# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
41 | Deseminasi Teknologi Peningkatan Mutu Kulit domba/Kambing Kualitas Reject Pickle (R 1-2) untuk Bahan Garmen. | 1999 | Ir. E. Kasmudjiastuti | Diseminasi Teknologi Peningkatan Mutu Kulit domba/Kambing Kualitas reject Pickle (R 1-2) untuk Bahan Garmen. Kegiatan Desiminasi ini diselenggarakan di Yogyakarta selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 4 s/d 14 Agustus 1998. Adapun tujuan desiminasi ini adalah : meningkatkan nilai tambah pada kulit domba/kambing pikel kualitas reject, memanfaatkan kulit yang secara alami kualitasnya rendah dan sebagai usaha alih teknologi penyamakan kulit garmen. Peserta pada desiminasi ini sebanyak 10 (sepuluh) orang yang berasal dari industri penyamakan kulit skala kecil yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Materi kegiatan ini meliputi pelajaran teori sebanyak 18,5 session dan praktek sebanyak 49 session. Pelajaran teori terdiri dari : teori sortasi kulit, teori pengetahuan bahan dan obat-obatan, teori pengetahuan pengujian bahan dan produk kulit, teori penyamakan kulit, teori teknologi penyamakan kulit akrab lingkungan, teori penyamakan ulang, teori finishing dan pewarnaan kulit, serta teori pengetahuan mesin-mesin finishing kulit. Pelajaran praktek meliputi praktek penyamakan kulit dan praktek finishing kulit. Dari evaluasi terlihat bahwa para peserta desiminasi dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehingga semua peserta dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat. | Kulit | |
42 | Pelatihan dalam rangka Penerapan SNI. Ukuran Luas Kulit. | 1999 | Rosma radjagukguk, BSc Marwito, BSc Riris simanungkalit, BSc | Pelatihan dalam rangka Penerapan SNI. Ukuran Luas Kulit. Kegiatan ini merupakan usaha untuk menerapkan standar kulit masak. Kegiatan desiminasi ini dilaksanakan di lima daerah tingkat I di daerah Pulau Jawa yaitu Daerah istimewa Yogyakarta, Dati I Propinsi Jawa Tengah, Dati I Propinsi Jawa Timur, Dati I Propinsi Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Kegiatan desiminasi ini di daerah Istimewa Yogyakarta diselenggarakan pada tanggal 28 juli 1997 dengan peserta sebanyak 30 (tiga puluh) orang yang terdiri dari perajin barang kulit, penyamak kulit dan perajin sepatu. Pelaksanaan desiminasi di daerah Jawa Tengah dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 1997 dan diikuti oleh perajin kulit, penyamak kulit dan perajin sepatu yang berjumlah 30 (tiga Puluh) orang. Pelatihan di daerah Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 1997 dengan peserta 30 (tiga puluh) orang yang terdiri dari perajin barang kulit, penyamak kulit, perajin sepatu dan garmen. Ketiatan desiminasi di Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 1997 dan diikuti oleh perajin kulit, penyamak kulit, perajin garmen dan sepatu sebanyak 30 orang. Pelatihan di DKI. Jakarta diselenggarakan pada tanggal 23 Oktober 1997 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari perajin sepatu. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah SII. 0516-81 : Ukuran Luas Kulit Masak dengan metode diskusi. Pada kegiatan pelatihan ini para perajin sangat antusias dalam mengikuti diskusi karena pada kesempatan ini telah dapat dipertemukan pihak-pihak yang berkepentingan yaitu penyamak kulit (yang dalam hal ini dapat disebut sebagai penyalur bahan baku), dengan pengguna bahan kulit yaitu perajin sepatu, barang kulit dan perajin garmen. | Kulit | |
