi puncak serapan spektra FTIR. Adanya cocodust menyebabkan komposit yang diperoleh mempunyai stabilitas ukuran yang bagus. Semakain banyak jumlah cocodust yang ditambahkan menaikkan ketahanan pampat, dan berat jenis. Ukuran partikel cocodust mempengaruhi kekrasan komposit. | Kulit | |
242 | TEKNOLOGI FINISHING KULIT IKAN NILA UNTUK ATASAN SEPATU | 2009 | Ir. Emiliana Kasmudjiastuti, Ir. Sri Untari, Heru Budi Susanto, S.E., Nurhafiq, ST | Ir. Emiliana Kasmudjiastuti, Ir. Sri Untari, Heru Budi Susanto, S.E., Nurhafiq, ST | Kulit | |
243 | LAPORAN ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN BARANG KULIT DI PANGKAL PINANG, BANGKA BELITUNG | 2009 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, MP | Alih teknologi pembuatan barang kulit di Pangkal Pinang, Bangka Belitung dilaksanakan di kota Pangkal Pinang selama 5 (lima) hari dari tangal 18 s/d 22 Agustus 2009. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, meningkatkan nilai tambah industri kulit konvensional dan menumbuh kembangkan entrepeneur. Sedangkan sasaran kegiatan ini adalah untuk mewujudkan 20 tenaga terampil bidang pembuatan barang kulit, tumbuhnya entrepeneur bidang kerajinan kulit dan terwujudnya peningkatan nilai tambah industri kulit jadi. Jumlah peserta 20 orang berasal dari daerah/desa sekitar Kota Pangkal Pinang. Materi yang disampaikan berupa teori 14,7 % dan praktek 85,3 % dengan instruktur dari BBKKP Yogyakarta yang kompeten bidang kerajinan pembuatan barang kulit. Hasil yang didapat dari peserta selama pelatihan adalah meningkatkan SDM baik secara teori maupun praktek dalam hal pembuatan barang kulit (utamanya pembuatan dompet pria dan gantungan kunci) dari kulit ikan pari. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa para peserta sangat antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya untuk materi praktek, terbukti hampir seluruh peserta menginginkan agar pelatihan dilanjutkan dengan waktu yang lebih lama agar dapat lebih mendalami ilmu yang diserap. | Kulit | |
244 | PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI LABORATORIUM PENGUJIAN (LANJUTAN) | 2009 | Ir. E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Rambat, S.Si., Tri Rahayu Setyo Utami, ST., Rihastiwi Setiya Murt | Ir. E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Rambat, S.Si., Tri Rahayu Setyo Utami, ST., Rihastiwi Setiya Murt | Sistem Mutu | |
245 | AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BBKKP (LANJUTAN) | 2009 | Siti Rochani, Widari, R. Jaka Susila, Agustin Suraswati | <p> Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan Balai Besar Kulit, karet dan Plastik, bertujuan untuk mempersiapkan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik menuju Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan ( P3-BBKKP. Persiapan yang dilakukan meliputi penyempurnaan dokumen Manual Mutu, Prosedur Sistem Mutu, Instruktur Kerja dan formulir serta penerapan sistem Pranata Penelitian dan Pengembangan dengan mengimplementasikan doklumen tersebut, pada Pranata Litbang BBKKP. </p> <p> Kegiatan lain yang juga dilakukan untuk persiapan akreditasi adalah Audit Kecukupan dokumen " Audit Internet, Kaji Ulang Manajemen dan Asesmen Internal.Ruang lingkup yang diajukan sesuai Pedoman KANKPPP 03 : 2004 bidang penelitian dan kepakaran meliputi 02.08.01 Polimer ( Karet, Plastik ) 02.08.00 Other Material Science not elsewhere classifed ( Kulit ) dan 08.01.01 Environmental Manajemen and rehabilitation. Proses Akreditasi telah dilakukan pada tanggal 27 - 28 Oktober 2009, oleh 2 Orang Asessor dari KNAPP, dengan temuan ketidak sesuaian berjumlah 1 ( satu ) kategori mayor dan 8 ( delapan ) minor. Seluruh ketidak sesuaian tersebut diatas telah dilakukan tindakan koreksi.</p> <p> </p> | Kulit | |
