# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
301 | Diseminasi Pembuatan Garmen Kulit Di Bali | 1998 | Ir. SOTJA PRAJATI | Kegiatan ini merupakan usaha untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan bimbingan teknis dalam pembuatan jaket kulit yang ditujukan pada perajin garmen yang ada di Bali agar mampu membuat garmen kulit yang bermutu. Kegiatan diseminasi ini berupa pendidikan dan pelatihan terhadap 10 (sepuluh) orang perajin garmen kulit yang ada di Denpasar Bali selama 10 hari dimulai dari tangal 5 Agustus sampai dengan tanggal 15 Agustus 1996, meliputi pelajaran teori dan praktek. Pelajaran teori terdiri dari : teori desain, teori pengetahuan alat dan mesin, teori preparasi dan penjahitan, teori pola garmen, sedangkan pelajaran praktek terdiri dari : praktek desain, praktek pola garmen, praktek pemotongan bahan, praktek preparasi dan praktek penjahitan. Dalam pelaksanaan, setiap peserta diwajibkan untuk membuat 1 (satu) potong garmen dari kain drill sebagai prototip. Setelah itu peserta dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok membuat 1(satu) potong garmen kulit sebagai prototip. Model yang dipilih adalah jaket pria atau jas wanita. Secara keseluruhan, hasil praktek adalah berupa 3 (tiga) potong jaket kulit untuk pria, 2 (dua) potong jas kulit untuk wanita, 5 (lima) potong jaket kain untuk pria dan 5 (lima) potong jas kain untuk wanita. Dalam pelaksanaan diseminasi ini para peserta dapat mengikuti seluruh materi pelajaran dengan baik serta hasil praktek yang cukup memuaskan walaupun sarana yang digunakan kurang memadai, terutama mesin jahit yang digunakan adalah mesin jahit rumah tangga dan bukan mesin jahit khusus untuk kulit. Pada akhir pelaksanaan diseminasi , seluruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapatkan sertifikat. Dari hasil pelaksanaan diseminasi dapat disimpulkan bahwa para perajin memberikan tanggapan yang amat baik, bersemangat tinggi serta mengharapkan adanya tindak lanjut berupa pengembangan jenis garmen kulit yang lain. | Kulit | |
302 | Diseminasi Pembuatan Barang Interior Dan Cinderamata Dari Plastik Thermoset Di Daerah Istimewa Yogyakarta | 2004 | Sutarti Rahayu, Bsc S u k i r n o S u r y o n o | Diseminasi Pembuatan Barang Interior dan Cinderamata dari Plastik Thermoset merupakan kegiatan Proyek Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik tahun anggaran 2003. Diseminasi berlangsung selama 6 (enam) hari dari tanggal 23 s/d 28 Juni 2003, bertempat di Kecamatan Patuk Kab. Gunung Kidul Yogyakarta . Pelajaran yang diberikan sebanyak 24 session yaitu 6 session teori dan 18 session praktek. Jumlah peserta 15 orang berasal dari tiga desa di Kecamatan Patuk dengan variasi pendidikan dari Sekolah Dasar s/d Sarjana. Pelajaran teori terdiri dari : Kewirausahaan, Perhitungan Ekonomi, Pengetahuan Bahan, Pengetahuan Desain dan Alat, Pengetahuan Proses, dan Pengetahuan Finishing. Praktek yang dilaksanakan berupa pembuatan barang interior dan cinderamata. Produk yang dibuat beraneka desain dan jenisnya, evaluasi yang dilaksanakan peserta sangat baik dan akan dilakukan monitoring untuk memantau perkembangan hasil pelatihan ini. | Kulit | |