43 | Desiminasi Teknologi Pembuatan Garmen Kulit di Jawa Timur. | 1999 | Ir. Sotja Prajati | Desiminasi Teknologi Pembuatan Garmen Kulit di Jawa Timur. Kegiatan Desiminasi ini merupakan usaha untuk ,meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan bimbingan teknis dalam pembuatan garmen kulit bagi perajin garmen yang ada di Jawa Timur agar mampu membuat garmen kulit yang bermutu. Kegiatan desiminasi ini berupa pendidikan dan latihan terhadap 10 (sepuluh) orang perajin garmen kulit yang ada di Magetan selama 10 (sepuluh) hari, dimulai tanggal 1 Desember s/d 11 Desember 1997, meliputi pelajaran teori dan praktek. Pelajaran teori terdiri dari : teori desain, teori pengetahuan alar dan mesin, teori preparasi dan penjahitan, teori pola garmen, sedangkan pelajaran praktek terdiri dari : praktek desain, praktek pola garmen, praktek penjahitan. Dalam pelaksanaan pelatihan, setiap peserta diwajibkan membuat 1 (satu) potong garmen dari kain drill sebagai prototipe. Setelah itu peserta dibagi dalam 5 (lima) kelompok, masing-masing kelompok membuat 1 (satu) potong garmen kulit sebagai prototipe. Model yang dipilih adalah jaket dan jas untuk pria. Secara keseluruhan hasil praktek adalah berupa 4 (empat) potong jaket kulit untuk pria, 1 (satu) potong jas kulit untuk pria, 8 (delapan) potong jaket kain untuk pria dan 2 (dua) potong jas kain untuk pria. Dalam pelaksanaan desiminasi ini para peserta dapat mengikuti seluruh materi pelajaran dengan bail, serta hasil praktek yang cukup memuaskan. Pada akhir pelaksanaan desiminasi, seluruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapatkan sertifikat. Dan hasil pelaksanaan desiminasi dapat disimpulkan bahwa para perajin memberikan tanggapan yang baik, bersemangat serta mengharapkan adanya tindak lanjut berupa pengembangan jenis garmen kulit yang lain. | Kulit | |
44 | Desiminasi Teknologi Pengulitan, Pengawetan dari Proses Penyamakan Kulit Ikan Pari di Sulawesi Selatan. | 1999 | Ir. Sri Untari | Desiminasi Teknologi Pengulitan, Pengawetan dari Proses Penyamakan Kulit Ikan Pari di Sulawesi Selatan. Kegiatan Desiminasi ini diselenggarakan selama 10 (sepulult) hari mulai tanggal 10 s/d 19 September 1997 di Ujung Pandang dengan jumlah peserta 20 orang yang terdiri dari nelayan/pengumpul ikan sebanyak 8 orang, penyuluh perindustrian sebanyak 7 orang dan perikanan sebanyak 5 orang serta 1 orang peninjau. Tujuan desiminasi ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui latihan penyuluhan pemanfaatan basil laut, peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha para nelayan dan keluarganya, mengembangkan rekayasa teknologi tepat guna dan teknologi lokal yang spesifik yang disesuaikan dengan kondisi nelayan dan daerah setempat dengan memperhatikan faktor lingkungan. Materi pada desiminasi ini berupa pelajaran teori 14 session dan praktek 66 session. Pelajaran teori terdiri dari pengetahuan bahan dan peralatan, teori pengulitan, teori pengawetan kulit, teori penyamakan, sedangkan pelajaran praktek meliputi : praktek pengulitan, praktek pengawetan kulit, dan praktek penyamakan. Dari basil evaluasi ternyata para peserta sangat tertarik akan materi yang diberikan dan para peserta menyatakan akan membuka usaha sendiri setelah selesai desiminasi ini, baik dengan modal sendiri maupun akan membentuk koperasi. | Kulit | |
