# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
201 | PERSIAPAN AKREDITASI LABORATORIUM UJI KOMODITI KULIT DAN SEPATU | 1996 | Dra. Sri Mulati Ir. Ismiati Djajusman, B.Sc | <p align="left" style="text-align:center;" class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Persiapan Akreditasi Laboratorium Uji Komoditi Kulit, Karet dan Plastik di lakukan dengan kegiatan antara lain pembenahan personal laboratorium dengan mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan akreditasi, pembenahan peralatan laboratorium yaitu dengan kalibrasi secara menyeluruh, yaitu dari penanganan contoh uji masuk sampai dikeluarkannya Surat Tanda Uji (STU) ; termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan untuk laboratorium penguji sesuai aturan DSN, antara lain : struktur organisasi laboratorium sebagai syarat mutlak, dimana Manajer puncak adalah kepala BBKKP. Disusun buku panduan mutu yang merupakan buku pedoman yang berisi semua kegiatan yang dilakukan dalam laboratorium uji komoditi Kulit, Karet, dan Plastik. Setlah semua dokumen dan persiapan selesai, kemudian mengisi blanko registrasi dan mengirim buku panduan mutu ke KAN untuk selanjutnya diadakan Pre Asesmen dan Asesmen, untuk mendapatkan Sertifikat Akreditasi. Pre Asesmen telah dilaksanakan pada tanggal 22 - 23 Nopember 1995 oleh Assesor dari KAIT atas nama KAN, sedangkan Asesmen direncanakan pada tanggal 19 – 20 Maret 1996.<span> </span></span></p> | Kulit | |
202 | PENYUSUNAN RSNI KULIT DAN KULIT UNTUK ATASAN SEPATU | 1996 | Ir. Meiyanti Hernadi Surip, B. Sc Tisnowati, B, Sc Sutarti Rahayu, B.Sc | <p style="text-indent:42.55pt;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia Kulit dan Kulit Untuk Atasan Sepatu sebanyak tujuh judul.Sampel kulit yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari pengolah dan pengguna kulit di daerah Surabaya, Pasuruan, Semarang, Magelang, DKI dan DIY.Semua sampel kulit di uji di laboratorium Pengujian Mutu dan Normalisasi Kulit, BBKKP.Hasil uji dievaluasi menggunakan statistik untuk menentukan syarat mutu bagi masing-masing komoditi.<span></span>Rancangan standar yang telah di susun adalah sebagai berikut:</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpFirst"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>1.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit motif <em>Fancy </em>dari Kulit Sapi Untuk Barang Jadi Kulit<br /></span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>2.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit <em>Oil Pull Up </em>Dari Kulit Sapi Untuk Atasan Sepatu.</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>3.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Sapi Belahan Untuk Atasan Sepatu </span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>4.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Biawak Untuk Atasan Sepatu</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>5.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Jadi dari Kulit Buaya</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>6.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Buaya Mentah Awet Garam Basah</span></p> <p style="text-indent:-.25in;line-height:normal;" class="ListParagraphCxSpLast"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"><span>7.<span style="font:7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kulit Biawak Mentah Awet Kering.</span></p> | Standar | |
