# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
201 | PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM DI BBKKP TAHAP II | 2007 | Sri Waskito, B.Sc, SE, Prayitno, SE, Christiana Maria Herry Purwanti, Junjung Ponco Purwandono, SE | Sri Waskito, B.Sc, SE, Prayitno, SE, Christiana Maria Herry Purwanti, Junjung Ponco Purwandono, SE | Kulit | |
202 | Penanganan Limbah shaving penyamakan krom. | 2000 | Penanganan Limbah shaving penyamakan krom. Penanganan Limbah shaving penyamakan krom bertujuan mengadakan eksperimen pembuatan asbes atap dengan campuran kulit sisa shaving penyamakan krom termasuk aspek teknis dan kualitasnya. Penanganan limbah shaving penyamakan krom telah dilakukan dengan memanfaatkan limbah shaving sebagai serat pengisi dalam pembuatan eternit (plafon bangunan). Untuk mencari formula yang baik dan memenuhi syarat mutu, dibuat variasi formula dengan komponen kapur yang tetap. Adapun komposisi bahan pada masing - masing formula adalah : KODE FORMULA PROSENTASE SEMEN LIMBAH SHAVING KAPUR 1 F1 27 3 70 2 F2 26 4 70 3 F3 25 5 70 4 F4 24 6 70 Berdasarkan hasil uji flsis produk eternit dapat disimpulkan bahwa limbah shaving dapat digunakan sebagai serat pengisi eternit, mempunyai kemampuan luar yang baik, dapat dipakai dan tidak bocor/rembes air. Uji kuat lentur yang dilakukan perlu diuji silang di laboratorium lain untuk menetapkan kualitas. Dari penerapan ini masih dapat dilanjutkan hingga diperoleh formula yang optimum untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. | Standar | ||
203 | Pencetakan Toe Cap Sepatu Pengaman dari Plastik Menggunakan Mesin Cetak Injeksi | 2015 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng Ir. Arum Yuniari Hardjaka, M.Sn Ihda Novia Indrajati, MT | <p align="justify" style="margin-top:0in;margin-right:68pt;margin-bottom:.0001pt;margin-left:21pt;text-align:justify;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span>Kegiatan penelitian “Pencetakan Toe Cap sepatu Injeksi” dilakukan dengan tujuan mendapatkan kondisi pencetakan yang optimum. Bahan <span> </span>yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposit hasil penelitian BBKKP tahun 2013 yang dikomposisi dari resin acrylonitrile butadiene styrene (ABS), resin poli karbonat (PC) dan bahan pengisi nano precipitated calcium carbonate (NPCC) dengan perbandingan ABS/PC/NPCC: 90/10/2,5 dan juga aditif. Selain itu sebagai pembanding juga dicoba membuat toe cap dari poli paduan ABS/PC tanpa nanofiller dengan perbandingan ABS/PC 25/75, juga dicoba membuat toecap dari ABS murni dan PC murni. Pencetakan toe cap menggunakan mesin cetak injeksi (injection molding) merek Komatsu 80T dengan parameter yang diteliti adalah penyetelan (setting) suhu dan tekanan injeksi. Kondisi proses pencetakan komposit BBKKP yang optimum pada setting suhu barrel 215ºC (zone 4 atau feeding zone), 225ºC (zone 3), 230ºC (zone 2) dan 235ºC (zone 1 atau metering zone), dan tekanan injeksi 109 MPa (detik 1), 105 MPa (detik 2), dan 101 MPa (detik 3) suhu nozzle 177 ºC menghasilkan toe cap yang penuh. Hasil uji menunjukkan bahwa hasil uji panjang sisi dalam pengeras depan semua toe cap yang dibuat memenuhi SNI sepatu pengaman namun untuk uji ketahanan pukul dengan enerji 200J toe cap yang diuji berdasarkan EN 12568 untuk toe cap yang dibuat dari komposit BBKKP yang dikomposisi dari ABS/PC/NPCC dan toe cap dari bahan ABS pecah, sedangkan dari bahan PC dan polipaduan ABS/PC retak. Hasil uji ketahanan terhadap tekanan dengan beban 15 kN dari toe cap plastik yang dibuat dari komposit BBKKP retak sedangkan toe cap dari bahan ABS, PC dan polipaduan ABS/PC tidak retak. </span></p> | Plastik | |