303 | Desiminasi teknologi penyamakan nabati / kombinasi untuk kulit domba kambing di Tegal Jawa Tengah | 2000 | Ir. Sri Untari Kasmin nainggolan, BSc | Desiminasi teknologi penyamakan nabati / kombinasi untuk kulit domba kambing di Tegal Jawa Tengah Kegiatan ini merupakan usaha untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui latihan penyamakan kulit dengan bahan penyamak nabati dan kombinasi serta suatu usaha untuk peningkatan kesempatan kerja dan membuka lapangan kerja baru. Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di Pesayangan, Talang, Tegal , Jawa Tengah 'selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 15 September sampai dengan 25 September 1998 diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta terdiri dari pengumpul kulit, 20 pengrajin kulit, penyamak kulit, pengangguran (korban PHK). Materi pelajaran meliputi pelajaran teori sebanyak 8 session dan pelajaran praktek 72 session yang terdiri dari teori pengetahuan bahan, teori penyamakan, praktek penyamakan dan .,praktek finishing. Dari hasil eva!uasi akhir pelaksanaan desiminasi ternyata para peserta sangat tertarik dengan materi yang diberikan dan bersemangat untuk menerapka hasil desiminasi ini dan berharap dilanjutkan ke pembuatan barang jadi. Semua peserta dinyatakan lulus dengan baik dan berhak mendapatkan sertifikat | Kulit | |
304 | Desiminasi teknologi penyamakan kulit ikan pari di Banjarmasin, Daerah Istimewa Aceh serta Ambon. | 2000 | Hasan basalamah, BSc Muchtar Lutfie, BSc | Desiminasi teknologi penyamakan kulit ikan pari di Banjarmasin, Daerah Istimewa Aceh serta Ambon. Kegiatan desiminasi ini merupakan usaha untuk penyampaian teknologi penyamakan kulit ikan pari sehingga bernilai tambah dan sebagai usaha peningkatan pendapatan daerah dan devisa negara pada sektor perkulitan. Kegiatan desiminasi diselenggarakan di 3 kota yakni Banjarmasin, Banda Aceh dan Ambon. Di Banjarmasin dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 6 Okober sampai dengan 16 Oktober 1998, diikuti o1eh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari para nelayan, pengrajin, penyuluh perindustrian dan remaja putus sekolah. Pelaksanaan desiminasi di Banda Aceh diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 21 Oktober sampai dengan 31 Oktober 1998, diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari para nelayan, pengrajin,remaja putus sekolah dan penyuluh perindustrian. Pelaksanaan desiminasi di Ambon diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 21 Oktober sampai dengan 31 Oktober 1998, diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari para nelayan, "pengrajin,remaja putus sekolah dan penyuluh perindustrian. Materi yang diberikan , meliputi pelajaran teori sebanyak 26 session dan pelajaran praktek 93 session yang terdiri dari ' teori pelajaran bahan, teori penyamakan, teori finishing, praktek penyamakan, praktek finishing, Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat yang tinggi sehingga desiminasi dapat berjalan lancar.Pada akhir pelaksanaan desiminasi semua peserta dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat. | Kulit | |
305 | Desiminasi Teknologi Penyamakan Kulit Di Menado Sulawesi Utara | 1998 | Widari Herryanto | Diseminasi penyamakan kulit ikan dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 24 Juli sampai dengan 2 Agustus 1996, di Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mangondow Manado Sulawesi Utara diikuti oleh 23 peserta terdiri dari pengumpul dan perajin kulit ikan. Tujuan diseminasi teknologi penyamakan kulit ikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengumpul dan perajin kulit ikan di Menado Sulawesi Utara. Bahan baku pelatihan adalah kulit mentah segar dan kulit mentah awetan garam basah terdiri dari : 40 lembar kulit ikan hiu, 20 lembar kulit ikan pari dan 40 lembar kulit ikan kakap. Secara organoleptis, kulit jadi hasil pelatihan termasuk kulit jadi kwalitas II dan III. Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat kerja yang tinggi sehingga pelatihan berjalan dengan lancar. | Kulit | |
