# | Judul | Tahun | Pelaksana | Abstrak | Kategori | |
---|---|---|---|---|---|---|
201 | PENELITIAN KETAHANAN WADAH BIBIT PLASTIK UNTUK TANAMAN INDUSTRI JANGKA PANJANG | 1992 | Ir. Arum Yuniari Ir. Niken Kasiati | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-family:'Times New Roman';"><span> </span>Penelitian tentang ketahanan wadah bibit plastic untuk tanaman industri jangka pendek, menegah dan panjang bertujuan untuk mengetahui mutu kantong plastik wadah bibit tanaman. Dalam penelitian ini digunakan 243 buah kantong plastic yang terdiri dari 27 buah kantong plastik sebagai blanko, 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industry jangka pendek dan menengah, dalam hal ini diwakili oleh tanaman lada, vanili dan nilam, dan 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industry jangka panjang, yang diwakili oleh bibit tanaman kopi, coklat dan melinjo. Kantong plastik yang digunakan mempunyai ketebalan 0,03 mm, 0,05 mm dan 0,10 mm. variasi waktu<span> </span>tanaman untuk tanaman industry jangka pendek dan menengah adalah 3, 4, 5, dan 6 bulan, sedangklan untuk tanaman jangka panjang adalah 9, 12, 15, dan 18 bulan. Pengujian di lakukan sesuai JIS K 6781-1977 ‘Polyethylene Films for agriculture terhadap kantong plastic yang sudah ditanami dan blanko meliputi uji tegangan putus, perpanjang putus dan ketahanan sobek dengan masing-masing 3 kali ulangan. Analisa statistik menunjukan bahwa sampe waktu 18 bulan, variasi jenis tanaman tidak mempengaruhi nilai tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek. Sedangkan variasi tebal kantong plastik dan waktu tanam sangat mempengaruhi nilai tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kantong plastik dengan tebal 0,03 mm dapat dipakai untuk pembibitan jangka pendek dan menengah, kantong plastik dengan tebal 0,05 mmdan 0,10 mm dapat dipakai untuk pembibitan jangka panjang.</span></p> | Plastik | |
202 | PENYUSUNAN RANCANGAN SNI BARANG-BARANG PLASTIK UNTUK MAKANAN DAN MINUMAN SERTA BARANG PLASTIK LAINNYA | 1996 | Ir. Siti Rochani Ir. Niken Karsiati Ir. Any Setyaningsih | <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia Barang-barang Plastik untuk Makanan dan Minuman serta Barang Plastik lainnya dimasudkan untuk menjamin dan meningkatkan mutu barang-barang plastik,melindungi kepentingan konsumen serta mendorong ekspor produk dalam negri.Pada tahun anggaran 1995/1996 kelompok kerja 2.G/Proy.PPTIKKP/1995-1996 telah berhasil menyusun 8 (delapan) judul rancangan SNI yaitu Gelas Plastik, Wadah Bekal Makanan dari Plastik,Piring ,Plastik,Mangkok Plastik,Baskom Plastik,Botol Plastik untuk Air Minum Kemasan,Plastik Polietilena untuk mengemas,dan Cara Uji Ketahanan Pukul Plastik Lembaran.Penyusunan Rancangan SNI tersebut dilakukan berdasarkan studi pustaka,sampling dan Internasional seperti JIS,ASTM,ISO,CNS,BS dan sebagainya. Sampling dilakukan diperusahaan maupun dipasangkan terhadap barang plastic dari berbagai jenis dan merek,sedangkan pengujian yang dilakukan meliputi uji fisika,kimia,dan organoleptis sesuai dengan metode yang diambil dari buku pustaka.Kemudian data hasil pengujian dipergunakan sebagai penentuan persyaratan mutu pada Rancanga SNI yang disusun.Delapan judul Rancangan SNI tersebut.telah dibahas dalam rapat Panitia Teknis dan Prakonsensus<span> </span>yang diselenggarakan di Yogyakarta,yang hasilnya dikemudian di Jakarta.Hadir dalam rapat Prakonsensus maupun consensus adalah unsure pemerintah,instansi terkait, lembaga uji,prodsen dan konsumen barang-barang plastik.Dari delapan judul rancangan SNI yang diajukan semuanya telah disetujui dalam rapat.Konsensus untuk menjadi Standar Nasional Indonesia.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Plastik | |