204 | Pendirian Pusat Pelatihan Persepatuan | 2004 | Saryoto, B.Sc Adi Slamet Supriyadi Bambang Tunasmoyo, BA Sriyono | 1.Pusat Pelatihan Persepatuan merupakan unit pelayanan teknologi dibidang pelatihan SDM yang menjadi misi dari Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang dikelola secara profesional. 2.Pusat Pelatihan Persepatuan mempunyai 4 tingkat pelatihan dengan kurikulum dan silabus untuk memenuhi kebutuhan SDM yang memadai pada industri skala besar, sedang dan kecil/rumah tangga. 3.Tersusunnya kurikulum dan silabus pelatihan beserta 25 judul buku IPTEK dan Petunjuk Teknis, tersedianya 9 jenis peralatan praktek serta telah tercetaknya 1000 lb brosur dan terlaksananya sosialisasi melalui media cetak / koran. 4.Keperluan sarana pra sarana telah dipersiapkan sebagian khususnya buku pegangan, peralatan peserta perorangan, sedangkan sarana yang lain menggunakan fasilitas yang telah ada. 5.Pusat Pelatihan persepatuan akan dimulai bulan Maret 2004, mempunyai cukup waktu untuk persiapan lebih lanjut apabila terus tergarap secara intensif. 6.Perusahaan sepatu pada umumnya berharap adanya Pusat Pelatihan Persepatuan untuk dapat menjadi tempat melatih ditingkat kepala group sampai kepala produksi. | Desain | |
205 | PENELITIAN CARA PENGECATAN KULIT NUBUK (BUFFING LEATHER) | 1994 | Ir. Meiyanti Hasan Basalamah, B.Sc Ir. Widari | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Bahan baku berupa kulit sapi krom basah (wet blue) kualitas II sebanyak 15 side diproses menjadi kulit nubuk dengan variasi cara penawaran yaitu cara A seluruh cat dimasukan setelah buffing dan cara B sebagian cat dimasukan sebelum buffing dan sebagian sisanya di masukan setelah buffing. Jumlah cat yang dipakai divarasi masing-masing<span> </span>2%, 4% dan 6% terhadap berat shavingnya. Kulit nubuk hasil penelitian diuji secara organoleptis<span> </span>dan fisis sesuai SII. 0018-79 hasil penelitian menujukan bahwa nilai rata-rata ketahanan gosok kering dan basah dengan pengamatan staining soale masing-masing 4,63 dan 2,25 , sedang rata-rata ketahanan gosok kering dan basah dengan pengamatan Grey soale masing-masing 3,25 dan 2,94. Secara statistik pewarnaan dengan cara A memberikan hasil lebih baik dari pada cara B. jumlah cat yang dipakai cukup 2% dari berat shavingnya.</span></p> | Kulit | |
206 | PENELITIAN DAN PENERAPAN SOL KARET SEPATU KANVAS UNTUK OLAH RAGA PADA INDUSTRI | 1994 | Ir. Any Setyaningsi. Ir. Arum Yuniari Buchori, B.Sc | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Peneliti penerapan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga bertujuan mendapatkan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga dan yang memenuhi persyaratan SII 1406-85. Dalam penelitian sol dicetak dengan variasi waktu 4, 5, 6, 7, 8 menit dan tekanan145, 150, 155 kg/cm² pada suhu 150 ºC sehingga diperoleh 15 variasi sol cetak. Kemudian di lakukan sifat fisisnya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek,perpanjangan tetap,kekerasan, ketahanan kikis, bobot jenis dan ketahanan retak luntur. Hasil uji dihitung secara statistik dengan metode factorial, dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil optimum sol karet yang dicetak dengan tekanan 150 kg/cm2, waktu 6 menit pada suhu 150 ºC. sol karet cetak tersebut telah memenuhi persyaratan SII. 1406-85<span> </span>“Sol Karet Cetak Kanvas Untuk Olah Raga”.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Karet | |