306 | Desiminasi teknologi Peningkatan Mutu Kulit Wet blue sapi Kualitas R Untuk pembuatan kulit atasan sepatu motif jeruk. | 2000 | Ir. Emiliana kasmujiastuti Margono | Desiminasi teknologi Peningkatan Mutu Kulit Wet blue sapi Kualitas R Untuk pembuatan kulit atasan sepatu motif jeruk. Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di Yogyakarta selama 10 hari (sepuluh) dari tanggal 3 sampai dengan 13 Agustus 1998. Adapun tujuan desiminasi ini adalah : meningkatkan nilai tambah kulit kualitas R, alih teknologi bidang penyamakan kulit untuk kulit atasan sepatu. Peserta pada desiminasi ini sebanyak 10 orang yang berasal dari industri penyamakan kulit skala kecil yang ada di DIY. Materi kegiatan ini meliputi pelajaran teori sebanyak 20 session dan praktek sebanyak 60 session. Pelajaran teori terdiri dari : teori sortasi kulit, teori pengetahuan bahan dan obat-obatan, teori pengetahuan pengujian bahan dan produk kulit, teori penyamakan kulit, teori teknologi penyamakan kulit akrab lingkungan, teori penyamakan ulang, teori finishing dan pewarnaan kulit, serta teori pengetahuan mesin-mesin finishing kulit. Pe!ajaran praktek meliputi : praktek penyamakan kulit dan praktek finishing kulit. Dari evaluasi terlihat bahwa para peserta desiminasi dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehinga semua peserta dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat. | Kulit | |
307 | Desiminasi Teknologi Pengulitan, Pengawetan dari Proses Penyamakan Kulit Ikan Pari di Sulawesi Selatan. | 1999 | Ir. Sri Untari | Desiminasi Teknologi Pengulitan, Pengawetan dari Proses Penyamakan Kulit Ikan Pari di Sulawesi Selatan. Kegiatan Desiminasi ini diselenggarakan selama 10 (sepulult) hari mulai tanggal 10 s/d 19 September 1997 di Ujung Pandang dengan jumlah peserta 20 orang yang terdiri dari nelayan/pengumpul ikan sebanyak 8 orang, penyuluh perindustrian sebanyak 7 orang dan perikanan sebanyak 5 orang serta 1 orang peninjau. Tujuan desiminasi ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui latihan penyuluhan pemanfaatan basil laut, peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha para nelayan dan keluarganya, mengembangkan rekayasa teknologi tepat guna dan teknologi lokal yang spesifik yang disesuaikan dengan kondisi nelayan dan daerah setempat dengan memperhatikan faktor lingkungan. Materi pada desiminasi ini berupa pelajaran teori 14 session dan praktek 66 session. Pelajaran teori terdiri dari pengetahuan bahan dan peralatan, teori pengulitan, teori pengawetan kulit, teori penyamakan, sedangkan pelajaran praktek meliputi : praktek pengulitan, praktek pengawetan kulit, dan praktek penyamakan. Dari basil evaluasi ternyata para peserta sangat tertarik akan materi yang diberikan dan para peserta menyatakan akan membuka usaha sendiri setelah selesai desiminasi ini, baik dengan modal sendiri maupun akan membentuk koperasi. | Kulit | |
308 | Desiminasi Teknologi Pembuatan Garmen Kulit di Jawa Timur. | 1999 | Ir. Sotja Prajati | Desiminasi Teknologi Pembuatan Garmen Kulit di Jawa Timur. Kegiatan Desiminasi ini merupakan usaha untuk ,meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan bimbingan teknis dalam pembuatan garmen kulit bagi perajin garmen yang ada di Jawa Timur agar mampu membuat garmen kulit yang bermutu. Kegiatan desiminasi ini berupa pendidikan dan latihan terhadap 10 (sepuluh) orang perajin garmen kulit yang ada di Magetan selama 10 (sepuluh) hari, dimulai tanggal 1 Desember s/d 11 Desember 1997, meliputi pelajaran teori dan praktek. Pelajaran teori terdiri dari : teori desain, teori pengetahuan alar dan mesin, teori preparasi dan penjahitan, teori pola garmen, sedangkan pelajaran praktek terdiri dari : praktek desain, praktek pola garmen, praktek penjahitan. Dalam pelaksanaan pelatihan, setiap peserta diwajibkan membuat 1 (satu) potong