203 | PENERAPAN PEMBUATAN LANDASAN POTONGAN PON DARI PLASTIK | 1996 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M. Eng. Sadali, B. Sc. Pramono, B. Sc. | <p align="center" style="margin-right:.2in;text-align:center;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> <p style="margin-right:.2in;text-indent:28.35pt;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';">Kegiatan Penerapan Pembuatan Landasan Potong Pon dari Plastik Bertujuan untuk mendapatkan formula dan kondisi proses yang tepat pada pembuatan landasan potong pon dari plastik.Bahan Plastik yang digunakan untuk membuat landasan potongan pon pada kegiatan ini adalah resin epoksi beserta ordernya dan diisi dengan filler CaCO3. <span> </span>Formula landasan potongan pon yang sifat<span> </span>fisinya mendekati landasan potong<span> </span>pon berisi :rosi epoksi :100 bagian,hardener: 100 bagian ,filer CaCO3: 20 bagian dan berwarna dan secukupnya. Proses pencetakan landasan potong pon menggunakan system tuang dengan waktu pencetakan 24 jam .Hasil uji coba penerapan dipabrik pengguna menujukan hasil potongan yang menggunakan landasan potong pon hasil kegiatan ini terlihat lebih rapih dibandingkan yang menggunakan potong pon import.Adanya CAC03 sebagai filer permukaan landasan potong pon yang terkena pon terlihat rapuh.</span></p> <p style="margin-right:.2in;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span style="font-size:12pt;font-family:'Times New Roman';"> </span></p> | Plastik | |
204 | Pembuatan Blend PVC dan Nitril untuk O Ring | 2011 | Ir. Arum Yuniari, Ir. Nursamsi Sarengat | Blend PVC dan NBR merupakan thermoplastic elastomer yang dapat digunakan sebagai bahan baku seal O ring. Seal O ring adalah salah satu komponen dalam permesinan yang berfungsi sebagai penyekat untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari ruang yang bertekanan dan berfluida. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui formulasi seal O ring dari blend PVC daqn NBR yang memenuhi persyaratan ASTM D 2000. Spesifikasi teknis seal O ring. Seal O ring dibuat dengan mencampur PVC dan NBR menggunakan two roll mill dengan suhu 60-85ºC. Proses vulkanisasi dilakukan pada suhu 160°C dan tekanan 150 kg/cm2. Adapun variasi dari penelitian adalah : NBR/PVC : 90/10; 85/15; 80/20; 75/25; 70/30 dan 65/35 phr, sebagai kompatibiliser digunakan maleat anhidrat dengan variasi : 4 dan 5 phr. Blend PVC dan NBR diuji sifat fisis meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan, pampat tetap sebelum dan sesudah aging dan perendaman dalam fuel. Uji morfologi dilakukan terhadap SEM maupun FTIR. Hasil uji menunjukan bahwa kompatibiliser maleat anhidrat mampu meningkatkan sifat fisis. Penambahan NBR meningkatkan swelling dan sifat fisis. Penambahan PVC meningkatkan ketahanan terhadap pengusangan. Microgarf SEM menunjukan permukaan campuran merata dan kompatibel. Analisa FTIR menunjukan terbentuk gugus fungsi OH pada panjang gelombang 3468 cm-1. Formulasi blend PVC dan NBR untuk seal O ring yang memenuhi persyaratan ASTM D 2000, adalah NBR 80 phr, PVC,20 phr, MAH 4 phr, DOP 25 phr, Ca stearat 3 phr, ZnO 3 phr, asam stearat 25 phr, MTQ 2 phr, MBTS 1 phr, TMT 0,5 phr, carbon black 40 phr, DCP 0,2 phr dan sulfur 1,5 phr. Kata kunci : NBR, PVC,maleat anhidrat, grafting, seal O ring. | Plastik | |
205 | Aplikasi Precipitated Calcium Carbonate untuk Komponen Elektronika | 2011 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M Eng., Dra. Sri Brataningsih Pudji Lestari | Kegiatan penelitian “ Aplikasi Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) unuk komponen elektronika” yang telah dilaksanakan selama 10 bulan telah diperoleh 5 formulasi komposit PVC/NPCC. Komposit PVC/NPCC diproses dengan menggunakan laboplastomill dilakukan pada suhu 165ºC dengan torsi 50 rpm dan waktu 10 menit. Hasil mikograf SEM menunjukan bahwa parikel filler NPCC dialam matrik PVC terdistribusi secara homogeny. Hasil FTIR komposit PVC/NPCC menunjukan adanya gugus PVC, aditif dan NPCC. Hasil pengujian komposit PVC/NPCC menunjukan bahwa peningkatan jumlah NPCC menaikkan kekerasan, kuat tarik, berat jenis, ketahanan pukul takik, ketahanan terhadap panas dan suhu awal dekomposisi, namun menurunkan sifat perpanjangan putus. Hasil uji sifat elektrik dan ketahanan terhadap percikan api semua komposit yang dibuat telah memenuhi persyaratan SNI 04-6504-2011, namun ketahanan terhadap panas belum dapat memenuhi persyaratan SNI 04-6504-2011; lampu swa-balast untuk pelayanan pencahayaan umum – persyaratan keselamatan. Komposit terbaik ditinjau dari sifat ketahanan panas adalah komposit yang berisi NPCC 15 phr dan dicetak menjadi komponen elektronika. | Plastik | |