203 | PENELITIAN PEMANTAPAN PROSES DAN PENYIMPANAN SERTA PERAWATAN CINDERA MATA DARI GETAH NYATU | 1993 | Ir. Siti Rochani Sofyan Karani, B.Sc A. Buchori, B. Sc | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Penelitian pemantapan proses dan penyimpanan Serta perawatan cindera mata dari getah nyatu serta pelatihannya pada para perajin. Perlakuan di lakukan dengan cara :</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(1) Pengawetan dengan bahan borak dan prusi 2,4 dan 6% per liter air, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(2) penyimpanan pada suhu kamar, ruang AC dan lemari buffet selama 12 bulan,</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(3) pelapisan menggunakan pernis, Poly Urethan (PU) dan LE 443, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(4) Perawatan dengan perendaman berkala setiap 2 bulan sekali selama 24 jam. Hasil perlakuan pengamatan setiap 2 bulan sekali, yang menunjukan bahwa pengawetan dengan berat lebih baik dari prusi dan pelapisan dengan PU lebih baik untuk suhu kamar sedangkan cat warna yang cocok untuk di ceera mata getah nyatu adalah cat warna rapid dan naphthol.</span></p> | Kulit | |
204 | REKAYASA MESIN PENGASAR SEPATU BERPITA UNTUK INDUSTRI KECIL | 1995 | Saryoto, B. Sc Rosma Radja Guk Guk, B. Sc Mardi Raharjo | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Proses pengasahan pada pembuatan sepatu system lem merupakan tahapan penting untuk mendapatkan kualitas sepatu khususnya pada kuat rekat lem antara bagian atasan sepatu dengan bagian sol (bawahan). Pada industri sepatu skala besar, pengasaran ini dilakukan dengan berbagai mesin pengasar sesuai dengan bentuk dan jenis bahan komponen /bagian sepatu yang akan direkatkan. Keterbatasan kemampuan alat /mesin pada industri sepatu skala kecil menjadi kendala utama untuk kualitas dan kuantitas produk sepatu sistem lem khususnya model sepatu berpita. Berdasar observasi dari beberapa industri sepatu skala besar, maka dapat dibuat rekayasa mesin pengasar sepatu berpita yang dapat berfungsi untuk mengasarkan berbagai bentuk dan bahan komponen /sepatu berpita secara praktis sesuai kemampuan industri skala kecil. Uji coba hasil rekayasa mesin pengasar sol sepatu berpita disentra industri kecil sepatu kodya Magelang selama 45 hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) mesin pengasar sepatu berpita hasil rekayasa dapat digunakan oleh industri skala kecil (siap pakai). 2) dari perhitungan tekno ekonomi, untuk waktu penyusutan 10 tahun dengan penggunaan 72 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.10,00 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 62,00 . apabila digunakan untuk 48 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.14,50 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 104,00. Disarankan hasil rekayasa mesin pengasar sepatu berpita ini tepat untuk pelayanan teknis di sentra industry kecil sepatu.</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Rekayasa | |
205 | REKAYASA ALAT ROLL PRESS CETAK LABEL KULIT | 1996 | Sukardjo Ir. Penny Setyowati Asmongin | <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Rekayasa alat roll press cetak label kulit yang telah dihasilkan dengan spesifikasi sebagai berikut: diameter/panjang roll penggerak (mm) : 60/200; diameter/panjang roll penahan (mm): 30/200;diameter dalam/terbaring roll grafik (mm) : 30/30 putaran roll penggerak (rpn): 7,4; motor: 1/Hp, 1450 rpm. Kapasitas 1,272m/menit; dimensi (cm) :50x60x130. Kegunaan:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Untuk memberi motof timbul pada permukaan kulit khususnya kulit sama nabati dengan ukuran lebar maksimal 40 mm.Dari hasil uji coba dapat di simpulkan hasil alat roll press cetak label kulit secara keseluruhan sudah dapat dikatakan baik dan memadai terutama bila kulit dibasahai dulu permukaanya dengan cara dioles dengan kain basah.Kalkulasih biaya Febuary 1996 = Rp.1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah). Alat tersebut dapat dioperasikan cukup lancer dengan perkiraan umur teknis<span> </span>5 tahun dan dalam satu minggu digunakan untuk mengepress (mencetak) kulit sebanyak 1167 lembar (beban penyusutan 3%) atau 700 lembar<span> </span>(beban penyusutan 5%).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Rekayasa | |