garmen dari kain drill sebagai prototipe. Setelah itu peserta dibagi dalam 5 (lima) kelompok, masing-masing kelompok membuat 1 (satu) potong garmen kulit sebagai prototipe. Model yang dipilih adalah jaket dan jas untuk pria. Secara keseluruhan hasil praktek adalah berupa 4 (empat) potong jaket kulit untuk pria, 1 (satu) potong jas kulit untuk pria, 8 (delapan) potong jaket kain untuk pria dan 2 (dua) potong jas kain untuk pria. Dalam pelaksanaan desiminasi ini para peserta dapat mengikuti seluruh materi pelajaran dengan bail, serta hasil praktek yang cukup memuaskan. Pada akhir pelaksanaan desiminasi, seluruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapatkan sertifikat. Dan hasil pelaksanaan desiminasi dapat disimpulkan bahwa para perajin memberikan tanggapan yang baik, bersemangat serta mengharapkan adanya tindak lanjut berupa pengembangan jenis garmen kulit yang lain. | Kulit | |
309 | Desiminasi T eknologi Pengawetan dan Proses Penyamakan Kulit Sapi dan Domba di Sulawesi Selatan. | 1999 | Desiminasi T eknologi Pengawetan dan Proses Penyamakan Kulit Sapi dan Domba di Sulawesi Selatan. Kegiatan Desiminasi ini diselenggarakan di Ujung Pandang selama 10 (sepulult) hari dari tanggal 10 s/d 19 September 1997, diikuti oleh 20 orang peserta dari pengumpul, perajin dan penyuluh industri. Tujuan desiminasi untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan bimbingan teknologi pengawetan dan proses penyamakan kulit serta meningkatkan mutu kulit jadi di Sulawesi Selatan. Materi desiminasi berupa pelajaran teori (8 session) dan pelajaran praktek 55 session. Pelajaran teori terdiri dari : pengetahuan bahan dan peralatan, pengawetan kulit mentah, penyamakan kulit, finishing kulit, sedang pelajaran praktek terdiri dari : pengawetan, pengerjaan basah, penyamakan kulit, fmishing dan evaluasi. Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat kerja yang tinggi sehingga desiminasi dapat berjalan lancar. Harapan peserta adanya tindak lanjut untuk pembuatan barang jadi sehingga diperoleh peningkatan nilai tambah yang cukup berati bagi pengembangan industri, khususnya untuk daerah Sulawesi Selatan. | Kulit | ||
310 | Desiminasi penyamakan kulit reptil di Samarinda (Kalimantan Timur). | 2000 | Desiminasi penyamakan kulit reptil di Samarinda (Kalimantan Timur). Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di Samarinda selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 18 Nopember s/d 28 Nopember 1998, diikuti oleh 25 orang pcserta dari pengrajin, putus sekolah dan para penyuluh perindustrian di daerah Samarinda. Tujuan desiminasi adalah penyampaian teknologi penyamakan kulit reptil yang banyak terdapat di daerah tersebut juga untuk meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara pada sektor perkulitan. Materi desiminasi berupa pelajaran teori 32 . session dan pelajaran praktek 93 session. Pelajaran teori terdiri dari pengetahuan bahan dan peralatan, teori pengawetan kulit mentah, teori penyamakan kulit, teori finishing. Sedangkan pelajaran praktek terdiri dari praktek penyamakan dan praktek finishing. Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat kerja yang tinggi sehingga desiminasi dapat berjalan lancar. Harapan peserta adanya tindak lanjut untuk pembuatan barang jadi sehingga diperoleh peningkatan nilai tambah yang cukup berarti bagi pengembangan industri, khususnya untuk daerah Samarinda, Kalimantan Timur. | Kulit | ||
