# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
341 | TEMU USAHA DAN KONSULTANSI HASIL LITBANG DI JAMBI | 2006 | Ir. Nursamsi Sarengat | Ir. Nursamsi Sarengat | Kulit | |
342 | Validasi metode uji pengujian Cr +6 dalam kulit. | 2005 | Ir. Ratna Utarianingrum | Penelitian mengenai validasi metode uji chrome hexavalen dalam kulit bertujuan untuk membuktikan bahwa metode uji tersebut mempunyai sensitivitas yang tinggi dan dapat memberikan hasil uji yang valid. Dalam penelitian ini yang digunakan bahan uji adalah kulit samak krome, sedangkan metode uji yang dipakai adalah colorimetri dipherylcarbazide dengan penambahan gas inert (Nitrogen) untuk menghilangkan udara dan colorimetri diphenylecarbazide tanpa penambahan gas inert. Hasil validasi manunjukan bahwa metode uji colorimetri diphenylcarbazide tanpa penambahan gas inert menghasilkan data uji dengan sebaran yang homogen dan hasil uji optimal hasil ini dudukung oleh analisa statistik dengan Robust Test dengan Z Score adalah -0,7238 sampai 0,5387 menurut ISO Guide dinyatakan memuaskan. | Alas Kaki | |
343 | Validasi metode uji pengujian Curing Time kompon karet. | 2005 | Ir. E. Ratna Utarianingrum | Oscillating Disk Rheometer berfungsi untuk menentukan karakteristik vulkanisasi dari kompon karet tervulkanisasi. Dengan menggunakan Rheometer kita dapat menentukan waktu dan suhu vulkanisasi yang optimal dan akurat sehingga kompon karet yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik. Validasi Metode Uji Pengujian Curing Time Kompon Karet bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pengujian diantara analis di LUKKAPS, Validasi Metode Uji juga akan meningkatkan profesionalisme para analis laboratorium. Standar Uji/Metode Uji yang digunakan ASTM.D. 2084-81 ?Test for Rubber Property-Vulcanization Characteristics Using Oscillating Disk Cure Meter?. Sedang evaluasi hasil uji dilakukan dengan penilaian Z-Score. Validasi Metode Uji Pengujian Curing Time Kompon Karet dilaksanakan oleh 4 (empat) orang operasionil LUKKAPS dengan kode : ana, yy, rw, dan eltri. Pengujian dilakukan dengan kondisi yang sama yaitu : upper time: 1500 C, lower time : 1500 C dan waktu pengujian : 30 menit. Evaluasi data keseluruhan empat personil ada 1 (satu) data yaitu eltri dengan nilai Z-score 2,81 sehingga dikatagorikan meragukan. Sedang hasil pengujian lainnya menunjukkan nilai Z-score anatara -2 dan +2 dengan katagori memuaskan. Evaluasi data masing-masing personil ada 2 (dua) data yaitu yy6 nilai Z-score 2,02 dan eltri2 nilai Z-score 2,02 dikategorikan meragukan. Sedang 2 (du) data yaitu rwt nilai Z score 3,37 dan eltri nilai Z- score 8,09 sehingga dikategorikan outlier. | Alas Kaki | |
344 | Validasi metode uji pengujian penthachlorophenol (PCP ). | 2005 | Ir. E. Ratna Utarianingrum | Validasi metode uji pengujian pentachlorophenol secara personal dengan metode DIN 53313 yang menggunakan detektor Electron Capture Detector (ECD) dilakukan dengan detektor Mass Spectrometer (MS) bertujuan untuk mengetahui kadar penthachlorophenol dari bermacam-macam kulit mentah tersamak. Tahap-tahap pengujian meliputi ekstraksi dengan ekstraktor Soxhlet, evaporasi, ekstraksi cair-cair, asetilasi, pemurnian dan analisis dengan GC-MS. Hasil pengujian dengan standar pentachlorophenol menunjukkan bahwa puncak pentachlorophenol muncul pada waktu retensi 12.525 dan dapat juga muncul puncak pada waktu retansi 12.317 sebagai pentachloromethoxy-Anisole, sehingga peralatan kromatograpfi gas dengan detektor spektrometer massa dapat menggantikan kromatografi gas dengan detektor penangkap elektron seperti yang disyaratkan DIN 53313 tetapi dengan kondisi operasi yang berbeda. Hasil pengujian pentachhlorophenol secara kualitatatif terhadap kulit boks, kulit jaket dan kulit sarung tangan memberikan hasil negatif. Dalam analisis ini tidak digunakan tetrachloroguaicol (TCG) sebagai standar internal untuk pengujian secara kuantitatif. | Barang Kulit & Garmen | |
345 | VERMIKOMPOSTING DARI LIMBAH FLESHING MENGGUNAKAN CACING TANAH ESENIA FOETIDA | 2012 | Ir. Suliestiyah Wiryodiningrat, MM Prayitna SE Dwi Ningsih, ST | Telah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah sisa fleshing dari proses penyamakan kulit untuk membuat kompos menggunakan cacing tanah. Penelitian ini dilakukan dengan dengan membuat kompos sebagai media pertumbuhan cacing tanah Esenia Foetida yang terdiri dari campurann kotoran sapi, sisa fleshing dan potongan jerami. Perbandingan antara kotoran sapi dengan limbah fleshing adalah sebagai berikut: 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; dan 50:50. Fermentasi kompos dilakukan selama 3 minggu dan inkubasi untuk cacing dilakukan 6 minggu. Parameter yang diamati meliputi Nilai Keambanan Media; Bobot Cacing, C, N dan C/N ratio. Hasil percobaan menunjukan nilai keambanan media akan menurut dengan bertambahnya limbah fleshing yang ditambahkan, berturut-turut mulai dari tanpa penambahan sisa fleshing sampai penambahan dengan perbandingan 50:50 adalah sebagai berikut: 1.66 cm³/gr, 1.66 cm³/gr, 1.64 cm³/gr, 1.53 cm³/gr, 1.39 cm³/gr dan 1.31 cm³/gr. Sedangkan bobot cacing meningkat pada perlakuan dengan 60:40; dan 50:50 pada 2 minggu inkubasi sebagai berikut dari 30.9934 gr menjadi 57.4899 gr dan dari 25.6229 gr menjadi 48.4011 gr sedangkan C/N ratio hingga dibawah 15 dicapai setelah inkubasi 2 minggu. Ift optimum diperoleh pada perlakuan dengan perbandingan kotoran sapi dengan fleshing 60:40 | Limbah | |
346 | Workshop Hasil Litbang Bidang Pengendalian Pencemaran | 2004 | Dra. Supraptiningsih Ir. Primayanti | Dari hasil penyajian makalah dan diskusi serta kunjungan lapangan yang berjalan, Pokok-pokok kesimpulan Workshop Hasil Litbang Bidang pengendalian Pencemaran di Yogyakarta, 8 Oktober 2003 adalah sebagai berikut : 1.Penyebaran informasi hasil-hasil litbang dalam bidang pengendalian pencemaran kepada kalangan industri dan instansi terkait serta masyarakat masih dipandang perlu. 2.Aplikasi teknologi baru yang lebih berwawasan lingkungan seharusnya mendapat dukungan dari semua pihak yaitu pemerintah, pelaku industri dan masyarakat. | Kulit |