# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
321 | APLIKASI LEMBARAN KULIT SINTETIK DARI PVC UNTUK ATASAN SEPATU | 2007 | Ir. Siti Rochani, Dra. Sri Nadilah, Apt., Mohammed Sholeh ST., Ir. Hadi Mustofa | Ir. Siti Rochani, Dra. Sri Nadilah, Apt., Mohammed Sholeh ST., Ir. Hadi Mustofa | Kulit | |
322 | APLIKASI KARET SIKLO UNTUK SOL WARNA CERAH | 2006 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng, Sri Budiasih, B.Sc, Sismaryanto, B.Sc, Henry Prastanto, ST | Telah dilakukan penelitian " Aplikasi karet siklo untuk sol warna cerah". Tujuan penelitian menemukan desain formula kompon sol karet warna cerah dari campuran karet krep dengan karet siklo maupun dengan karet RSS dengan karet siklo. Kompon sol dibuat dengan formulasi yang sudah ditentukan dimana pada penelitian ini karet siklo menstibtusi karet RSS atau karet crepe dengan jumlah 5; 10; 15; 20; dan 25 phr. Kompon selanjutnya divulkanisasi dengan suhu 180 C, tekanan 150 kg/cm2 dan waktu 4 menit.Sol selanjutny diuji sesuai dengn SNI 0778-1989-A : Sol Karet cetak. Hasil uji menunjukan formula terbaik untuk kompon berbahan baku karet RSS adalah kompon yang berisi karet siklo 5 phr ( berdasarkan sifat ketahanan kikis, perpanjangan putus,perpanjangan tetap dan bobot jenis),dan untuk sol berbahan baku karet crepe adalah kompon yang berisi karet siklo 5 phr ( berdasarkan sifat tgangan putus, perpanjangan putus, perpanjangan tetap dan bobot jenis). Hasil uji panelis yang menyatakan sol merah muda berwarna cerah sebanyak = 54% dan sol berwarna biru muda termasuk sol cerah sebnyak = 20%.Biaya produksi 1 pasang sol warna cerah = Rp 12.241,- | Karet | |
323 | Aplikasi karet riklim hasil penelitian untuk foot ? step dan ban vulkanisir kendaraan bermotor roda dua. | 2005 | Ir. Dwi Wahini Nurhayati, M.Eng | Telah dilakukan aplikasi karet hasil penelitian untuk foot step dan vulkanisasi. Tujuan penelitian ini untuk membuat kompon untuk foot step dan ban vulkanisir kendaraan bermotor roda dua. Kompon foot step dan ban vulkanisir dibuat dengan perbandingan jumlah karet RSS I dengan karet riklim hasil penelitian berturut-turut ; 100/0,75/25,50/50 dan 25/75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompon foot step yang mengandung karet riklim 25 phr atau rasio RSS I/riklim = 75/25 memiliki sifat fisis yang lebih baik dibanding foot step pasaran. Adapun sifat fisis kompon foot step terbaik yang menggunakan karet riklim 25 phr adalah sebagai berikut : tegangan putus = 126,43 kg/Cm2, perpanjangan putus =523,36%, kekerasan = 50,33 Shore A, ketahanan kikis = 2,912 mm 3/Kgm, berat jenis = 1,233 g/Cm3, pampat tetap = 4,687%. Kompon terbaik untuk ban vulkanisir diberikan oleh kompon yang menggunakan karet reklim 25 phr dengan sifat fisis sebagai berikut : tegangan putus 114,59 kg/cm2, perpanjangan putus= 560,0%, modulus 300% =6 kg/Cm2, katahanan sobek = 45,26Kg/Cm2, kekerasan = 59,0 Shore A, ketahanan kikis = 3,583 mm3/Kgm, berat jenis =1,29g/Cm3, daya rekat =47,58 N/inchi. | Alas Kaki | |
324 | Aplikasi Karet Mikroseluler untuk Sol Ringan Alas Kaki | 2010 | Ir. Herminiwati. MP Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari M. Sholeh, ST, MT.Eng Suko Praptono, Bsc | Aplikasi karet mikroseluler untuk sol ringan alas kaki ini merupakan lanjutan dari penelitian pembuatan sol karet mikroseluler untuk sol ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan sol ringan hasil formulasi terbaik karet mikroseluler untuk pembuatan alas kaki yang berupa sandal dan sepatu anak. Sebagai pembanding, diambil sandal dan sepatu anak dari pasaran. Formula terbaik yang diaplikasikan dalam pembuatan sandal terdiri atas karet EVA 80 phr, karet alam 20phr, asam stearat 0.5 phr, zink oksida 1 phr, alumunium silikat 20 phr, blowing agent 2,5 phr, dicumyl peroksida 0,8 