45 | Desiminasi T eknologi Pengawetan dan Proses Penyamakan Kulit Sapi dan Domba di Sulawesi Selatan. | 1999 | Desiminasi T eknologi Pengawetan dan Proses Penyamakan Kulit Sapi dan Domba di Sulawesi Selatan. Kegiatan Desiminasi ini diselenggarakan di Ujung Pandang selama 10 (sepulult) hari dari tanggal 10 s/d 19 September 1997, diikuti oleh 20 orang peserta dari pengumpul, perajin dan penyuluh industri. Tujuan desiminasi untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan bimbingan teknologi pengawetan dan proses penyamakan kulit serta meningkatkan mutu kulit jadi di Sulawesi Selatan. Materi desiminasi berupa pelajaran teori (8 session) dan pelajaran praktek 55 session. Pelajaran teori terdiri dari : pengetahuan bahan dan peralatan, pengawetan kulit mentah, penyamakan kulit, finishing kulit, sedang pelajaran praktek terdiri dari : pengawetan, pengerjaan basah, penyamakan kulit, fmishing dan evaluasi. Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat kerja yang tinggi sehingga desiminasi dapat berjalan lancar. Harapan peserta adanya tindak lanjut untuk pembuatan barang jadi sehingga diperoleh peningkatan nilai tambah yang cukup berati bagi pengembangan industri, khususnya untuk daerah Sulawesi Selatan. | Kulit | ||
46 | Penerapan ISO 9000 | 1999 | Sutarti rahayu, Bsc Rutini, Bsc Sugiyono | Penerapan ISO 9000 Kegiatan Desiminasi penerapan ISO 9000 dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 18 s/d 29 Nopember 1997 di Yogyakarta. Jumlah peserta pada penerapan ISO 9000 ini ada 30 orang dengan perincian : 5 orang dari instansi pemerintah (kantor Departemen), 25 orang dari perajin/pengusaha kulit dan plastik yang berorientasi ekspor. Materi pelatihan meliputi : kebijakan Deperindag 2 session, pemahaman ISO 9000 4 session, pendalaman ISO 9000 5 session, teori dokumentasi 4 session, whorkshop penyusunan dokumen PSM 9 session, workshop penyusunan dokumen IK. 7 session, workshop penyusunan dokumen PM 6. session, rumah tangga perusahaan 3 session, motivasi 9 session, audit internal 27 session, dan evaluasi 4 session. Selama pelatihan berlangsung ternyata partisipasi peserta sangat tinggi dan tekun dalam mengikuti pelajaran dan dari basil evaluasi terhadap peserta semua peserta masuk kategori cukup dan baik. | Kulit | |
47 | Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta | 1999 | Peningkatan Kemampuan Sumher Daya Manusia di Pondok Pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan peningkatan kemampuan SDM di pondok pesantren di DIY terdiri dari 2 kegiatan yaitu : pelatihan pembuatan barang kulit dan pelatihan pembuatan garmen kulit. Kegiatan ini merupakan usaha untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan bimbingan teknis dalam pembuatan jaket kulit, dampet wanita dan pria serta tas wanita yang ditujukan pada siswa-siswa pondok pesantren Ibnul Qoyyiin, Al Muthi'in dan Darussalam. Kegiatan desiminasi ini berupa pendidikan dan pelatihan terhadap 30 (tiga puluh) peserta untuk pembuatan barang kulit, dan 30 (tiga puluh) peserta untuk pembuatan garmen kulit. Pe1atihan selama 10 (sepuluh) hari, dimulai tanggal 8 Juli 1997 s/d 19 Juli 1997 meliputi pelajaran teori dan praktek. Pelajaran teori terdiri dari : teori desain, teori pengetahuan alat, bahan dan aksesori, teori preparasi dan pola, praktek pembuatan pola, praktek preparasi dan penjahitan, praktek pembuatan jaket, dompet wanita dan pria serta tas wanita. Secara keseluruhan basil praktek adalah berupa 15 (lima betas) potong jaket dari kain drill, 10 (sepuluh) potong jaket dari kulit, 30 buah dampet pria dari kulit, 30 buah dampetr wanita begel dari kulil, 8 buah tas wanita dari kulit. Dalam pelaksanaan desiminasi ini seluruh peserta dapat mengikuti. seluruh materi pelajaran dengan baik serta hasil praktek yang cukup memuaskan. Pada akhir pelaksanaan desiminasi se1uruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapat sertifikat. Dan hasil pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa para peserta memberikan tanggapan yang amat baik, bersemangat tinggi serta mengharapkan adanya tindak lanjut berupa pengembangan pembuatan garmen dan barang kulit untuk jenis yang lain. | Kulit | ||