207 | PENELITIAN DAN PENERAPAN SOL KARET SEPATU KANVAS UNTUK OLAH RAGA PADA INDUSTRI | 1994 | PENELITIAN DAN PENERAPAN SOL KARET SEPATU KANVAS UNTUK OLAH RAGA PADA INDUSTRI Ir. Any Setyaningsi Ir. Arum Yuniari A. Buchori, B.Sc | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Peneliti penerapan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga bertujuan mendapatkan sol karet sepatu kanvas untuk olah raga dan yang memenuhi persyaratan SII 1406-85. Dalam penelitian sol dicetak dengan variasi waktu 4, 5, 6, 7, 8 menit dan tekanan145, 150, 155 kg/cm² pada suhu 150 ºC sehingga diperoleh 15 variasi sol cetak. Kemudian di lakukan sifat fisisnya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, ketahanan sobek,perpanjangan tetap,kekerasan, ketahanan kikis, bobot jenis dan ketahanan retak luntur. Hasil uji dihitung secara statistik dengan metode factorial, dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil optimum sol karet yang dicetak dengan tekanan 150 kg/cm2, waktu 6 menit pada suhu 150 ºC. sol karet cetak tersebut telah memenuhi persyaratan SII. 1406-85<span> </span>“Sol Karet Cetak Kanvas Untuk Olah Raga”.</span></p> | Karet | |
208 | Penelitian Ekstraksi Keratin dari Limbah Buang Bulu pada Proses Penyamakan Kulit Domba | 2016 | Drs. Ir.Prayitno, Apt,M.Sc Ir. Sugihartono, MS Ir. Emiliana Kasmudjiastuti Gresy Griyanitasari, S.Pt Dona Rahmawati, S.TP | Penelitian ekstraksi keratin dari limbah penyamakan kulit domba dilakukan dengan pertama-tama mengumpulkan bahan baku bulu yang diambil dari laboratorium proses kulit di sitimulyo dan dar bulu domba hasil proses pending. Hydrolisa keratin dihidrolisa dengan perhydrol 50 5 setelah sebelumnya dibengkakan dengan basa NaOH, Larutan basa saat hidrolisa diturunkan pHnya sampai pada Ph 4 - 5 untuk mengendapkan keratin, kemudian dilakukan pengeringan pada suhu 450 C. Keratin yng diperoleh digunakan untuk pembuatan body lotion. Pengujian dilakukan terhadap kadar protein, kadar air untuk randemennya dan FTIR<span lang="fi" xml:lang="fi"></span> | Limbah | |
209 | PENELITIAN ISOLATOR KARET UNTUK PERALATAN DAPUR ( COOKWARE ) | 2013 | Muhammad Sholeh, M. Eng. Dra. Supraptiningsih,MSi Ir. Herminiwati, MP Ir. Arum Yuniari Ir.Sugihartono, MSi | <p class="MsoNormal"><span>Kegiatan in house research ini berjudul Penelitian Isolator Karet untuk Peralatan Dapur ( <em>cookware </em>). Tujuan penelitian ini adalah membuat formula isolator pegangan alat rumah tangga dari karet yang tahan panas. Penelitian ini dilakukan dengan membuat kompon karet skala laboratory. Dilakukan variasi pada jumlah limbah riklim yang digunakan dan jumlah sulfur. Bahan baku adalah bahan karet alam pale crepe dan karet sintetis SBR (<em>styrene butadiene rubber</em>). Bahan baku dan bahan pembantu ditimbang sesuai masing-masing formulasi. Pencampuran dilakukan dengan mesin kompending, kemudian dipress dengan mesin press. Kondisi pengepresan adalah suhu </span>150°C<span>, tekanan 170 MPa, dan waktu 120 menit. Pengujian yang dilakukan terhadap kompon hasil pra penelitian adalah uji perambatan panas, uji ketahanan panas, uji pengusangan kekerasan, dan uji specific grafity. Kompon hasil hasil pra penelitian memiliki sifat fisis Spgr 1,38 (kompon dengan riklim) dan 1,35 (kompon tampa riklim). Hasil uji perambatan panas menujukan nilai kenaikan panas </span>6°C<span> dalam waktu 180 menit (kompon dengan riklim), sedangkan kompon tanpa riklim menunjukan kenaikan </span>7°C<span>. kekerasan sebelum aging 91 shoreA dan sesudah aging 89 shore A (komponen dengan riklim), sedangkan kompon tanpa riklim mempunyai kekerasan sebelum aging 92 shore A dan sesudah aging 86 shore A.</span></p> | Karet | |
