Judul | Pengembangan Teknologi Pewarnaan Kulit Samak Nabati Di Daerah Istimewa Yogyakarta |
---|---|
Tahun | 1999 |
Pelaksana | Widhiati ,B Sc Ir. Emi Sulistyo Astuti Suhardjono B Sc |
Pembantu Pelaksana | Joko Susilo B Sc Kuwatno Waskito Sidi Isti Muryani |
Kata Kunci | Pelatihan teknik proses/produk kulit, karet dan plastik |
Abstrak | Penerapan Pengembangan Teknologi Pewarnaan Kulit Samak Nabati di Daerah Istimewa Yogyakarta ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik konsumen terhadap produk kulit, khususnya tas dari kulit samak nabati dan untuk meningkatkan kualitas kulit samak nabati. Bahan yang digunakan untuk terapan ini adalah kulit sapi samak nabati sebanyak 17 sides, dengan rincian : 1 side diuji kemasakan, 2 sides pra terapan dan 2 sides untuk terapan dengan 2 macam warna (kuning dan coklat), karena pada saat ini warna yang disukai pengrajin adalah warna kuning dan coklat, 12 sides untuk pra terapan yang masing-masing side dibelah menjadi 2 tengahan (24 tengahan side) yang diproses menjadi kras warna. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, sesuai dengan jumlah perlakuan . Kemudian kulit tersebut diberi perlakuan penyelesaian (finishing). Pengecatan tutup dilakukan dengan 3 variasi, setiap variasi dengan menggunakan warna kuning dan coklat. Kemudian kulit diuji meliputi kuat rekat cat tutup, ketahanan gosok cat, kenampakan cat, kenampakan rajah kulit dan kualitas kulit. Data hasil pengujian dihitung secara statistik dengan analisa varians. Dalam perhitungan menunjukkan bahwa kuat rekat cat tutup, ketahanan gosok cat dan kualitas tidak ada beda nyata, tetapi berbeda nyata pada uji kenampakan. Dari keseluruhan hasil uji yang meliputi : kekuatan rekat cat tutup, ketahanan gosok cat tutup, kenampakan rajah kulit dan kualitas kulit, maka bisa disimpulkan hasil yang paling baik adalah variasi II dengan formula sebagai berikut : Lapisan I : pigmen 40, RA 2357 100, RU 3986 30, Fi 50 15, Penetrator 10, Air 805, Lapisan II : LS 1, Super thinner gloss 3, LD 40 gram. |
Kategori | Kulit |