48 | Penerapan penggunaan jamur tempe sebagai pengganti agensia bating asal impor. | 2000 | Ir. Widari Hernadi Surip, B.Sc Heru Budi Susanto | Kegiatan penerapan penggunaan jamur tempe sebagai pengganti agensia bating asa1 impor bertujuan untuk memanfaatkan jamur tempe sebagai pengganti agensia bating dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jamur tempe terhadap sifat - sifat fisis kulit boks dan kulit glace. Sebagai bahan baku adalah kulit sapi awetan garam kemudian diproses menjadi kulit boks dan kulit kambing awetan garam kemudian diproses menjadi kulit glase. Variasi prosentase jamur tempe pada penggunaan adalah 0,6 %; 1,0 % dan 1,4%; untuk pancreol bate: 0,6 %. Variasi pH jamur tempe pada penggunaan adalah 3,5 dan 7, untuk pancreol bate : 8,5. Sebagai tolok ukur menggunakan SNI. 06-0253-1989 . Mutu dan cara uji kulit glase dari kulit kambing, serta SNI. 06-0234-1989 : Mutu dan cara uji kulit boks dari kulit sapi. Dari data hasil uji fisis kulit ternyata tidak terdapat perbedaan yang nyata antara penggunaan jamur tempe dengan penggunaan pancreol bate dengan prosentase jamur tempe 0,6 ? 1,4 % dan pH 5 ? 7. Dengan melihat hasilnya maka penggunaan jamur tempe sebagai pengganti agensia bating asal impor ternyata cukup efisien dari segi ekonominya. | Kulit | |
49 | Pemanfaatan jenis tumbuhan lokal sebagai pengganti bahan penyamak nabati asal impor. | 2000 | Ir. Sri Pertiwi Rumiyati,MP Sri Waskito B.Sc Rusman Saroso | Penelitian pemanfaatan jenis tumbuhan lokal sebagai pengganti bahan penyamak nabati asal impor bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman lokal yang mengandung zat penyamak nabati dan dapat digunakan sebagai bahan penyamak. Jenis tanaman untuk penelitian adalah tanaman bakau - bakau, biji pinang dan gambir. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yaitu : (1) Ekstraksi zat penyamak nabati. (2) Proses penyamakan kulit tas koper sistim samak cepat proses samak kombinasi krom ? nabati, dan krom - sintan - nabati dengan bahan penyamak dari bakau-bakau, biji pinang dan gambir; (3) Analisa kuantitatif bahan penyamak nabati serta uji mutu kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan zat penyamak (tannin) dalam bakau ? bakau, biji pinang dan gambir berturut-turut adalah 15,5 g/l; 11,62 g/l; 30,00 g/l. Bahan penyamak tersebut dapat digunakan sebagai alternatif sebagai pengganti bahan penyamak nabati asal impor. Mutu kulit tas koper yang dihasilkan relatif sama dengan mutu kulit tas koper samak kombinasi dengan bahan penyamak asal impor (mimosa). Mutu kulit tersebut memenuhi persyaratan SNI. 06-0335-1989, Mutu dan cara uji kulit sapi untuk tas kopor. | Kulit | |