246 | PENGEMBANGAN PEMBUATAN SOL KARET UNTUK SEPATU PENGAMAN | 2009 | Arum Yuniari, Rusman Saroso, Nurwahid Sahadi, Subardi | <p align="justify">Pengembangan pembuatan sol karet sepatu pengaman bertujuan untuk melakukan pengmbangan formulasi sol karet sepatu pengaman dengan sasaran mendapatkan sol karet untuk sepatu pengaman yang memenuhi persyarat SNI 0111 : 2009, sepatu pengaman dari kulit dengan sol karet cetak vulkanisasi. Sol karet sepatu pengaman dibuat dengan campuran bahan baku karet alam (pale crepe) dan karet sintetis (Nitril Butadine Rubber) dengan variasi 50/50; 60/40: 70/30; 80/20 phr. Sebagai bahan pengisi digunakan carbon black dengan variasi 40; 50; dan 60 phr proses compounding menggunakan peralatan two roll mill, sedang prose pembuatan slab menggunakan mesin hidraulic pressdengan waktu sesuai hasil uji dari rheometer. Hasil uji menunjukkan bahwa vulkanisat sol karet untuk sepatu pengaman dengan kualitas terbaik terdiri dari ratio pale crepe dan NBR 80/20, carbon black 40 phr,mempunyai nilai tegangan putus 16,81 N/mm2, ketahanan sobek 11,68 N/mm,bobot jenis 1,12 g/cm3, ketahanan kikis 58,51 mm3, kekerasan 71,60 shore A, ketehanan terhadap perluasan sobeklan 30.000 kali adlah1,15 mm dan ketahananan terhadap minyak pelumas 65,44 %. Vulkanisat sol karet untuk sepatu pengaman yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan SNI 0111: 2009, sepatu pengaman dari kulit dengan sol karet sistem cetak vulkanisasi, kecuali untuk parameter ketahanan terhadap minyak pelumas.</p> | Karet | |
247 | REKAYASA ALAT PEMBAKAR (INSINERATOR) LIMBAH PADAT INDUSTRI KULIT | 2009 | Sri Waskito, B.Sc, SE., Drs. Ign. Sunaryo, Prayitno, SE., Y. Edi Dahono, ST | Sri Waskito, B.Sc, SE., Drs. Ign. Sunaryo, Prayitno, SE., Y. Edi Dahono, ST | Rekayasa | |
248 | LAPORAN KAJI ULANG SNI KOMODITI KULIT DAN KARET | 2009 | Niken Karsiati, Emi Sulistyo Astuti, Marsudi Wiyono, Sofia Budiati Cahyani | Kaji ulang SNI komoditi kulit dan karet, bertujuan untuk melakukan kajian terhadap isi dokumen Sni sebanyak 5 judul dan melakukan pengujian mutu produk sebagai dasar untuk menentukan persyaratan mutu dalam penyusunan draft RSNI 1, lima judul SNI tersebut adalah :1. SNI 06-0567-1989, Kulit kras sapi samak krom nabati 2. SNI 06-3535-1994, Kulit wet blue sapi 3. SNI 06-3536-1994, Kulit kras domba kambing 4. SNI 06-3538-1994, Kulit wet blue domba kambing 5. SNI 12-1000-1989, Karpet karet Kaji ulang dilakukan terhadap dokumen SNI berdasakan ISO guide 7 dan pedoman BSN 8-2000,serta hasil survei ke industri dan instansi terkait. Berdasarkan data hasil pengujian dan kajian SNI, maka kelim judul SNI tersebut perlu direvisidan disusun draft RSNI nya. Untuk RSNI kulit wet blue sapi dan RSNI kulit kras sapi telah dibahas dalam rapat teknis, prakon dan rakon di Jakarta, sedangkan untuk 3 judul RSNI lainnya kan diusulkan ke Pustan - BPPI melaui panitya teknisterkait untuk dilakukan pembahasannya tahun depan. | Standar | |