311 | Desiminasi pembuatan sepatu kulit untuk para pengajar penderita cacat dan atau penderita cacat. | 2000 | Rosma Raja Gukguk, BSc Riris Simanungkalit, BSc | Desiminasi pembuatan sepatu kulit untuk para pengajar penderita cacat dan atau penderita cacat. Kegiatan desiminasi ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan ketrampilan para penderita cacat maupun para pengajarnya di bidang persepatuan juga berusaha menumbuhkan wira usaha haru di bidang pembuatan sepatu. Kegiatan desiminasi ini berupa pendidikan dan pelatihan terhadap 15 (lima belas) orang selama 10 (sepuluh) hari, dimulai tanggal 7 Juli sampai dengan 17 JuJi 1998, meliputi pelajaran teori dan praktek. pelajaran teori sebanyak 8 session yang terdiri dari : pengetahuan pola, pengetahuan grading, pengetahuan persepatuan. Sedangkan pelajaran praktek sebanyak 72 session yang terdiri dari praktek pembuatan pola, praktek pembuatan kudungan dan praktek pembuatan bawahan. Dalam pelaksanaan desiminasi ini para peserta dapat mengikuti seluruh materi pelajaran dengan baik, serta hasil praktek yang cukup memuaskan. Pada akhir pelaksanaan desiminasi, seluruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapatkan sertifikat. Dari hasil pelaksanaan desiminasi dapat disimpulkan bahwa para peserta memberikan tanggapan yang baik dan bersemangat untuk menindak lanjuti hasil dari desiminasi ini. | Kulit | |
312 | Desiminasi pembuatan pellet dari sampah plastik sebagai bahan baku. | 2000 | Ir. Niken karsiati Sofyan karani, BSc | Desiminasi pembuatan pellet dari sampah plastik sebagai bahan baku. Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di 3 propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Untuk propinsi Jawa Timur diselenggarakan di Sidoarjo pada tanggal 14 Oktober sampai dengan 15 Oktober 1998, selama 2 (dua) hari dengan peserta 20 (dua puluh) orang. Untuk Propinsi Jawa Tengah diselenggarakan di Surakarta pada tanggal 27 Oktober sampai dengan 28Oktober 1998, selama 2 (dua) hari dengan peserta 20 (dua puluh) orang. Untuk Propinsi D.I. Yogyakarta diselenggarakan di BBKKP pada tanggal 24 Nopember sampai dengan 25 Nopember 1998, selama 2 (dua) hari dengan peserta 20 (dua puluh) orang. Peserta di ketiga propinsi terdiri dari para pengepul plastik, penganggur dan penyuJuh perindustrian. Tujuan dari desiminasi ini ada1ah membuka pe!uang kerja baru untuk sektor industri plastik dan pengembangan industri barang p!astik yang berwawasan lingkungan. Materi pelajaran pada desiminasi ini meliputi pelajaran teori 7 session dan praktek 8 session. Dari hasil evaluasi akhir terlihat bahwa para peserta desiminasi dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga semua peserta dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat. Dalam pelaksanaan desiminasi dapat disimpulkan bahwa para peserta memberikan tanggapan yang balk dan bersemangat untuk membuka usaha baru di bidang plastik. | Barang Kulit & Garmen | |
313 | Deseminasi Teknologi Peningkatan Mutu Kulit domba/Kambing Kualitas Reject Pickle (R 1-2) untuk Bahan Garmen. | 1999 | Ir. E. Kasmudjiastuti | Diseminasi Teknologi Peningkatan Mutu Kulit domba/Kambing Kualitas reject Pickle (R 1-2) untuk Bahan Garmen. Kegiatan Desiminasi ini diselenggarakan di Yogyakarta selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 4 s/d 14 Agustus 1998. Adapun tujuan desiminasi ini adalah : meningkatkan nilai tambah pada kulit domba/kambing pikel kualitas reject, memanfaatkan kulit yang secara alami kualitasnya rendah dan sebagai usaha alih teknologi penyamakan kulit garmen. Peserta pada desiminasi ini sebanyak 10 (sepuluh) orang yang berasal dari industri penyamakan kulit skala kecil yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Materi kegiatan ini meliputi pelajaran teori sebanyak 18,5 session dan praktek sebanyak 49 session. Pelajaran teori terdiri dari : teori sortasi kulit, teori pengetahuan bahan dan obat-obatan, teori pengetahuan pengujian bahan dan produk kulit, teori penyamakan kulit, teori teknologi penyamakan kulit akrab lingkungan, teori penyamakan ulang, teori finishing dan pewarnaan kulit, serta teori pengetahuan mesin-mesin finishing kulit. Pelajaran praktek meliputi praktek penyamakan kulit dan praktek finishing kulit. Dari evaluasi terlihat bahwa para peserta desiminasi dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehingga semua peserta dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat. | Kulit | |