206 | PENELITIAN KETAHANAN WADAH BIBIT PLASTIK UNTUK TANAMAN INDUSTRI JANGKA PANJANG | 1992 | Ir. Arum Yuniari, Ir. Niken Karsiati, Ir. Irsananto W. M. Eng | Penelitian tentang ketahanan wadah plastik untuk tananman industri jangka pendek, menengah dan panjang bertujuan untuk mengetahui mutu kantong plastik wadah bibit tanaman. Dalam penelitian ini digunakan 243 buah kantong plastik yang terdiri dari 27 buah kantong plastik sebagai blanko, 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industri jangka pendek dan menengah dalam hal ini diwakili oleh tanaman lada, vanili dan nilam, dan 108 buah kantong plastik ditanami bibit tanaman industri jangka panjang yang diwakili oleh tanaman kopi, coklat dan melinjo. Kantong plastik yang digunakan mempunyai ketebalan 0.03 mm, 0.05 mm, dan 0.10 mm. Variasi waktu tanam untuk tanaman industri jangka pendek dan menengah adalah 3, 4, 5 dan 6 bulan sedangkan untuk tanaman jangka panjang adalah 9, 12, 15, 18 bulan. Pengujian dilakukan sesuai JIS K 6781-1977 ' Polyethylene Films For Agriculture' terhadap kantong plastik yang sudah ditanami blanko, meliputi uji ketegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek dengan masing- masing tiga kali ulangan. | Plastik | |
207 | PEMBUATAN KOMPOSIT PLASTIK UNTUK TOE CAP YANG MEMENUHI PERSYARATAN SNI SEPATU PENGAMAN | 2013 | Hardjaka, A.Md., M.Sn (Koordinator) Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng (Peneliti Utama) Ir. Sugiharto, MS (Peneliti) Ike Setyorini, ST (Peneliti) | Di Indonesia toe caps dari plastik ataupun komposit masih merupakan produk impor, karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membuat <em>toe cap</em> dari plastik ataupun komposit. Pada penelitian ini formula komposit plastik untuk toe cap dirancang menggunakan plastik ABS dan PC. Tujuan penalitian ini adalah mempelajari pengaruh perbandingan jumlah plastik dan nanofiller terhadap sifat fisis dan morfologi komposit untuk <em>toe cap</em>. Pada penelitian ini perbandingan ABS/PC yang dipakai adalah 100/0; 90/10; 80/20; 70/30. Selain itu juga digunakan nanofiller NPCC yang jumlahnya divariasi sebanyak 2,5 dan 5 phr (phr = per haundred resin). Komposit plastik dibuat dengan menggunakan mesin Laboplastomill pada suhu 200°C waktu 10 menit. <br /><br /> Hasil mikrograf SEM menunjukkan bahwa bahan penyusun komposit tercampur homogen dan tidak terlihat NPCC teraglomerasi. Hasil FTIR komposit plastik menunjukkan adanya paduan dari bahan penyusun komposit. Komposit plastik hasil penelitian terbaik ditinjau dari sifat kuat tarik adalah komposit yang berisi ABS/PC = 90/10 tanpa nanofiller dengan hasil uji kuat tarik 471,09 kg/cm<sup>2</sup>, perpanjangan putus 4,01%, ketahanan pukul 3,480 J/m<sup>2</sup> , densitas 1,18 g/cm<sup>3</sup> , dan kekerasan 85 Shore D. Penambahan nanofiller NPCC tidak memperlihatkan perbaikan sifat fisis yang signifikan. Ditinjau dari sifat ketahanan pukul maka semua komposit hasil penelitian dapat diaplikasikan sebagai bahan baku toe cap sepatu pengaman. | Plastik | |
208 | PENINGKATAN SIFAT KETAHANAN PANAS NANO KOMPOSIT PVC UNTUK KOMPONEN ELETRONIKA | 2013 | Ir. Niken Karsiati (Koordinator) Ir. Arum Yuniarti (Peneliti Utama) Dra. Sri Brataningsih Puji Lestari (Peneliti) | <p class="MsoNormal"><span>Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan PVC/LDPE dan <em>flame retardant</em> terhadap sifat ketahanan panas, sifat mekanik, sifat elektrik, morphologi dan analisa gugus fungsi. Pembuatan nano komposit PVC untuk elektronika dilakukan menggunakan laboplastomill pada suhu </span>215°C<span>, kecepatan torsi 50 rpm dan waktu 10 menit. Komposisi PVC dibuat tetap , kandungan LDPE divariasi 15;20;25 dan 30 phr. <em>Flame retardant</em> jumlahnya divariasi 30 dan 35 phr. Hasil pengujian menunjukan bahwa ketahanan panas nanokomposit PVC untuk elektronika masih belum memenuhi persyaratan SNI terkait elektronika seperti SNI 04-3892. 1-2006 : tusuk kontak dan kontak kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya – Bag I : Persyaratan dan SNI 04-6504-2011 : Lampu swaballast untuk pelayanan umum - persyaratan keselamatan. Nilai ketahanan panas nanokomposit terbaik adalah 4,3 mm. Sifat mekanik nanokomposit terbaik pada penggunaan <em>flame retardant</em> 35 phr. Resistansi isolasi nanokomposit tidak menyala. Morphologi nanokomposit diamati dengan <em>Scanning Electron Microscope</em> (SEM) tampak campuran homogen dan LDPE terdispersi pada matriks PVC. Analisa gugus fungsi nanokomposit dengan FTIR menunjukan terbentuknya gugus fungsi polyene dan carbonyl.</span></p> | Plastik | |
209 | Pembuatan Isolator Plastik Alat Rumah Tangga (Cookware) | 2014 | Ir. Titik Purwati Widowati., MP (Koordinator) Dra. Supraptiningsih., M.Si (Peneliti Utama) Ir. Sugihartono, M.S (Peneliti) Muhammad Sholeh, M.Eng (Peneliti) | - | Plastik | |