249 | PEMBUATAN KARET MIKROSELULER UNTUK SOL RINGAN | 2009 | Ir. Herminiwati, MP, Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari, Lourentius Triyono, SE, Adi Slamet Supriyad | Ir. Herminiwati, MP, Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari, Lourentius Triyono, SE, Adi Slamet Supriyad | Alas Kaki | |
250 | LAPORAN PENGEMBANGAN CETAKAN SOL SEPATU MENGGUNAKAN MESIN CNC | 2009 | Ir. Isananto Winursito, Totok Marjiyanto, ST, Pramono Hadi, B.Sc | Sepatu merupakan salah satu komoditi andalan ekspor indonesia disamping produk kayu, tekstil dan elektronika, dan selama ini pasar elspor sepatu/alas kaki terus meningkat. Salah satu hal yang pentingdalam sepatu adalah bagian bawahnya atau biasa disebut dengan sol sepatu.Pada kegiatan ini telah dilakukan pembuatan cetakan sol sepatu yang diharapkan mempunyai kualitas dan presisi tinggi.Perancangan/disain cetakan solsepatu dibuat menggunakan programaplikasi mastercam, sedangkan pembuatan cetakan sol sepatu telah dilakukan menggunakan bahan MS Plate ST -37 .Dari uji penerapan, diperoleh sol sepatu dengan detail contour yang baik. | Rekayasa | |
251 | LAPORAN FASILITASI LsP ALAS KAKI DAN VERIFIKASI TUK SEPATU DAN ALAS KAKI (LANJUTAN) | 2009 | Puji Ediari S., rs. Dwi Asdono Basuki, Endang Retnowati, Vita Kurniawati | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) AK dan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi Alas Kaki yang dilaksanakan pada Tahun ke-3 (2009) adalah melengkapi Dokumen LSP terutama Dokumen Level 1, 2 dan 3. Ada 29 judul SKKNI yang telah dikonvensikan dan telah disahkan oleh MENAKERTRANS, 5 judul diantaranya telah di uji cobakan di TUK Alas kaki BBKKP pada Tahun 2008. Tim Kelompok Kerja 0149 E sudah mendaftarkan LSP AK ke BNSP untuk di lisensi namun proses lisensi akan dilakukan BNSP jika seluruh persyaratannya sudah di serahkan. Hingga laporan ini di buat, materi uji kompetensi masih harus dilengkapi lagi. Pekerjaan ini mempunyai kesulitan yang timbul karena harus dikerjakan oleh orang-orang yang berkompeten di Bidang Teknis Persepatuan yang jumlahnya sedikit. | Alas Kaki | |
252 | PENERAPAN SMM ISO 9001 : 2000 DI LINGKUNGAN BBKKP (LANJUTAN) | 2009 | Ir. Any Setyaningsih, Dra. Murwati, Hernadi Surip, B.Sc, Bambang Wiradono, B.Sc | Ir. Any Setyaningsih, Dra. Murwati, Hernadi Surip, B.Sc, Bambang Wiradono, B.Sc | Sistem Mutu | |
253 | LAPORAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGUJIAN BBKKP | 2009 | Sita Azizah Wahyuni, ST, Budiwiyono, S.Kom, Bambang Tunasmoyo, S.Pd, YB. Agung Adhi Nugroho, S.Kom | Pengembangan dan penerapan sistem informasi pengujian BBKKP dilaksanakan oleh pokja 0040. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengembangkan dan menerapkan sistem informasi di BBKKP yang berbasis teknologi informasi. Pengembangan dan penerapan sistem informasi pengujian BBKKP merupakan layanan informasi berbasis web, mencakup berbagai informasi yang berkaitan dengan jasa pengujian dan kalibrasi. Kegiatan telah dilakukan di penerima contoh, manajer teknis pengujian, deputi manajer teknis lukkus, administrasi lukkus, deputi manajer teknis lukkaps, administrasi lukkaps, deputi manajer teknis lukkal, administrasi lukkal, manajer teknis kalibrasi, deputi manajer teknis kalibrasi, administrasi kalibrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan database laboratorium yang lebih akurat dan up to date sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan pengujian dan kalibrasi. | Kulit | |