314 | DESAIN DAN PENERAPAN ORNAMEN KONTEMPORER PADA SEPATU KULIT DENGAN TEKNIK EMBOSS | 2013 | Hardjaka, A.Md., M.Sn. (Koordinator) Ir. Suliestyah Wrd (Peneliti Utama) | <p class="MsoNormal"><span>Penelitian ini merupakan penelitian teknik produksi pada penerapan Desain dan Ornamen Kontemporer pada Sepatu Kulit Dengan Teknik Emboss yang bertujuan untuk membuat sepatu wanita dan pria dari kulit yang berornamen kontemporer dengan teknik emboss untuk keperluan fashion. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk membuka wacana baru dalam perspektif teknologi emboss pada sepatu melalui dari berbagai referensi baik tertulis serta sumber rekaman lainnya. </span><span><br /></span></p> <p class="MsoNormal"><span>Pemaparan hasil penelitian ini dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu pembahasan dalam lingkup desain dan pembahasan dalam lingkup realisasi. Dalam lingkup desain, dipaparkan suatu proses desain dari suatu situasi pengembangan desain sepatu semi boot yang menjelaskan proses dan hasil pengembangan desain, perencanaan sederhana dari hasil desain, sedangkan dalam ranah realisasi mencakup : penelitian awal teknik emboss yang akan diterapkan pada embossing pada kulit ; pemecahan yang paling memungkinkan dari hasil penelitian awal yaitu pemilihan teknik emboss yang tepat; hingga gambar kerja yang siap menjelaskan seluruh proses dari desain, teknik emboss hingga pembuatan sepatu. Sedangkan lingkup realisasi yaitu prose penerapan emboss dan pembuatan sepatu.</span> </p> | Kulit | |
315 | Daur Ulang Limbah Cair Terolah Industri Penyamakan Kulit dengan Metoda Wetland | 2011 | Drs. Ir. Prayitno Apt, MSc., Drs. Ign. Sunaryo, | Telah dilakukan penelitian untuk mengolah limbah cair terolah industry penyamakan kulit dengan metode wetland. Penelitian ini dilakukan dengan membangun dua buah taman tanaman air yang masing –masing memiliki dimensi yang sama, yaitu : ( panjang x lebar x dalam) adalah (3 x 1 x 1) m3 atau identik dengan volume sekitar 3 m3. Media pengisi taman tanaman air dibuat sam yaitu lapisan paling bawah koral diameter ± 10 cm dengan ketebalan 0,3 m, lapisan 2 kerikil dengan diameter ± 3 cm ketebalan 0,3 m dan lapisan ijuk dengan ketebalan ± 10 cm dan lapisan paling atas berupa pasir dengan ketebalan 0,3 m, system aliran menggunakan system upflow. Tanaman yang digunakan adlah bamboo air ( equisetum hyemale), dan melati air ( Echinodorus palaefolius var, Latifolius) perlakuan operasional dengan memvariasi debit aliran masing untuk bamboo air 0,72d0; 1,080 dan 1,440 m3/d sedangkan untuk tanaman air 0,432; 0,576 dan 1,440 m3/d, efektivitas kerja wetland diukur dengan penurunan kadar BOD, COD dan N-Amonia, TSS, S dan Khrom. Pda kondisi terahir untuk mengetahui efektivitas penggunaan limbah yang telah diolah dengan wetland dilakukan untuk menyamak kulit dan dilihat kualitasnya dari kulit samak yang dihasilkan untuk jaket dengan kekuatan tarik dan kemuluran serta kandungan khrom oksida. | Limbah | |