50 | Desiminasi teknologi Peningkatan Mutu Kulit Wet blue sapi Kualitas R Untuk pembuatan kulit atasan sepatu motif jeruk. | 2000 | Ir. Emiliana kasmujiastuti Margono | Desiminasi teknologi Peningkatan Mutu Kulit Wet blue sapi Kualitas R Untuk pembuatan kulit atasan sepatu motif jeruk. Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di Yogyakarta selama 10 hari (sepuluh) dari tanggal 3 sampai dengan 13 Agustus 1998. Adapun tujuan desiminasi ini adalah : meningkatkan nilai tambah kulit kualitas R, alih teknologi bidang penyamakan kulit untuk kulit atasan sepatu. Peserta pada desiminasi ini sebanyak 10 orang yang berasal dari industri penyamakan kulit skala kecil yang ada di DIY. Materi kegiatan ini meliputi pelajaran teori sebanyak 20 session dan praktek sebanyak 60 session. Pelajaran teori terdiri dari : teori sortasi kulit, teori pengetahuan bahan dan obat-obatan, teori pengetahuan pengujian bahan dan produk kulit, teori penyamakan kulit, teori teknologi penyamakan kulit akrab lingkungan, teori penyamakan ulang, teori finishing dan pewarnaan kulit, serta teori pengetahuan mesin-mesin finishing kulit. Pe!ajaran praktek meliputi : praktek penyamakan kulit dan praktek finishing kulit. Dari evaluasi terlihat bahwa para peserta desiminasi dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehinga semua peserta dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat. | Kulit | |
51 | Desiminasi penyamakan kulit reptil di Samarinda (Kalimantan Timur). | 2000 | Desiminasi penyamakan kulit reptil di Samarinda (Kalimantan Timur). Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di Samarinda selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 18 Nopember s/d 28 Nopember 1998, diikuti oleh 25 orang pcserta dari pengrajin, putus sekolah dan para penyuluh perindustrian di daerah Samarinda. Tujuan desiminasi adalah penyampaian teknologi penyamakan kulit reptil yang banyak terdapat di daerah tersebut juga untuk meningkatkan pendapatan daerah dan devisa negara pada sektor perkulitan. Materi desiminasi berupa pelajaran teori 32 . session dan pelajaran praktek 93 session. Pelajaran teori terdiri dari pengetahuan bahan dan peralatan, teori pengawetan kulit mentah, teori penyamakan kulit, teori finishing. Sedangkan pelajaran praktek terdiri dari praktek penyamakan dan praktek finishing. Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat kerja yang tinggi sehingga desiminasi dapat berjalan lancar. Harapan peserta adanya tindak lanjut untuk pembuatan barang jadi sehingga diperoleh peningkatan nilai tambah yang cukup berarti bagi pengembangan industri, khususnya untuk daerah Samarinda, Kalimantan Timur. | Kulit | ||
52 | Desiminasi pembuatan sepatu kulit untuk para pengajar penderita cacat dan atau penderita cacat. | 2000 | Rosma Raja Gukguk, BSc Riris Simanungkalit, BSc | Desiminasi pembuatan sepatu kulit untuk para pengajar penderita cacat dan atau penderita cacat. Kegiatan desiminasi ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan ketrampilan para penderita cacat maupun para pengajarnya di bidang persepatuan juga berusaha menumbuhkan wira usaha haru di bidang pembuatan sepatu. Kegiatan desiminasi ini berupa pendidikan dan pelatihan terhadap 15 (lima belas) orang selama 10 (sepuluh) hari, dimulai tanggal 7 Juli sampai dengan 17 JuJi 1998, meliputi pelajaran teori dan praktek. pelajaran teori sebanyak 8 session yang terdiri dari : pengetahuan pola, pengetahuan grading, pengetahuan persepatuan. Sedangkan pelajaran praktek sebanyak 72 session yang terdiri dari praktek pembuatan pola, praktek pembuatan kudungan dan praktek pembuatan bawahan. Dalam pelaksanaan desiminasi ini para peserta dapat mengikuti seluruh materi pelajaran dengan baik, serta hasil praktek yang cukup memuaskan. Pada akhir pelaksanaan desiminasi, seluruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapatkan sertifikat. Dari hasil pelaksanaan desiminasi dapat disimpulkan bahwa para peserta memberikan tanggapan yang baik dan bersemangat untuk menindak lanjuti hasil dari desiminasi ini. | Kulit | |
