• Surel: bbkkp_jogja@yahoo.com
  • Whatsapp: +62 811-2827-821
 Ubah Bahasa
English Indonesia
BBKKP Logo BBKKP
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Tugas Pokok dan Fungsi
    • Motto
    • Maklumat Pelayanan
    • Kebijakan Mutu
    • Struktur Organisasi
    • Profil Singkat Pejabat
    • Sumber Daya
      • Sumber Daya Manusia
      • Sarana Pelayanan Industri
      • Laboratorium Uji dan Kalibrasi
  • Layanan Utama
    • Audit Teknologi
      • Deskripsi
      • Permohonan Audit Teknologi
      • SOP & Tarif Audit Teknologi
    • Pengujian
      • Deskripsi
      • Detail Pengujian
      • Permohonan Uji
      • Tarif Uji
      • SOP Pengujian
    • Sertifikasi
      • Deskripsi
      • Permohonan Sertifikasi
      • Alur Proses Sertifikasi
      • Tarif Sertifikasi
      • Keluhan dan Banding
    • Kalibrasi
      • Deskripsi
      • Permohonan Kalibrasi
      • Data Kalibrasi
      • SOP Kalibrasi
      • Tarif Kalibrasi
    • Konsultansi
      • Deskripsi
      • Permohonan Konsultansi
      • SOP Konsultansi
      • Tarif Konsultansi
    • Pelatihan Teknis
      • Deskripsi
      • Permohonan Pelatihan
      • Data Pelatihan
      • SOP Pelatihan
      • Tarif Pelatihan
    • Pendampingan INDI 4.0
      • Deskripsi Pendampingan INDI 4.0
    • Pendampingan TKDN
      • Deskripsi Verifikasi TKDN
    • Lembaga Verifikasi dan Validasi
      • Deskripsi LVV GRK
    • Lembaga Inspeksi
      • Deskripsi Lembaga Inspeksi
    • Uji Profisiensi
      • Deskripsi Lembaga Penyelenggara Uji Profisiensi
      • Layanan Uji Profisiensi Kalibrasi dan Pengujian
    • Lembaga Sertifikasi Profesi
      • Profile LSP BBSPJIKKP
    • Standar Pelayanan
    • Tarif Percepatan Layanan
  • Layanan Edukasi
    • PKL/Magang
      • SOP Pendaftaran
      • Permohonan PKL/Magang
    • Kunjungan
      • Deskripsi
      • Permohonan Kunjungan
      • Data Kunjungan
  • Layanan Halal
    • Tentang LPH
    • Layanan LPH
    • Proses Sertifikasi Halal
    • Peraturan dan Pedoman Halal
    • Pertanyaan Paling Sering terkait Halal
  • Informasi Publik
    • Berita
    • Agenda Pimpinan
    • Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
    • Daftar Informasi Publik (DIP)
    • Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK)
    • Informasi Berkala
    • Informasi Setiap Saat
    • Layanan Informasi Publik
      • Tata Cara Permohonan Informasi Publik
      • Permohonan Informasi Publik
      • Tata Cara Pengajuan Keberatan Informasi
      • Pengajuan Keberatan Informasi
      • Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi
    • Kode Etik Pelayanan Publik
    • SOP Penanganan Bencana
  • Zona Integritas
    • Komitmen
    • Peta Jalan
    • Gratifikasi
      • Apa itu Gratifikasi?
      • Pelaporan Gratifikasi
    • Pelaporan Pelanggaran
      • Apa itu Pelaporan Pelanggaran?
      • Pelaporan Pelanggaran
    • Benturan Kepentingan
      • Apa itu Benturan Kepentingan?
      • Pelaporan Benturan Kepentingan
  • Hubungi Kami
    • Buku Tamu
    • Keluhan dan Pengaduan
    • Survey Pelanggan
    • Kontak
    • Kebijakan Privasi

Data Penelitian

Menampilkan 41-60 dari 346 item.