316 | Aplikasi Teknologi C-RFP untuk Penyamakan Kulit Lemas sebagai upaya Penanggulangan Limbah Krom Industri Penyamakan | 2015 | Sri Sutyasmi, B.Sc, ST Ir. Titik Purwati Widowati, MP Heru Budi Susanto, SE.,MT Noor Maryam Setyadewi, ST., MT | <div align="justify">Kulit lemas seperti kulit jaket umumnya masih menggunakan bahan penyamak krom. Keuntungan bahan penyamak krom antara lain adalah menghasilkan kulit lemas (seperti kulit garmen, jaket) yang mempunyai ketahanan fisik yang kuat dan waktu prosesnya relatif cepat. Disisi yang lain bahan penyamak krom mempunyai kelemahan terutama pada limbah yang dikeluarkan mengandung B3. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pembuatan kulit lemas dengan samak nabati menggunakan sistem C-FRP. Penyamakan menggunakan sistem C-FRP ini jauh lebih cepat yaitu hanya 4 Jam, sedangkan cara konvensional adalah 18 –20 jam. Kulit pickle dikondisioning dengan Sootan TSN selanjutnya disamak tanpa air dengan bahan penyamak nabati (mimosa, quebracho dll). Hasil penyamakan yang dilakukan dengan bahan penyamak nabati sistem C-RFP menghasilkan kulit jadi yang tidak gembos/lemas dan dapat digunakan sebagai kulit jaket yang elastis dan mempunyai kekuatan sobek yang memadai. Hasil uji fisis kulit hasil penyamakan dengan sistem C-RFP masing-masing mempunyai tebal yang relatif sama antara (0,6 –0,7) mm, dengan mempunyai kekuatan tarik dan kemuluran memenuhi persyaratan SNI 4593:2011 - Kulit jaket domba/kambing, demikian juga untuk uji ketahanan gosok basah maupun keringnya, juga uji tembus uji uap air. Hasil uji SEM dari semua variasi terlihat bahwa semua kulit hasil penelitian terlihat jaringan kulit padat dan kompak. </div> | Kulit | |
317 | Aplikasi Precipitated Calcium Carbonate untuk Komponen Elektronika | 2011 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M Eng., Dra. Sri Brataningsih Pudji Lestari | Kegiatan penelitian “ Aplikasi Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) unuk komponen elektronika” yang telah dilaksanakan selama 10 bulan telah diperoleh 5 formulasi komposit PVC/NPCC. Komposit PVC/NPCC diproses dengan menggunakan laboplastomill dilakukan pada suhu 165ºC dengan torsi 50 rpm dan waktu 10 menit. Hasil mikograf SEM menunjukan bahwa parikel filler NPCC dialam matrik PVC terdistribusi secara homogeny. Hasil FTIR komposit PVC/NPCC menunjukan adanya gugus PVC, aditif dan NPCC. Hasil pengujian komposit PVC/NPCC menunjukan bahwa peningkatan jumlah NPCC menaikkan kekerasan, kuat tarik, berat jenis, ketahanan pukul takik, ketahanan terhadap panas dan suhu awal dekomposisi, namun menurunkan sifat perpanjangan putus. Hasil uji sifat elektrik dan ketahanan terhadap percikan api semua komposit yang dibuat telah memenuhi persyaratan SNI 04-6504-2011, namun ketahanan terhadap panas belum dapat memenuhi persyaratan SNI 04-6504-2011; lampu swa-balast untuk pelayanan pencahayaan umum – persyaratan keselamatan. Komposit terbaik ditinjau dari sifat ketahanan panas adalah komposit yang berisi NPCC 15 phr dan dicetak menjadi komponen elektronika. | Plastik | |
318 | Aplikasi Nanosilver sebagai Anti Bakteri dan Anti Jamur pada Kulit Tersamak | 2018 | Ir. Emiliana Kasmudjiastuti Dr. Dra. Eli Rohaeti, M.Si. (UNY) Rihastiwi Setiya Murti, S.Si., M.Sc. Tiyastiti Suraya, S.Si. Asri Dwi Pratiwi. A.Md. | In-house research | Kulit | |
319 | Aplikasi Motif Batik Modern pada Bahan Kulit | 2014 | Sri Waskito., B.Sc., SE (Koordinator) Sri Sutyasmi., ST (Peneliti Utama) Ir. Emiliana Kasmudjiastuti (Peneliti) Rihastiwi Setiya Murti, S.Si. (Peneliti) | <p style="text-align:justify;" class="MsoNormal">Perkembangan Batik semakin meningkat, demikian juga dalam hal <em>fashion</em> seperti tas kulit dan dompet kulit yang di batik. Selama ini di pasaran kulit batik hanya dari kulit nabati sehingga kaku dan kurang bagus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bahan kulit jadi (<em>finish leather</em>) dari berbagai penyamakan kulit yang