206 | PENELITIAN KETAHANAN WADAH BIBIT PLASTIK UNTUK TANAMAN INDUSTRI JANGKA PANJANG | 1992 | Ir. Arum Yuniari Ir. Niken Kasiati | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Penelitian tentang ketahanan wadah bibit plastic untuk tanaman industri jangka pendek, menegah dan panjang bertujuan untuk mengetahui mutu kantong plastik wadah bibit tanaman. Dalam penelitian ini digunakan 243 buah kantong plastic yang terdiri dari 27 buah kantong plastik sebagai blanko, 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industry jangka pendek dan menengah, dalam hal ini diwakili oleh tanaman lada, vanili dan nilam, dan 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industry jangka panjang, yang diwakili oleh bibit tanaman kopi, coklat dan melinjo. Kantong plastik yang digunakan mempunyai ketebalan 0,03 mm, 0,05 mm dan 0,10 mm. variasi waktu<span> </span>tanaman untuk tanaman industry jangka pendek dan menengah adalah 3, 4, 5, dan 6 bulan, sedangklan untuk tanaman jangka panjang adalah 9, 12, 15, dan 18 bulan. Pengujian di lakukan sesuai JIS K 6781-1977 ‘Polyethylene Films for agriculture terhadap kantong plastic yang sudah ditanami dan blanko meliputi uji tegangan putus, perpanjang putus dan ketahanan sobek dengan masing-masing 3 kali ulangan. Analisa statistik menunjukan bahwa sampe waktu 18 bulan, variasi jenis tanaman tidak mempengaruhi nilai tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek. Sedangkan variasi tebal kantong plastik dan waktu tanam sangat mempengaruhi nilai tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kantong plastik dengan tebal 0,03 mm dapat dipakai untuk pembibitan jangka pendek dan menengah, kantong plastik dengan tebal 0,05 mmdan 0,10 mm dapat dipakai untuk pembibitan jangka panjang.</span></p> | Plastik | |
207 | PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENYAMAKAN KULIT SOL SISTEM SAMA CEPAT | 1991 | Darmawan, B. Sc Soediyono, B. Sc Hasan Basalamah, B. Sc Ir. Suliestiyah Wrd. | <p align="center" style="margin-right:.2in;text-align:center;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Pengembangan teknologi penyamakan kulit sol sistem sama cepat </span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(rapid tanning for sole leather) betujuan untuk membuat kulit sol yang fleksibel (lentur), tidak berbau dengan yang cepat untuk keperluan industri sepatu. Bahan yang digunakan untuk proses pengembangan yaitu : kulit sapi Bali mentah kering sebanyak 11 (sebelas) lembar. Proses penyamakannya menggunakan bahan penyamak kominasi sama nabati dan sama krom dengan variasi : 24%, 28% dan 32% untuk bahan penyamak nabati (ekstra mimosa) dan 2%<span> </span>untuk bahan penyamak krom. Sebelum diadakan pengembangan utama dilaksanakan pra pengembangan lebih dahulu untuk menetukan variasi penggunaan bahan penyamak krom. Hasil kulit sol yang diperoleh dari proses pengembangan di uji secara organoleptis, kimia dan fisis kemudian di bandingkan dengan persyaratan uji yang terdapat dalam SII 0019-79 : “Mutu dan cara uji kulit sol sapi”. Hasilnya menunjukan bahwa penyamakan kulit sol sistim sama cepat yang menggunakan bahan penyamak nabati 28% dan 32% hasil uji fisis dan kimia sesuai persyaratan uji pada SII 0019-97. Dari hasil pengembangan diambil kesimpulan bahwa penggunaan bahan penyamak nabati (ekstrak mimosa) 28% dan 32% kombinasi dengan bahan penyamak krom 2% menghasilkan kulit sol yang memenuhi syarat SII 0019-79 serta tidak berbau dan fleksibel (lentur). Ditinajau dari segi biaya maka penggunaan bahan penyamak nabati 28% adalah paling ekonomis untuk digunakan dalam proses penyamakan kulit sol sistim sama cepat yang di kombinasikan dengan bahan penyamak krom 2%.</span></p> | Kulit | |