phr. Pengujian terhadap sandal dan sepatu anak meliputi uji ketahanan tembus air, uji ketahanan retak lentur, pampat tetap, bobot jenis, kuat rekat dan uji anti slip. Dalam aplikasinya diperoleh sol sandal maupun sepatu anak yang lebih baik dibanding pasaran, dengan nilai pampat tetap untuk sandal dan sepatu anak berturut- turut sebesar 40% dan 45,71%. Sedangkan pampat tetap sandal dan sepatu anak dari pasaran sebesar 49,23% dan 46,19%. Hasil uji anti slip menunjukkan bahwa sandal dan sepatu anak hasil penelitian mempunyai anti slip yang lebih baik dengan nilai 3,02 kgf (kondisi kering) dan 1,49 kgf (kondisi basah) untuk sandal dan sepatu anak 2,09 kgf (kondisi kering) dan 1,92 kgf (kondisi basah). Sementara anti slip sandal dan sepatu dari pasaran mempunyai nilai 3,04 kgf (kondisi kering) dan 2,69 (kondisi basah) untuk sandal serta 1,92 kgf (kondisi kering) dan 1,34 kgf (kondisi basah) untuk sepatu anak. Kuat rekat bagian atas sandal dan sepatu anak hasil penelitian lebih baik disbanding pada sandal dan sepatu anak di pasaran. Sol sandal dan sepatu anak baik penelitian maupun pasaran mempunyai ketahanan tembus air yang baik, demikian pula ketahanan retak lenturnya. Formula terbaik hasil penelitian dalam aplikasinya untuk pembuatan sandal dan sepatu anak mempunyai sifat fisis yang baik dibanding pasaran. Penggunaan karet alam dan filer penguat dapat meningkatkan sifat fisis sol. | Alas Kaki | |
325 | ALIH TEKNOLOGI PENYAMAKAN KULIT KONVENSIONEL DI PADANG PANJANG SUMATERA BARAT | 2008 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, M.P., Sutarti Rahayu, B.Sc, Amir Hamzah, S.T., Wahono, A.Md. | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, M.P., Sutarti Rahayu, B.Sc, Amir Hamzah, S.T., Wahono, A.Md. | Kulit | |
326 | ALIH TEKNOLOGI PENYAMAKAN DAN PEMBUATAN BARANG KULIT DARI KULIT CAKAR AYAM DI ACEH | 2007 | Drs. Suradal | Drs. Suradal | Kulit | |
327 | ALIH TEKNOLOGI PENGAWASAN MUTU KULIT DAN SORTASI KULIT WET BLUE DI PADANG PANJANG SUMATERA BARAT | 2008 | Ir. Titik Purwati Widowati, M.P., Drs. Sugeng | Ir. Titik Purwati Widowati, M.P., Drs. Sugeng | Kulit | |
328 | ALIH TEKNOLOGI KULIT NON KONVENSIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA | 2011 | Heru Budi Susanto Wahono Suhodo Widodo | Alih Teknologi Kulit non-Konvensional di Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan berkenaan akhir ahir ini industri kulit mengalami penurunan kapasitas produksi dikarenakan kurangnya pasokan bahan baku kulit konvensional, bahkan banyak yang gulung tikar karena tidak mendapatkan pasokan bahan baku kulit mentah, untuk itu kegiatan ini diharapkan dapat memberikan alternatif/diversivikasi bahan baku kulit. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 (enam) hari dari tanggal 15 juni sampai degan 21 juni 2011 bertempat di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta dengan peserta sebanyak 15 orang, berasal dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta, bertujuan untuk memasyarakatkan teknologi penyamakan kulit non konvensional, mengurangi ketergantungan terhadap kulit konvensional dan menumbuhkan wira usaha baru dibidang penyamakan kulit nn konvensional. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat industri penyamakan kulit konvensional dan non konvensional, terwujudnya 15(lima belas) orang yang dapat menyamak kulit non konvensional dan terwujudnya pengurangan ketergantungan terhadap bahan baku kulit konvensional. Materi yang disampaikan berupa teori 17 % dan praktek 83 % dengan pengajar dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik. Hasil yang diperoleh dari peserta selama pelatihan adalah meningkatnya sumberdaya manusia yang menguasai secara teori dan praktek penyamakan kulit non konvensional. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa peserta sangat antusias dan sungguh sungguh mengikuti kegiatan ini, terbukti pesera menghendaki perlu ada pelatihan lanjutan dengan materi yang berbeda, ada bantuan alat dan komunikasi yang berkelanjutan dengan instansi penyelenggara dan bimbingan dari pemerintah untuk penerapannya di dunia usaha. | Kulit | |