#JudulTahunPelaksanaAbstrakKategori 
41PERSIAPAN AKREDITASI LABORATORIUM UJI KOMODITI KULIT DAN SEPATU1996Dra. Sri Mulati
Ir. Ismiati
Djajusman, B.Sc
<p align="left" style="text-align:center;" class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Persiapan Akreditasi Laboratorium Uji Komoditi Kulit, Karet dan Plastik di lakukan dengan kegiatan antara lain pembenahan personal laboratorium dengan mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan akreditasi, pembenahan peralatan laboratorium yaitu dengan kalibrasi secara menyeluruh, yaitu dari penanganan contoh uji masuk sampai dikeluarkannya Surat Tanda Uji (STU) ; termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan untuk laboratorium penguji sesuai aturan DSN, antara lain : struktur organisasi laboratorium sebagai syarat mutlak, dimana Manajer puncak adalah kepala BBKKP. Disusun buku panduan mutu yang merupakan buku pedoman yang berisi semua kegiatan yang dilakukan dalam laboratorium uji komoditi Kulit, Karet, dan Plastik. Setlah semua dokumen dan persiapan selesai, kemudian mengisi blanko registrasi dan mengirim buku panduan mutu ke KAN untuk selanjutnya diadakan Pre Asesmen dan Asesmen, untuk mendapatkan Sertifikat Akreditasi. Pre Asesmen telah dilaksanakan pada tanggal 22 - 23 Nopember 1995 oleh Assesor dari KAIT atas nama KAN, sedangkan Asesmen direncanakan pada tanggal 19 – 20 Maret 1996.<span>  </span></span></p>Kulit
42PENERAPAN PEMBUATAN LANDASAN POTONGAN PON DARI PLASTIK 1996Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M. Eng.
Sadali, B. Sc.
Pramono, B. Sc.
<p align="center" style="margin-right:.2in;text-align:center;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> <p style="margin-right:.2in;text-indent:28.35pt;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kegiatan Penerapan Pembuatan Landasan Potong Pon dari Plastik Bertujuan untuk mendapatkan formula dan kondisi proses yang tepat pada pembuatan landasan potong pon dari plastik.Bahan Plastik yang digunakan untuk membuat landasan potongan pon pada kegiatan ini adalah resin epoksi beserta ordernya dan diisi dengan filler CaCO3. <span>            </span>Formula landasan potongan pon yang sifat<span>  </span>fisinya mendekati landasan potong<span>  </span>pon berisi :rosi epoksi :100 bagian,hardener: 100 bagian ,filer CaCO3: 20 bagian dan berwarna dan secukupnya. Proses pencetakan landasan potong pon menggunakan system tuang dengan waktu pencetakan 24 jam .Hasil uji coba penerapan dipabrik pengguna menujukan hasil potongan yang menggunakan landasan potong pon hasil kegiatan ini terlihat lebih rapih dibandingkan yang menggunakan potong pon import.Adanya CAC03 sebagai filer permukaan landasan potong pon yang terkena pon terlihat rapuh.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p>Plastik
43PENANGANAN GAS BUANG PADA INDUSTRI BAN1996Ir. Kusumo Retno Winahyu
M. Sri Wahyu B. Sc
Sofyan Karani B.Sc
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas gas buang industri ban, penelitian di laksanakan pada dua pabrik ban dengan pengambilan contoh di tiga titik sampling yaitu; ruang udara ambient, ruang proses produksi (udara emisi) dan ruang penyimpanan bahan baku (gudang bahan baku). Parameter yang dianalisa adalah: oksidan, sulfur dioksida, hidrogen disufida, nitrogen dioksida, ammonia, debu dan kebisingan. Hasil penelitian pada udara ambient menunjukan bahwa analisa oksidan adalah 0,4144 ppm dan 1,6235 ppm &gt; 0,1 ppm syarat baku mutu dan kebisingan adalah 73,0 dBA dan 81,0 dBA &gt; 70 dBA syarat baku mutu, sedangkan hidrogen disulfida, nitrogen dioksida, ammonia dan debu memenuhi syarat baku mutu. Hasil penelitian pada udara ruang proses produksi menunjukan bahwa analisa oksidan adalah 0,3418 ppm dan 1,4670 ppm &gt; 0,1 ppm syarat baku mutu  sedangkan hidrogen disulfide, nitrogen dioksida, amonia debu dan kebisingan memenuhi syarat baku mutu. Hasil penelitian pada udara ruang bahan baku menunjukan bahwa analisa oksidan adalah 0,8840 ppm &gt; 0,1 ppm syarat baku mutu, ammonia adalah 18,118 ppm dan 16,521 ppm &gt; 2,0 syarat baku mutu, debu adalah 1,6880 mg/m syarat baku mutu dan kebisingan adalah 81 dBA dan75 dBA &gt; 70 dBA syarat baku mutu, sedangkan hidrogen disulfida dan nitrogen dioksida memenuhi syarat baku mutu. Untuk parameter sulfur dioksida semua titik sampling tidak terdeteksi.Limbah