210 | PENELITIAN KETAHANAN WADAH BIBIT PLASTIK UNTUK TANAMAN INDUSTRI JANGKA PANJANG | 1992 | Ir. Arum Yuniari, Ir. Niken Karsiati, Ir. Irsananto W. M. Eng | Penelitian tentang ketahanan wadah plastik untuk tananman industri jangka pendek, menengah dan panjang bertujuan untuk mengetahui mutu kantong plastik wadah bibit tanaman. Dalam penelitian ini digunakan 243 buah kantong plastik yang terdiri dari 27 buah kantong plastik sebagai blanko, 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industri jangka pendek dan menengah dalam hal ini diwakili oleh tanaman lada, vanili dan nilam, dan 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industri jangka panjang yang diwakili oleh tanaman kopi, coklat dan melinjo. Kantong plastik yang digunakan mempunyai ketebalan 0.03 mm, 0.05 mm, dan 0.10 mm. Variasi waktu tanam untuk tanaman industri jangka pendek dan menengah adalah 3, 4, 5 dan 6 bulan sedangkan untuk tanaman jangka panjang adalah 9, 12, 15, 18 bulan. Pengujian dilakukan sesuai JIS K 6781-1977 ' Polyethylene Films For Agriculture' terhadap kantong plastik yang sudah ditanami blanko, meliputi uji ketegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek dengan masing- masing tiga kali ulangan. | Plastik | |
211 | PENELITIAN KETAHANAN WADAH BIBIT PLASTIK UNTUK TANAMAN INDUSTRI JANGKA PANJANG | 1992 | Ir. Arum Yuniari Ir. Niken Kasiati | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Penelitian tentang ketahanan wadah bibit plastic untuk tanaman industri jangka pendek, menegah dan panjang bertujuan untuk mengetahui mutu kantong plastik wadah bibit tanaman. Dalam penelitian ini digunakan 243 buah kantong plastic yang terdiri dari 27 buah kantong plastik sebagai blanko, 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industry jangka pendek dan menengah, dalam hal ini diwakili oleh tanaman lada, vanili dan nilam, dan 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industry jangka panjang, yang diwakili oleh bibit tanaman kopi, coklat dan melinjo. Kantong plastik yang digunakan mempunyai ketebalan 0,03 mm, 0,05 mm dan 0,10 mm. variasi waktu<span> </span>tanaman untuk tanaman industry jangka pendek dan menengah adalah 3, 4, 5, dan 6 bulan, sedangklan untuk tanaman jangka panjang adalah 9, 12, 15, dan 18 bulan. Pengujian di lakukan sesuai JIS K 6781-1977 ‘Polyethylene Films for agriculture terhadap kantong plastic yang sudah ditanami dan blanko meliputi uji tegangan putus, perpanjang putus dan ketahanan sobek dengan masing-masing 3 kali ulangan. Analisa statistik menunjukan bahwa sampe waktu 18 bulan, variasi jenis tanaman tidak mempengaruhi nilai tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek. Sedangkan variasi tebal kantong plastik dan waktu tanam sangat mempengaruhi nilai tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kantong plastik dengan tebal 0,03 mm dapat dipakai untuk pembibitan jangka pendek dan menengah, kantong plastik dengan tebal 0,05 mmdan 0,10 mm dapat dipakai untuk pembibitan jangka panjang.</span></p> | Plastik | |
212 | PENELITIAN KOMPON CINCIN KARET PERAPAT AIR BERSIH | 2007 | Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari, Ir. Penny Setyowati, MT, Hernadi Surip, B.Sc, Pramono, B.Sc | Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari, Ir. Penny Setyowati, MT, Hernadi Surip, B.Sc, Pramono, B.Sc | Karet | |