329 | ALIH TEKNOLOGI FINISHING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KULIT JADI DI YOGYAKARTA | 2009 | Drs. Sugeng , | <p align="justify">Alih Teknologi Finishing untuk Peningkatan Kualitas Kulit Jadi di Yogyakarta dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 11 sd/ 15 Agustus 2009,diikuti oleh 15 (lima belas) orang peserta dari pengrajin kulit di Yogyskarta. Metode Alih Teknologi yang dilaksanakan adalah penyampaian teori/diskusi/presentasi dan praktek yang meliputi 20 % teori/diskusi dan 80 % praktek. Fasilitas yang disediakan untuk Alih Teknologi ini dibebankan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik melalui anggaran DIPA tahun 2009 antara lain makalah/hand out,bahan praktek, alat tulis peserta, peralatan peserta, konsumsi dan transport lokal peserta selama pelaksanaan Alih Teknologi serta sertifikat peserta. Hasil dari Alih Teknologi ini diharapkan para pengrajin mampu meningkatakan kualitas /mutu produk kerajinan kulit di Yogyakarta supaya mampu bersaing dan memenuhi permintaan pasar. </p> | Kulit | |
330 | Alih Teknologi Pembuatan Barang Kulit Dari Kulit Ikan Di Kabupaten Batang Jawa Tengah | 2010 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati, MP Sri Budiasih, B.Sc Dwi Ningsih, ST Bambang Suseno, SE | Alih Teknologi Pembuatan Barang Kulit dari Kulit Ikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dilaksanakan di desa masin, Kecamatan Warungasem, Kabupaten batang selama enam hari dari tanggal 17 s.d 22 Mei 2010. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dibidang teknologi pembuatan barang kulit khususnya kulit ikan dan meningkatkan nilai tambah produk kulit khususnya kulit ikan di Kabupaten Batang Jawa Tengah, sedangkan sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya 15 orang perajin yang berkemampuan dan terampil dalam pembuatan barang kulit dari kulit ikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dan terwujudnya peningkatan nilai jual kulit ikan. Jumlah peserta sebanyak 15 orang berasal dari daerah / desa Masin, kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Materi yang disampaikan berupa teori 17% dan praktek 83% dengan instruktur dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, Yogyakarta yang kompeten di bidang kerajinan pembuatan barang kulit. Hasil yang didapat dari peserta selama pelatiahan adalah meningkatnya sumber daya manusia baik secara teori maupun praktek dalam hal pembuatan barang kulit terutama pembuatan dompet pria, gantungan kunci, ikat pinggang, dan tas wanita dari kulit ikan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa para peserta sangat antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya materi praktek, terbukti hampIr seluruh peserta menginginkan agar pelatihan dilanjutkan dengan waktu pelatihan yang lebih lama agar dapat lebih mendalami ilmu yang diserap. | Barang Kulit & Garmen | |
331 | AKREDITASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 (UNIT FINISHING (LANJUTAN) | 2008 | Ir. Titik Purwati Widowati, M.P., Ir. Any Setyaningsih, Dra. Murwati, Bambang Wiradono, B.Sc. | Ir. Titik Purwati Widowati, M.P., Ir. Any Setyaningsih, Dra. Murwati, Bambang Wiradono, B.Sc. | Sistem Mutu | |