44PENYUSUNAN RSNI KULIT DAN KULIT UNTUK ATASAN SEPATU1996 Ir. Meiyanti
Hernadi Surip, B. Sc
Tisnowati, B, Sc
Sutarti Rahayu, B.Sc
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia Kulit dan Kulit Untuk Atasan Sepatu sebanyak tujuh judul.Sampel kulit yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari pengolah dan pengguna kulit di daerah Surabaya, Pasuruan, Semarang, Magelang, DKI dan DIY.Semua sampel kulit di uji di laboratorium Pengujian Mutu dan Normalisasi Kulit, BBKKP.Hasil uji dievaluasi menggunakan statistik untuk menentukan syarat mutu bagi masing-masing komoditi.Rancangan standar yang telah di susun adalah sebagai berikut:</p> <ol><li>Kulit motif Fancy dari Kulit Sapi Untuk Barang Jadi Kulit</li> <li>Kulit Oil Pull Up Dari Kulit Sapi Untuk Atasan Sepatu.</li> <li>Kulit Sapi Belahan Untuk Atasan Sepatu </li> <li>Kulit Biawak Untuk Atasan Sepatu</li> <li>Kulit Jadi dari Kulit Buaya</li> <li>Kulit Buaya Mentah Awet Garam Basah</li> <li>Kulit Biawak Mentah Awet Kering.</li> </ol>Standar
45REKAYASA MESIN PENGASAR SEPATU BERPITA UNTUK INDUSTRI KECIL1996Mardi Raharjo
Rosma Radja Guk Guk, B. Sc
Saryoto, B. Sc
<p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Proses pengasahan pada pembuatan sepatu system lem merupakan tahapan penting untuk mendapatkan kualitas sepatu khususnya pada kuat rekat lem antara bagian atasan sepatu dengan bagian sol (bawahan). Pada industri sepatu skala besar, pengasaran ini dilakukan dengan berbagai mesin pengasar sesuai dengan bentuk dan jenis bahan komponen /bagian sepatu yang akan direkatkan. Keterbatasan kemampuan alat /mesin pada industri sepatu skala kecil menjadi kendala utama untuk kualitas dan kuantitas produk sepatu sistem lem khususnya model sepatu berpita. Berdasar observasi dari beberapa industri sepatu skala besar, maka dapat dibuat rekayasa mesin pengasar sepatu berpita yang dapat berfungsi untuk mengasarkan berbagai bentuk dan bahan komponen /sepatu berpita secara praktis sesuai kemampuan industri skala kecil. Uji coba hasil rekayasa mesin pengasar sol sepatu berpita disentra industri kecil sepatu kodya Magelang selama 45 hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) mesin pengasar sepatu berpita hasil rekayasa dapat digunakan oleh industri skala kecil (siap pakai). 2) dari perhitungan tekno ekonomi, untuk waktu penyusutan 10 tahun dengan penggunaan 72 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.10,00 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 62,00 . apabila digunakan untuk 48 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.14,50 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 104,00. Disarankan hasil rekayasa mesin pengasar sepatu berpita ini tepat untuk pelayanan teknis di sentra industry kecil sepatu.</span></p>Rekayasa
46PERSIAPAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU1996Drs. Ir. Prayitno, M. Sc.
Drs. Tjahjo Wartono
Ir. Suramto
<p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Persiapan Akreditasi Laboraturium Uji Komoditi Kulit, Karet dan Plastik dilakukan dengan kegiatan antara lain pembenahan personal Laboraturium dengan mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan ekreditasi, pembenahan peralatan Laboraturium yaitu dengan kalibrasi alat-alat dan mesin uji, dan pembenahan administrasi secara menyeluruh,yaitu dari penggunaan contoh<span>  </span>uji masuk sampai dikeluarkannya Surat Tanda<span>  </span>Uji (STU); termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan<span>  </span>umu laboraturium penguji sesuai acuhan Dsn , antara lain: stuktur Manajer puncak adalah kepala BBKKP.Disusun buku paduan mutu yang merupakan buku pedoman yang berisi semua kegiatan yang dilakukan dalam laboraturium uji komonditi Kulit,Karet dan Plastik.Setelah semua dokumen dan persiapan selesai, kemudian mengisi blankon registrasi dan mengirim buku paduan mutu KAN untuk selanjutnya diadakan pre Asesmen dan Asesmen telah dilaksanakan pada tanggal 22 -23 November 1995 oleh Asesor dari KAIT atas nama KAN, sedangkan Asemen direncanakan pada tanggal 19-20 Maret 1996.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p>Sistem Mutu