210 | Pengembangan Bahan Thermoplastik Elastomer (TPE) Berbasis Poli Propilen untuk Komponen Otomotif Ramah Lingkungan | 2014 | Ir. Syakir Hasyimi., M.Si (Koordinator) Ir. Dwi Wahini Nurhajati., M.Eng (Peneliti Utama) Ir. Nursamsi Sarengat (Peneliti) Dra. Supraptiningsih, M.Si (Peneliti) | <p align="justify" style="text-align:justify;" class="MsoNormal">Penelitian pembuatan thermoplastic elastomer (blend NBR/PVC) untuk selang kompor LPG bertujuan memperoleh teknologi proses pembuatan selang kompor LPG dari campuran NBR dan PVC baik menggunakan<span> </span>DOP maupun MACO (maleated castor oil) sebagai pemlastis, mempelajari pengaruh paparan LPG terhadap campuran NBR/PVC dan mengetahui kinerja MACO pada campuran<span> </span>NBR/PVC.</p> <p align="justify" style="text-align:justify;" class="MsoNormal">MACO merupakan pemlastis berbasis bio yang dibuat dengan mereaksikan castor oil (CO) dan maleat anhidrat (MAH) dengan bantuan pelarut xilena. Pembuatan MACO dilakukan dengan memvariasikan perbandingan CO dan xilena yaitu 1:0; 1:0,5; 1:0,6 dan 1:0,75 dengan perbandingan CO:MAH sebesar 3:1 bagian. Disamping itu dilakukan juga variasi jumlah MAH (1,5:2,0 dan 3 bagian). Monitoring produk MACO dilakukan dengan mengukur angka asam pada interval tertentu, Karakterisasi MACO dilakukan melalui pengujian dengan FTIR dan NMR (<sup>13</sup>C- dan <sup>1</sup>H-NMR). Kinerja MACO yang dihasilkan dilihat dari aplikasinya pada kompon NBR/PVC. </p> <p align="justify" style="text-align:justify;" class="MsoNormal">Campuran NBR/PVC dibuat<span> </span>menggunakan two roll mill dengan memvariasikan jumlah PVC ( 0. 10, 20, 30, dan 40 phr ) untuk masing-masing jenis pemlastis (DOP, MACO dan DOP/MACO). Kematangan kompon diuji menggunakan moving die rheometer (MDR) pada suhu 180<sup>o</sup>C dan divulkanisasi menggunakan mesin kempa hidrolik pada suhu yang sama dan tekanan 150 kg/cm<sup>2</sup>. Pengujian kompon meliputi sifat fisis sesuai persyaratan pada SNI 7213:2014 ditambah dengan parameter kuat sobek. Karakterisasi morfologi dan analisa ternal menggunakan TG/DTA dan DSC. Produk selang kompor LPG dibuat bekerja sama dengan PT.Delta Jaya Mas, Gresik, Jawa Timur yang merupakan salah satu produsen selang karet untuk kompor LPG. Produk selang LPG dibuat dengan komposisi NBR/PVC 80/20 dan 50/50 bagian menggunakan pemlastis DOP dan DOP/MACO, Uji bakar dilakukan mengacu SNI 06-7213-2006 Amd-2008.</p> <p align="justify" style="text-align:justify;" class="MsoNormal">Sifat fisis NBR/PVC hasil penmelitian secara umum memenuhi persyaratan mutu pada SNI 7213:2014. Kompon dengan pemlastis MACO memberikan sifat fisis lebih rendah dari pada dengan DOP, namun memiliki ketahanan ozon yang baik. Penggunaan pemlastis ganda (DOP/MACO) memberikan nilai yang sebanding dengan hanya pemlastis DOP dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk meningkatkan kinerja MACO sebagai pemlastis perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut agar dapat menggantikan pemlastis berbasis turunan minyak bumi.</p> | Plastik | |
211 | Pembuatan Thermoplastik Elastomer (Blend NBR dengan PNC) untuk Selang Kompor LPG | 2014 | Ir. V. Sri Pertiwi Rumiyati., MP (Koordinator) Ihda Novia Indrajati., MT (Peneliti Utama) Ike Setyorini, S.T. (Peneliti) | - | Plastik | |
212 | Pembuatan Komposit Plastik untuk Toe Cap Sepatu Pengaman | 2016 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng Ir. Arum Yuniari Muhammad Sholeh, M.Eng Ihda Novia Indrajati, MT Ike Setyorini, ST Indiah Ratna Dewi, S.Si | <div align="justify">Toe cap merupakan bagian sepatu pengaman (safety shoes) yang berfungsi untuk melindungi pemakainya dari benda jatuh, sengatan listrik dan bahaya tempat kerja lainnya. Awalnya toe cap dibuat dari baja, namun dengan perkembangan teknologi sekarang sudah dijumpai toe caps dari plastik. Pada penelitian ini telah dibuat 7 formula komposit untuk toe cap sepatu pengaman berbahan dasar poli karbonat (PC) dan akrilonitril butadiena stiren baik yang diisi fiberglass maupun tidak. Pembuatan komposit plastik dilakukan menggunakan twin screw extruder pada suhu 230-260<span>ËšC</span><span style="font-size:11pt;line-height:115%;font-family:Calibri, 'sans-serif';"></span> dilanjutkan dengan proses pelletizing. Komposit plastik yang memenuhi persyaratan