254 | ALIH TEKNOLOGI FINISHING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KULIT JADI DI YOGYAKARTA | 2009 | Drs. Sugeng , | <p align="justify">Alih Teknologi Finishing untuk Peningkatan Kualitas Kulit Jadi di Yogyakarta dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 11 sd/ 15 Agustus 2009,diikuti oleh 15 (lima belas) orang peserta dari pengrajin kulit di Yogyskarta. Metode Alih Teknologi yang dilaksanakan adalah penyampaian teori/diskusi/presentasi dan praktek yang meliputi 20 % teori/diskusi dan 80 % praktek. Fasilitas yang disediakan untuk Alih Teknologi ini dibebankan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik melalui anggaran DIPA tahun 2009 antara lain makalah/hand out,bahan praktek, alat tulis peserta, peralatan peserta, konsumsi dan transport lokal peserta selama pelaksanaan Alih Teknologi serta sertifikat peserta. Hasil dari Alih Teknologi ini diharapkan para pengrajin mampu meningkatakan kualitas /mutu produk kerajinan kulit di Yogyakarta supaya mampu bersaing dan memenuhi permintaan pasar. </p> | Kulit | |
255 | TEKNOLOGI FINISIHING KULIT IKAN NILA UNTUK ATASAN SEPATU | 2009 | Ir. Emiliana Kasmudjiastusi 1. Ir. Sri Untari 2. Heru Budi Susanto, B.Sc, SE 3.Nurhafq, ST | <p align="justify">Penelitian ini beertujuan untuk mendapatkan teknologi <em>finishing </em>kulit ikan nila untuk bagian atasan sepatu yang dapat diterapkan pada industri sepatu di Jawa Timu dan Jawa Barat. Penelitian ini diawali denga pra penelitian dengan menggunakan 30 lembar kulit ikan nila dari limbah <em>fillet</em> ikan nila PT Aqua farm di Semarang, dengan variasi konsentrasi minyak 4%, 6%, dan 8%. Dari hasil pra penelitian diperoleh hasil bahwa variasi yang optimal asdlah penggunaan 4% minyak hal ini disebabkan karena hasil kemuluran rendah dan kekuatan tarik cukup tinggi. Selanjutnya pwnggunakan 4% minyak diterapkan pada penelitian lanjutan. Penelitian dengan menggunakan kulit sebanyak 647 lembar dengan variasi 4 (empat) faktor (binder, lak, suhu dan waktu <em>plating).</em> Hasil uji fisis meliputi kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek,kekuatan jahit dan kelemasan dianalisa statistik dengan prosedur <strong><em>General Linier Model (GLM)</em></strong> dilanjutkan dengan uji <em><strong>Tukey's Studentzed Range (HSD).</strong></em> Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa teknologi <em>finishing </em>yang paling optimal dicapai pada perlakuan kulit dengan kode AD IVc yaitu dengan penggunaan binder 1:2, dan lak 1:2,suhu plating 95 0C dengan waktu 1,5 detik. Kulit yang dihasilkan miemiliki kekompakan yang baik dan memiliki ketahanan lentur yang cukup baik yatiu dengan nilai 4/5 (kering) dan 3/4 (basah) pad skala abu-abu <em>(grey sclae).</em> Disamping itu memiliki kekuatan tarik 177,32 kg/cm2 kemuluran 62%, kekuatan sobek 41,92 kg/cm, kekuatan jahit 113,06 kg/cm, dan kelemasan 2,33. Dari hasil penerapan di industri sepatu di Jawa Timur dan Jawa Barat kulit <em>finish </em>dari kulit ikan nila tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sepatu pria dan wanita secar <em>full </em>dari kulit ikan nila namun harus dilapis dengan menggunakan bahan dari kulit atau vinildan kulit ikan nila dapat menambah diversifikasi sepatu/alas kaki dari kulit ikan.</p> | Kulit | |