bisa dibatik dan dapat digunakan untuk pembuatan tas atau dompet dengan motif batik yang berkualitas baik. Kulit <em>pickle</em> disamak dengan 5 variasi penyamakan yaitu samak krom, samak kombinasi krom-syntan, krom- aldehid, krom-alum, dan samak nabati. Masing-masing penyamakan divariasi kadar minyaknya yaitu 2, 4 dan 6 %. Selanjutnya kulit dibatik dengan variasi batik tulis dan batik cap. Kemudian kulit di finish dengan lak, baru diuji fisis yaitu kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan retak cat tutup, ketahanan gosok cat dan kekuatan rekat cat tutup. Hasil uji kekuatan retak cat tutup terbaik adalah batik tulis kulit nabati (N6) dengan nilai 0,6 dan batik cap kulit nabati (N4) dengan nilai 0,66. Selain itu juga uji FTIR dan uji morfologi kulit untuk kulit krom 2% minyak dan kulit yang lain 6 % minyak. Hasil uji fisis menunjukkan bahwa semua variasi penyamakaan kulit dapat dibatik. Hasil uji fisis kulit batik cap lebih bagus dari kulit batik tulis. Hasil uji kulit hasil penelitian lebih bagus dari kulit yang ada di pasaran, Hasil uji FTIR rata-rata puncak berada pada 1000 – 750. </p> | Kulit | |
320 | Aplikasi Minyak Kelapa Sawit (Elaeis Guenensi JACQ)sebagai Bahan Peminyakan Kulit (Fatliquoring) | 2017 | Ir. Emiliana Kasmudjiastuti Drs. Ir. Prayitno, Apt., M.Sc. Gressy Griyanitasari, S.Pt. Rihastiwi Setiyamurti, S.Si., M.Sc. Dona Rahmawati, S.Tp. | Proses peminyakan merupakan salah satu tahapan proses penyamakan kulit yang bertujuan untuk menjadikan kulit, fleksibel , liat, lunak dan lemas sesuai tujuan penggunaan kulit.Minyak sulfonasi/sulfatasi banyak digunakan untuk industri kulit, yang berasal dari minyak ikan, hewan, nabati dan sintetis. Secara kimia minyak ikan, hewan dan nabati mengandung trigliserida. Minyak yang digunakan untuk peminyakan umumnya menggunakan minyak yang sudah di sulfatasi atau sulfonasi yang berasal dari minyak ikan, hewan dan nabati. Minyak sulfonasi/sulfatasi banyak digunakan untuk industri kulit karena dapat memberikan dispersi minyak yang baikdan tidak sensitif terhadap asam. Tujuan penelitian untuk mengetahui optimasi/kondisi optimum sulfatasi minyak kelapa sawit yang cocok untuk proses peminyakan kulit. Bahan baku yang digunakan untuk penelitian ini adalah minyak kelapa sawit curah (tidak bermerek) dan bahan lain seperti H2SO4, NaCl dan NaOH. Variabel yang diamati meliputi jumlah H2SO4 dengan waktu pengadukan selama proses sulfatasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi pustaka, karakterisasi minyak kelapa sawit, pra penelitian, penelitian, pengujian, analisa data, dan evaluasi. Pengujian dilakukan terhadap minyak sulfat yang dihasilkan dan kulit jadi hasil aplikasi minyak sulfat pada kulit. Pengujian minyak sulfat yang dilakukan meliputi uji tingkat kelarutan dalam air, kestabilan emulsi, pecahnya emulsi, kadar air, pH, kadar minyak, total alkalinitas, angka penyabunan, kadar abu dan kadar SO3 terikat. Pengujian kulit yang dilakukan meliputi uji kekuatan tarik, kemuluran, kelemasan dan kadar minyak dalam kulit. Hasil Penelitian menunjukan bahwa sulfatasi minyak kelapa sawit dengan perlakuan 25% H2SO4 (3jam) adalah yang terbaik dibandingkan sampel lainnya. Minyak sulfat yang diperoleh sifat kelarutannya dalam air stabil sampai 1 jam, tampak seperti susu (3= milky). Suhu pecah emulsi, pada temperatur 55°C. Kadar air = 6,47%; pH = 8; kadar minyak = 81,28%; Angka penyabunan = 192,74%; Total alkalinitas = 0,25%; Kadar abu = 2,77%; kadar SO3 terikat = 7,68% memenuhi persyaratan minyak sulfat IS: 6357 – 1971. Aplikasinya pada kulit memberikan kekuatan tarik = 286,50 kg/cm2; kemuluran = 63,33%; kelemasan = 3,92 mm dan kadar minyak dalam kulit = 10,15%. | Kulit |