47PENERAPAN PEMBUATAN SLANG RADIATOR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR YANG MEMENUHI SNI1996Dra. Supraptiningsih
Dra. Murwati
A. Buchori, B. Sc
<span style="font-size:12pt;line-height:150%;font-family:'Times New Roman';">Penelitian penerapan pembuatan slang radiator ini bertujuan untuk memperoleh komposisi slang radiator .Kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan.Penelitian dilakukan dengan memvariasikan smooth sheet/SBR(100/0; 85/15 ;70/30) dan china clay (75,100,125,)bag Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perbadingan RSS / SBR sangat mempengarahui hasil uji tegangan putus dan kekerasan tetapi tidak mempengaruhi perpajangan putus.Kompon optimum dan memenuhi</span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span>persyaratan standar pada penelitian ini adalah <span style="font-size:12pt;line-height:150%;font-family:'Times New Roman';"></span> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Untuk cover :<span>    </span>RSS/SBR<span>                     </span><span>  </span>:<span>         </span>85/15<span>  </span>bag</span></p> <p style="margin:0in .2in .0001pt .5in;text-indent:.5in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">China clay <span>                   </span><span>  </span>:<span>         </span>100 bag</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Untuk lining :<span>     </span>RRS/SBR<span>  </span><span>                   </span><span>  </span>:<span>         </span>85/15 bag</span></p> <p style="margin:0in .2in .0001pt .5in;text-indent:.5in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">China clay<span>  </span><span>                  </span><span>  </span>:<span>         </span>75 bag</span></p> <br /><span style="font-size:12pt;line-height:150%;font-family:'Times New Roman';"></span>Standar
48PENYUSUNAN RSNI KULIT DAN KULIT UNTUK ATASAN SEPATU1996Ir. Meiyanti
Hernadi Surip, B. Sc
Tisnowati, B, Sc
Sutarti Rahayu, B.Sc
<p style="text-indent:42.55pt;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia Kulit dan Kulit Untuk Atasan Sepatu sebanyak tujuh judul.Sampel kulit yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari pengolah dan pengguna kulit di daerah Surabaya, Pasuruan, Semarang, Magelang, DKI dan DIY.Semua sampel kulit di uji di laboratorium Pengujian Mutu dan Normalisasi Kulit, BBKKP.Hasil uji dievaluasi menggunakan statistik untuk menentukan syarat mutu bagi masing-masing komoditi.<span></span>Rancangan standar yang telah di susun adalah sebagai berikut:</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpFirst"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>1.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit motif <em>Fancy </em>dari Kulit Sapi Untuk Barang Jadi Kulit<br /></span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>2.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit <em>Oil Pull Up </em>Dari Kulit Sapi Untuk Atasan Sepatu.</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>3.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Sapi Belahan Untuk Atasan Sepatu </span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>4.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Biawak Untuk Atasan Sepatu</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>5.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Jadi dari Kulit Buaya</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>6.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Buaya Mentah Awet Garam Basah</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpLast"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>7.<span style="font:7pt 'Times New Roman';">      </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Biawak Mentah Awet Kering.</span></p>Standar