sepatu pengaman ISO 20345: 2011, Personal Protective Equipment-Safety Footwear dibuat dari PC/ABS 75/25 dan dicetak menjadi toe cap dengan mesin cetak injeksi pada kondisi proses suhu barrel 225-240<span>Ëš</span>C, suhu nozzle 120<span>Ëš</span>C, tekanan injeksi 58-65 bar dan tekanan holding<span> </span>60%. Hasil FTIR menunjukkan bahwa komposit yang dibuat tidak terdegradasi. Hasil SEM menunjukkan bahwa pencampuran plastik PC dan ABS serta bahan aditif lainnya homogen. Penambahan fiberglass ternyata menurunkan sifat ketahanan pukul komposit. Adanya fiber glass membuat komposit PC/ABS lebih amorf. Nilai 2-theta untuk komposit PC/ABS yang berisi fiber glass 15% lebih tinggi dari nilai 2-theta PC/ABS tanpa fibberglass. Toe cap hasil penelitian telah diuji coba penerapan pada pembuatan sepatu pengaman di 3 perusahaan sepatu yaitu di Mitra Batant Bandung, PT. Jaly Indonesia Utama Bogor dan di PT. Sumber Rejeki Agung Surabaya. </div> | Plastik | |
213 | Pencetakan Toe Cap Sepatu Pengaman dari Plastik Menggunakan Mesin Cetak Injeksi | 2015 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng Ir. Arum Yuniari Hardjaka, M.Sn Ihda Novia Indrajati, MT | <p align="justify" style="margin-top:0in;margin-right:68pt;margin-bottom:.0001pt;margin-left:21pt;text-align:justify;line-height:normal;" class="MsoNormal"><span>Kegiatan penelitian “Pencetakan Toe Cap sepatu Injeksi” dilakukan dengan tujuan mendapatkan kondisi pencetakan yang optimum. Bahan <span> </span>yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposit hasil penelitian BBKKP tahun 2013 yang dikomposisi dari resin acrylonitrile butadiene styrene (ABS), resin poli karbonat (PC) dan bahan pengisi nano precipitated calcium carbonate (NPCC) dengan perbandingan ABS/PC/NPCC: 90/10/2,5 dan juga aditif. Selain itu sebagai pembanding juga dicoba membuat toe cap dari poli paduan ABS/PC tanpa nanofiller dengan perbandingan ABS/PC 25/75, juga dicoba membuat toecap dari ABS murni dan PC murni. Pencetakan toe cap menggunakan mesin cetak injeksi (injection molding) merek Komatsu 80T dengan parameter yang diteliti adalah penyetelan (setting) suhu dan tekanan injeksi. Kondisi proses pencetakan komposit BBKKP yang optimum pada setting suhu barrel 215ºC (zone 4 atau feeding zone), 225ºC (zone 3), 230ºC (zone 2) dan 235ºC (zone 1 atau metering zone), dan tekanan injeksi 109 MPa (detik 1), 105 MPa (detik 2), dan 101 MPa (detik 3) suhu nozzle 177 ºC menghasilkan toe cap yang penuh. Hasil uji menunjukkan bahwa hasil uji panjang sisi dalam pengeras depan semua toe cap yang dibuat memenuhi SNI sepatu pengaman namun untuk uji ketahanan pukul dengan enerji 200J toe cap yang diuji berdasarkan EN 12568 untuk toe cap yang dibuat dari komposit BBKKP yang dikomposisi dari ABS/PC/NPCC dan toe cap dari bahan ABS pecah, sedangkan dari bahan PC dan polipaduan ABS/PC retak. Hasil uji ketahanan terhadap tekanan dengan beban 15 kN dari toe cap plastik yang dibuat dari komposit BBKKP retak sedangkan toe cap dari bahan ABS, PC dan polipaduan ABS/PC tidak retak. </span></p> | Plastik | |
214 | Optimasi Pembuatan Bioplastik Berbasis Limbah Pertanian | 2015 | Ihda Novia Indrajati, MT Ir. Herminiwati, MP Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng Muhammad Sholeh, M.Eng | <p align="justify" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:.0001pt;margin-left:21pt;text-align:justify;line-height:93%;" class="MsoNormal"><span>Penelitian ini bertujuan mengoptimasi pembuatan bioplastik dari bahan limbah pertanian kulit umbi singkong dan diaplikasikan pada barang non kemasan. Pada penelitian ini barang yang akan dibuat adalah filamen untuk mesin cetak 3D. </span></p> <p align="justify" style="margin-bottom:.0001pt;line-height:5.55pt;" class="MsoNormal"><span> </span></p> <p align="justify" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:.0001pt;margin-left:21pt;text-align:justify;line-height:98%;" class="MsoNormal"><span>Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan. Pra penelitian, sebagai kegiatan pendahuluan, difokuskan pada ekstraksi pati dari kulit umbi singkong. Untuk memperoleh prosedur ekstraksi pati yang memberikan yield optimum, terlebih dahulu dilakukan ekstraksi pati dari umbi singkong. Pada percobaan tersebut divariasikan waktu pulping, waktu steeping, jumlah air, konsentrasi dan jumlah natrium metabisulfit (NMB). Kondisi yang memberikan yield