213 | Penelitian mutu sol karet cetak | 2005 | Ir. Niken Karsiati | Penelitian mutu sol karet cetak bertujuan untuk mendapatkan data hasil uji mutu sol karet cetak yang beredar di pasaran dan untuk melakukan pengkajian terhadap SNI 12-0778-1989 ?Sol karet cetak?. Tahapan penelitian meliputi penelusuran pustaka standar, sampling, penyiapan contoh uji, pengujian, evaluasi data pengujian, dan pengkajian SNI berdasarkan pedoman BSN 8-2000 dan Pedoman KAN 14-2001. Berdasarkan hasil uji mutu diketahui bahwa sol karet cetak yang beredar di pasaran masih memenuhi persyaratan SNI, sedangkan hasil kaji ulang dapat direkomendasikan bahwa SNI 12-0778-1989 ?Sol Karet Cetak? perlu direvisi. | Alas Kaki | |
214 | PENELITIAN PEMANFAATAN LEM HASIL LATEK ALAM YANG TELAH DIRADIASI UNTUK PEMBUATAN SEPATU KANVAS UMUM | 1993 | Sumardjono Sukirno Subardi Budiyono | <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';">Penelitian ini bertujuan menerapkan lateks alam iradiasi<span> </span>sebagai bahan perangkat</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';">(lem) untuk pengesolan dan pemasangan foxing pada pembuatan sepatu kanvas sistim vulkanisasi uap. Sepatu kanvas uang dihasilkan (sepatu kanvas Li) diuji kuat rekat sol liar dengan kanvas serta kuat foxing<span> </span>dengan sepatu kanvas, kemudian dibandingkan dengan kuat rekat sol liar dengan kanvas dan kuat rekat foxing dengan kanvas pada sepatu kanvas yang menggunakan bahan perekat lateks alam vulkanisasi belerang(sepatu kanvas La) Dari hasil perbandingan tersebut terlihat bahwa kuat rekat sol luar dengan kanvas pada sepatu La nilainnya lebih tinggi sedangkan kuat rekat foxing <span> </span>dengan kanvas antara sepatu kanvas LI dan sepatu kanvas LA mempunyai nilai yang setara (tidak berbeda)<span></span>. Nilai rata-rata uji kuat rekat sol luar dengan kanvas pada sepatu LI adalah 10,660 N/ 6mm dan nilai rata-rata kuat rekat foxing dengan kanvas adalah 11,892 N/6mm memenuhi syarat mutu SII. 1407-85” Sepatu Kanvas UntukUmum”.</span></p> | Alas Kaki | |
215 | Penelitian Pemanfaatan Lemak Fleshing Untuk Sabun | 2002 | Sri Sutyasmi, B.Sc, S.T Drs. Ign, Sunaryo Ir. Widari | Penelitian pembuatan sabun dengan menggunakan lemak dari limbah fleshing dari industri penyamakan kulit ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah fleshing : membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan serta mencari alternatif lain sebagai bahan dasar sabun. Adapun sasaran yang ingin dicapai ialah teratasinya masalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah fleshing. Limbah fleshing yang diambil dari salah satu industri penyamakan kulit di Yogyakarta, diambil lemaknya dengan tiga cara yakni dengan cara steam, rebus, dan kukus. Ternyata dengan cara steam dapat diperoleh lemak yang terbanyak dibanding cara rebus maupun kukus. Lemak yang diperoleh tersebut mempunyai angka penyabunan cukup tinggi yakni rata-rata 200,95%, angka asam kecil rata-rata 1,72, angka asam lemak bebas kecil 0,86, dan lemak tak tersabunkan juga kecil 1,44. Penelitian pembuatan sabun dilakukan dengan menggunakan lemak untuk pembuatan sabun mandi dan sabun cuci. Variasi yang dibuat untuk setiap jenis sabun ialah variasi penggunaan lemak dan NaOH. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa lemak dari limbah fleshing dapat digunakan untuk pembuatan sabun. Dengan demikian dapat mengatasi masalah pencemaran lingkungan seperti timbulnya bau busuk, pemandangan tak sedap, dll. Baik sabun mandi maupun sabun cuci hasil penelitian, hampir semuanya dapat memenuhi SNI, kecuali alkali bebas (untuk sabun mandi) dan lemak tak tersabunkan (untuk sabun cuci). Kwalitas sabun hasil penelitian tidak jauh berbeda dengan kwalitas sabun yang dibeli di pasar. Berdasarkan atas hasil penelitian tersebut kiranya bisa disarankan agar limbah fleshing dimanfaatkan seoptimal mungkin, sehingga penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan produk-produk lain. | Standar | |