256 | PENGEMBANGAN PUSAT PELATIHAN PERSEPATUAN BERBASIS KOMPETENSI (P3BK) | 2010 | SRI WASKITO, B.Sc, SE, VITA KURNIAWATI, A.Md, HIMAWAN HENDRA SANTOPO, B.Sc, SE, HARIS NURSALAM, A.Md,MA | Kegiatan Pengembangan Pusat Pelatihan Persepatuan Berbasis Kompetensi (P3BK) bertujuan untuk membuat Modul / Buku Pelatihan Persepatuan Berbasis Kompetensi sebanyak 12 buku dan membuat 1 buku rencana kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk berdirinya Pusat Pelatihan Persepatuan Berbasis Kompetensi (P3BK) BBKKP. Materi yang digunakan dalam kegiatan berupa 12 judul Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang sepatu / alas kaki dan 12 judul buku program dan buku informasi Pusat Pelatihan Persepatuan Berbasis Kompetensi. Metode yang digunakan meliputi beberapa tahapan yaitu studi pustaka, studi banding & konsultasi, evaluasi data dan penyusunan modul pelatihan persepatuan berbasis kompetensi. Hasil kegiatan berupa 12 buku modul buku kerja dan 12 buku penilaian dan 1 buku rencana kebutuhan sarana dan prasarana untuk Pusat Pelatihan Persepatuan Berbasis Kompetensi (P3BK) BBKKP. 12 judul modul buku kerja dan buku penilaian tersebut adalah memilih bahan, memilih / memodifikasi acuan sepatu, membuat pola sistem manual, grading pola komponen sepatu / alas kaki sistem manual, memotong bahan kulit (Leather) secara manual, merakit dan menjahit bagian atas sepatu / alas kaki (Shoe Upper), lasting (pengopenan) secara manual, lasting (pengopenan) bagian depan sepatu / alas kaki dengan mesin, merakit sol sistem lem, merakit sol system cetak vulkanisasi, menerapkan pengendalian mutu dalam proses pembuatan sepatu / alas kaki dan melaksanakan pemeriksaan mutu sepatu / alas kaki. | Alas Kaki | |
257 | Pemanfaatan Krom Hasil Hidrolisa Krom Shaving Dengan Alkali Untuk Penyamakan Kulit | 2010 | Sri Sutyasmi, B Sc, ST,Dra Supraptiningsih, MSi, Joko Susila, B.Sc, ST, Agustin Suraswati BE | Limbah padat pada kulit khususnya limbah shaving di industri penyamakan kulit sangat bermasalah, sulit ditangani. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk penanganan limbah shaving ini, namun belum semua termanfaatkan. Penelitian mengenai hidrolisa krom shaving yang menggunakan alkali, asam maupun enzim telah dilakukan di tahun 2008, sedangkan pemanfaatan hidolisa krom shaving belum dimanfaatkan. Untuk itu tahun 2010 memanfaatkan krom hasil hidrolisa dengan alkali untuk penyamakan kulit. Alkali yang digunakan untuk hidrolisa krom shaving ini adalah NaOH, dengan variasi 1%, 2% dan 3% dalam air 10 Liter dan limbah shaving 30 kg serta waktu hidrolisa 1 jam, suhu 100 oC. Hasil Hidrolisa Kemudian dipisahkan antara krom dan protein kolagen yang ada dalam limbah shaving dengan cara penyaringan. Lumpur krom yang tersisa di saringan selanjutnya di recovery dengan menggunakan asam sulfat pekat sampai larut, kemudian di uji kadarCr2O3 hasilnya 11 mg/l. Selanjutnmya larutan krom sulfat digunakan untuk menyamak kulit dengan variasi 0, 30, 40, 50, 60, 70 dan 100 % dan kadar Krom (Cr2O3) yang digunakan untuk menyamak kulit glace jumlahnya 8%. Hasil analisa kulit glace baik yang menggunakan krom olahan maupun krom asli (Chromosal B) memenuhi SNI -250-1989 kecuali kemuluran dan kadar abu. Pemakaian krom olahan ini dapat menghemat krom sebesar 144 kg/tahun atau Rp. 5.760.000,-. | Kulit | |