optimum kemudian diterapkan pada ekstraksi pati dari kulit umbi singkong. Pada tahapan tersebut kembali dilakukan variasi konsentrasi NMB. Modifikasi pati menggunakan asam sitrat dilakukan untuk meningkatkan hidrofobitas pati. Modifikasi dilaksanakan pada waktu reaksi yang berbeda, yaitu 16, 18 dan 20 jam. Karakterisasi dilakukan terhadap gugus fungsi, morfologi dan kristalinitas, baik pada sampel pati hasil ekstraksi (NS) maupun pati modifikasi. Pembuatan TPS dilaksanakan dengan metode solvent casting. Pati yang digunakan merupakan campuran antara pati murni (NS) dan pati modifikasi (PCA), yaitu dengan rasio 1:0, 1:0,3 dan 1:1, serta variasi konsentrasi bentonite clay 0, 0,5, 1, 5, 10 dan 15%. Bentonite ditambahkan dalam bentuk dispersi 50%. Pemlastis digunakan air dan gliserol dengan konsentrasi masing-masing 10 g/g pati dan 3 g/g pati. Acid scavenger digunakan asam asetat glasial 5% v/v ditambahkan sebanyak 10%. Asam stearat ditambahkan sebanyak 1% sebagai pelumas internal. Karakterisasi dilakukan terhadap sampel TPS meliputi gugus fungsi, kristalinitas, sifat termal (DSC dan TG/DTA), melt flow index (MFI) dan sifat mekanik yang mencakup tegangan putus, perpanjangan putus dan kekerasan. </span></p> <p align="justify" style="margin-bottom:.0001pt;line-height:6pt;" class="MsoNormal"><span> </span></p> <p align="justify" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:.0001pt;margin-left:21pt;text-align:justify;line-height:97%;" class="MsoNormal"><span>Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum ekstraksi pati kulit umbi adalah 200 ml air, 250 ml NMB 20% w/w, waktu pulping 2 menit, waktu rasping 6 menit dan waktu settling 24 jam. Gugus fungsi pati hasil ekstraksi sama dengan pati komersial dan mempunyai struktur kristal tipe A. Modifikasi pati menggunakan asam sitrat (PCA) tidak mengubah kristalinitas pati dan tidak memecah granular pati. Efektivitas modifikasi ditunjukkan melalui uji termal (TG/DTA) dengan adanya puncak endotermis pada 159,42 dan 211,59ºC. Thermoplastic starch (TPS) yang dihasilkan bersifat rapuh sehingga pengujian sifat mekanik belum dapat dilakukan karena terkendala proses preparasi contoh ujinya. TPS hasil penelitian menunjukkan sifat amorf. Penambahan bentonite menaikkan sifat termal TPS ditunjukkan dengan pergeseran puncak endotermis pada daerah 250-300ºC. </span></p> | Plastik | |
215 | Pembuatan paking oil seal mesin mobil | 2017 | Ir. Arum Yuniar Ike Setyorini, ST. Noor Maryam Setyadewi, ST., MT. Hesty Eka Mayasari, ST. Wahyu Pradan Arsitika, ST. | Produsen suku cadang otomotif dituntut mampu menhasilkan suku cadang dengan kualitas dan kuantitas yang terjamin.Keberadaaan suku cadang otomotif adalah untuk memasok kepabrikan mobil atau Original Equipment Manufacturer (OEM) juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen (after market). Salah satu suku cadang yangsangat dibutuhkan oleh konsumen adalah paking oil seal mesin mobil. Fungsi dari paking oil seal mesin mobil adalah untuk menahan rembesan kebocoran oli mesin mesin mobil supaya tetap pada tempatnya. Di Pasaran banyak beredar produk yang tidak orisinil dengan kualitas yang tidak standar. Beberapa keluhan dari pengguna otomotif adalah paking oil seal mudah mengeras, tidak tahan panas dan tidak tahan oli, sehingga terjadi kebocoran oli di sekitar mesin mobil. Pada penelitian ini akan dibuat paking oil seal mesin mobil dari komposit NBR/EPDMdengan sifat material tahan panas dan tahan oli. Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) tahun (2017-2019).Tjuan dari penelitian adalah mendapatkan optimun formulasi paking oil seal mesin mobil dari komposit NBR/EPDM, serta mempelajari pembuatan paking oil seal mesin mobil. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah : NBR, EPDM, Kompatibiliser MBS, montmorillonite,Zeocyl, BIIR dan beberapa aditif.Pengujian yang dilakukan sifat material yang dikorelasikan dengan aplikasinyadi lapangan meliputi: Karakteristik proses, morfologi dan sifat mekanik ( Tegangan putus, perpanjangan putus, kuat sobek, swelling). Selain itu uji SEM, XRD, dan DSC juga dilakukan untuk mengetahui karakter material. Dari hasil prnrlitian yang dilakukan, diketahui bahwa kompatibiliser montmorillonite memberikan campuran yang lebih homogen ditinjau dari hasil SEM dan juga penggunaan montmorillonite dengan akselerator MBT memberikan sifat fisik yang baik dengan tegangan putus mencapai 151,67 kg/cm2. Namun demikian , penelitian ini perlu dilanjutkan untuk mendapatkan ketahanan swelling yang lebih baik lagi. | Plastik | |