53 | Pelatihan pembuatan garmen kulit di pondok pesantren Daerah Istimewa Yogyakarta. | 2000 | Marwito, BSc Ir. Suharto Ahmad Bion | Pelatihan pembuatan garmen kulit di pondok pesantren Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan usaha untuk menggali potensi sumber daya manusia dengan meningkatkan ketrampilan di lingkungan pondok pesantren dan untuk menumbuh kembangkan industri garmen kulit di lingkungan pondok pesantren. Pelaksanaan desiminasi ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Miftah, Nanggulan, Kulon Praga, Daerah Istimewa Yogyakarta selama 10 (sepuJuh) hari dari tanggal 13 Juli sampai dengan 23 luli 1998, diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang santri. Materi pe!ajaran meliputi pelajaran teori 18 session dan pelajaran praktek 62 session yang. terdiri dari teori desain, teori pengetahuan alat, bahan dan assesoris, teori preparasi 18 dan penjahitan, teori pola garmen, praktek desain, praktek pola garmeh, praktek pemotongan bahan, praktek preparasi dan praktek penjahitan. Secara keseluruhan hasil praktek berupa 7 (tujuh) potong jaket dari kain dril1, 8 (delapan) potong jaket dari kulit. Dalam pelaksanaan desiminasi ini seluruh peserta dapat mengikuti seluruh materi "pelajaran dengan baik serta hasil praktek yang cukup memuaskan. Pada akhir pe1aksanaan desiminasi seluruh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mendapat sertifIkat. Untuk bantuan modal kerja diberikan 1 (satu) unit mesin obras dan 2 (dua) unit mesin jahit lurus yang diserahkan ke pihak pondok pesantren Dari hasil pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa para peserta memberikan tanggapan yang amat balk, bersemangat tinggi serta mengharapkan adanya tindak lanjut berupa pengembangan pembuatan garmen dan jenis yang lain. | Kulit | |
54 | Desiminasi teknologi penyamakan kulit ikan pari di Banjarmasin, Daerah Istimewa Aceh serta Ambon. | 2000 | Hasan basalamah, BSc Muchtar Lutfie, BSc | Desiminasi teknologi penyamakan kulit ikan pari di Banjarmasin, Daerah Istimewa Aceh serta Ambon. Kegiatan desiminasi ini merupakan usaha untuk penyampaian teknologi penyamakan kulit ikan pari sehingga bernilai tambah dan sebagai usaha peningkatan pendapatan daerah dan devisa negara pada sektor perkulitan. Kegiatan desiminasi diselenggarakan di 3 kota yakni Banjarmasin, Banda Aceh dan Ambon. Di Banjarmasin dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 6 Okober sampai dengan 16 Oktober 1998, diikuti o1eh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari para nelayan, pengrajin, penyuluh perindustrian dan remaja putus sekolah. Pelaksanaan desiminasi di Banda Aceh diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 21 Oktober sampai dengan 31 Oktober 1998, diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari para nelayan, pengrajin,remaja putus sekolah dan penyuluh perindustrian. Pelaksanaan desiminasi di Ambon diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 21 Oktober sampai dengan 31 Oktober 1998, diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari para nelayan, "pengrajin,remaja putus sekolah dan penyuluh perindustrian. Materi yang diberikan , meliputi pelajaran teori sebanyak 26 session dan pelajaran praktek 93 session yang terdiri dari ' teori pelajaran bahan, teori penyamakan, teori finishing, praktek penyamakan, praktek finishing, Dari hasil evaluasi akhir dapat disimpulkan bahwa pemahaman teori dan praktek cukup baik dengan semangat yang tinggi sehingga desiminasi dapat berjalan lancar.Pada akhir pelaksanaan desiminasi semua peserta dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat. | Kulit | |