258 | Aplikasi Karet Mikroseluler untuk Sol Ringan Alas Kaki | 2010 | Ir. Herminiwati. MP Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari M. Sholeh, ST, MT.Eng Suko Praptono, Bsc | Aplikasi karet mikroseluler untuk sol ringan alas kaki ini merupakan lanjutan dari penelitian pembuatan sol karet mikroseluler untuk sol ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan sol ringan hasil formulasi terbaik karet mikroseluler untuk pembuatan alas kaki yang berupa sandal dan sepatu anak. Sebagai pembanding, diambil sandal dan sepatu anak dari pasaran. Formula terbaik yang diaplikasikan dalam pembuatan sandal terdiri atas karet EVA 80 phr, karet alam 20phr, asam stearat 0.5 phr, zink oksida 1 phr, alumunium silikat 20 phr, blowing agent 2,5 phr, dicumyl peroksida 0,8 phr. Pengujian terhadap sandal dan sepatu anak meliputi uji ketahanan tembus air, uji ketahanan retak lentur, pampat tetap, bobot jenis, kuat rekat dan uji anti slip. Dalam aplikasinya diperoleh sol sandal maupun sepatu anak yang lebih baik dibanding pasaran, dengan nilai pampat tetap untuk sandal dan sepatu anak berturut- turut sebesar 40% dan 45,71%. Sedangkan pampat tetap sandal dan sepatu anak dari pasaran sebesar 49,23% dan 46,19%. Hasil uji anti slip menunjukkan bahwa sandal dan sepatu anak hasil penelitian mempunyai anti slip yang lebih baik dengan nilai 3,02 kgf (kondisi kering) dan 1,49 kgf (kondisi basah) untuk sandal dan sepatu anak 2,09 kgf (kondisi kering) dan 1,92 kgf (kondisi basah). Sementara anti slip sandal dan sepatu dari pasaran mempunyai nilai 3,04 kgf (kondisi kering) dan 2,69 (kondisi basah) untuk sandal serta 1,92 kgf (kondisi kering) dan 1,34 kgf (kondisi basah) untuk sepatu anak. Kuat rekat bagian atas sandal dan sepatu anak hasil penelitian lebih baik disbanding pada sandal dan sepatu anak di pasaran. Sol sandal dan sepatu anak baik penelitian maupun pasaran mempunyai ketahanan tembus air yang baik, demikian pula ketahanan retak lenturnya. Formula terbaik hasil penelitian dalam aplikasinya untuk pembuatan sandal dan sepatu anak mempunyai sifat fisis yang baik dibanding pasaran. Penggunaan karet alam dan filer penguat dapat meningkatkan sifat fisis sol. | Alas Kaki | |
259 | Komposit Polimer Dari Sampah Styrofoam Dengan Cocodust (Lanjutan) | 2010 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng Ihda Novia Indrajati, MT Sismaryanto, B.Sc Christiana Maria, ST | Penelitian pembuatan komposit polimer dari sampah Styrofoam dengan cocodust yang merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian pada tahun 2009 mempunyai tujuan mempelajari pengaruh DOP dan compatibilizer terhadap sifat fisis komposit serta melihat perubahan sifat fisis setelah diuji diodegradasi dengan dipendam di dalam tanah. Komposisi komposit yang dibuat pada penelitian adalah styrofoam/ cocodust 50/50 bagian (cocodust lolos 50 mesh), sebagai pemlastis digunakan dioctyl phthalate (DOP) sebanyak 10% berat bahan baku, antioksidan 1% berat bahan baku, asam stearat sebagai pelumas 0,4% berat bahan baku, inisiator