"Perjalanan Mewujudkan Mimpi", Lembaga Penyedia Bahan Acuan (PBA) BBSPJIKKP ikuti Pelatihan SNI ISO 17034

Pada 8-9 Juni 2023 lalu, BBSPJIKKP telah mengikuti “Pelatihan Awareness dan Interpretasi terhadap General Requirements for the Competence of Reference Material Producers SNI ISO 17034:2016” sebagai persiapan tahap awal untuk lembaga Penyedia Bahan Acuan (PBA). Bertempat di Ruang Pertemuan Rubber, pelatihan ini menghadirkan fasilitator dari Badan Standardisasi Nasional, Bapak Nana Suryana dan Bapak Ferry Christianus. Pelatihan ini diikuti oleh 18 (delapan belas) orang peserta internal BBSPJIKKP dan 2 (dua) orang perserta eksternal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet dan Plastik (BBSPJIKKP), Bapak Hagung Eko Pawoko, tepat setelah sambutannya. Beliau mengungkapkan bahwa awal mula didorongnya pembentukan lembaga Penyedia Bahan Acuan (PBA) BBSPJIKKP ini berawal dari sebuah mimpi, yaitu dapat memenuhi permintaan Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumut yang diutarakan pada tahun 2019. GAPKINDO mengutarakan permintaan mereka untuk perlu dibuatnya SRM CV Rubber sebagai pengganti SRM CV Rubber yang diimpor dari Malaysia. Alasan yang melatarbelakangi permintaan tersebut karena timbulnya permasalahan terkait impor akibat pandemi Covid-19, salah satunya keterlambatan pengiriman dan adanya regulasi impor barang yang mengikat, sehingga pengguna SRM CV Rubber tidak bisa menggunakan SRM CV Rubber tersebut secara maksimal sesuai umur pakainya. Inilah yang menjadi alasan mengapa BBSPJIKKP memutuskan untuk mewujudkan “mimpi indah” ini.

Bapak Hagung menyatakan bahwa saat ini, hanya ada dua lembaga PBA yang terakreditasi KAN, yaitu Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PBA-001-IDN) dan BBSPJIBBT (PBA-002-IDN). Di Kementerian Perindustrian sendiri ada dua Balai Besar yang sedang dalam tahap persiapan pendirian PBA, yakni BBSPJIKKP dan BBPSJIA. SDM BBSPJIKKP saat ini sedang mengakselerasi pembentukan PBA sambil menyelaraskan dengan PUP BBSPJIKKP.

“Jika pembentukan PBA BBSPJIKKP untuk memproduksi SRM CV Rubber terwujud, maka hal ini akan menjadi yang pertama di dunia, mengingat produsen crumb rubber dunia terpusat di Asia, terutama Indonesia, Malaysia, dan Thailand.” ungkap Bapak Hagung (08/06)

Bapak Hagung berharap melalui “Pelatihan Awareness dan Interpretasi terhadap General Requirements for the Competence of Reference Material Producers SNI ISO 17034:2016” ini, tim PBA BBSPJIKKP mendapat pencerahan terkait standar acuan SNI ISO 17034, sehingga dapat segera mewujudkan “mimpi indah” untuk dapat menghasilkan SRM CV Rubber.

“Pelatihan kali ini menjadi bekal kami untuk mewujudkan PBA BBSPJIKKP, terima kasih sudah diberi langkah awal yang baik melalui pelatihan tahap 1 ini. Semoga pemahaman kami bisa diperdalam melalui pelatihan tahap berikutnya” ungkap Ibu Ihda Novia Indrajati mewakili Koordinator Tim Miniplant yang menaungi PBA BBSPJIKKP (09/06).

Pelatihan kali ini merupakan tahap 1 dari rangkaian pelatihan terkait standar acuan yang akan dilanjutkan ke tahap 2 mengenai ISO Guide 35:2017 Guidance for Characterization and Assessment of Homogeneity and Stability.