49PENANGANAN GAS BUANG PADA INDUSTRI BAN 1996Ir. Kusumo Retno Winahyu
M. Sri Wahyu B. SC
Sofyan Karani B. Sc

<p class="MsoNormal" style="line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas gas buang industri ban, penelitian di laksanakan pada dua pabrik ban dengan pengambilan contoh di tiga titik sampling yaitu; ruang udara ambient, ruang proses produksi (udara emisi) dan ruang penyimpanan bahan baku (gudang bahan baku). Parameter yang dianalisa adalah: oksidan, sulfur dioksida, hidrogen disufida, nitrogen dioksida, ammonia, debu dan kebisingan. Hasil penelitian pada udara ambient menunjukan bahwa analisa oksidan adalah 0,4144 ppm dan 1,6235 ppm &gt; 0,1 ppm syarat baku mutu dan kebisingan adalah 73,0 dBA dan 81,0 dBA &gt; 70 dBA syarat baku mutu, sedangkan hidrogen disulfida, nitrogen dioksida, ammonia dan debu memenuhi syarat baku mutu. Hasil penelitian pada udara ruang proses produksi menunjukan bahwa analisa oksidan adalah 0,3418 ppm dan 1,4670 ppm &gt; 0,1 ppm syarat baku mutu<span>  </span>sedangkan hidrogen disulfide, nitrogen dioksida, amonia debu dan kebisingan memenuhi syarat baku mutu. Hasil penelitian pada udara ruang bahan baku menunjukan bahwa analisa oksidan adalah 0,8840 ppm &gt; 0,1 ppm syarat baku mutu, ammonia adalah 18,118 ppm dan 16,521 ppm &gt; 2,0 syarat baku mutu, debu adalah 1,6880 mg/m</span><span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span> </span>syarat baku mutu dan kebisingan adalah 81 dBA dan75 dBA &gt; 70 dBA syarat baku mutu, sedangkan hidrogen disulfida dan nitrogen dioksida memenuhi syarat baku mutu. untuk parameter sulfur dioksida semua titik sampling tudak terdeteksi.</span></p>Limbah
50Penerapan Pembuatan Karet Bantalan Mesin Kendaraan Bermotor Yang Memenuhi SNI1998Dra. Supraptiningsih
A. Buchori Bsc
H.J. Supardal
Penelitian penerapan ini bertujuan untuk mendapatkan karet bantalan mesin kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan SNI 06 ? 1540 ? 1989 karet bantalan mesin kendaraan bermotor ?Karet bantalan mesin kendaraan bermotor dibuat dari bahan karet alam (RSS) dan karet sintetis (SBR) dengan penambahan bahan-bahan pembantu (ingredient). Kompon karet bantalan mesin dibuat dengan formula tertentu dengan memveriasikan RSS/SBR : 50/50 : 60/40 : dan 70/30 bagian serta carbon black : 70; 80 dan 90 bagian, Kompon yang didapat sebanyak 9 kompon diuji sifat fisisnya meliputi: tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan, pampat tetap, aging tegangan putus dan perpanjangan putus serta pengembangan volume dan berat. Perhitungan Statistik menunjukkan bahwa variasi RSS/SBR dan carbon black sangat berpengaruh pada sifat fisis yang diuji. Kompon karet yang memenuhi persyaratan SNI 06-1540-1989 yaitu kompon dengan jumlah RSS/SBR 60/40 dengan carbon black 80 bagian dibuat/diterapkan menjadi barang jadi karet bantalan mesin di Industri karet Bandung.Karet
51Pengembangan Teknologi Proses Dan Penerapan Lateks Alam Iradiasi Kopolimer (Laik) Sebagai Lem Pada Pembuatan Sepatu Kanv1998Ir. Penny Setyowati
Dra. Sri Nadilah
Dra. Murwati
Kegiatan ? Pengembangan teknologi proses dan penerapan lateks alam iradiasi kopolimer (LAIK) sebagai lem pada pembuatan sepatu kanvas ? meliputi tahap pra penerapan dilanjutkan dengan tahap penerapan di industri sepatu. Pada tahap pra penerapan dilaboratorium dilakukan percobaan perekatan antara lembaran karet dengan kanvas menggunakan 6 jenis lem LAIK yaitu M33LK, M43LK, M50lk, M33LI, M43LI dan M50LI. Kondisi perekatan bervariasi : dipres dengan tekanan 4 kg/cm2 pada suhu kamar (pres dingin) selama 2 menit, suhu 100o C selama 10 detik, suhu 120oC selama 10 detik dan suhu 150oC selama 10 detik. Pada tahap pra penerapan ini, hasil kuat rekat antara karet kanvas yang optimum dicapai oleh lem LAIK M43Lk pada kondisi pengepresan 100 oC sebesar 17,96 N/6 mm. Selanjutnya hasil optimum tersebut diterapkan di industri sepatu PT.Kompas Mas, kondisi menyesuaikan dengan kondisi pabrik yaitu vulkanisasi otoklaf 110o C ? 12oC, menghasilkan kuat rekat antar foksing ? kanvas = 16,763 N/mm. Hasil tersebut sedikit lebih tinggi baik dibandingkan dengan kuat rekat sepatu kanvas menggunakan lateks kebun biasa (LA) serta memenuhi persyaratan mutu SNI. 12-0172-1987 ? Sepatu Kanvas untuk Umum?.Karet