dicumyl peroxide (DCP) sebanyak 0,1% berat bahan baku dan heat stabilizer 1% berat bahan baku dan compatibilizer 5% berat bahan baku. Pada kegiatan ini dibuat komposit dengan variasi jenis compatibilizer, yaitu maleat anhidrid dan asam stearat. Komposit yang dihasilkan dilakukan pengujian terhadap sifat fisis, kondisi morfologi komposit, karakterisasi gugus fungsi dan biodegradasibilitasnya. Pengujian sifat fisis komposit terdiri dari kuat tarik dan kemuluran, kekerasan, dan kestabilan ukuran. Hasil pengujian sifat fisis dan biodegradasibilitas ini dibandingkan dengan komposit yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya (tahun 2009) dan komposit sejenis yang ada di pasaran. Pengujian kondisi morfologis komposit dengan scanning electron microscopy (SEM) menunjukkan telah terbentuk campuran yang lebih homogeny antara styrofoam dan cocodust dan hasil yang lebih baik ditunjukkan oleh komposit dengan compatibilizer MA. Karakterisasi gugus fungsi melalui FTIR menunjukkan hasil munculnya puncak baru pada transmitansi 1728 cm^(-1) yang dibentuk dari reaksi esterifikasi dari gugus OH dalam cocodust. Sifat fisis komposit menunjukkan hasil yang lebih baik dan adanya penambahan DOP membuat komposit yang dihasilkan tidak rapuh, sehingga dapat dicetak menjadi barang teknis. Uji biodegradasi berdasar ASTM D 2017 menunjukkan hasil bahwa komposit hasil penelitian tahun ini lebih mudah degradasi oleh mikrobia dibandingkan dengan komposit pasaran. | Limbah | |
260 | Alih Teknologi Pembuatan Barang Kulit Dari Kulit Ikan Di Kabupaten Batang Jawa Tengah | 2010 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, MP Sri Budiasih, B.Sc Dwi Ningsih, ST Bambang Suseno, SE | Alih Teknologi Pembuatan Barang Kulit dari Kulit Ikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dilaksanakan di desa masin, Kecamatan Warungasem, Kabupaten batang selama enam hari dari tanggal 17 s.d 22 Mei 2010. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dibidang teknologi pembuatan barang kulit khususnya kulit ikan dan meningkatkan nilai tambah produk kulit khususnya kulit ikan di Kabupaten Batang Jawa Tengah, sedangkan sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya 15 orang perajin yang berkemampuan dan terampil dalam pembuatan barang kulit dari kulit ikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dan terwujudnya peningkatan nilai jual kulit ikan. Jumlah peserta sebanyak 15 orang berasal dari daerah / desa Masin, kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Materi yang disampaikan berupa teori 17% dan praktek 83% dengan instruktur dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, Yogyakarta yang kompeten di bidang kerajinan pembuatan barang kulit. Hasil yang didapat dari peserta selama pelatiahan adalah meningkatnya sumber daya manusia baik secara teori maupun praktek dalam hal pembuatan barang kulit terutama pembuatan dompet pria, gantungan kunci, ikat pinggang, dan tas wanita dari kulit ikan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa para peserta sangat antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya materi praktek, terbukti hampIr seluruh peserta menginginkan agar pelatihan dilanjutkan dengan waktu pelatihan yang lebih lama agar dapat lebih mendalami ilmu yang diserap. | Barang Kulit & Garmen |