208 | PERSIAPAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU | 1996 | Drs. Ir. Prayitno, M. Sc. Drs. Tjahjo Wartono Ir. Suramto | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Persiapan Akreditasi Laboraturium Uji Komoditi Kulit, Karet dan Plastik dilakukan dengan kegiatan antara lain pembenahan personal Laboraturium dengan mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan ekreditasi, pembenahan peralatan Laboraturium yaitu dengan kalibrasi alat-alat dan mesin uji, dan pembenahan administrasi secara menyeluruh,yaitu dari penggunaan contoh<span> </span>uji masuk sampai dikeluarkannya Surat Tanda<span> </span>Uji (STU); termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan<span> </span>umu laboraturium penguji sesuai acuhan Dsn , antara lain: stuktur Manajer puncak adalah kepala BBKKP.Disusun buku paduan mutu yang merupakan buku pedoman yang berisi semua kegiatan yang dilakukan dalam laboraturium uji komonditi Kulit,Karet dan Plastik.Setelah semua dokumen dan persiapan selesai, kemudian mengisi blankon registrasi dan mengirim buku paduan mutu KAN untuk selanjutnya diadakan pre Asesmen dan Asesmen telah dilaksanakan pada tanggal 22 -23 November 1995 oleh Asesor dari KAIT atas nama KAN, sedangkan Asemen direncanakan pada tanggal 19-20 Maret 1996.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Sistem Mutu | |
209 | PEMBUATAN KULIT ATASAN SEPATU TIPE FINISH OIL PULL UP DARI KULIT SAPI | 1992 | Ir. Titik Purwati Widowati Ir. Widari Hasan Basalamah, B. Sc | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kulit atasan sepatu tipe finish oil pull up dan peningkatan kualitas kulit atasan sepatu. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit sapi sama krum basah 24 side, kualitas III. Tiga side kulit untuk penelitian pendahuluan dan 21 side untuk penelitian. Bahan penyamak ulang yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi bahan penyamak ulang sintetik-nabati. Untuk pengulasan minyak pada pengecatan tutup menggunakan “finising oil” F 91 “sebesar : 15 gram / sqft, 20 gram /sqft dan 25 gram / sqft. Untuk meningkatakan ketahanan terhadap air (water repllent) di tambahkan silicon 30 gram / liter. Hasil uji fisis, kmia dan organoleptis kulit oil pull up hasil dapat di gunakan untuk kulit atsan sepatu. Klasifikasi / mutu rata-rata kulit oil pull up : B2.</span></p> | Kulit | |
210 | PERSIAPAN AKREDITASI LABORATORIUM UJI KOMODITI KULIT DAN SEPATU | 1995 | Djajusman, B.Sc Ir. Ismiati Dra.Sri Multi | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Persiapan Akreditasi Laboratorium Uji Komoditi Kulit, Karet dan Plastik di lakukan dengan kegiatan antara lain pembenahan personal laboratorium dengan mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan akreditasi, pembenahan peralatan laboratorium yaitu dengan kalibrasi secara menyeluruh, yaitu dari penanganan contoh uji masuk sampai dikeluarkannya Surat Tanda Uji (STU) ; termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan untuk laboratorium penguji sesuai aturan DSN, antara lain : struktur organisasi laboratorium sebagai syarat mutlak, dimana Manajer puncak adalah kepala BBKKP. Disusun buku panduan mutu yang merupakan buku pedoman yang berisi semua kegiatan yang dilakukan dalam laboratorium uji komoditi Kulit, Karet, dan Plastik. Setlah semua dokumen dan persiapan selesai, kemudian mengisi blanko registrasi dan mengirim buku panduan mutu ke KAN untuk selanjutnya diadakan Pre Asesmen dan Asesmen, untuk mendapatkan Sertifikat Akreditasi. Pre Asesmen telah dilaksanakan pada tanggal 22 - 23 Nopember 1995 oleh Assesor dari KAIT atas nama KAN, sedangkan Asesmen direncanakan pada tanggal 19 – 20 Maret 1996.<span> </span></span></p> | Kulit | |
211 | PENYUSUNAN RSNI BARANG-BARANG KARET UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DAN BARANG KARET LAINNYA | 1995 | Bambang Supriyono, B.Sc Drs. Suprapto Ir. Hadi Musthofa | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penelitian penyusunan rancangan Nasional Indonesia. Untuk komoditi barang karet keperluan kendaraan bermotor dan barang karet lainnya pada tahun anggaran 1995/1996, meliputi komoditi: Slang radiator untuk kendaraan bermotor,Slang karet untuk bensin pada kendaraan bermotor roda empat,Cincin karet pada sambungan pipa air minum,Seal pintu air dan pipa karet penghisap debu. Dari lima macam rancangan standar tersebut dua standar di pending,dua standar dirakonkan pada bulan november dan satu standar disetujui dijadikan SNI.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Karet | |