52Penerapan Teknologi Pewarnaan Kulit Suede Dengan Maskering Dari Kain Bermotif Untuk Pakaian1998Ir. Emi Sulistyo Astuti
Widhiati, Bsc
R. Jaka Susila, Bsc
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kulit suede , penganeka-ragaman produk kulit untuk pakaian serta mendapatkan komposisi bahan cat tutup yang optimal agar hasil akhir sesuai dengan persyaratan untuk pakaian kulit. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kambing pikel kualitas afkir sebanyak 30 lembar kemudian diproses menjadi kulit suede dan diberi motif. Pemberian motif dilakukan dengan cara sablon yaitu melekatkan pewarna berbentuk pasta yang diulaskan pada kulit bagian daging melalui kasa dengan alat penyaput, kemudian dikeringkan diberi lapisan atas. Variasi perlakuan pada penggunaan bahan pengental (50 gram, 75 gram, 100 gram) dan bahan perekat ( 350 gram, 400 gram ) untuk setiap 1.000 gram larutan cat tutup. Hasil penerapan menunjukkan bahwa variasi bahan perekat tidak mempengaruhi ketahanan gosok cat tutup secara kering, kekuatan sobek dan kualitas kulit tetap mempengaruhi ketahanan gosok cat tutup secara basah. Variasi pengental tidak mempengaruhi ketahanan gosok cat tutup secara kering, kekuatan sobek dan kualitas kulit tetapi mempengaruhi ketahanan gosok cat tutup secara basah. Dari penerapan disimpulkan bahwa variasi yang terbaik adalah menggunakan bahan perekat 350 bagian dan pengental 100 bagian. Kulit kambing kualitas afkir dapat diolah menjadi kulit suede bermotif untuk pakaian sehingga dapat meningkatkan kualitasnya.Kulit
53Pembuatan Feed Roll Mesin Fotocopy Dari Karet1998Ir. Hadi Musthofa
Pramono , B Sc
Budiwiyono
Pembuatan feed roll merupakan bagian dari mesin foto copy yang sangat penting dan mudah sekali rusak sehingga perlu diganti disamping barang ini sementara masih import. Dengan pesatnya perkembangan penggunaan mesin foto copy maka kebutuhan akan suku cadang feed roll cukup banyak. Adapun feed roll mesin foto copy dibuat dengan menggunakan kompon terbaik dari 5 macam kompon yang divariasi dengan napthenic oil. Kompon yang dipakai adalah kode V, dengan kondisi proses tekanan 150 kg/cm2 , waktu 10 menit dan suhu 150o C.Karet
54Penerapan Pembuatan Oil Seal Pada Industri Barang Karet1998Ir. Hj. Siti Rochani
Ir. Niken Karsiati
Ir. Any Setyaningsih
Penerapan pembuatan Oil Seal ( HS.401693000) pada industri barang karet bertujuan untuk meningkatkan mutu oil seal. Sebelum dilakukan pembuatan oil seal pada industri karet, terlebih dulu dilakukan penelitian secara laboratories dengan dua tahap pra penerapan . Pra penerapan tahap I sebanyak 4 formulasi dengan memvariasikan bahan baku karet nitril , karet SBR dan karet alam. Berdasarkan hasil uji tahap I dilakukan pra penerapan tahap II dengan 9 formulasi. Bahan yang divariasikan adalah karet nitril 70, 75, 80 bagian; karet alam 10, 15, 20 bagian dan carbon black 45, 50, 55 bagian. Kemudian dari 9 formulasi tersebut ditentukan 3 formulasi terbaik untuk digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi oil seal. Berdasarkan hasil uji sifat fisis terhadap barang jadi oil seal diperoleh hasil bahwa kompon dengan formulasi bahan baku karet nitril 70 bagian, karet SBR 10 bagian, karet alam 20 bagian, dan carbon black 55 bagian memberikan sifat yang paling baik. Secara umum mutu oil seal hasil penerapan lebih baik dibandingkan dengan mutu oil seal yang beredar di pasaran.Karet
55Penerapan Pembuatan Karpet Karet Sesuai SNI1998Dra. Supraptiningsih
Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari
A. Buchori, B Sc