216 | PENELITIAN PEMANFAATAN RESIN UNTUK PERBAIKAN MUTU KULIT DENGAN SISTEM RADIASI KOBALT 60 | 1993 | Ir.Dwi Wahini Nurhajati,M.Eng Ir. Penny Setyowati, Kadariyah, DIII | <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;">Penelitian pemanfaatan resin untuk perbaikan mutu kulit dengan sistem radiasi kobalt-60 dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;line-height:150%;">Kulit kras sapi Jawa kualitas C diimpregnasi dengan emulsi monomer n-butil akrilat (n-BA) dalam air atau dengan emulsi oligomer tripropylene glikol diakrilat (TPGDA) dalam air selama 2 jam, dimasukkan dalam kantong poliettilen dan diradiasi dengan sinar gamma kobalt-60 (dosis 5-25 kGy). Kulit yang sudah diradiasi dicuci dengan air, dikeringkan lalu diuji sifat fisisnya. Hasil uji sifat fisis menunjukkan bahwa: kuat tarik untuk kulit yang dicangkok dengan TPGDA menunjukkan kenaikan sedangkan kemolorannya menurun. Kuat tarik kulit yang dicangkok dengan n-BA ada yang naik dan ada yang turun demikian juga kemolorannya. Kulit modifikasi tahan terhadap bengkokan selama20.000 kali, sifat penyerapan airnya umumnya menurun, PHnya tetap, warnanya umumnya lebih gelap serta baunya lebih tajam. </p> <div align="justify"> </div> | Kulit | |
217 | PENELITIAN PEMANTAPAN PROSES DAN PENYIMPANAN SERTA PERAWATAN CINDERA MATA DARI GETAH NYATU | 1993 | Ir. Siti Rochani Sofyan Karani, B.Sc A. Buchori, B. Sc | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Penelitian pemantapan proses dan penyimpanan Serta perawatan cindera mata dari getah nyatu serta pelatihannya pada para perajin. Perlakuan di lakukan dengan cara :</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(1) Pengawetan dengan bahan borak dan prusi 2,4 dan 6% per liter air, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(2) penyimpanan pada suhu kamar, ruang AC dan lemari buffet selama 12 bulan,</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(3) pelapisan menggunakan pernis, Poly Urethan (PU) dan LE 443, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(4) Perawatan dengan perendaman berkala setiap 2 bulan sekali selama 24 jam. Hasil perlakuan pengamatan setiap 2 bulan sekali, yang menunjukan bahwa pengawetan dengan berat lebih baik dari prusi dan pelapisan dengan PU lebih baik untuk suhu kamar sedangkan cat warna yang cocok untuk di ceera mata getah nyatu adalah cat warna rapid dan naphthol.</span></p> | Kulit | |
218 | PENELITIAN PEMANTAPAN PROSES DAN PENYIMPANAN SERTA PERAWATAN CINDERA MATA DARI GETAH NYATU | 1993 | Ir. Siti Rochani Sofyan Karani, B.Sc A. Buchori, B. Sc | <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">Penelitian pemantapan proses dan penyimpanan Serta perawatan cindera mata dari getah nyatu serta pelatihannya pada para perajin. Perlakuan di lakukan dengan cara :</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(1) Pengawetan dengan bahan borak dan prusi 2,4 dan 6% per liter air, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(2) penyimpanan pada suhu kamar, ruang AC dan lemari buffet selama 12 bulan,</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(3) pelapisan menggunakan pernis, Poly Urethan (PU) dan LE 443, </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';">(4) Perawatan dengan perendaman berkala setiap 2 bulan sekali selama 24 jam. Hasil perlakuan pengamatan setiap 2 bulan sekali, yang menunjukan bahwa pengawetan dengan berat lebih baik dari prusi dan pelapisan dengan PU lebih baik untuk suhu kamar sedangkan cat warna yang cocok untuk di ceera mata getah nyatu adalah cat warna rapid dan naphthol.</span></p> | Kulit | |