212 | REKAYASA MESIN PENGASAR SEPATU BERPITA UNTUK INDUSTRI KECIL | 1996 | Mardi Raharjo Rosma Radja Guk Guk, B. Sc Saryoto, B. Sc | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Proses pengasahan pada pembuatan sepatu system lem merupakan tahapan penting untuk mendapatkan kualitas sepatu khususnya pada kuat rekat lem antara bagian atasan sepatu dengan bagian sol (bawahan). Pada industri sepatu skala besar, pengasaran ini dilakukan dengan berbagai mesin pengasar sesuai dengan bentuk dan jenis bahan komponen /bagian sepatu yang akan direkatkan. Keterbatasan kemampuan alat /mesin pada industri sepatu skala kecil menjadi kendala utama untuk kualitas dan kuantitas produk sepatu sistem lem khususnya model sepatu berpita. Berdasar observasi dari beberapa industri sepatu skala besar, maka dapat dibuat rekayasa mesin pengasar sepatu berpita yang dapat berfungsi untuk mengasarkan berbagai bentuk dan bahan komponen /sepatu berpita secara praktis sesuai kemampuan industri skala kecil. Uji coba hasil rekayasa mesin pengasar sol sepatu berpita disentra industri kecil sepatu kodya Magelang selama 45 hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) mesin pengasar sepatu berpita hasil rekayasa dapat digunakan oleh industri skala kecil (siap pakai). 2) dari perhitungan tekno ekonomi, untuk waktu penyusutan 10 tahun dengan penggunaan 72 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.10,00 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 62,00 . apabila digunakan untuk 48 pasang/hari rata-rata dapat dihitung : a) beban biaya penyusutan perpasang Rp.14,50 . b) beban biaya pelayanan teknis perpasang Rp. 104,00. Disarankan hasil rekayasa mesin pengasar sepatu berpita ini tepat untuk pelayanan teknis di sentra industry kecil sepatu.</span></p> | Rekayasa | |
213 | PENERAPAN PEMBUATAN LANDASAN POTONGAN PON DARI PLASTIK | 1996 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M. Eng. Sadali, B. Sc. Pramono, B. Sc. | <p align="center" style="margin-right:.2in;text-align:center;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> <p style="margin-right:.2in;text-indent:28.35pt;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kegiatan Penerapan Pembuatan Landasan Potong Pon dari Plastik Bertujuan untuk mendapatkan formula dan kondisi proses yang tepat pada pembuatan landasan potong pon dari plastik.Bahan Plastik yang digunakan untuk membuat landasan potongan pon pada kegiatan ini adalah resin epoksi beserta ordernya dan diisi dengan filler CaCO3. <span> </span>Formula landasan potongan pon yang sifat<span> </span>fisinya mendekati landasan potong<span> </span>pon berisi :rosi epoksi :100 bagian,hardener: 100 bagian ,filer CaCO3: 20 bagian dan berwarna dan secukupnya. Proses pencetakan landasan potong pon menggunakan system tuang dengan waktu pencetakan 24 jam .Hasil uji coba penerapan dipabrik pengguna menujukan hasil potongan yang menggunakan landasan potong pon hasil kegiatan ini terlihat lebih rapih dibandingkan yang menggunakan potong pon import.Adanya CAC03 sebagai filer permukaan landasan potong pon yang terkena pon terlihat rapuh.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Plastik | |
214 | PENELITIAN DAN PENERAPAN SOL KARET SEPATU KANVAS UNTUK OLAH RAGA PADA INDUSTRI | 1994 | Ir. Any Setyaningsi. Ir. Arum Yuniari Buchori, B.Sc | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Peneliti penerapan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga bertujuan mendapatkan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga dan yang memenuhi persyaratan SII 1406-85. Dalam penelitian sol dicetak dengan variasi waktu 4, 5, 6, 7, 8 menit dan tekanan145, 150, 155 kg/cm² pada suhu 150 ºC sehingga diperoleh 15 variasi sol cetak. Kemudian di lakukan sifat fisisnya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek,perpanjangan tetap,kekerasan, ketahanan kikis, bobot jenis dan ketahanan retak luntur. Hasil uji dihitung secara statistik dengan metode factorial, dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil optimum sol karet yang dicetak dengan tekanan 150 kg/cm2, waktu 6 menit pada suhu 150 ºC. sol karet cetak tersebut telah memenuhi persyaratan SII. 1406-85<span> </span>“Sol Karet Cetak Kanvas Untuk Olah Raga”.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Karet | |
