Pengembangan pembuatan lem untuk industri barang kulit.
Tahun
2000
Pelaksana
Ir. Hadi Musthofa
Ir. Penny Setyowati
Drs. Suprapto
Pembantu Pelaksana
Subardi
Isti Purwanti
Budiwiyono
Sukirno
Kata Kunci
Tas, dompet, ikat pinggang, jok
Abstrak
Kegiatan Pengembangan pembuatan lem untuk industri barang kulit bertujuan untuk mendapatkan lem untuk industri kecil menengah (lKM) barang kulit dengan harga murah dan memenuhi persyaratan. Bahan dasar pembuatan lem untuk barang kulit berupa kulit affal yang diproses melalui beberapa tahap yaitu : perendaman/pencucian dalam air selama 48 jam ; ?Curing? dalam larutan kapur (100 gram kapur dalam 1 liter air) dengan waktu bervariasi antara 2 sampai dengan 4 minggu; pencucian kapur ekstraksi 3 tingkat pada suhu 55 - 65 % sampai diperoleh kepekatan ekstrak mencapai 5 - 10 %, pengentalan pada suhu 65 oC sampai kepekatan 40 %, dituang dalam cetakan dan dikeringkan/dijemur sampai kering. Hasil lem yang kering disebut ancur/kak. Apabila lem kulit tersebut akan digunakan untuk pengeleman barang kulit, ancur/kak di!arutkan da!am air 80 oC dengan perbandingan 60 gram ancurl" dilarutkan dalam 120 cc air. Untuk menguji kekuatan rekatnya, lem ancur yang sudah dicairkan/dilarutkan dalam air digunakan untuk pengeleman kulit meliputi kulit tegler, kulit boks dan split. Hasil kekuatan rekat seluruhnya rnemenuhi persyaratan mutu SNI. 12-0073-1987 " Mutu sepatu harian umum pria dari kulit model pantofel sistim lem " dan kekuatan rekat tertinggi dicapai pada curing selama 4 minggu. Dari perhitungan biaya, harga lem ancur diperkirakan Rp. 6.350,- per liter dan bila dibandingkan dengan harga lem Prima D di pasaran sebesar Rp. 18.500,- per liter, harga lem ancur masih jauh lebih murah.