55 | Desiminasi teknologi penyamakan nabati / kombinasi untuk kulit domba kambing di Tegal Jawa Tengah | 2000 | Ir. Sri Untari Kasmin nainggolan, BSc | Desiminasi teknologi penyamakan nabati / kombinasi untuk kulit domba kambing di Tegal Jawa Tengah Kegiatan ini merupakan usaha untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui latihan penyamakan kulit dengan bahan penyamak nabati dan kombinasi serta suatu usaha untuk peningkatan kesempatan kerja dan membuka lapangan kerja baru. Kegiatan desiminasi ini diselenggarakan di Pesayangan, Talang, Tegal , Jawa Tengah 'selama 10 (sepuluh) hari yaitu tanggal 15 September sampai dengan 25 September 1998 diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta terdiri dari pengumpul kulit, 20 pengrajin kulit, penyamak kulit, pengangguran (korban PHK). Materi pelajaran meliputi pelajaran teori sebanyak 8 session dan pelajaran praktek 72 session yang terdiri dari teori pengetahuan bahan, teori penyamakan, praktek penyamakan dan .,praktek finishing. Dari hasil eva!uasi akhir pelaksanaan desiminasi ternyata para peserta sangat tertarik dengan materi yang diberikan dan bersemangat untuk menerapka hasil desiminasi ini dan berharap dilanjutkan ke pembuatan barang jadi. Semua peserta dinyatakan lulus dengan baik dan berhak mendapatkan sertifikat | Kulit | |
56 | Pemanfaatan Krom Hasil Hidrolisa Krom Shaving Dengan Alkali Untuk Penyamakan Kulit | 2010 | Sri Sutyasmi, B Sc, ST,Dra Supraptiningsih, MSi, Joko Susila, B.Sc, ST, Agustin Suraswati BE | Limbah padat pada kulit khususnya limbah shaving di industri penyamakan kulit sangat bermasalah, sulit ditangani. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk penanganan limbah shaving ini, namun belum semua termanfaatkan. Penelitian mengenai hidrolisa krom shaving yang menggunakan alkali, asam maupun enzim telah dilakukan di tahun 2008, sedangkan pemanfaatan hidolisa krom shaving belum dimanfaatkan. Untuk itu tahun 2010 memanfaatkan krom hasil hidrolisa dengan alkali untuk penyamakan kulit. Alkali yang digunakan untuk hidrolisa krom shaving ini adalah NaOH, dengan variasi 1%, 2% dan 3% dalam air 10 Liter dan limbah shaving 30 kg serta waktu hidrolisa 1 jam, suhu 100 oC. Hasil Hidrolisa Kemudian dipisahkan antara krom dan protein kolagen yang ada dalam limbah shaving dengan cara penyaringan. Lumpur krom yang tersisa di saringan selanjutnya di recovery dengan menggunakan asam sulfat pekat sampai larut, kemudian di uji kadarCr2O3 hasilnya 11 mg/l. Selanjutnmya larutan krom sulfat digunakan untuk menyamak kulit dengan variasi 0, 30, 40, 50, 60, 70 dan 100 % dan kadar Krom (Cr2O3) yang digunakan untuk menyamak kulit glace jumlahnya 8%. Hasil analisa kulit glace baik yang menggunakan krom olahan maupun krom asli (Chromosal B) memenuhi SNI -250-1989 kecuali kemuluran dan kadar abu. Pemakaian krom olahan ini dapat menghemat krom sebesar 144 kg/tahun atau Rp. 5.760.000,-. | Kulit | |