332 | AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BBKKP (LANJUTAN) | 2009 | Siti Rochani, Widari, R. Jaka Susila, Agustin Suraswati | <p> Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan Balai Besar Kulit, karet dan Plastik, bertujuan untuk mempersiapkan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik menuju Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan ( P3-BBKKP. Persiapan yang dilakukan meliputi penyempurnaan dokumen Manual Mutu, Prosedur Sistem Mutu, Instruktur Kerja dan formulir serta penerapan sistem Pranata Penelitian dan Pengembangan dengan mengimplementasikan doklumen tersebut, pada Pranata Litbang BBKKP. </p> <p> Kegiatan lain yang juga dilakukan untuk persiapan akreditasi adalah Audit Kecukupan dokumen " Audit Internet, Kaji Ulang Manajemen dan Asesmen Internal.Ruang lingkup yang diajukan sesuai Pedoman KANKPPP 03 : 2004 bidang penelitian dan kepakaran meliputi 02.08.01 Polimer ( Karet, Plastik ) 02.08.00 Other Material Science not elsewhere classifed ( Kulit ) dan 08.01.01 Environmental Manajemen and rehabilitation. Proses Akreditasi telah dilakukan pada tanggal 27 - 28 Oktober 2009, oleh 2 Orang Asessor dari KNAPP, dengan temuan ketidak sesuaian berjumlah 1 ( satu ) kategori mayor dan 8 ( delapan ) minor. Seluruh ketidak sesuaian tersebut diatas telah dilakukan tindakan koreksi.</p> <p> </p> | Kulit | |
333 | ADSORPSI AMONIAK DALAM AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT MENGGUNAKAN ABU TERBANG BAGAS | 2013 | Christiana Maria Herry Purwanti Ira Yuni Pantiwardani Suyati | No Read | Kulit | |
334 | ADSORPSI AMONIAK DALAM AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT MENGGUNAKAN ABU TERBANG BAGAS | 2012 | Christiana Maria Herry Purwanti Ira Yuni Pantiwardani Suyati | No Write | Kulit | |
335 | ADSORPSI AMONIAK DALAM AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT MENGGUNAKAN ABU TERBANG BAGAS | 2012 | Rihastiwi Setiya Murti Christiana Maria Herry Purwanti Ira Yuni Pantiwardhani Suyatini | <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:.0001pt;margin-left:35.45pt;text-align:justify;line-height:normal;"><span lang="in" xml:lang="in">Telah dilakukan penelitian tentang Adsorpsi Amoniak dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit menggunakan Abu Terbang Bagas.</span><span lang="in" xml:lang="in"> </span><span lang="in" xml:lang="in">Penelitian </span><span lang="in" xml:lang="in"><span> </span></span><span lang="in" xml:lang="in">ini bertujuan untuk menurunkan kadar N-Amoniak dalam limbah cair industri penyamakan kulit yaitu pada proses tersier, hal ini disebabkan pada proses <em>Deliming</em> (pembuangan kapur) menggunakan Ammonium Sulfat (NH4)<sub>2</sub>SO<sub>4.</sub> Penelitian ini dilakukan secara batch dan kontinyu dengan menggunakan abu terbang bagas yang<span> </span>diaktivasi dengan 0,4 M H<sub>3</sub>PO<sub>4</sub> dan tidak diaktivasi (dicuci dengan air). Penelitian secara batch dilakukan variasi berat abu terbang bagas dan waktu kontak. </span><span lang="in" xml:lang="in">Pada penelitian secara Batch menggunakan abu terbang bagas yang tidak diaktivasi didapatkan kondisi optimum berat abu terbang bagas 2 gram dengan<span> </span>waktu kontak 1 jam. Persamaan yang sesuai adalah Model Persamaan Freundlich. Pada penelitian secara Batch menggunakan<span> </span>abu<span> </span>terbang<span> </span>bagas yang diaktivasi menggunakan Asam pospat 0,4 M didapatkan kondisi optimum berat abu terbang bagas 1,5 gram dengan<span> </span>waktu<span> </span>kontak 3<span> </span>jam. Persamaan yang sesuai adalah Model Persamaan Freundlich. Pada penelitian secara kontinyu, efisiensi removal Amonia menggunakan abu terbang bagas yang tidak diaktivasi untuk kecepatan alir<span> </span>60 mL/menit<span> </span>44,44%<span> </span>dan<span> </span>untuk kecepatan alir 120 mL/menit 38,38% pada waktu kumulatif 420 menit. Efisiensi removal Amonia menggunakan abu terbang bagas yang<span> </span>diaktivasi dengan 0,4 M H<sub>3</sub>PO<sub>4</sub> untuk kecepatan alir<span> </span>60 mL/menit<span> </span>37,50%<span> </span>dan<span> </span>untuk kecepatan alir 120 mL/menit 33,07% pada waktu kumulatif 420 menit. Penelitian menggunakan abu terbang bagas yang diaktivasi dan tidak diaktivasi memberikan hasil tidak jauh berbed, untuk itu penelitian ke depan akan menggunakan abu terbang bagas yang tidak diaktivasi.</span></p> | Kulit | |