215 | PENELITIAN PEMANFAATAN LEM HASIL LATEK ALAM YANG TELAH DIRADIASI UNTUK PEMBUATAN SEPATU KANVAS UMUM | 1993 | Sumardjono Sukirno Subardi Budiyono | <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';">Penelitian ini bertujuan menerapkan lateks alam iradiasi<span> </span>sebagai bahan perangkat</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';">(lem) untuk pengesolan dan pemasangan foxing pada pembuatan sepatu kanvas sistim vulkanisasi uap. Sepatu kanvas uang dihasilkan (sepatu kanvas Li) diuji kuat rekat sol liar dengan kanvas serta kuat foxing<span> </span>dengan sepatu kanvas, kemudian dibandingkan dengan kuat rekat sol liar dengan kanvas dan kuat rekat foxing dengan kanvas pada sepatu kanvas yang menggunakan bahan perekat lateks alam vulkanisasi belerang(sepatu kanvas La) Dari hasil perbandingan tersebut terlihat bahwa kuat rekat sol luar dengan kanvas pada sepatu La nilainnya lebih tinggi sedangkan kuat rekat foxing <span> </span>dengan kanvas antara sepatu kanvas LI dan sepatu kanvas LA mempunyai nilai yang setara (tidak berbeda)<span></span>. Nilai rata-rata uji kuat rekat sol luar dengan kanvas pada sepatu LI adalah 10,660 N/ 6mm dan nilai rata-rata kuat rekat foxing dengan kanvas adalah 11,892 N/6mm memenuhi syarat mutu SII. 1407-85” Sepatu Kanvas UntukUmum”.</span></p> | Alas Kaki | |
216 | PENYUSUNAN RANCANGAN SNI BARANG-BARANG PLASTIK UNTUK MAKANAN DAN MINUMAN SERTA BARANG PLASTIK LAINNYA | 1996 | Ir. Siti Rochani Ir. Niken Karsiati Ir. Any Setyaningsih | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia Barang-barang Plastik untuk Makanan dan Minuman serta Barang Plastik lainnya dimasudkan untuk menjamin dan meningkatkan mutu barang-barang plastik,melindungi kepentingan konsumen serta mendorong ekspor produk dalam negri.Pada tahun anggaran 1995/1996 kelompok kerja 2.G/Proy.PPTIKKP/1995-1996 telah berhasil menyusun 8 (delapan) judul rancangan SNI yaitu Gelas Plastik, Wadah Bekal Makanan dari Plastik,Piring ,Plastik,Mangkok Plastik,Baskom Plastik,Botol Plastik untuk Air Minum Kemasan,Plastik Polietilena untuk mengemas,dan Cara Uji Ketahanan Pukul Plastik Lembaran.Penyusunan Rancangan SNI tersebut dilakukan berdasarkan studi pustaka,sampling dan Internasional seperti JIS,ASTM,ISO,CNS,BS dan sebagainya. Sampling dilakukan diperusahaan maupun dipasangkan terhadap barang plastic dari berbagai jenis dan merek,sedangkan pengujian yang dilakukan meliputi uji fisika,kimia,dan organoleptis sesuai dengan metode yang diambil dari buku pustaka.Kemudian data hasil pengujian dipergunakan sebagai penentuan persyaratan mutu pada Rancanga SNI yang disusun.Delapan judul Rancangan SNI tersebut.telah dibahas dalam rapat Panitia Teknis dan Prakonsensus<span> </span>yang diselenggarakan di Yogyakarta,yang hasilnya dikemudian di Jakarta.Hadir dalam rapat Prakonsensus maupun consensus adalah unsure pemerintah,instansi terkait, lembaga uji,prodsen dan konsumen barang-barang plastik.Dari delapan judul rancangan SNI yang diajukan semuanya telah disetujui dalam rapat.Konsensus untuk menjadi Standar Nasional Indonesia.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Plastik | |