216 | Pembuatan Plastik Biodegradabel untuk Sarung Tangan sekali pakai (tahap I) | 2017 | Ir.Dwi Wahini Nurhajati, M.Eng. Muhammad Sholeh, M.Eng. Noor Maryam Setyadewi, St., MT. Hesty Eka Mayasari, ST. Dr. HostaArdhayananta, ST., M.Sc. | Penggunaan sarung tangan sekali pakai ((disposable Gloves) di indonesia terkait penggunaan di restoran, Industri, medis dan lain-lainnya saat ini meningkat. Fungsi sarung tangan ialah untuk melindungi sang pemakaidari pengaruh lingkungan sekitarnya atau melindungi lingkungan sekitar dari tengan sang pemakai. Sarung tangan plastik sekali pakai banyak diimport dari Cina. Mengingat penggunaan sarung tangan plastik sangat banyak perlu dipikirkan penggunaan plastik yang dapat di daurulang atau yang mudah terdegradasi di alam. Salah satu cara yang dikembangkna untuk mengatasi masalah sampah plastik adalah penggunaan plastik biodegradabel . Pada penelitian ini telah dibuat 10 formula plastik biodegradabel dari campuran HDPE dan TPS berbasis pati tapioka. TPS yang digunakan ada 2 jeni TPS-bbkkp dan TPS komersial Enviplast. Pembuatan plastik biodegradabel dilakukan dengan menggunakan haake rheomix pada suhu130°C, 75 rpm selama 15 menit. Plastik biodegradabel hasil penelitian ditinjau dari sifat kekuatan tarik yang memenuhi syarat ASTM D7329- Standard Specification for food preparation and foot handling (foot service) Glove Tabel 3f. Persyaratan fisis untuk vynil (PVC) adalah plastik biodegradabel yang berisi enviplast 30 phr, dan plastik biodegradabel yang berisi TPS-bbkkp 30-60 phr namun ditinjau dari sifat perpanjangan putus belum ada yang memenuhi prsyaratan ASTM D7329 tersebut. Nilai kuat tarik dan perpanjangan putus turun dengan penambahan pati termoplastik (TPS). Densitas plastik biodegradabel meningkat dengan meningkatnya jumlah TPS yang ditambahkan. MFI meningkat dengan jbertambahnya jumlah TPS komersial. Mikograf SEM dari plastik biodegradabelsebelum diuji tanam memperlihatkan bahwapencampuran HDPE denagan TPS-bbkkp lebih homogen dibanding pencampuran HDPE dengan Enviplast.Setelah dilakukan uji tanam selama 14 hari terlihat bahwa plastik biodegradabel yang berisi TPS terjadi perubahan morfologi. Sifat kuat tarik dan perpanjangan putus plastik biodegradabel turun setelah ditanam dalam tanah selama 14, 28, 42 dan 56 hari termasuk terjadinya penurunan berat. Penurunan kuat tarik tertinggi(-58,74%) dan perpanjangan putus tertingg (-61,09%) serta penurunan berat terbesar (-62,077%) dicapai oleh F 10 yang berisi TPS-bbkkp sebanyak 70 phr. Hasil uji XRD menunjukan bahwa plastik biodegradabel yang dihasilkan adalah semi kristalin. | Plastik | |
217 | Pembuatan karkas ban kendaraan bermotor dari cashew nut shell liquid ( CNSL ) | 2005 | Ir. Dwi Wahini Nurhajati, M. Eng Pramono, B.Sc. M. Sri Wahyuni, B.Sc. Sismaryanto, B.Sc | Telah dilakukan penelitian pembuatan karkas ban kendaraan bermotor dari cashew nut shell liquid ( CNSL ). Tujuan penelitian ini mencari formulasi kompon CNSL yang cocok digunakan membuat karkas ban kendaraan bermotor. Resin CNSL formaldehid dibuat dari resin CNSL 100 bagian formalin 37% sebanyak 5 bagian, dan NH4OH sebanyak 2 bagian yang direaksikan selama 60 menit pada suhu 150o C. Pada penelitian ini resin CNSL-formuladehid berfungsi sebagai substitusi karet SBR. Kompon karkas ban dibuat denan perbandingan jmlah karet SBR dengan resin CNSL- formaldehid berturut-turut ; 50/10, 40/10, 30/20, 10/40 dan 50/0 dan jumlah karet alam dibuat tetap 50 phr. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada pembuatan kompon karkas ban resin CNSL-formaldehid dapat mensubstitusi karet SBR sampai 20% semakin banyak resin CNSL-formaldehid yang ditambahkan akan menurunkan sifat tegangan putus, perpanjangan putus, modulus 300% dan ketahanan kikis, namun menaikkan sifat ketahanan sobek, kekerasan dan berat jenis. Formula kompon karkas terbaik diberikan oleh kompon F2 yaitu kompon yang berisi karet alam 50 phr, karet SBR/resin CNSL-formaldehid 40/10 dengan sifat fisis sbb tegangan putus = 139,454 kg/cm2, perpanjangan putus = 710,97%, modulus 300% = 37,158 kg/cm2, kekerasan = 62 Shore A, berat jenis = 1,124 g/cm3, mooney viscosity = 31,7 lb-in, dan daya rekat = 423,477 N/inch. Kompon karkas F2 mempunyai sifat fisis yang lebih baik dibanding dengan kompon karkas pabrik namun mempunyai laju vulkanisasi lebih lama. | Alas Kaki | |