336 | -1 | 2004 | Supriyo Suparto Margono | Diseminasi Teknologi Pengoperasian Unit Pengolahan Air Limbah untuk Industri Penyamakan Kulit di Daerah Istimewa Yogyakarta diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari pada tanggal 9 ? 20 Oktober 2003 di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik diikuti oleh 15 (lima belas) orang peserta yang terdiri dari industri penyamakan kulit di DIY dan instansi terkait dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul dan Kotamadya Yogyakarta . Metoda dokumentasi menggunakan metoda teori, diskusi dan praktek. Bahan dan peralatan untuk praktek Pengoperasian UPAL dan pengujian laboratorium disediakan oleh anggaran Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik melalui Panitia pelaksana hasil dari diseminasi ini adalah bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat industri kulit dalam pengoperasian UPAL serta adanya peran serta instansi terkait di DIY dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan hidup. | Kulit | |
337 | Sosialisasi HAKI Dan Standar di Daerah Istimewa Yogyakarta. | 2005 | Rosma Radjagukguk,B.sc | Abstrak: Pelaksanaan Sosialisasi HAKI dan Standar yang bertujuan untuk pengenalan HAKI dan standar sistem manajemen pada Industri yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta Sosialisasi diikuti 30 orang partisi yang peserta dari Kabupaten Bantul, Sleman dan DIY masing-masing 21,3 dan 6 orang : Adapun pelaksanaan Sosialisasi tersebut adalah tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2004 di Yogyakarta dengan Instruktur dari Pusat pelayanan HAKI, UGM serta BBKKP Yogyakarta. Jumlah materi yang disampaikan pada sosialisasi tersebut adalah 56 sission, semua peserta dinyatakan lul.us dan mendapat sertifikat. Prospek Pelaksanaan Sisialisasi untuk ke depan sangat baik untuk di tindak lanjuti pada kempatan mendatang sehubungan respon para peserta sangat baik dengan adanya komunikasi yang interralitif antara Instruktur dan peserta. | Kulit | |
338 | Rekayasa pembuatan cetakan peredam kejut untuk jok kendaraan bermotor roda dua. | 2005 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati,MP | Kegiatan in-house riset tahun anggaran 2004 di Seksi Alih Teknologi dan Inkubasi pada unit Rekayasa Produk adalah Rekayasa Pembuatan Cetakan Peredam Kejut untuk Jok Kendaraan Bermotor Roda Dua. Tujuan dari riset tersebut adalah mengembangkan teknologi pembuatan cetakan peredam kejut khususnya peredam kejut untuk jok kendaraan bermotor jenis motor bebek. Metode pelaksaan riset meliputi studi pustaka, study lapangan, pembuatan gambar teknis, pembuatan cetakan, uji coba dan evaluasi. Hasil riset menghasilkan satu unit cetakan peredam kejut untuk jok kendaraan bermotor roda dua dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : Bahan dari baja ST 60, type cetakan two modul plate, jenis cetakan, cetakan peredam kejut untuk jok kendaraan bermotor roda dua jenis sepeda motor bebek, sistem cetakan knockdown, jumlah cavity satu, kapasitas produksi 7 buah peredam kejut/jam dengan ukuran dimensi panjang 90 mm, lebar 70 mm, tinggi 60 mm. Cetakan tersebut dapat dioperasikan dengan menggunakan bantuan alat hydraulic press dengan kondisi proses suhu (140-150)0C, tekanan (80-100) PSI, waktu (5-7) menit. Peredam kejut hasil uji coba menggunakan cetakan hasil rekayasa menunjukkan hasil yang baik dengan kekerasan (56-58) shore A. Beaya operasional penggunaan cetakan/hari sebesar Rp. 30,00 | Sistem Mutu | |