Telah dilakukan penelitian Penerapan Karpet Karet SNI 1000-89 A. Pada pra penerapan dibuat 9 formulasi dengan memvariasikan jumlah CaCO3 dan RSS/SBR. Variasi yang dibuat adalah CaCO3 90, 100, 110 bagian dan RSS/SBR 70/30, 80/20, 90/10 bagian. Kemudian dari 9 formulasi tersebut dibuat slab untuk diuji sifat fisik sesuai dengan metode SNI 1000-1989 A Karpet Karet,  yaitu meliputi uji tebal, tegangan putus, perpanjangan putus, kerapatan massa, kekerasan, ketahanan pampat tetap dan ketahanan terhadap pengusangan dipercepat. Dari hasil pengujian setelah dibandingkan dengan SNI ternyata kompon V (variasi CaCO3 100 bagian dan RSS/SBR 80/20 bagian) yang memnuhi persyaratan SNI, kecuali pampat tetap . Hasil uji tersebut yaitu : tebal 3,663 mm, tegangan putus 889,1617 N/cm2; perpanjangan putus 386,666, kerapatan massa 1, 6189 g/cm3 ; kekerasan 70 shore A ; ketahanan pampat 500,310 N/cm2, pampat tetap 10,1881 % dan setelah pengusangan yang dipercepat hasil pengamatan tidak berubah warna dan sedikit retak. Untuk penerapan di industri digunakan kompon V tersebut.Karet
56 Alih Teknologi Penyamakan Kulit Ikan Pari di Kalimantan Timur1998Drs. Suradal Alih Teknologi Penyamakan Kulit Ikan Pari di Kalimantan Timur dilaksanakan selama 6 ( enam ) hari tanggal 30 Agustus sampai dengan tanggal 4 September 2004. Pelaksanaan Alih Teknologi ini dilaksanakan Kerjasama antara Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Timur dan Balai riset dan Standardisasi Industri dan Perdagangan Samarinda. Pelatihan diikuti oleh 15 ( lima belas ) orang peserta, terdiri dari para keluarga Nelayan, pengumpul kulit, pedagang ikan yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Metode Alih teknologi/Pelatihan yang dilaksanakan adalah teori/diskusi dan praktek yang meliputi 20% teori/diskusi dan 80% praktek Fasilitas yang disediakan untuk alih teknologi/pelatihan ini ditanggung oleh Proyek PPTIKKP melalui Panitia dengan Anggaran Pembangunan tahun 2004 antara lain, makalah/hand out, perlengkapan/ATK peserta, bahan baku, bahan pembantu, perelatan praktek, konsumsi selama pelaksanaan alih teknnologi/pelatihan, uang saku dan transport selama pelaksanaan alih teknologi/pelatihan. Hasil dari alih teknologi/pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan ketrampilan, pendapatan dari keluarga nelayan khususnya dan masyarakat di wilayah kalimantan Timur pada umumnya.Kulit
57Pemanfaatan Serbuk Kulit Untuk Pembuatan Batu Bata Dan Batako1998Ir.Susilawati
Hernadi Surip. Bsc
Dalam proses penyamakan kulit dihasilkan bermacam-macam limbah diantaranya limbah shaving dan buffing 20 ? 30 kg/ton kulit awet garaman. Penanganan limbah sampai saat ini hanya dibuang ke TPA dengan biaya rata-rata Rp 150,-/feet kulit yang dihasilkan. Penelitian pemanfaatan limbah industri penyamakan kulit untuk batu-bata dan batako dilaksanakan di DIY dengan bahan baku tanah liat dan limbah shaving + buffing berasal dari DKI, Jabar, Jateng, D.I.Yogyakarta dan Jatim. Pengujian fisis dan organoleptis dengan parameter SII 0281-78 untuk batako dan SII 0285 -80 untuk batu bata. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua masuk kelas 25 kg/cm2 dan sifat unggulnya adalah lebih ringan kurang lebih 15 % dari batu bata biasa, jenis limbah tidak berpengaruh,,sedangkan jenis tanah liat dan cara proses sangat berpengaruh. Penerapan hasil penelitian dilaksanakan pada perajin batu-bata di daerah Jogonalan Kab. Klaten. Hasil uji batu bata penerapan menunjukkan angka kuat tekan terbaik yaitu 34,1540 kg/cm dan semuanya masuk dalam kelas 25 kg/cm2. Untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan bahan batu bata, formulasi terbaik adalah 8 (delapan) bagian tanah liat dan 2 (dua) bagian limbah, sedangkan rata-rata yang ada dipasaran dibawah 20 kg/cm2. Formulasi terbaik untuk batako adalah satu bagian semen, delapan bagian pasir dan satu bagian limbah. Hasil uji kuat tekan batako rata-rata 19,5690 kg/cm2, sedangkan hasil uji rata-rata batako dipasaran 17 ? 20 kg/cm2 dan sifat unggulannya adalah tidak langsung hancur bila terkena benturan.Limbah
58Desiminasi Teknologi Penyamakan Kulit Di Menado Sulawesi Utara1998Widari
Herryanto