218 | Aplikasi karet riklim hasil penelitian untuk foot ? step dan ban vulkanisir kendaraan bermotor roda dua. | 2005 | Ir. Dwi Wahini Nurhayati, M.Eng | Telah dilakukan aplikasi karet hasil penelitian untuk foot step dan vulkanisasi. Tujuan penelitian ini untuk membuat kompon untuk foot step dan ban vulkanisir kendaraan bermotor roda dua. Kompon foot step dan ban vulkanisir dibuat dengan perbandingan jumlah karet RSS I dengan karet riklim hasil penelitian berturut-turut ; 100/0,75/25,50/50 dan 25/75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompon foot step yang mengandung karet riklim 25 phr atau rasio RSS I/riklim = 75/25 memiliki sifat fisis yang lebih baik dibanding foot step pasaran. Adapun sifat fisis kompon foot step terbaik yang menggunakan karet riklim 25 phr adalah sebagai berikut : tegangan putus = 126,43 kg/Cm2, perpanjangan putus =523,36%, kekerasan = 50,33 Shore A, ketahanan kikis = 2,912 mm 3/Kgm, berat jenis = 1,233 g/Cm3, pampat tetap = 4,687%. Kompon terbaik untuk ban vulkanisir diberikan oleh kompon yang menggunakan karet reklim 25 phr dengan sifat fisis sebagai berikut : tegangan putus 114,59 kg/cm2, perpanjangan putus= 560,0%, modulus 300% =6 kg/Cm2, katahanan sobek = 45,26Kg/Cm2, kekerasan = 59,0 Shore A, ketahanan kikis = 3,583 mm3/Kgm, berat jenis =1,29g/Cm3, daya rekat =47,58 N/inchi. | Alas Kaki | |
219 | Pengembangan pembuatan cetakan dari karet/lateks untuk proses cetak tuang plastik termoset. | 2005 | Ir. Penny Setyowati, MT | Kegiatan in-house research dengan judul ?Pengembangan Pembuatan Cetakan dari Karet Lateks untuk Proses Cetak Tuang Plastik Termoset? bertujuan untuk memanfaatan karet lateks sebagai bahan cetakan pengganti karet silicon yang masih merupakan komoditi impor dan harganya mahal. Adapun tahapan kegiatan litbang ini meliputi penyusuanan desain formulasi kompon lateks dengan mengunakan 2 jenis filler yaitu kaolin dan CaCo3 masing-masing divariasi berturut-turut 20, 30, dan 40 bagian berat (bb). Sedangkan bahan aditip lain dibuat tetap terdiri dari ZnO (bahan penggiat dan pengeg?l) 1 bb, Pilnox TDQ 1bb,TMT 0,75 bb, NSF 2 bb dan belerang 2 bb. Masing-masing kompon diberi notasi berdasarkan jenis filler dan jumlahnya yaitu Al, All, dan AllI untuk filler kaolin 20, 30 dan 40 bb serta BI, BII dan BIII untuk untuk filler CaCO3 20, 30, dan 40 bb. Untuk keperluan uji fisik masing-masing kompon lateks dibuat lembaran dengan tebal sekitar 2 mm dan divulkanisasi pada suhu 100 0C dalam waktu 10 menit dengan menggunakanan udara panas ( dioven). Uji sifat fisik mengacu pada SNI 06-1301-1989 ?Sarung Tangan Karet?. Berdasar hasil uji fisik yang dicapai serta pertimbangan optimalisasi penggunaan filler, maka vulkanisat yang menghasilkan sifat-sifat fisik optimal yaitu tegangan putus 211, 294 kg/cm2, perpanjangan putus 733,33%, perubahan perpanjangan putus setelah pengusangan -2,18%, perubahan perpanjangan putus setelah pengusangan -4,54%, ketahanan sobek 154,97 kg/cm2, permanent set ( perpanjangan tetap 200%) mencapai 3,87% dan ketahahan retak lentur 150 kcs menghasilkan cuplikan yang tetap baik tidak retak. Kompon lateks dengan formulasi AII ( kandungan kaolin 30 bb) diuji coba untuk pembuatan prototip cetakan produk-produk cinderamata dengan cara pengacuan celup/pelapisan dan hasilnya cukup baik, namun permukaan bagian dalam kurang halus dan mengkilat seperti cetakan karet silikon. Selanjutnya cetakan tersebut digunakan untuk mencetak produk cinderamata dari bahan plastik poliester tidak jenuh dengan cara sistem cetak tuang . | Alas Kaki | |
220 | Penelitian mutu sol karet cetak | 2005 | Ir. Niken Karsiati | Penelitian mutu sol karet cetak bertujuan untuk mendapatkan data hasil uji mutu sol karet cetak yang beredar di pasaran dan untuk melakukan pengkajian terhadap SNI 12-0778-1989 ?Sol karet cetak?. Tahapan penelitian meliputi penelusuran pustaka standar, sampling, penyiapan contoh uji, pengujian, evaluasi data pengujian, dan pengkajian SNI berdasarkan pedoman BSN 8-2000 dan Pedoman KAN 14-2001. Berdasarkan hasil uji mutu diketahui bahwa sol karet cetak yang beredar di pasaran masih memenuhi persyaratan SNI, sedangkan hasil kaji ulang dapat direkomendasikan bahwa SNI 12-0778-1989 ?Sol Karet Cetak? perlu direvisi. | Alas Kaki |