219 | Penelitian Pembuatan Barang Kulit Kecil (Small Leather Goods) Dari Kulit Kaki Ayam | 1992 | Bambang Suroto, BA, Ir. Sotja Prajati | <div align="justify">Penelitian Pembuatan Barang Kulit Kecil(Small Leather Goods) Dari Kulit Kaki Ayam bertujuan mengetahui secara organoleptis pengaruh pengerjaan penyesetan, penjahitan, perakitan pada kulit kaki ayam dengan bahan penyamak nabati dan krom; menambah keragaman produk barang kulit; serta diharapkan dapat memberikan/menambah/menumbuhkan kreatifitas pengrajin. Sasaran membuat 6 buah tas wanita ukuran kecil dan 6 buah dompet. Materi digunakan kulit kaki ayam, ditambah kulit konvensional(boks/glace) serta bahan-bahan pembantu seperti lapis, lem, benang maupun aksesoris. Metoda yang digunakan: Kulit kaki ayam dikelompokkan menjadi dua, 1 kelompok disamak krom dan 1 kelompok disamak nabati, kemudian diwarnai sesuai desain. Uji fisis(Kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek) dilakukan pada kulit kras sedang uji organoleptis(pemotongan, pengeleman, penyesetan, penjahitan) pada kulit finis. Kulit setiap jenis penyamakan, dibuat 3 buah tas dan 4 buah dompet dengan tahap-tahap/perlakuan yang sama. Penggunaan kulit kaki ayam pada bagian badan, sedang bagian lainnya menggunakan kulit konvensional. Kesimpulan penelitian ini ialah bahwa kulit kaki ayam samak nabati relatif lebih mudah pengerjaannya(pemotongan, pengeleman dan penyusunannya) dibandingkan dengan samakan krom(secara organoleptis).<br /></div> | Barang Kulit & Garmen | |
220 | PENELITIAN PEMBUATAN DRUM OKSIDASI UNTUK KULIT CHAMOIS | 1991 | Kabul Soemarsono , B.Sc Soekaryono Mardirahardjo Margono | <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Penelitian ini mempunyai tujuan untuk membuat drum oksidasi dari kayu jati yang memiliki dimensi :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>`ø drum<span> </span>= 1500 mm</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Panjang drum <span> </span>= 1500 mm</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>R p m drum<span> </span><span> </span>= ± 12</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Motor listrik penggerak drum<span> </span>=<span> </span>5 HP</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Motor listri kompresor<span> </span>= 1,5 HP</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right:.2in;line-height:normal;"><span style="font-family:'Times New Roman';">System pemanasan udara pengering memakai kompor minyak. juga Sistim pemanasan pembangkit uap, yang dipakai untuk oksidasi minyak ikan. Dan untuk perlengkapan-perlengkapan<span> </span>lainnya yang diperlukan sampai terbentuk suatu drum oksidasi untuk membuat kulit chamois (kulit sama minyak). Bahan mentah untuk membuat kulit chamois adalah kulit kualitas rendah yang sama seakli sudah tidak dapat diekspor. Dengan jalan disamak minyak (dibuat kulit chamois) maka kemudian hasilnya dapat laku diekspor, dengan demikain akan mempertinggi nilai tambah dari kulit tadi. Pembuatan kulit chamois dengan cara lama memakan waktu minimal 30 hari, sedangkan kalau menggunakan drum oksidasi memerlukan waktu kira-kira 15 hari saja. Dengan demikian menghemat waktu banyak.</span></p> | Rekayasa |