Diseminasi penyamakan kulit ikan dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 24 Juli sampai dengan 2 Agustus 1996, di Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mangondow Manado Sulawesi Utara diikuti oleh 23 peserta terdiri dari pengumpul dan perajin kulit ikan. Tujuan diseminasi teknologi penyamakan kulit ikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengumpul dan perajin kulit ikan di Menado Sulawesi Utara. Bahan baku pelatihan adalah kulit mentah segar dan kulit mentah awetan garam basah terdiri dari : 40 lembar kulit ikan hiu, 20 lembar kulit ikan pari dan 40 lembar kulit ikan kakap. Secara organoleptis, kulit jadi hasil pelatihan termasuk kulit jadi kwalitas II dan III. Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat kerja yang tinggi sehingga pelatihan berjalan dengan lancar.Kulit
59Perekayasaan unit Kelengkapan (Take Up Unit) Mesin Pelletizing1998Sadali , Bsc
Agustin Suraswati, BE
Supriyanto B
Mesin Pelletizing adalah mesin pembuat pellet/bijih plastik, yang pada prinsipnya terbagi menjadi 2 (dua) unit yaitu unit ekstruder dan unit kelengkapannya. Untuk lebih menambah fungsi mesin ekstruder yang sudah ada perlu dibuat suatu unit kelengkapan (take up unit) agar mesin ekstruder tersebut dapat difungsikan pula sebagai mesin pelletizing. Pada perekayasaan unit kelengkapan ( take up unit ) mesin pelletizing ini yang dikerjakan adalah mengganti nozzle dengan die dan menambah komponen lain seperti bak pendingin dan alat potong plastik. Adapun spesifikasi teknis komponen tersebut adalah die mempunyai 5 lubang dengan diameter 0,2 cm, bak pendingin dengan ukuran ( 300 x 32 x 31 ) cm, alat potong plastik dengan 2 buah pisau putar dengan ukuran ( 10 x 4 x 0,3 ) cm dan 1 buah pisau stasioner dengan ukuran ( 10 x 4 x 0,3 ) cm.Sistem Mutu
60Peningkatan Teknologi Pembuatan Barang Jadi Kulit Buaya (Sepatu Dan Tas) Di Irian Jaya1998Suramto
Syamsuirsyam
Rosma Radjagukguk
Peningkatan teknologi pembuatan barang jadi kulit buaya (sepatu dan tas) di Propinsi Dati I Irian Jaya bertujuan untuk memberikan pengetahuan di bidang teori dan praktek pembuatan pola dengan sistem copy of last. Menambah pengetahuan di bidang pembuatan sepatu dengan bahan kulit buaya dikombinasikan dengan kulit boks serta untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam teknologi pembuatan barangjadi berupa tas atau dompet dari kulit buaya, khususnya pada perajin atau calon perajin kulit di Propinsi Dati I Irian Jaya. Tempat pendidikan dan pelatihan dilaksanakan di Merauke Irian jaya selama 13 hari (tanggal 4 Nopember 1996 s/d 18 Nopember 1996) untuk pembuatan barang jadi sepatu serta selama 7 hari (tanggal 4 Nopember 1996 s/d tanggal 11 Nopember 1996) untuk pembuatan barang jadi tas/dompet, yang diikuti oleh 10 orang peserta pada masing-masing pelatihan. Materi pelajaran yang diberikan berupa teori dan praktek, yang dalam penyampaiannya disertai dengan diskusi. Hasil praktek yang dapat dikerjakan dalam pendidikan dan latihan barang jadi sepatu adalah setiap peserta dapat membuat 3 model/desain sepatu. Dengan metoda para peserta dibuat kelompok yang anggotanya terdiri 2 (dua) orang peserta, maka didapatkan sepatu sebanyak 15 pasang sepatu dengan rincian sebagai berikut : 5 pasang sepatu pria model derby, 5 pasang sepatu pria model pantofel serta 5 pasang sepatu model pump. Hasil praktek pada pelatihan barang jadi tas/dompet adalah menyelesaikan membuat pola serta membuat barang jadi kulit berupa barang bentuk tas wanita dan bentuk dompet pria. Rincian hasil pembuatan pola adalah setiap peserta menyelesaikan 2 (dua) buah tas wanita 2 (dua) buah dompet (pria/wanita) serta sebuah tas pria. Sedang pada praktek pembuatan barang jadi berupa tas yaitu satu kelompok terdiri 2 orang peserta menyelesaikan 1 (satu) buah tas wanita sedang untuk barang bentuk dompet seorang peserta 1 (satu) buah dompet priaKaret
  • «
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10
  • »

Kalender

Kantor Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik

  • Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta
     Indonesia 55166
  • +62 (274) 512-929
  • +62 811-2827-821
  • bbkkp_jogja@yahoo.com
  • Senin - Jumat : 08:00 - 15:30
      Sabtu, Ahad   : Tutup


Kepuasan Pelanggan

Keluhan Pelanggan

Indeks Persepsi Korupsi






 
 
 
 
 
 
 
 
 
© 2025 - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik. All Rights Reserved.