57 | Penelitian Penyamakan kulit Ikan Nila yang Dapat Dicuci (washable) | 2010 | Drs. Ir. Prayitno Apt, MSc Ir. Emiliana Bambang Wirodono, BSc Nurwachid Sahadi, Amd | Telah dilakukan penelitian untuk mengolah kulit ikan nila dari hasil samping industri fillet ikan nila untuk dijadikan samak yang dapat dicuci. Untuk memenuhi criteria kulit yang dapat dicuci yaitu sesudah pencucian kulit tidak luntur dan tidak mengalami perubahan warna, kulit tidak mengalami perubahan dalam sifat fisika , kulit tetap lunak dan lemas serta tidak mengalami perubahan ukuran, maka penelitian dilakukan dengan pemilihan zat warna yang tahan terhadap pencucian dan bahan minyak yang dapat memberikan kelemasan baik sebelum maupun sesudah pencucian. Untuk itu dalam penelitian ini digunakan zat warna yang bersifat reaktif dan bahan peminyakan digunakan bahan minyak yang bersifat hidrophobik dikombinasikan dengan bahan minyak anionic. Konsentrasi zat warna dan bahan minyak baik yang hidrophobik maupun anionic divariasi masing-masing dalam 3 konsentrasi, sehingga dalam penelitian ini dilakukan dalam 27 perlakuan. Hasil penelitian menunjukan tidak ada kelunturan pada pencucian dan tidak ada warna, juga tahan terhadap keringat, ini dapat dilihat hasil uji menunjukan skala 5 gray scale, dan kulit tetap lemas setelah pengujian dengan nilai kelemasan antara 4-6. Dari uji fisika menunjukan kuat sobek semua perlakuan memenuhi persyaratan SNI 06-4593-1998 dengan nilai 19,81 kg/cm dan nilai tertinggi 47,70 kg/cm, untuk sifat jahit semua memenuhi persyaratan SNI, dengan nilai terendah 59,58 kg/cm dan tertinggi 98,57 kg/cm sedangkan untuk kuat tarik 15 perlakuan dapat memenuhi persyaratan SNI dengan nilai tertinggi 171,40 kg/cm2. Kemuluran kulit hasil penelitian sangat tinggi dengan kemuluran terendah 69,30% dan tertinggi 110,00%. Dari 27 perlakuan, perlakuan I memberikan hasil yang optimum. | Kulit | |
58 | Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Industri Kulit dan Produk Kulit di Indonesia | 2010 | Supriyadi. SE Bambang Tunasmoyo, S.Pd Sita Azizah Wahyuni, ST Supramono, Amd | <p align="left">Pengembangan sistem informasi pemetaan kulit dan produk kulit di Indonesia dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan informasi data-data tentang industri penyamakan kulit dan produk kulit imitasi yang berupa alas kaki. Tujuannya adalah membuat sistem layanan informasi tentang industry penyamakan kulit dan produk alas kaki dengan bahan baku kulit dan kulit imitasi, yang cepat, efektif serta mudah dipahamidan mampu menyajikan informasi secara optimal bagi stakeholder. Data-data yang ditampilkan dalam sistem informasi pemetaan ini dieroleh dari hasil survey dan di beberapa daerah di puau Jawa, Biro Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta , dan Asosiasi Penyamakan Kulit (APKI) maupun dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) serta data-data dari internet. Pelaksanaan Pembuatan sistem informasi ini menggunakan Macromedia Flash 8, Microsoft Wordd, Solid Converter PDF, Converter gpdf2swf, Microsoft Powerpoint, dan Plugin iSpring Free. Metode Pembuatannya adalah memanfaatkanMacromedia Flash 8 untuk menghasilkan file EXE (executable) yang komunikatif dan informatif. Model sistem informasi yang dihasilkan ini berbentuk CD interaktif yang dapat juga digunakan sebagai sarana promosi BBBKKP.</p> | Kulit | |
59 | PENERAPAN TEKNOLOGI BERSIH DI UNIT PROSES PENYAMAKAN KULIT SITIMULYO | 2007 | Heru Budi Susanto, Purwadi Achmad, B.Sc., Kuwatno, Widodo | Heru Budi Susanto, Purwadi Achmad, B.Sc., Kuwatno, Widodo | Kulit | |
60 | PENGEMBANGAN LSP-JPA DAN LSSML-JECA | 2006 | Ir. Widari, Ir. Sotja Prajati, C. Yuwono Sumasto, ST., Murdjilah, SE. | Ir. Widari, Ir. Sotja Prajati, C. Yuwono Sumasto, ST., Murdjilah, SE. | Kulit |