217 | PENYUSUNAN RSNI BARANG-BARANG KARET UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DAN BARANG KARET LAINNYA | 1995 | Ir. Hadi Musthofa 1. Drs. Suprapto 2.Bambang Supriyono,B.sc | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penelitian penyusunan rancangan Nasional Indonesia. Untuk komoditi barang karet keperluan kendaraan bermotor dan barang karet lainnya pada tahun anggaran 1995/1996, meliputi komoditi: Slang radiator untuk kendaraan bermotor,Slang karet untuk bensin pada kendaraan bermotor roda empat,Cincin karet pada sambungan pipa air minum,Seal pintu air dan pipa karet penghisap debu. Dari lima macam rancangan standar tersebut dua standar di pending,dua standar dirakonkan pada bulan november dan satu standar disetujui dijadikan SNI.</span></p> | Karet | |
218 | PENELITIAN DAN PENERAPAN SOL KARET SEPATU KANVAS UNTUK OLAH RAGA PADA INDUSTRI | 1994 | PENELITIAN DAN PENERAPAN SOL KARET SEPATU KANVAS UNTUK OLAH RAGA PADA INDUSTRI Ir. Any Setyaningsi Ir. Arum Yuniari A. Buchori, B.Sc | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Peneliti penerapan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga bertujuan mendapatkan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga dan yang memenuhi persyaratan SII 1406-85. Dalam penelitian sol dicetak dengan variasi waktu 4, 5, 6, 7, 8 menit dan tekanan145, 150, 155 kg/cm² pada suhu 150 ºC sehingga diperoleh 15 variasi sol cetak. Kemudian di lakukan sifat fisisnya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek,perpanjangan tetap,kekerasan, ketahanan kikis, bobot jenis dan ketahanan retak luntur. Hasil uji dihitung secara statistik dengan metode factorial, dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil optimum sol karet yang dicetak dengan tekanan 150 kg/cm2, waktu 6 menit pada suhu 150 ºC. sol karet cetak tersebut telah memenuhi persyaratan SII. 1406-85<span> </span>“Sol Karet Cetak Kanvas Untuk Olah Raga”.</span></p> | Karet | |
219 | PENELITIAN PEMANTAPAN PROSES DAN PENYIMPANAN SERTA PERAWATAN CINDERA MATA DARI GETAH NYATU | 1993 | Ir. Siti Rochani Sofyan Karani, B.Sc A. Buchori, B. Sc | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Penelitian pemantapan proses dan penyimpanan Serta perawatan cindera mata dari getah nyatu serta pelatihannya pada para perajin. Perlakuan di lakukan dengan cara :</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(1) Pengawetan dengan bahan borak dan prusi 2,4 dan 6% per liter air, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(2) penyimpanan pada suhu kamar, ruang AC dan lemari buffet selama 12 bulan,</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(3) pelapisan menggunakan pernis, Poly Urethan (PU) dan LE 443, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(4) Perawatan dengan perendaman berkala setiap 2 bulan sekali selama 24 jam. Hasil perlakuan pengamatan setiap 2 bulan sekali, yang menunjukan bahwa pengawetan dengan berat lebih baik dari prusi dan pelapisan dengan PU lebih baik untuk suhu kamar sedangkan cat warna yang cocok untuk di ceera mata getah nyatu adalah cat warna rapid dan naphthol.</span></p> | Kulit | |
220 | PENELITIAN CARA PENGECATAN KULIT NUBUK (BUFFING LEATHER) | 1994 | Ir. Meiyanti Hasan Basalamah, B.Sc Ir. Widari | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Bahan baku berupa kulit sapi krom basah (wet blue) kualitas II sebanyak 15 side diproses menjadi kulit nubuk dengan variasi cara penawaran yaitu cara A seluruh cat dimasukan setelah buffing dan cara B sebagian cat dimasukan sebelum buffing dan sebagian sisanya di masukan setelah buffing. Jumlah cat yang dipakai divarasi masing-masing<span> </span>2%, 4% dan 6% terhadap berat shavingnya. Kulit nubuk hasil penelitian diuji secara organoleptis<span> </span>dan fisis sesuai SII. 0018-79 hasil penelitian menujukan bahwa nilai rata-rata ketahanan gosok kering dan basah dengan pengamatan staining soale masing-masing 4,63 dan 2,25 , sedang rata-rata ketahanan gosok kering dan basah dengan pengamatan Grey soale masing-masing 3,25 dan 2,94. Secara statistik pewarnaan dengan cara A memberikan hasil lebih baik dari pada cara B. jumlah cat yang dipakai cukup 2% dari berat shavingnya.</span></p> | Kulit |