339 | Pengembangan Pembuatan V-Belt Motor Matik | 2016 | Indiah Ratna Dewi, S.Si Ir. Herminiwati Ir. Arum Yuniari Muhammad Sholeh, M.Eng Noor Maryam Setyadewi, S.T., M.T. | <div align="justify">Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah berhasil melakukan karakterisasi produk V-Belt di pasar, dan melakukan optimasi kompon compression rubber. Compression rubber adalah bagian karet yang langsung berhubungan dengan pulley penggerak roda. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat rheologi kompon compression rubber v-belt serta kelekatan serat pada matriks karet, optimasi kompon upper rubber, dan melakukan pencetakan produk v-belt dengan formula terbaik hasil penelitian.<br /><br /> Sifat rheologi kompon compression rubber diperbaiki dengan mengubah jenis dan jumlah akselerator, yaitu menggunakan akselerator tunggal CBS sebanyak 1,2 phr sehingga memiliki keselamatan proses yang lebih baik. Perbaikan serat dilakukan dengan menambah perlakuan kimia terhadap serat, yaitu proses hidrolisis dan modifikasi peroksida terhada serat hasil penelitian sebelumnya yang telah mengalami proses delignifikasi dan ekstraksi. Perlakuan serat ini mampu memperoleh serat berukuran mikro (sekitar 10-15 μm) dengan kadar selulosa sebesar 80%. Kompon compression rubber menggunakan gabungan karet sintetis dan karet alam CR/RSS I: 70/30 phr, bahan pengisi serat gebang 20 phr dan carbon black N330 sebanyak 40 phr, N550 sebanyak 35 phr, dan bahan aditif lainnya.<br /><br /> Kompon upper rubber telah berhasil dioptimasi dari formula dasar penelitian sebelumnya, menggunakan gabungan karet sintetis dan karet alam CR/RSS I: 70/30 phr, carbon black N330 sebanyak 30 phr, N550 sebanyak 30 phr, dan bahan aditif lainnya, tanpa menambahkan serat gebang. Pencetakan produk v-belt telah dilakukan dengan kerjasama antara BBKKP dengan PT. Bando Indonesia. Tahapan pecetakan produk meliputi tahap komponding menggunakan mini kneader, sheeting kompon hingga mencapai ukuran ± 0,3 cm, building, curing, v-cutting, home base cutting, dan finishing. Produk v-belt hasil penelitian juga telah diuji sesuai dengan standar JASO E-107 dan hasilnya mampu memenuhi persyaratan JASO E-107 yang diujikan. Pengujian durabilitas tidak dapat dilakukan karena alat uji yang ada di PT. Bando Indonesia sedang dalam perbaikan. </div> | Karet | |
340 | Pembentukan inkubator bisnis atasan sepatu | 2005 | Saryoto, B.Sc. Ir. V. Sri Pertiwi R, MP Suko Pratomo, B.Sc Poniman | Program kegiatan dengan judul PEMBENTUKAN INKUBATOR BISNIS PEMBUATAN SEPATU adalah bagian dari kegiatan Proyek PPTIKKP tahun 2004 di Balai Besar Kulit , Karet dan Plastik. Tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan usaha kecil pembuatan sepatu dan menciptakan lapangan kerja di bagian pembuatan sepatu. Target dan kegiatan ini adalah tumbuhnya 1 ( satu) wiraswasta kecil baru pembuat sepatu dari 5 (lima) ?tenant? inkubator. Dari rekrutmen peserta dengan pendekatan formal dan observasi perorangan, dapat dipilih 5 (lima) orang ?tenant? incubator dari 7 (tujuh) orang pelamar (pemohon). Pelatihan teknis dan teknologi pembuatan sepatu serta management produksi, pemasaran dan kewirausahaan yang diselenggarakan di BBKKP selama 30 hari efektif mampu diserap dan memberikan bekal ketrampilan, kerajinan melalui praktek masing-masing membuat 7 (tujuh) pasang sepatu dan alas kaki. Bimbingan dan monitoring dengan mengupayakan berbagai fasilitas untuk dapat menjadi wiraswasta dalam pembuatan sepatu, maka sampai bulan Nopember 2004, 2 (dua) orang berhasil membuka usaha pembuatan sepatui dan 3 (tiga) orang merasa belum cukup berani untuk membuka usaha pembuatan sepatu, sehingga perlu menggali pengalaman dan permodalan dengan cara bekerja di perusahaan alas kaki/sepatu. | Kulit |